Sunday, January 2, 2011

Top 10 Films of 2010

Aaah akhirnya 2010 berakhir juga, sebuah tahun yang begitu berarti bagi gw. Lulus SMA, terus masuk kuliah. Sebuah titik balik dimana gw dituntut untuk lebih dewasa. Banyak banget pelajaran yang gw ambil dari tahun ini. Dari ikhlas belajar terus, sampe ditolak PTN dimana-mana, bersyukur akhirnya dapet juga setelah perjuangan yang sangat panjang. Masuk kuliah malah ternyata beban semakin berat. Udah ospek yang hmmm speechless, pelajaran yang makin berat, ditambah hidup nge-kos sendiri lagi di kota yang sangat asing. But hey, yang penting dibawa enjoy aja kan? Hmm makin ngalor-ngidul. Udah dulu deh curcolnya, sekarang masuk ke topik utama: Vampibots' Top 10 Films of 2010. Setelah menonton berbagai judul film, dan dengan susah payah disaring, akhirnya terpilih juga 10 film terbaik menurut versi gw. Sebelum kesana, ada juga beberapa film yang gak berkesempatan masuk, either karena memang ada yg lebih baik (Honorable Mentions) atau belom sempet ditonton (I've Might Missed These). Are you ready?

Honorable Mentions: Dari berbagai film yg gw tonton, menurut 2 film paling menghibur tahun ini salah satunya adalah Due Date yang kocak banget serta Tron: Legacy yang walaupun ceritanya nyampah tapi memiliki visual yg eye-popping. Sedangkan Harry Potter and the Deathly Hallows pt.1 muncul dengan atmosfir yang berbeda juga memberikan pengalaman menonton HP yang mengasyikan. Lalu ada The Kids Are All Right memberikan gambaran hubungan keluarga yang tidak biasa dan Winter's Bone yang chilling, tapi sayangnya tidak begitu memberikan spark yang berarti. Yang hampir masuk dalam top 10 itu antara lain The Ghost Writer yang juga menjadi salah satu thriller yg paling enjoyable tahun ini (begitu banyak thriller yang menarik di 2010) serta Lake Mungo yang lebih dari sekedar mockumentary dan jauh lebih baik dari Paranormal Act.

I've Might Missed These: Pengen banget nntn 127 Hours tapi kok gak muncul2 ya... Sama halnya dengan The King's Speech, Exit Through The Gift Shop dan Outrage. Terus Buried sama Let Me In belum sempet ditonton di bioskop. Dan berpuluh-puluh judul lain yang gak sempet ditonton hingga saat ini. Maklum kejar setoran, karena cuman bisa ngepost sekarang, ntar2 udah sibuk hehe :p

My top 10 films countdown starts right after you click more....


#10
Untuk membeberkan ataupun membuat review Catfish itu sulit, karena efek kejutan menjadi salah satu poin yang hendak dijual oleh film dokumenter ini. Masih dianggap sebagian orang sebagai fake documenter, film ini memang di beberapa scene terasa staged dan dibuat-buat, tetapi Catfish membawa satu cerita yang sangat nyata (bahkan mungkin pernah kita lakukan -walaupun tidak se-ekstrim disini) dan gw yakin diambil dari kejadian yang benar-benar terjadi. So, gw gak begitu peduli apakah ini asli atau tidak atau memang teknisnya tidak sempurna. Catfish memberikan satu reveleation yang raw serta heartbreaking ke permukaan yang juga adalah gambaran nyata efek dari perkembangan media internet yang melonjak pesat (terutama jejaring sosial). Don't say that you haven't been warned.


#9
Sebegitu banyak film yang diangkat dari komik/graphic novel yang bertemakan superhero, Kick-Ass tampil begitu pedenya dengan pendekatan yang berbeda. Kisah klasik hero-to-zero ditambal dengan kekerasan dan kekasaran yang tampil menggelitik. Siapa sih yang tidak geleng-geleng kepala ketika melihat aksi gila dan ceplas-ceplos sang Hit-Girl. Bukan karena sadisnya dan mulutnya yang kotor, tapi mengingat bahwa karakter tersebut berumur sangat sangat belia (gw lupa berapa, 10 bukan sih?) membuat gw berfikir betapa beraninya film ini. Tapi selain Hit-Girl yang diperankan dengan sangat baik oleh Chloe Moretz mencuri perhatian, keseluruhan film ini memberikan pengalaman menonton yang gak membosankan. Adegan actionnya paling 'menyenangkan' untuk ditonton tahun ini.


#8
Ketika film-film remaja Hollywood saat ini didominasi oleh cerita-cerita dangkal dengan aksi-aksi vulgar, muncul Easy A yang seakan me-refresh kita dengan sebuah tontonan segar, safe tapi tetap menghibur. This movie to Emma Stone is what Black Swan to Natalie Portman. Stone tampil sangat mengesankan disini. Sebagai Olive yang cheerful, carefree tapi tetap hmm... pintar(?). Bukan saja film ini memaparkan bagaimana nyatanya statement 'bad news travel fast' tapi juga tentang privasi yang kini sudah dapat menjadi konsumsi publik. Easy A hadir dengan lawakan yang menyindir film-film sejenis dengan pemilihan lagu yang 'muda' banget jadinya enak untuk dinikmati. Karena hal itu lah, ketika kita noticed kesalahan pada film ini, gw jadi berfikir 'it's part of the mocking', lol. In the end, Easy A yang memang memiliki tema yg sensitif berujung pada sebuah tontonan menghibur tapi tidak cuman menjual adegan seks semata (diingat-ingat, malah gak ada sama sekali lho) dan juga ditemani dengan next big thing, Emma Stone.


#7
Jika saja DreamWorks lebih fokus ke tipe film seperti How To Train Your Dragon ini, gw yakin suatu saat mereka akan menyamai kualitas film-film DisneyPixar. By far, gw bilang, HTTYD adalah DreamWorks' best effort (not the overrated Kung Fu Panda). Serasa bukan film milik DreamWorks, yang kita kenal selama ini selalu shallow, terlalu banyak penggunaan humor slapstick *yg sudah ngebosenin* dan hanya menjual suara bintang-bintar besar. Menjadi suatu kejutan yang luar biasa ketika gw menyaksikan sebuah petualangan yang seru dan menarik. Thanks to the directors, salah satunya tentu Chris Sanders, yang sempat menyutradarai Lilo & Stitch milik Disney beberapa tahun lalu. Persahabatan antara Hiccup dan naga yang ia beri nama Toothless terasa begitu mengena dan menyegarkan. Musik, detil serta sinematografi yang ada dalam film ini patut diberi applause. Hiccup & Toothless' first flying scene with the majestic score is totally awesome.


#6
Ketika jadwal rilis film ini diundur dari Fall 2009 aka Awards Season menjadi bulan Februari sebenernya tanpa sengaja membawa asumsi buruk terhadap thriller ini. Nyatanya, Shutter Island menjelma jadi sebuah film misteri yang menutup teka-teki dengan cukup rapat dan baik dan membuat film arahan Martin Scorsese ini seru untuk ditonton. Kolaborasi kesekian dari Scorsese dan Leo DiCaprio ini memberikan nuansa yang mencekam dengan sinematografi dan musik yang menawan. Bagi gw, disinilah Leonardo DiCaprio memberikan salah satu akting terbaiknya. Bagi sebagian orang yang mungkin sudah biasa menonton film seperti ini, walaupun dengan misteri demi misteri yang diselipkan sebenernya sudah hampir bisa ditebak endingnya seiring berjalannya film. Tetapi eksekusi yang menarik dari semua aspek yang ditata maksimal membuat Shutter Island menjadi salah satu film terbaik tahun ini.


#5
Yes, I'm gonna stop you right there if you're whining that this isn't one of 2010 movies. But the hell, some of critics consider it too, so why wouldn't I? Film ini memang asli dirilis tahun 2009, tapi baru beredar luas di US, dan Indonesia (BlitzMegaplex) tahun 2010 ini, so bear with it. Kenapa gw bersikeras memasukkan The Girl With The Dragon Tattoo dalam list ini? Well, because partly, this is one of the most solid and enticing thrillers I've seen this year and another part: Lisbeth Salander is probably the most bad-ass brilliant female character ever. Kudos juga buat sang pemeran, Noomi Rapace. Judulnya memang menipu, karena walaupun Lisbeth, sang gadis dengan tato naga, menjadi 'bintang' disini, tapi dia bukanlah sentral cerita. Pemecahan kasus hilangnya seorang anak jutawan yang telah terlupakan bertahun-tahun lalu disusun sedemikian rapi menjadi pengalaman bermain detective yang sangat seru. You know, this is my type of film. Pernahkah lo lebih deg-degan ketika sang tokoh utama / protagonisnya mengejar sang antagonis, not the other way around? Hmm that's what makes this one special and Lisbeth a hardcore.


#4
Hmm lagi-lagi thriller yah hehehe maklum, salah satu genre favorit gw. Mirip-mirip dengan Shutter Island, Black Swan adalah suatu psychological thriller yang menceritakan betapa menyeramkannya pikiran manusia bisa membawa kita. Maksudnya disini: halusinasi. Portman memberikan penampilan (seperti yang sering disebut para kritikus) tour-de-force. Sebuah performance yang akan selalu diingat sebagai penampilan terbaiknya. Tata penyutradaraan Aronofsky dan kru-kru nya (cinematography yang indah karya Libatique dan twist score Tchaikovsky karya Mansell) membuat film ini menjadi beautifully disturbing. Hmm tidak usah panjang lebar lagi sih, kebetulan baru aja gw review filmnya. Silahkan dicek disitu hehe


#3
Dari premis yang ditawarkan film ini, rasanya sulit untuk membayangkan Inception akan menjadi sebuah hit. Nama Christopher Nolan, sang jenius yang berhasil membangkitkan Batman, serta dukungan dari aktor papan atas Leonardo DiCaprio, Marion Cotillard, Ken Watanabe serta yang masih terbilang baru James Gordon-Levitt, Ellen Page dan Tom Hardy mungkin bisa menjadi alasan. Tapi poin penting dari kesuksesan Inception adalah ceritanya yang kompleks dipoles sedemikian rupa menjadi suatu tontonan yang mengasyikan. Memang, temanya mungkin sudah pernah ada, cuman Nolan meramunya dengan sentuhannya yang khas dan membuat Inception terasa sangat original. Di balik adegan action nya yang sophisticated dan breathtaking (adegan anti-gravity nya sangat fenomenal!), terselip juga cerita cinta yang tragis, antara pasangan kekasih serta ayah dan anak yang mengharukan. Tidak hanya itu, Nolan pun membuat kita berfikir sepanjang film -in a good way- bahkan hingga keluar bioskop, diskusi mengenai cerita dan endingnya yang misterius masih terus dibicarakan hingga sekarang. For me, that's one great accomplishment for a director.


#2
Pembuka film ini sudah sangat jelas mencap bagaimana film ini bergulir untuk 2 jam kedepan. The Social Network dibuka oleh adegan roller-coaster yang diracik dengan dialog brillian dan penampilan mengesankan. Jika lo masih menganggap Jesse Eisenberg bukanlah orang yang cocok memerankan Mark Zuckerberg, gw gak tau siapa lagi yg bisa. Film paling di acclaimed dan appraised setinggi-tingginya oleh hampir seluruh majalah ataupun kritikikus film di US ini memang adalah suatu tontonan yang membuat kita breathless. Hal itu dipacu oleh naskah dengan alur yang rapid tapi masih dapat dinikmati, alunan score yang menghipnotis serta penampilan dari bintang-bintang muda yang sangat menarik; selain Eisenberg ada Andrew Garfield yang emosional, Armie Hammer yang terlihat overlooked padahal memberikan akting yg baik, Rooney Mara sang scene-stealer serta yang paling mengejutkan, Justin Timberlake pun tidak memalukan disini. Semua komponen itu dimaanfatkan dan dimanage dengan baik oleh David Fincher di kursi sutradara. Film Of Our Generation? The Best Film of the Decade? Hmm masih terlalu dini sepertinya. Tapi tentu The Social Network akan terus diingat sebagai one of the finest and well-made films ever.


#1
Definitely and inarguably, the best goodbye to ever put in a film. Serial ketiga installment pamungkas milik Disney & Pixar -serta pionir untuk film animasi CGI, adalah yang terbaik dari seri nya. Bahkan menjadi salah satu film animasi terbaik yang pernah ada. Toy Story 3 tidak hanya memiliki kemampuan untuk menghibur dalam mengundang tawa, tapi juga menjadi salah satu film adventure, prison escape-esque yang sangat amat mendebarkan serta memiliki sebuah kehangatan yang sangat menyentuh. Namun dibalik itu semua, ada satu pelajaran yang menohok di akhir kisah, tentang growing up, moving on dan letting go. Sebuah pesan universal yang sepertinya ngena buat semua orang. Dilapisi dengan humor yang brillian dan tepat sasaran, petualangan mendebarkan dan ground breaking (adegan akhir di tempat pembuangan sampah yang bikin deg-degan setengah mati) lalu diakhiri dengan sebuah konklusi yang amat sangat mengharukan (sulit membayangkan orang yang tidak menangis -at least terharu- ketika menonton endingnya), tapi menjadi win-win dan ending yang realistis bagi semua orang. Itu lah yang membuat Toy Story 3 sangat spesial. Ini bukanlah film animasi biasa, tapi sebuah perjalanan mengingat kembali bagaimana serunya playtime, sebuah petualangan yang menghibur serta sebuah refleksi tentang impact yang diberikan oleh hal-hal apapun yang kita tinggalkan ketika kita beranjak dewasa. This is DisneyPixar's masterpiece.

Recap:
1. Toy Story 3
2. The Social Network
3. Inception
4. Black Swan
5. The Girl with the Dragon Tattoo
6. Shutter Island
7. How to Train Your Dragon
8. Easy A
9. Kick-Ass
10. Catfish

Bagaimana? Apakah kita sejalan? Atau beda? Hmm now let me know yours! PS: nantikan Vampibots' special awards untuk film-film di tahun 2010!

6 comments:

  1. Mana James Cameroon's Avatar nya? filmnya bagus bgt...

    ReplyDelete
  2. @rizky: avatar sudah saya masukkan ke list saya tahun lalu hehe

    ReplyDelete
  3. wah 4, 5, 7, 8, 10 gue belom nonton.

    ga bisa ngurutinnya, but my version will include Scott Pilgrim, 3 Idiots, and Remember Me. maybe.

    Scott Pilgrim: Cera, MEW, fast dialogues, game effects
    3 Idiots: moral lessons
    Remember Me: unpredictable ending

    expecting to see more reviews in 2011!

    ReplyDelete
  4. Waah, untuk smentara list saya kurang lebih sama niih

    ReplyDelete
  5. @djaffri: didnt really like scott pilgrim that much, it's fun but I got higher expectations lol havent watched 3 idiots (really want to tho) and remember me. semoga taun ini beneran sering ngereview deh djaff hehe thanks for sticking around!

    @movfreak: hehe pengen lihat list nya nih hehe btw belum saya link ya? linked!

    ReplyDelete
  6. www.cantrecallmypastlives.blogspot.com

    thank yaz!

    ReplyDelete