Sunday, May 31, 2009

TOY STORY 3 TEASER!!!



SHIIIIIIIIIIITTTTT!!! Sabar ga sih loooo???? Hahahaha sorry karena lebay, tapi Toy Story adalah salah satu film paling berpengaruh dalam masa pertumbuhan dan perkembangan hidup gw. Mungkin film pertama yg gw tonton, dan salah satu alesan gw suka nonton film. Thank you Disney & Pixar for bringing this series back! & Special thanks buat Angga, yang udah berbaik hati ngasih info ini di Plurk! Kalo ga keluar, klik di sini.

Saturday, May 30, 2009

"But then who made them such beasts? You did! You samurai did it!"

Newsflash: Gila ya emang sekolah, suka aneh. Kadang2 kayak pengen minta dibakar, kadang bisa bikin betah. Kamis kmaren, (out of nowhere) diumumkan kalo 28 libur dari Jumat sampe Rabu karena ada Rapat Kerja. Pengumuman yg tiba2 itu langsung disambut dengan teriakan temen2 gw yg udah kayak orang gila Apalagi kelas gw lagi kosong, ga ada guru. Semoga 28 bisa terus seperti ini. Amin. Enough with the newsflash, lets review a movie!

Seven Samurai (1954) adalah sebuah film klasik karya sutradara Asia paling terkenal di dunia, Akira Kurosawa. Film ini bercerita mengenai sebuah desa yang dalam beberapa waktu kedepan akan diserang sekelompok bandit2 kejam. 2 orang penduduk yang tidak sengaja mencuri dengar, langsung memberitahukan para warga lainnya. Hopeless, mereka menemui tetua disana dan ia memberi nasihat untuk menyewa samurai untuk melawan balik bandit2 itu. Rencana yang terkesan mustahil itu tetap dilakukan 4 orang penduduk desa tersebut, yang terus berusaha mencari ronin (masterless samurai) yg rela tidak dibayar. Dengan susah payah, akhirnya mereka mendapatkan 7 orang samurai. And the game begins.... (hahaha)

Things I noticed...
  1. This is not a movie. This is art. This is theater-like motion picture. Sebagai orang yang pernah menjadi bagian dalam suatu 'teater', gw cukup bisa merasakan elemen2 ke-teateran disini. Sori kalo sotoy hahaha tata artistik dan cinematography nya jempolan (lihat baik2 blocking2 pemainnya dalam film ini, mengingatkan gw saat bermain drama).
  2. Probably, the oldest movie I've ever seen. (Nope, it'd be The Wizard of Oz -1939- but I just wanted to make it more dramatic hahahaha)
  3. Detail2 dalam film ini sangat diperhatikan. Mulai dari gambaran tokoh sampai adegan2nya. Mungkin ini yang akan membuat penonton awam sedikit bosan (padahal gw juga hahaha). Selain karena alur nya yang lambat, film ini tidak akan menawarkan adegan2 bombastis seperti film laga kebanyakan. Kecuali di bagian ending.
  4. (Lanjut dari poin diatas) Saking detailnya penjelasan dalam film ini, sepertinya terlalu banyak scene2 yang kepanjangan. Atau mungkin gw sangat suka dengan simplicity? Yang jelas, di jaman sekarang, mostly people, akan merasa bosan dengan film ini (lagi2 sok tahu). Sekarang kan udah jaman dimana ke-praktisan merajalela.
  5. Story sounds familiar? Selain Hollywood pernah me-remake film ini menjadi film koboi nya, The Magnificent Seven, Disney & Pixar juga mengadaptasi cerita ini dan membuat A Bug's Life. Selain itu, film yang dianggap sebagai salah satu film masterpiece dan paling besar influens nya kedalam sejarah film dunia ini juga sering diadaptasi beberapa elemen2nya dalam film2 modern.
  6. Penuturan kisahnya sangat teratur. Karena film ini berdurasi 3 jam (ya, 3 jam), jadi sepertinya sangat lengkap lah detil2 cerita nya.
  7. Kikuchiyo (Toshiro Mifune) adalah tokoh favorit gw. Bukan karena dia sering bertingkah kayak monyet gila, tapi karena semangat juang nya yang tinggi. Serta apa yang ia lakukan di bagian ending.
  8. Waaaw, pinter juga ya samurai2 jaman dulu. Strategi perang nya bener2 dipikirin betul. Mereka juga menjunjung tinggi teamwork dan keberanian. Dan juga seru ngeliat para samurai2 itu menjadi dekat dengan penduduk2 disana.
So, the conclusion..
Gw akuin, gw agak bosen dengan film ini. Why? Karena jelas (gw tau, tapi gw ga tau apa) film ini mengandung pesan yang bagus, tapi terlalu berat buat gw. Artistically, film ini bener2 well-done. Gw masih kebayang dengan shot2 sempurna dalam film ini. Sebagai ukuran film tahun segitu (non-Hollywood lagi -walaupun dari Jepang), film ini bener2 udah bagus. Salut buat Akira Kurosawa. Gw sedikit merasa malu karena gw tidak mengerti beberapa poin dalam film ini. Mungkin gw udah terpengaruh dengan film2 modern yang penuh CGI, yang lebih praktis dan pendek durasinya. Recommended? Terserah.

Gw bingung nge-ratingnya.

PS: Gw tiba2 pengen ngubah semua judul postingan gw dengan judul filmnya, gak lagi dengan quotes2nya. Kenapa? Biar lebih mudah dicari. Tapi gw juga suka dengan quotes sebagai judul. Gimana dong? Please, I need some suggestions! If you're reading this, you HAVE to give me some. Whoever, wherever you are.

Friday, May 29, 2009

They caught my eyes pt.6

Well, it's been a while not doing this....
The Final Destination
Cast: Krista Allen, Nick Zano
Directed by: David R Ellis
28 August 2009
*this is the fourth movie of final destination series, eventhough the movies were not that good, but they've always been my guilty pleasures hahaha so I really can't wait to see this movie.

Adam
Cast: Hugh Dancy, Rose Byrne
Directed by: Max Mayer
31 July 2009

again, thanks for impawards.com

Monday, May 25, 2009

62nd Cannes Film Festival's Winners!

Golden Palm - The White Ribbon (Austria)
Grand Prize of the Festival - A Prophet (France)
Jury Prize - Fish Tank (UK) & Thirst (South Korea)
Best Actress - Charlotte Gainsbourg for Antichrist (Denmark)
Best Actor - Christoph Waltz for Inglourious Basterds (US)
Best Director - Brillante Mendoza for Kinatay (Phillipines)
Best Screenplay - Spring Fever (China)

Sunday, May 24, 2009

"Carpe diem. Seize the day, boys. Make your lives extraordinary"

First of all, thanks to Dani, because her info about watching The Go-Getter in YouTube led me to find this movie, which was on the top of my list of must watch. Then, congratulations to Kris Allen for winning this season's American Idol. Both he & Adam Lambert have a great voice, so I didn't really care about who's gonna win. Kris' version of the winner's song, No Boundaries, is better, though. I can't stop listening to it. Kris' voice is good and the lyrics are uplifting. The best AI's song ever!

Dead Poets Society (1989) di set di tahun 1959 dan berkisah tentang kehidupan di all-boys prep school yang bergengsi dan strict, Welton Academy. 7 orang siswa, Neil (Robert Sean Leonard), Todd (Ethan Hawke), Knox (Josh Charles), Charlie (Gale Hansen), Cameron (Dylan Kussman), Steven Meeks (Allelon Ruggiero) dan Gerard Pitts (James Waterston) membentuk sebuah secret group, Dead Poets Society, yang terinspirasi dari klub bernama sama yang dulu pernah dibentuk guru English baru mereka, John Keating (Robin Williams). Berkat pesan2 untuk tidak menyia-nyiakan hidup dan cara mengajar Keating yang terkesan 'unorthodox', siswa-siswa tersebut mulai mengubah cara pandang hidup mereka.

What I noticed...
  1. Salah satu film dengan pesan yang bagus banget. Carpe diem! Seize the day! Penuturan kisahnya pun enak buat diikutin.
  2. John Keating adalah dream-teacher. Guru yang seharusnya dimiliki di setiap sekolah2 di mana pun (selain Erin Gruwell dari Freedom Writers). Dan Robin Williams adalah orang yg cocok meranin Keating. Jarang ngeliat Williams main film2 serius. Dan film ini adalah salah satu aktingnya yang terbaik (yang kedua Good Will Hunting).
  3. John Keating mengajarkan mereka (dan kita) untuk seize the day. Tapi tetep make akal sehat (berhubungan dengan salah satu ulah Charlie yg hampir kena expelled). Itu yang mungkin membuat film ini lebih masuk akal dan lebih kuat makna nya.
  4. Persabahatan siswa2 tersebut terlihat lebih natural dan jelas terasa akrabnya. Yang gw baca di satu situs, Peter Weir, sutradaranya, memilih untuk shooting runtun dari adegan awal ke adegan akhir biar relationship development nya kerasa banget. Beberapa alternate stories yang mengisahkan beberapa karakter dengan hidupnya masing2 juga keren banget.
  5. Salah satu karakter favorit gw adalah Neil. Kenapa? Karena dia yang paling mirip gw (hahaha). Bukan, bukan fisik. Tapi kehidupannya. Sama seperti Neil, gw di-'doktrin' untuk lanjut ke FK, tapi passion gw lebih ke art. Tapi sayang, gw ga punya guts yang gede kayak Neil untuk mencapai mimpinya. At least, belom. Tapi sebenernya gw juga pengen jadi dokter sih hahahaha
  6. Quotation2 nya mantep! Dialog2 John Keating yang begitu menginspirasi serta adapted poem lines nya asik banget, bikin merinding......
  7. Di satu sisi, endingnya terasa sedikit mengganggu. (SPOILER: Kenapa Neil harus bunuh diri ya? Mungkin sih dia udah tau apapun yang dia lakukan, ga bakal ngubah pendirian bokap nya untuk masukin dia ke Med School. But I believe, there were better ways).
  8. Di sisi lain (lanjutan poin diatas), adegan terakhir SANGAT AMAT MENGHARUKAN. Bukan mengharukan sedih tapi. Parah itu keren banget! Ketika para anggota2 Dead Poets Society, mulai berdiri diatas meja, sebagai tanda penghormatan terakhir kepada 'Captain, O Captain' aka John Keating serta kepergian Neil.
In conclusion:
It was a great experience to watch this, even from YouTube. Sebuah film yg memiliki cerita bagus, makna yang dalam, akting oke serta dialog2 yang menusuk (hahaha apa coba). Film ini patut ditonton buat semua orang. Especially, teachers and parents serta para so-called-grownups. Tapi beneran, pesan daam film ini sangat bagus buat dicerna (sama seperti salah satu pesan di KambingJantan yang sampah itu *sorry to say). This is one of my personal favorites, dan iyalah, sangat recommended! Selamat ber-Carpe diem!

8.9/10

*Carpe diem is a Latin for 'Seize the Day' and it's been this movie's infamous quote.

Saturday, May 23, 2009

"I'll have what she's having"

When Harry Met Sally... (1989) adalah sebuah komedi romantis yang berkisah tentang Harry Burns (Billy Crystal) dan Sally Albright (Meg Ryan). Dimulai ketika mereka berdua sepakat ber-carpooling ke New York. Dari pertemuan pertama itu, mereka udah ribut, selain karena perbedaan visi, mereka juga membahas tentang apakah seorang pria dan seorang wanita bisa berteman, without sex involved. Beberapa tahun kemudian, mereka bertemu lagi. Sekarang dengan pasangan masing2, tetapi masih dengan perbedaan pendapat. Dan beberapa tahun kemudian (lagi), mereka lagi2 bertemu, sekarang sama2 ditinggal pasangan, mereka mulai menjalin hubungan pertemanan. Dan lama kelamaan, mereka mulai merasa attracted to each other.

What I noticed....
  1. This is one of the funniest movies I've seen! Dan juga (menurut gw), the best romantic comedy movie ever! Gw gak biasanya suka sama romcom, but this movie has amazed me. This movie has a good story, nice and mesmerizing dialogs, good acting, light & funny jokes. This movie has the full package on what romcoms should have.
  2. Sh!!t, the chemistry between Billy Crystal & Meg Ryan is friggin sweet! Cocok banget deh mereka berdua. Salut! Meg Ryan tampil memukau disini. Beda sama dia yang sekarang. Well, Billy Crystal? Cool!
  3. Setelah search2 di berbagai tempat, ternyata film ini cukup terkenal, dan memang bener salah satu romcom terbaik yg pernah ada. Bahkan menjadi panutan beberapa film romcom setelahnya. Gw juga sering denger2 film ini disebut2 di berbagai film2.
  4. Scene2 beberapa pasangan yg menceritakan love history mereka di sela2 film juga terasa begitu unik dan menarik.
  5. Have I told about the jokes? Kayaknya udah hahaha film ini akan menawarkan joke2 ringan yang kocak2 banget. Adegan paling legendaris film ini adalah saat mereka makan di restoran dan Sally mempraktekan fake orgasm serta salah seorang wanita berkata kepada waiter, 'I'll have what she's having'.
  6. Satu quote yang masih terngiang2 di kepala gw adalah: "I came here tonight because when you realize you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of your life to start as soon as possible"- Harry
In conclusion: recommended romantic comedy! This film is honest and sweet. Sebuah kisah yang menarik, akting2 yang oke, jokes2 yang pintar & kocak. Sebuah cetak biru romantic comedy movie yang berkualitas. Walaupun memiliki ending yang predictable, tapi dikemas dengan line2 yang memukau (ckckckck ketinggian nih bahasanya wkakakaka). Bener2 ga rugi kalo nonton, serius!!

8.5/10

Thursday, May 21, 2009

"This is the Smithsonian! This is the big leagues!"

Cannes Film Festival is still running with mixed reviews on my 2 anticipated movies, Ang Lee's Taking Woodstock & Quentin Tarantino's Inglorious Basterds. Woodstock was called a great movie, but most of the judges thought it was not Lee's finest. And Basterds was considered a great fun movie to watch, but not a masterpiece. I think 2 of em won't win the Palme d'Or.. But who knows? Last time I checked in one of the newspapers, the highest bet goes to A Prophet, a french film, to win the Golden Palm. But again, who knows?

Night at the Museum: Battle of the Smithsonian (2009) adalah sekuel dari film fantasi arahan Shawn Levy, Night at the Museum(2006) yang menceritakan tentang sebuah magic tablet milik raja Akhmunrah (lupa tulisannya gimana) yang mampu menghidupkan patung2 & exhibition2 di Museum of National History. Di film kedua ini, menceritakan tentang Larry Daley (Ben Stiller), former night guard di museum tersebut, telah sukses menjadi CEO perusahaannya sendiri. Ketika ia tahu bahwa museum tempat ia bekerja dulu akan direnovasi dan beberapa 'penghuni'nya akan dipindahkan ke Washington Museum (considered as the biggest museum in the world), Larry berusaha membawa mereka kembali pulang, tetapi mereka harus berhadapan dengan Kahmunrah, kakak Akhmunrah yg juga mengincar tablet tersebut untuk menguasai dunia (?).

What I noticed dari film ini adalah...
  1. Fun to watch, easy to forget. Gw aja sebenernya males bikin reviewnya.
  2. Gw lebih suka cerita film pertama, masih terasa 'original'. Despite the fact kalo film ini film fantasi dan most probably wouldn't be happen in real life, cerita film pertama lebih 'masuk akal'. Di film kedua, entah kenapa, sangat boring dan terlalu predictable (cuman sehari lagi ceritanya). Film pertama juga ga bagus2 banget kok.
  3. Apa yang gw suka dari film kedua ini adalah makin banyak tokoh2 yg dimunculkan. Amelia Earhart (yang akan ada filmnya taun ini, dibintangi Hillary Swank), Ivan The Terrible, Napoleon Bonaparte, Al Capone (yang tampil hitam-putih), patung Abraham Lincoln (pretty much Easter Island Head's replacement), Octopus (yes, T-Rex's replacement), dan masih banyak lagi, even Darth Vader. And am I wrong, about the 3 little cupids? Did they supposed to be the Jonah Brothers' parody?
  4. Standard acting. Tipikal summer movies (sotoy). Amy Adams yang jadi Amelia Earhart pun tidak terlalu menunjukkan kualitas akting yg baik, tight pants nya mungkin yg 'menarik' hahaha high five for Hank Azaria, karena hampir semua lawakan2 kocak berasal dari tokoh Kahmunrah.
  5. Too much romantic scenes, which was inapproriate (soalnya kelamaan sih). Lawakannya boleh lah, cukup mengundang tawa. Apalagi ending nya yg.... kok kayaknya gampang bgt sih ngalahinnya (bukan spoiler ya, soalnya udah pasti ketebak lah) dan keputusan menghidupkan kembali Museum of National History yang sangat lame!
  6. ....... aduh sori nih, ga ada kata2 lagi, karena masih kesel dengan tiket 25rb (karena hari libur) yang ternyata filmnya tidak terlalu bagus. Kebanting sih sama Angels & Demons.

In conclusion: boleh ditonton buat seru2an. Mungkin di awal2 lo akan suka, karena banyaknya tokoh baru (dan mungkin lebih cool) muncul, lawakan2 oke (ya gw akuin, lebih lucu sedikit dari yg pertama), tapi yaa abis itu sih kayaknya ga ada kesan apa2. Kalo sayang duit, pikir2 lagi kalo mau nntn. Mending disimpen dulu duitnya, gw nyesel nih duitnya kan bisa beli 4 DVD di Poinsquare atau bisa nambahin ikutan main airsoft gun lagi....

5.9/10 (gw samain aja sama yg di imdb.com)

"The world is a fine place and worth fighting for. I agree with the second part"

Se7en (1995) adalah film thriller yang disutradarai oleh salah satu sutradara favorit gw, David Fincher. Dibintangi oleh Brad Pitt & Morgan Freeman, film ini bercerita tentang penyelidikan atas kasus pembunuhan berantai di sebuah kota. Detective William Somerset (Morgan Freeman) adalah seorang polisi dan dalam waktu 7 hari akan pensiun. Ia akan digantikan oleh Detective David Mills (Brad Pitt). Dua polisi yang memiliki kepribadian yang bertolak belakang itu harus bekerja sama dan berpacu dengan waktu memecahkan misteri pembunuhan berantai yang diduga 'menghukum' korban2nya atas dasar seven deadly sins; gluttony, greed, sloth, wrath, pride, lust, envy (rakus, tamak, malas, amarah, sombong, nafsu & iri).

What I noticed dari film ini adalah...
  1. I've watched this for like 4 times, and never getting tired of it. Well, some parts were pretty slow & bit boring, but the atmosphere of 'excitement' on investigating the msytery person was totally worthed!
  2. Gw suka cerita nya! Dan menurut gw, conclusion di bagian akhir memperkuat film ini. Walaupun sisi cerita/dialog/pesan lebih bagus film David Fincher yang Fight Club.
  3. Ada beberapa disturbing images di film ini. Tapi hal tersebut tidak ditampilkan secara vulgar, hanya sekilas, tapi bisa cukup menghantui (hahaha apa coba).
  4. Morgan Freeman has always been one of my favorite actors. No comments on that. Brad Pitt, on the other hand, did pretty good here. The breakdown he had at the ending, for me, was convincing. Gwyneth Paltrow (who played Pitt's wife) did well too. I love her in this movie. Apalagi sang mastermind nya (John Doe -played by Kevin Spacey), the perfect insane villain!
  5. The opening credit title is awesome in its own way. Dan credit title di ending juga cukup unik, dari atas ke bawah.
  6. Pernyataan sang pelaku atas apa yang dia lakukan sebenarnya adalah sindiran. Dimana beberapa manusia mulai 'mentoleransi' akan kejahatan2 yang ada di kota dalam film ini (yang kayaknya menggambarkan kota New York). Walaupun begitu, visualisasi hujan yang cukup sering (mungkin menyimbolkan sesuatu, gw ga ngerti) sedikit mengganggu.
  7. Love the editing & the shots they used. The editing part was received an (and only) Oscar nom. What the?? This movie was totally deserved a lot more nominations!
  8. Waktu pertama kali nonton, gw udah tau endingnya. And that ruined it for me! Semoga tidak menimpa lo ya. That thing inside the box.................... still, one of the most shocking revelations in cinema history (lebay).
In conclusion: one of my favorites, one of Fincher's best, and one of the best movies ever made! Good acting, nice story & dialogs, well-crafted and shocking ending. Sayang nya tidak terlalu dilirik Oscar (which was a big mistake!). Predikat Best Movie dari MTV Movie Awards pun tidak membuat film ini hanya film popcorn kacangan. Sebuah film yang bagus untuk ditonton. Suspense nya dapet, detective2an nya dapet, thriller nya oke. Recommended big time, bos!

9/10

Monday, May 18, 2009

Now or Never

Attention, this is a junk post. I'm not ashamed to admit that I follow Grey's Anatomy, well because everybody thinks thats lame show for guys to like. But I never mind that. In fact, this show (partly) has convinced me to go to Med school. Loser? Hahahaha maybe. The show was amazingly terrific in the 2 early seasons, but it went a little boring afterwards, with dull-soap-opera-like stories. Well I dont give a shit about the love stories, but every medical case they had always fascinate me. Few nights ago, season 5 finale, Now or Never, has brighten up this show again. Nice (and bit shocking) crafted ending. Eventhough its not half as great as the early seasons, but its good. People said its not made sense and something about 'ER-ripoff', but I think I haven't felt that shocked from this show in a long time. I'm not gonna spoil it to you, though. Again, peeps, this is a junk post. I just wanted to update this blog. No harm. Peace out!

Friday, May 15, 2009

"We are under attack from an old enemy, The Illuminati"

First of all, I've read the book. But it was a long long time ago. Jadi gw lupa2 inget cerita nya. Yang gw tau cuman beberapa part di endingnya. Hmmm sedikit melenceng dari review. Kuis Siapa Berani is BACK! Gara ngikutin kuis ini terus, tingkat pengetahuan umum gw meningkat. Sayang nya, siarannya pagi2. Sial!

Angels & Demons (2009) adalah prekuel dari The DaVinci Code (2005). Bercerita tentang ahli simbol, Robert Langdon (Tom Hanks) yang diminta untuk memecahkan semacam aksi teroris di Vatikan. Vatikan sendiri sedang melaksanakan rapat suci pemilihan Paus baru, dikarenakan Paus mereka yang sebelumnya meninggal secara tiba-tiba. Sesaat sebelum rapat dimulai, 4 orang kardinal yang juga calon terkuat menjadi Paus, diculik. Sang penculik mengancam akan membunuh mereka satu persatu dalam jangka waktu sejam-sejam. Penculik itu pun juga telah mencuri sebuah bahan peledak dahsyat terbaru, Antimatter, yang baru diciptakan oleh suatu tim riset, salah satu nya adalah Vittoria Vetra (Ayelet Zurer). Aksi 'teroris' tersebut diduga kuat berkaitan dengan secret society, The Illuminati, yang ingin menuntut balas kepada Vatikan.

What I noticed dari film ini adalah...
  1. Waaay better than The DaVinci Code (film). Kalo mau dibandingkan ya, abis nonton film ini, DVC itu boseeen banget. Angels & Demons, lebih banyak action nya meen. Lebih seru, serius. Atau emang karena gw suka film2 macem adventure slash detective gini ya? hahaha
  2. Karena gw lupa detail2 bukunya, kata Dito, banyak yang berubah dan ga sesuai sama bukunya. Tapi kata dia juga filmnya lumayan seru.
  3. Robert Langdon tuh memang peran yang BUKAN buat Tom Hanks. Entah kenapa aneh aja. Sejak awal gw udah aneh kenapa si Tom Hanks ya dipilih. Emang deh favoritnya Ron Howard, sang sutradara.
  4. Hal yang terbaik dari film ini, menurut gw adalah: musik nya. Gw suka banget sama musik2 model opera2 gitu, jadi ada kesan mistis2nya aja hahaha sumpah musik nya ngebantu banget membawa rasa ketegangan pas nonton. Kudos buat Hans Zimmer! Apa karena gw nntn di bioskop aja ya, biasanya kan nntn di DVD? hahaha
  5. Alur nya cepet juga ya. Beberapa kayaknya kesannya terburu-buru banget. Tapi ga terlalu mengganggu sih. Oiya, mereka juga ngomongnya lumayan cepet. Jadi mungkin perlu konsentrasi tinggi supaya memahami beberapa omongan tokoh2nya.
  6. Ayelet Zurer kok terlihat kayak tempelan. Dibandingkan female lead di DVC yang diperanin Audrey Tatou, tokoh Vittoria tidak terlalu menarik perhatian. Ya memang sih tokohnya Audrey Tatou menjadi pion penting di DVC. Tapi chemistry Vittoria & Robert terasa kurang, padahal di bukunya, mereka akhirnya pacaran.
  7. Ewan McGregor yg jadi asisten Paus, Patrik McKenna tampil lumayan, sedikit convincing dan aksen nya boleh lah. Stelan Sarsgård yg jadi ketua Swiss Guard, entah kenapa plain, kayaknya gitu2 aja sih.
  8. Yak, mata kita akan dimanjakan dengan keindahan gereja2 atau bangunan2 bersejarah Roma di beberapa scene (d'oh!).
In conclusion: seperti film2 summer kebanyakan. Film ini menawarkan adegan2 seru, fast-paced dan menegangkan. Tapi sedikit pusing mendengar sejarah2 yang melanglang buana itu. Menurut gw sendiri, dibanding film2 Summer yg udah keluar, film ini film pertama yang cukup membuat gw puas. Tapi ya, film ini gitu2 aja sih. Lumayan sih lumayan, tapi ga terlalu spektakuler banget. Tapi untuk ukuran nntn di Pejaten Village dengan harga 15 ribu perak? WORTHED PARAAAAH!! Jadi, silahkan dinikmati!

7/10

Thursday, May 14, 2009

"To most people, Star Wars is just a movie, right? Not to us!"

Fanboys (2009) di set di tahun 1998, dimana beberapa bulan lagi akan dirilis film Star Wars Episode I: The Phantom Menace (1999). Diceritakan ada 5 orang sahabat lama yang tergila-gila dengan Star Wars, Eric (Sam Huntington), Linus (Chris Marquette), Hutch (Dan Fogler), Windows (Jay Baruchel) dan Zoe (Kristen Bell). Dikarenakan salah satu dari mereka mengidap kanker, dan juga didasari oleh perasaan tidak sabar untuk menunggu film nya rilis di pasaran, mereka merencanakan sebuah road-trip dari Ohio menuju Skywalker Ranch di California untuk mencuri rough cut copy film Star Wars terbaru dan menonton film nya lebih awal.

What I noticed dari film ini adalah...
  1. Cerita nya yang 'beda' membuat gw tertarik menonton film ini. Hell yeah, if you're as die-hard fan as they were, you at least are gonna think the same thing. 16 years are a long time for a sequel.
  2. To be honest, the movie is not too special. Banyak banget adegan2 klise dan mudah ditebak. Tapi sebagai seorang yang menyukai Star Wars, film ini adalah total entertainment! Beberapa adegan2 yang menyerupai adegan2 di film Star Wars (+dialognya) mampu membuat gw ketawa.
  3. The 5 main actors were doing fine. Not really great though. Tapi gw cukup bisa merasakan rasa persahabatan mereka yang erat dan juga mereka bener2 fans berat Star Wars. 2 years in a row dressed up as stormtroppers & darth vader in halloween and they knew every little details in Star Wars. Tapi Hutch akan sedikit mengingatkan kita pada Jack Black.
  4. The whole scenes with the Trekkie (Star Trek fans) were hilarious! Adegan dimana mereka singgah di Iowa, tempat lahir kapten James T. Kirk, mengolok2 Trekkie disana dan merusak patung Kirk & Khan adalah salah satu adegan terlucu di film ini. Selain itu adegan perang mulut mereka dengan penjaga di Skywalker Ranch juga seru bgt hahaha
  5. Waw cukup banyak juga so-called cameo di film ini. Lo akan menemukan William Shattner (Kirk dari Star Trek), Billy Dee Williams (pemeran Lando Calrissian di Star Wars), Carrie Fisher (the infamous Princess Leia), dan juga ada Kevin Smith.
  6. George Lucas kinda like this movie. Thats why he gave the permission to use the sound effects & score which used in Star Wars.
  7. Melihat perjalanan film ini, film ini seharusnya bisa lebih baik lagi hasil akhirnya. Dari yang harusnya rilis Agustus 2007 (muncul beberapa kendala) sampe baru dirilis bulan Februari 09 lalu. Tapi sayangnya film ini tidak sebagus yg gw harapkan.
In conclusion: as I said, the movie could have been better. Some scenes are fun to watch, others are pretty much forgettable. Film ini penuh klise memang dan juga tidak begitu bagus. Tapi sebagai Star Wars fan, film ini bisa (dan beberapa bagian, sangat) menghibur gw. Thats why I gave it a little higher rating than the movie should get. Mungkin bagi beberapa orang yg tidak mengenal Star Wars akan menemukan jokes2 yang tidak mereka mengerti. Well, some of Star Wars fans maybe gonna find this movie very amusing.

7/10

Wednesday, May 13, 2009

"Sooner or later, they'll find you"

Well, because Good Bye Lenin! has stuck in my head since I watched it, not a surprise if the movie will be caught in my All-Time Favorites. So thats why I put a new gadget below ATF, 'Honorable Mentions'. Thanks to Good Bye Lenin!. And the next movie I'm gonna review is the third movie I watch in Subtitles, little theater in Dharmawangsa Square, a totally hot place for moviegoers.

The Others (2001) bercerita tentang Grace Stewart (Nicole Kidman), seorang ibu rumah tangga yg hidup di masa2 PD II. Grace tinggal di sebuah rumah besar bersama 2 anak nya yang mengidap photosensitive, tidak bisa terekspos cahaya yang banyak. Maka dari itu, Grace memiliki strick rule tentang pintu dan gorden yang harus selalu tertutup ketika ada kedua anaknya tersebut. Pada satu hari, ada 3 orang asing yang datang ke rumahnya dan Grace langsung mengira bahwa mereka ingin bekerja di rumah itu. Entah mengapa, setelah kedatangan 3 orang misterius itu membuat keadaan rumah Grace jadi berubah. Grace mulai merasakan hal2 aneh yang berbau supranatural dan mengganggunya serta anak nya yang mengaku melihat 'hantu'.

What I noticed dari film ini adalah...
  1. Horror yang cukup mengasyikkan. Inti cerita nya dapet dan asik buat diikutin. Harus diikutin baik2 detil2 di film ini, karena hal tersebut membawa jawaban di akhir film. Mirip dengan film....... itu tuh hahaha gak lah, ga asik kalo gw spoil.
  2. Film ini tidak menawarkan lo semua hantu2 yang sering unjuk gigi. Bahkan 'bentuk' hantu nya juga tidak jelas (silahkan dilihat sendiri, karena kalo gw kasih tau jadi nya ngebocorin ceritanya). Film ini lebih cenderung ke suasana nya mencekam dan atmosfir gelap.
  3. Has twist ending. And one of the bests I've seen.
  4. Nicole Kidman, seperti biasa berakting diatas standard, walaupun gak spektakuler2 banget sih, tapi oke juga.
  5. What the? Film ini film Spanyol?? Film ini memenangkan 8 Goya Awards (Oscar nya Spanyol), termasuk Film Terbaik, padahal tidak satupun adegan ada yang berbahasa Spanyol, bahasa Inggris semua.
  6. Musik nya oke sih. Malah pas nonton musik nya dan sound effect nya lebih gede dari dialog. Tidak, bukan salah film nya, salah speakernya kok.
  7. Bisa membuat orang2 tertentu sedikit bosen, karena settingnya disitu-situ aja. Tapi untung tertolong dengan sedikit suspense dengan 'kejadian2 aneh' yang lumayan membuat penasaran. Sabar aja, di ending akan terjawab kok.
  8. Gw sangat salut sama sutradara yang menyutradarai naskah buatannya sendiri. Alejandro Amenábar, sutradara film ini juga menulis sendiri kisahnya. Seperti M. Night Shyamalan yang dulu gw puja2 tapi sekarang jadi sampah!
In conclusion: silahkan dicoba sebagai alternatif film horror. Jangan horor kacangan Indonesia aja yg dikonsumsi atau slasher2 aja. Film yang termasuk psychological horror ini mungkin memang mirip film (sebut saja) A yang lebih dulu terkenal, tapi film ini menawarkan atmosfir yang berbeda karena film ini terkesan lebih bisa masuk akal. Walaupun dari tampilah akhir, film A lebih nendang. Bagus kok filmnya, buat orang2 yg gak gampang bosen aja ya.

7.5/10

Tuesday, May 12, 2009

"You must protect her from any kind of excitement. And I do mean any kind, Mr. Kerner"

Good Bye Lenin! (2003) bersetting di East Berlin pada tahun 1989-1990, saat masa2 tembok Berlin runtuh. Bercerita mengenai Alexander Kerner (Daniel Brühl) yang tinggal bersama ibu nya yang berjiwa sosialis, Christiane (Kristin Sass) dan kakak ceweknya, Ariane (Maria Simon) & anaknya yang masih bayi, Paula. Di saat Alex ikut berdemo anti-goverment, ibu nya yang menyaksikannya mendapat heart attack dan tergeletak koma selama 8 bulan. Dalam rentang waktu 8 bulan itu, banyak hal berubah. Tembok Berlin runtuh, yang membuat Jerman bersatu. Kaum sosialis di daerah East harus bertoleransi dengan kehadiran kaum kapitalis dari Barat. Tanpa disangka, Ibu Alex terbangun dari koma nya, walaupun begitu ia masih dalam keadaan rentan dan tidak boleh mendapatkan berita yang membuatnya terkejut. Sebagai seorang yang beridealis tinggi, pasti lah Ibu Alex akan terkejut mendengar kenyataan tentang negaranya. Maka dari itu, Alex berusaha untuk membohongi dan 'menciptakan' kembali East Berlin untuk Ibu nya.

What I noticed dari film ini adalah..
  1. Ide cerita nya gilaaa!! Keren banget. Gw suka banget sama cerita nya. Dramatic and touching. Usaha2 Alex agar Ibu nya gak dapet heart attack lagi patut diberi applause meriah. Gila banget dia sampe nyari2 bungkus2 makanan bekas yang udah ga dijual lagi sampe2 bikin fake news broadcast sendiri.
  2. Walaupun ada embel2 Comedy, film ini tidak menawarkan lelucon slapstick murahan. Walaupun ya, beberapa bagian dari film ini terlihat mustahil dan terlalu coincidential, tapi entah kenapa jokes2 di film ini membuat film ini terlihat real. Tidak over-exposed dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Lucu? Depends.
  3. Daniel Brühl terlihat seperti campuran Gerard Way & Emile Hirsch. Gw sampe2 membayangkan ia akan teriak (di salah satu adegan) menyanyikan lagu MCR. Walaupun begitu akting nya gak buruk. Bagus malah. Sama seperti entire cast di film ini yang menurut gw udah cukup baik memainkan perannya.
  4. Scene dimana Alex teriak yg gw sebut diatas, dibarengin dengan kembang api perayaan kemenangan Jerman di World Cup memberikan gw goosebumps.. Kapan Indonesia menang ya? Boro2 menang, masuk aja masih lama hahaha no offense
  5. Melihat behind the scene film ini, gw (dan lo semua) gak bakalan nyangka bahwa betapa banyak special effect yang dipake untuk menciptakan East Berlin di tahun 1990 (syuting taun 2001). Almost flawless! Alus banget dan gak keliatan itu pake 3D special effect.
  6. Scene favorit gw (dan salah satu terlucu) adalah saat Alex memberikan speech di ulang taun ibu nya. Pas banget di luar flat mereka, di salah satu gedung lagi digelar spanduk gede Coca Cola (westernization adalah bentuk kapitalis). Dan scene paling menyentuh adalah scene2 setelah Ibu Alex membocorkan rahasia tentang Ayah mereka.
  7. Film ini sangat agak susah diikutin buat yang ga ngerti tentang sejarah sosialis/kapitalis di Jerman sana (termasuk gw, yang harus nge cek di om wiki dulu hahaha). Tapi gw sih cuek dan let it flow aja, karena eventually ngerti2 juga kok.
  8. Ending nya sangat bagus. Agak sedikit bingung gw awalnya, mana yang bener? Tapi gw gak akan spoil disini. Setelah di search di om wiki juga, akhirnya gw tau, dan ini membuat film ini lebih kuat lagi pesan moralnya.
In conclusion: Fvvck, I love this movie!!! Selain memberikan edukasi tentang sejarah Jerman (negara luar satu2nya yg didukung oleh orang tua gw untuk tempat gw kuliah, Amin aja deh), tapi juga kita diajarkan tentang cinta seorang anak terhadap Ibu nya (jangan cinta Ibu sama anak nya aja dong hahaha) yang patut kita teladani. Ya gausah se-ekstrim Alex sih. Lots of memorable scenes dan adegan2 yang memancing senyum kita. Dan atmosfir nya entah kenapa sangat convenience. A sweet movie and yes, I highly recommend it!

9/10

"Buona fortuna, Signora Malèna"

I'm trying new things about my movie reviews. I'm gonna make them shorter, make them more organized, and I think it will make them more neat. Some inspirations I got from Jemari Haqi, my former senior (big thankyou for that!). And maybe I'm gonna write my daily thoughts in the beginning of post, just like this. This new style has not been permanent though. I just want to try it. Drop a comment and lemme know what you think :D Here it comes the first lab rat...

Malèna (2000) bersetting di Italia pada masa Perang Dunia II. Malèna (Monica Bellucci) adalah satu dari sekian banyak wanita yang ditinggal oleh suami nya ke medan perang. Perawakan Malèna yang cantik dan cukup 'mengundang' mampu menggoda pria2 di kota nya, termasuk Renato Amoroso (Giuseppe Sulfaro). Renato yang baru berumur 12 tahun sangat tergila-gila dengan Malèna bahkan ia sering berfantasi seksual tentang Malèna. Walaupun banyak pria-pria hidung belang yang mulai menggodanya, tetapi, Malèna tetap berusaha untuk setia dengan suaminya. Hal tersebut juga membuat hampir semua wanita2 di kota itu membenci Malèna. Terlebih lagi, ketika dikabarkan suami Malèna gugur di medan perang.

What I noticed dari film ini adalah
  1. Yang pasti sensualitas Monica Bellucci. Anjrit mulus banget hahaha yang bersedia tampil 'cukup' berani disini. Walaupun gak banyak ngomong, tapi entah kenapa performa nya enak banget diikutin. Well she definitely got the charm!
  2. Sinematografi nya yang diganjar nominasi Oscar juga keren banget.
  3. Kayaknya score nya mirip Harry Potter ya hahaha tapi berarti HP yang ngikutin ini. Tapi ga tau juga sih apa gw yang salah denger?
  4. Film ini sempet membuat gw geli2 sendiri, melihat aksi Renato yang menginginkan ia dianggap dewasa, fantasi2 nya dengan Malèna, dan juga cara2 nya membalas ejekan2 atau perkataan2 tidak senonoh dari orang2 terhadap Malèna. Hahaha kocak juga. Kudos buat Sulfaro yang berakting bagus!
  5. Pesan yang menusuk. Betapa jarang orang kayak Malèna yang bisa setia dan berani berkata tidak, serta terus stand-up di kala orang2 menuduh ia yang enggak2. Sesuai kata2 di trailer, 'Too beautiful to be alone'. Sayang, pendiriannya hancur di tengah2 film akibat suami nya dikabarkan tewas (dan juga orang2 yang su'udzon!).
  6. Berkaitan dengan poin diatas, scene2 terakhir membuat gw sedikit terharu. Go Malèna! hahaha apa coba. Silahkan dilihat sendiri untuk bisa sama2 merasakan.
  7. Last lines, narasi tokoh Renato yang asik: "Time has passed, and I have loved many women. And as they've held me close, and asked if I will remember them, I've said, 'Yes, I will remember you.' But the only one I've never forgotten is the one who never asked... Malena."

In conclusion: nice movie with nice messages. Makanya hari ini jangan suka gossip! Cuman gara2 gossip miring, tokoh Malèna dijadiin bulan2an di kota nya. Kita juga bisa merasakan keadaan kota di Italia dengan penduduk2 yang beraneka macam. Dibuat tertawa sama aksi2 Renato, serta dimanjakan dengan Monica Bellucci hahaha. Not that good, tapi boleh lah ditonton. Oiya lupa, sutradara film ini adalah Giuseppe Tornatore.

7/10
PS: Buona fortuna means 'Good Luck'. And another thank you to Ramadhan Putera Djaffri, for the free promotion on his latest post hahaha

Sunday, May 10, 2009

HIMYM-isme

For those who love How I Met Your Mother, I found this video in YouTube 2 days ago, and yet I still can't stop watching it. It's the cover from the opening credit, which is, according to me, the second-best opening credit of all time (Friends' opening is the first). It's only a 23 seconds vid, but it really is beautiful!

The original one:


Sorry for the junk post. If you haven't seen HIMYM, start watching, like, NOW!

PS: The video was the reason I wanted to move my mom's keyboard to my bedroom. Why? I want to learn playing piano!! I regret that I quit my keyboard lessons back then.

Friday, May 8, 2009

2009 MTV Movie Awards!

THE MOST FUN MOVIE AWARD IS COMING!!! Tahun ini, untungnya gak segila taun2 sebelumnya. Taun 2007 ada nominasi Best Summer Movie You Haven't Seen Yet, taun 2008 ada Best Summer Movie So Far hahaha taun ini, nominasi2 unik ciri khas MTV Movie Awards tetep ada, kayak Best Kiss atau Best Fight, walaupun ada yg ilang kayak Best On-Screen Team. Ada nominasi baru yg cukup oke nih, Best WTF Moment. I, for the first time, am participating to pick the winners. See the nominees below & the ones I chose. Winners will be announced May 31.

BEST MOVIE The Dark Night, High School 3: Senior Year, Iron Man, Slumdog Millionaire, Twilight
Which did I vote? The Dark Night. Hell yeah!!!! One of the best movie in 08. Perfect! Just ignore Slumdog, udah kebanyakan menang.

BEST FEMALE PERFORMANCE Angelina Jolie (Wanted), Anne Hathaway (Bride Wars), Kate Winslet (The Reader), Kristen Stewart (Twilight), Taraji P. Henson (The Curios Case of Benjamin Button)
Who did I vote? Taraji P. Henson. Lets forget Kate Winlset a while, Taraji needs an attention.

BEST MALE PERFORMANCE Christian bale (The Dark Knight), Robert Downey Jr. (Iron Man), Shia LaBeouf (Eagle Eye), Vin Diesel (Fast & Furious), Zac Efron (High School Musical 3: Senior Year)
Who did I vote? Christian Bale! Best. Batman. Ever.

BREAKTHROUGH PERFORMANCE FEMALE Amanda Seyfried (Mamma Mia!), Ashley Tisdale (High School Musical 3: Senior Year), Freida Pinto (Slumdog Millionaire), Kat Dennings (Nick & Norah's Infinite Playlist), Miley Cyrus (Hannah Montana The Movie), Vannesa Anne Hudgens (High School Musical 3: Senior Year)
Who did I vote? Freida Pinto. Tough choice between Pinto & Seyfried. Seyfried was smokin hot in Mamma Mia, but Pinto kinda stole my attention.

BREAKTHROUGH PERFORMANCE MALE
Ben Barnes (The Chronicles of Narnia: Prince Caspian), Bobb'e J Thompson (Role Models), Dev Patel (Slumdog Millionaire), Robert Pattison (Twilight), Taylor Lautner (Twilight)
Who did I vote? Dev Patel. He did a great job in that movie!

BEST COMEDIC PERFORMANCE
Amy Poehler (Baby Mama), Anna Faris (The House Bunny), James Franco (Pineapple Express), Jim Carrey (Yes Man), Steve Carrel (Get Smart)
Who did I vote? Jim Carrey. The best!

BEST VILLAIN Derek Mears (Friday the 13th), Dwayne Johnson (Get Smart), Heath Ledger (The Dark Knight), Johnathon Schaech (Prom Night), Luke Goss (Hellboy II: The Golden Army)
Who did I vote? Heath Ledger, obviously!!!!!!!

BEST KISS Angelina Jolie & James McAvoy (Wanted), Freida Pinto & Dev Patel (Slumdog Millionaire), James Franco & Sean Penn (Milk), Kristen Stewart & Robert Pattinson (Twilight), Paul Rudd & Thomas Lennon (I Love You, Man), Vannesa Hudgens & Zac Efron (HSM 3)
Which did I vote? Freida Pinto & Dev Patel. The long-awaited kiss which crafted beautifully.

BEST FIGHT Anna Hathaway vs. Kate Hudson (Bride Wars), Christian Bale vs. Heath Ledger (The Dark Knight), Robert Pattinson vs. Cam Gigandet (Twilight), Ron Pearlman vs. Luke Goss (Hellboy II), Seth Rogen & James Franco vs. Danny McBride (Pineapple Express)
Which did I vote? The Dark Knight one.

BEST WTF MOMENT
Peeing in the sink (Amy Poehler-Baby Mama), Curved bullet kill (Angelina Jolie-Wanted), Jumping in poop shed (Ayush Mahesh Khedeskar-Slumdog Millionaire), Tasting decapitated head (Ben Stiller-Tropic Thunder), Naked break-up (Jason Segel & Kristen Bell-Forgetting Sarah Marshall)
Which did I vote? Slumdog Millionaire. That's gross!! But it ties with Tropic Thunder scene which is soo hilarious!

BEST SONG IN A MOVIE Jai ho (AR Rahman-Slumdog Millionaire), The Wrestler (Bruce Springsteen-The Wrestler), The Climb (Miley Cyrus-Hannah Montana The Movie), Decode (Paramore-Twilight)
Which did I vote? Decode by Paramore. The only thing I love about Twilight; Paramore!

Tuesday, May 5, 2009

They caught my eyes pt.5

FYI, this is my 50th post.

The Boat That Rocked
Cast: Phillip Seymour Hoffman, Bill Nighy
Directed by: Richard Curtis
April 2009 (UK), August 2009 (US)

Where The Wild Things Are
Cast: Catherine Keener, Mark Ruffalo
Directed by: Spike Jonze
16 October 2009

Bonus:
(because the idea of calling Brad Pitt's a bast*rd is cool! hahaha)Inglourious Basterds
Cast: Brad Pitt, Eli Roth, Diane Krueger
Directed by: Quentin Tarantino
21 August 2009

Monday, May 4, 2009

"Did I listen to pop music because I was miserable? Or was I miserable because I listened to pop music?"

Di tengah2 kebingungan mau belajar kimia atau enggak karena ketidakjelasan kapan ulangan tersebut berlangsung (maklum, masih menganut SKS hahaha), jadi gw memutuskan aja untuk (akhirnya) menonton film yang cukup lama gw telantarkan ini. Sebenernya udah banyak 'tanda-tanda' kenapa gw harus nonton film ini. First, well, obviously, I had bought the DVD. Then, I read the article in Movie Monthly magazine about 25 Most Hilarious Comedic Scenes, and one of the scenes in this movie is in there. Also, my friend, Dani, said that she currently reading the novel (written by Nick Hornby). Again! Kebetulan2 memang sering terjadi. Saking gregetnya pengen nonton pun, gw rela2in bangun sampe jam 1 malem dan ga belajar kimia (Alhamdulillah ga jadi ulangan hahaha). My reaction? I've never seen such hilarious smart comedy like this in years!!

High Fidelity (2000) bercerita tentang kehidupan Rob Gordon (John Cusack), typical cowok biasa yg tinggal di Chicago and owns a music store (mostly sell vinyls). Rob memiliki 2 orang pekerja di music store nya tersebut, yang sama2 music geek (or snobs?), Dick (Todd Louiso) dan Barry (Jack Black). Rob dan temen2nya itu sering banget bikin2 list. Misalnya Top 5 Dream Jobs, Top 5 First song First side, Top 5 Songs about deaths, dll.

Film dimulai ketika Rob putus dari kekasihnya yg sekarang, Laura (Iben Hjejle). Dalam masa2 perpisahannya tersebut, Rob mulai menceritakan tentang top 5 all time desert-island most memorable breakups, break-up2 yang paling memorable dalam hidupnya, mulai dari dia di junior high sampe umur nya yang sekarang. Saat 'menapak tilas' perjalanan cintanya, serta menemui kembali mantan2 kekasihnya terdahulu, ia menyadari bahwa ia semakin mencintai Laura. Dan ia juga menyadari bahwa sekarang waktunya untuk grow up dan berani memegang komitmen relationship yang serius.

Udah lama kayaknya gw gak pernah dibikin ketawa oleh sebuah film, terakhir mungkin episode terakhir nya Grey's Anatomy kemaren, yang tentang bokapnya Callie (woops OOT -_-''). Dan di film ini gw sering banget ketawa! Either it was a big laugh or just plain smile. Cerita nya unik dan menarik buat disimak. Walaupun, di akhir sedikit anti klimaks, tapi last lines nya cukup bisa menohok. Selain itu, banyak kata2 yang memorable banget. Banyak banget yang kocak dan juga ada yang dalem.

Siapa yang paling bertanggung jawab membuat gw ketawa terus? JACK BLACK!!! Kalo kata M2, film ini adalah film yang membuat karir aktor komedi nya terangkat. Sebenernya di semua film, kayaknya akting nya Jack Black tuh sama semua, ga berubah2. Tapi di film ini, keliatan banget natural nya dan keliatan banget masih fresh lawakan2nya. Jack Black yang memerankan Barry suka banget nge insult dan bertingkah seenaknya ke customer2 mereka. Karena sifatnya itulah, Jack Black sukses jadi scene stealer di film ini. Dibantu juga dengan karakter yang diperankan Todd Lousio (Dick) yang lebih kalem, membut mereka pasangan music geek paling lucu yang pernah gw tonton.

John Cusack? Gw mulai suka sama nih orang. Akting nya di film ini asik banget. Again, natural. Gak dibuat2. Apalagi untuk karakter seorang Rob Gordon, yang dalem film ini banyak memberikan monolog2 narasi ceritanya. Hal tersebut juga menjadi ciri khas film ini. Gak banyak film yang menampilkan karakter yang berinteraksi dengan penonton & kamera. Dan di film ini, interaksi Rob & kamera banyak banget. Jadi inget Termehek-Mehek deh hahahaha Ya seperti itulah kalo mau dikasih contoh (tapi lebih keren laaah).

Kalo soal musik mah ga usah ditanya. Banyak musik2 'baru' buat gw yang enak didenger. Cek aksi cover Jack Black untuk lagu nya Marvin Gaye yang Lets Get It On di pengujung film, kalo mau denger, disini. Asli TOP GAN!! Jack Black ternyata suara nya oke juga. Plus lagu The Beta Band dan lagu2 lainnya yang 'numpang lewat' di film ini. Pengetahuan2 musik dari berbagai point of view juga banyak yang bisa diambil.

Selain tentang musik, hal yang mungkin salah satu highest point film ini adalah tokoh Rob Gordon, yang menurut gw ya, kayaknya nyata banget. Beberapa aspek dalam diri Rob itu memang mirip2 dengan semua cowok di dunia. Gimana ya ngejelasinnya? Agak susah sih. Feel it for yourself, tonton sendiri dan bagaimana rasanya tokoh Rob yang 'real'.


In conclusion: karena gw belom baca novelnya, jadi gw gak bisa ngebandingin. Fortunately, gw nonton film nya dulu, yang sukses bikin gw seneng. Kocak banget, but in a smart kinda way. Gak kayak film2 parodi alay yg asal lawak, padahal kosong. Film ini memiliki cerita yang bagus, pesan dan tokoh2 yang dalem. Lagi2, banyak adegan2 lucu yang ga boleh dilewatin. Dalam film ini, tokoh Laura, menurut Rob, mampu merangkak kedalam top 5 most memorable breakups nya. Sama seperti film ini, yang mungkin setelah gw tonton berkali2 juga bisa merangkak ke daftar2 teratas film favorit gw. Bener2 highly recommended!

Rating: 8/10