Jadi kelas XII itu ga enak ya. Capek, banget. Gak cuman stress di otak, tapi di hati juga. Serius deh. Nyesel banget dulu gak pernah belajar pas kelas X-XI, jadinya ngejar pelajaran di kelas XII nya susah banget. Gak cuman pelajaran aja, tapi godaan-godaan dan halangan-halangan dari luar makin banyak kayaknya. Ngeliat tujuan gw adalah FKUI (bukannya pesimis, tapi realistis), kayaknya jauh dari harapan, dan hampir gak mungkin. Ditambah lagi dengan rutinitas yang sangat amat melelahkan, masuk sekolah jam 06.30 pagi baru pulang jam 16.00. Tiap pulang pasti gw udah terlalu capek buat belajar lagi. Maksain? Bisa sih, tapi bakal masuk ke otak gak?
Di sekolah pun menurut gw sangat amat gak berguna. Gw adalah tipe orang yang ga bisa belajar rame-rame. Mungkin kebawa pengaruh jg ya dari SMP, soalnya dulu satu kelas cuman 27 orang, sekarang di SMA, 40 orang. Terus jg, jujur, gw gak suka sama guru-gurunya. Cara ngajar nya sangat konvensional, dan kuno. Cuman ngejar ketuntasan materi doang, jarang ada yg mastiin kalo siswa2nya bisa atau enggak. Yang enak ngajarnya pun cuman 1-2 guru, bisa dihitung dengan jari. Bimbel di sekolah? Tambah gak berguna lagi menurut gw. At least, belom lah. Udah gitu dipaksa bayar lagi. Oh yea, sue me!
Sebenernya ga ada untungnya jg sih gw nulis kejenuhan gw disini. Untuk bisa ngerubah itu, gw cuman harus nemuin satu cara supaya gw bisa belajar lebih rajin lagi, bisa nemuin cara yang tepat buat belajar (credits to Zenius Multimedia, sangat membantu dalam belajar, trust me!). Tapi setidaknya dengan gw menyalurkan hal itu ke dalam sebuah tulisan, rasanya perasaan gw agak sedikit lebih lagi. Agak sedikit.
Maka dari itu, gw akhir-akhir ini jarang banget nonton film. DVD yang belom gw tonton pun bisa mencapai 40an lebih, saking ga ada waktu nya gw untuk nonton. Bioskop? Dulu yang kayaknya tiap minggu, sekarang sama sekali gak tersentuh lagi. Terakhir nntn di bioskop adalah nntn District 9, beberapa bulan yang lalu. Senin-Jumat pasti pulang sekolah capek. Sabtu Minggu pun lebih banyak diisi dengan les dan tidur. Tontonan yang setia dan cocok menghibur gw akhir-akhir ini adalah tvseries2 ringan yang gak perlu terlalu banyak mikir. Kebetulan gw lagi suka dengan Supernatural dan Veronica Mars. Horror/thriller dan detective stories? Really2 my thing!
Ingin rasanya sering ngereview film kayak dulu. Tapi belom menemukan mood dan semangat lagi... Pokoknya wish me luck for everything deh.
Saturday, October 31, 2009
Thursday, October 15, 2009
Toy Story 3's newest trailer
For the love of God. I was feeling so happily sad watching this trailer, brought back a LOT of childhood memories............. totally can't wait.
Wednesday, October 14, 2009
John Mayer's "Who Says" music video
A few weeks ago, John Mayer released his newest single 'Who Says' from his upcoming album 'Battle Studies'. Now the video!
Labels:
Features,
John Mayer,
Random things
Sunday, October 11, 2009
"Can humans and forest live together in peace? Can this be stopped?"
Mononoke-Hime (1997) atau Princess Mononoke bercerita tentang pemuda bernama Ashitaka (Yôji Matsuda/Billy Crudup). Dalam usahanya menyelamatkan penduduk desanya dari serangan giant boar demon, ia terluka yang ternyata membawa kutukan mematikan. Untuk menghapus kutukan itu, ia berkelana ke tempat dimana makhluk tersebut berasal. Perjalanan Ashitaka membawanya ke sebuah desa bernama Tataraba yang sedang 'berperang' dengan dewa-dewa hutan akibat perbuatan para penduduknya yang 'terpaksa' merusak hutan untuk membuat charcoal yang digunakan untuk dijadikan serbuk besi. Kubu manusia dipimpin oleh Lady Eboshi (Yūko Tanaka/Minnie Driver), yang ternyata sangat berjasa kepada para penduduknya. Dan kubu hutan diwakili oleh wolf god, Moro (Akihiro Miwa/Gillian Anderson), kedua anak serigalanya, serta spirit dari anak perempuannya dalam tubuh manusia, San (Yuriko Ishida/Claire Danes), sang putri mononoke (roh dalam istilah Jepang).
- Total epic! Salah satu film animasi terbaik yang pernah gw tonton. Embel-embel 'The 'Star Wars' of animated features' di DVD nya memang benar. Kompleksitas cerita, pesan maupun creature2 dalam film ini memang fantastis.
- Menonton film ini selain mengingatkan gw dengan Star Wars, juga mengingatkan gw saat nonton Lord of the Rings. Jalinan ceritanya memang berliku-liku dan ribet, tapi dituturkan dengan penuh action yang membangkitkan adrenalin serta rasa keingintahuan penonton.
- Technically speaking, kalo dibandingin dengan animasi2 3D mungkin kalah ya. Tapi entah kenapa membayangkan film ini dengan animas 3D aneh jg ya, memang sudah pas dengan animasi tradisional kayak gini. Gak kerasa ketinggalan jaman. Apalagi dengan cerita yang sangat amat berbobot.
- Lagi jaman kan sekarang dengan isu go green? Sepertinya film ini sudah mendahului dengan pesan di dalamnya. Perseteruan antara manusia dengan hutan diceritakan tidak dari satu sisi saja. Manusia yang seharusnya dijadikan 'musuh' dalam film ini, sedikit diberi simpati. Lady Eboshi sang pemimpin desa Tataraba, di luar dari 'aktifitas'nya merusak hutan, adalah seorang pemimpin yang berjiwa pemberani, adil dan bijaksana. Ia tidak memandang rendah orang2 yang tidak berdaya dan juga sangat membela kaum perempuan. Dengan penduduknya yang ramah pun, membuat Ashitaka tak bisa memilih untuk membela kubu yang mana.
- Selain isu lingkungan tersebut, ada beberapa pula pesan yang diselipkan dalam film ini. Salah satu di antaranya emansipasi wanita yang pada zaman tersebut tidak terlalu diperhatikan.
- Detail2 dalam film ini kayaknya memang diperhatikan bener2. Walaupun animasinya masih tradisional, tapi detailnya kayaknya sempurna banget. Apalagi musiknya yang memang keren.
- Just FYI: film ini adalah film terlaris di Jepang saat film ini di rilis tahun 1997 yang beberapa waktu setelahnya dikalahkan oleh Titanic. Ketika di rilis di US dan UK di tahun 1999, pujian pun berhamburan untuk film ini. Roger Ebert pun menobatkannya menjadi salah satu dari 10 film terbaik di tahun 1999.
So, the conclusion...
Hayao Miyazaki sang sutradara memang pas dengan julukan Japanese Walt Disney. Mungkin bedanya ya film2 Miyazaki memiliki pesan yang lebih berat dibandingkan film2 Disney. Princess Mononoke adalah satu contoh film animasi dengan tema yang sangat berbobot dan universal. Walaupun film animasi, mungkin film ini memiliki unsur yang tidak cocok untuk ditonton anak2. Despite all of that, film ini menjadi salah satu film animasi ambisius yang pernah gw tonton. Selain pesannya yang sangat mengena, cerita yang bagus, detail2 yang sempurna, musik yang oke serta kadar drama, romance, action yang menegangkan membuat film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah gw tonton. Recommmended? Totally!
Hayao Miyazaki sang sutradara memang pas dengan julukan Japanese Walt Disney. Mungkin bedanya ya film2 Miyazaki memiliki pesan yang lebih berat dibandingkan film2 Disney. Princess Mononoke adalah satu contoh film animasi dengan tema yang sangat berbobot dan universal. Walaupun film animasi, mungkin film ini memiliki unsur yang tidak cocok untuk ditonton anak2. Despite all of that, film ini menjadi salah satu film animasi ambisius yang pernah gw tonton. Selain pesannya yang sangat mengena, cerita yang bagus, detail2 yang sempurna, musik yang oke serta kadar drama, romance, action yang menegangkan membuat film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah gw tonton. Recommmended? Totally!
9/10
Studio Ghibli
Directed by: Hayao Miyazaki
Voices by (Japanese): Yōji Matsuda, Yuriko Ishida, Akihiro Miwa Yūko Tanaka. Kaoru Kobayashi, Sumi Shimamoto
Voices by (English): Billy Crudup, Claire Danes, Gillian Anderson, Minnie Driver, Billy Bob Thornton, Jada Pinkett-Smith
Saturday, October 10, 2009
Friday, October 9, 2009
"The day I con you, is the day I die"
The Brothers Bloom (2009) bercerita mengenai dua bersaudara, Stephen (Mark Ruffalo) dan Bloom (Adrien Brody). Stephen dan Bloom dikenal sebagai respected con men -penipu ulung terbaik di dunia yang selalu mengincar jutawan dengan skenario2 kompleks. Mereka jg dibantu oleh asisten bernama Bang Bang (Rinko Kikuchi). Bloom, sang adik, merasa sudah muak dengan permainan tipu-menipu ini, dan ingin berhenti. Stephen pun menjanjikan penipuan terakhir dengan korban Penelope Stamp (Rachel Weisz). Sifat Penelope yang uniquely weird, serta perasaan cinta yang tumbuh antara Penelope dan Bloom, membuat aksi penuh tipu daya ini semakin rumit.
- Dilihat secara keseluruhan sebenernya ceritanya cukup klise. Boy meets girl and they fall in love. Tapi dengan ditambahkannya unsur2 con-acts, membuat film ini (menurut gw) cukup menarik. Walaupun ada beberapa bagian yang cukup susah dimengerti karena memang di beberapa bagian tersebut perlu konsentrasi supaya ngeh dengan jalan ceritanya.
- Personally, gw suka banget dengan karakter Penelope. Gak cuman jadi 'penyegar' ataupun 'objek cinta' dari sang tokoh utama aja, cuman Penelope with her own way, has a quirky funny attitude. Dengan kecerobohannya, kecintaannya dengan adventure serta the way she 'collect hobbies'. And I love Rachel's acting too!
- Entah kenapa dari dulu gw gak suka sama Adrien Brody, gak tau knapa. Mark Ruffalo juga biasa2 banget pas main disini. Rinko Kikuchi on the other hand, walaupun di beberapa part agak2 annoying, but sometimes she had her moments.
- Kalo menurut gw, nonton film ini bener2 naik turun atmosirnya. Masa kanak-kanak Stephen dan Bloom di opening bener2 seru dan lifted-up my expectations. But then it got boring. Then it got exciting again (setelah pertemuan dengan Penelope), trus nurun lagi.
- I love the music. Pas dan rasanya enak aja di kuping. Gw jg suka dengan pemandangan2 di berbagai negara, walaupun bentar2 doang.
- The ending was a bit confusing. But as for me, it's really touching, masa iya gw spoil disini.
- Just FYI; poster The Brothers Bloom pernah gw masukin kedalam daftar 'They caught my eyes' beberapa waktu yang lalu. One of the best posters I'veever seen.
So, the conclusion...
An average but quite entertaining movie. Pas. Drama dapet, komedi oke, action.. yah lumayan. Dibilang bagus banget, enggak. Dibilang jelek juga enggak. Menghibur dengan aksi serta jokes2 ringan but you could find yourself confused with the story sometimes. Tapi overall, film ini lumayan lah buat ditonton.
An average but quite entertaining movie. Pas. Drama dapet, komedi oke, action.. yah lumayan. Dibilang bagus banget, enggak. Dibilang jelek juga enggak. Menghibur dengan aksi serta jokes2 ringan but you could find yourself confused with the story sometimes. Tapi overall, film ini lumayan lah buat ditonton.
7/10
Endgame Entertainment
Directed by: Rian Johnson
Cast: Adrien Brody, Mark Ruffalo, Rachel Weisz, Rinko Kikuchi, Robbie Coltrane, Ricky Jay
Subscribe to:
Posts (Atom)