Monday, February 28, 2011

83rd Academy Awards: Thoughts, Winners, Quotes & Photos!

"In a moment, one of these ten movies will join a list that includes On The Waterfront, Midnight Cowboy, The Godfather and The Deer Hunter. The other nine will join a list that includes The Grapes Of Wrath, Citizen Kane, The Graduate and Raging Bull."
- Steven Spielberg presenting Best Picture Academy Awards. A 'nicer' way to say that just because you lose, it doesn't mean you suck.
Booriiiiing! Begitulah teriakan gw (not really literally) setelah memantau timeline Twitter tadi pagi. Bukan, bukan karena pemenang-pemenang Academy Awards yang ke-83 ini sangat sangat obvious dari awal. All the late-talks about possible upsets now look like jokes. Sebagian besar pemenang seakan sudah tertebak jauh-jauh hari sebelum acara ini digelar. Bening over Portman? Did not happen. Melissa Leo shut-out? Did not happen. The King's Sweep? Did not happen (yay!). A Picture/Director split? DID NOT HAPPEN. Yang menjadi little surprises mungkin adalah Roger Deakins tidak mendapat Oscar yang direbut oleh Wally Pfister untuk Inception. Shocking? Pfister sendiri udah dapet award dari Guild nya Cinematographer kok. Trent Reznor dan Atticus Ross menang Score? Sedikit kaget, tapi at least they've already won Globes. Costume untuk Alice? D'oooh. Bahkan kategori-kategori yang biasanya diisi oleh pemenang-pemenang kejutan seperti Best Foreign Language Film dan Best Documentary Feature tahun ini sangat-sangat tertebak. *menghela nafas*

Sunday, February 27, 2011

Review: Happythankyoumoreplease (2010)

Plot: Film mutliplot ini memiliki 3 sentral cerita yang masing-masing karakternya sedang dilanda kegalauan. Yang pertama adalah Sam (Josh Radnor), seorang penulis cerita yang sedang mengalami masa galau dalam karirnya yang sedang stagnan. Di tengah perjalanan ke sebuah agency, ia menemukan seorang anak kecil, Rasheen (Michael Algieri) yang terpisah dari keluarganya di subway, dan ternyata Rasheen adalah seorang yatim piatu yang telah berpindah-pindah panti asuhan. Terpengaruh rasa kasian, Sam memutuskan untuk menampungnya sementara. Lalu teman baiknya, Annie (Malin Akerman), seorang yang penyakit alopecia juga tengah galau terhadap kisah cintanya, serta teman baik Sam yang lain, Mary (Zoe Kazan) yang menghadapi dilema karena pacarnya ingin mengajaknya pindah ke luar kota.

Wednesday, February 23, 2011

83rd Academy Awards: Predictions

The Award Season is coming to an end! Tepat pada hari Selasa, tanggal 22 Februari, jam 5 sore waktu Los Angeles (atau kira-kira waktu subuh WIB tgl 23 Februari) semua ballot Oscar sudah harus terkumpul. Dengan begitu waktu untuk para Academy member memberikan voting untuk pemenang-pemenang Oscar nanti sudah habis. Dan dari situ pula, para moviegoers (khusunya yang mengikuti Oscar) tak ada kegiatan lain selain menunggu. Wets, selain menunggu, gak ada salahnya kan buat gw untuk ikutan menebak-nebak calon-calon pemenang Oscar tahun ini. Mengikuti template Oscar Guide-nya Kris Tapley dari situs InContention (atau siapapun yang memulainya), gw ikutan memakai term 'Will Win', dimana gw menebak pemenang berdasarkan precursor dan award-award lainnya yang sudah duluan mengumumkan pemenang, 'Could Win', alternative/runner-up, dan 'Should Win', dimana gw memilih berdasarkan selera gw sendiri.
(photo: Jesse Eisenberg sebagai Mark Zuckerberg dalam salah satu adegan film The Social Network)

Sunday, February 20, 2011

Review: The Elephant Man (1980)

Plot: Frederick Treves (Anthony Hopkins) adalah seorang surgeon di sebuah rumah sakit di London sekitar akhir abad 19. Treves tanpa sengaja menemukan John Merrick (John Hurt), seseorang yang memiliki fisik yang menyeramkan yang diakibatkan oleh cacat ketika lahir. Merrick saat itu menjadi salah satu circus freak dengan julukan 'The Elephant Man' dengan Bytes (Freddie Jones) sebagai sang 'empunya'. Dengan alasan curiosity, Treves membuat kesepakatan dengan Bytes dan membawa Merrick ke rumah sakit untuk diexamine. Hal itu berujung kepada suatu hubungan dimana Treves menyadari bahwa dibalik sosok menyeramkan Merrick ternyata tersembunyi individu yang berbeda dari tampilan fisiknya.

Monday, February 14, 2011

List: My 10 Favorite (sort of) Romantic Scenes in Films


14 Februari = Valentine's Day. Some consider it as market's lame excuse to sell more chocolates. Or make movies about love. Whatever it is, dalam kesempatan ini, gw akan menampilkan adegan-adegan yang menurut gw paling romantis dari film-film yang udah pernah gw tonton. Sebenernya apa sih arti kata romantis? Apa sih yang bisa dikategorikan sebagai hal yang romantis? Lebih spesifik lagi, adegan film yang manakah yang bisa dibilang penuh dengan keromantisan? Gw, jujur bukanlah seorang sucker untuk romantic movies. Jarang banget gw tonton, palingan jadi hiburan doang, itupun gak sering. Yah mungkin itu yang membuat sepertinya interpretasi kata "romantis" buat gw bisa berbeda dengan semua orang. Pilihan-pilihan adegan dibawah mungkin agak aneh kalo dibandingkan dengan orang lain. Lagi-lagi masalah personal sih. For me, hal yang romantis adalah hal yang dilakukan atas nama cinta. Semua perbuatan, baik disengaja maupun tidak.

Sunday, February 6, 2011

Review: The Fighter (2010)

Plot: Micky Ward (Mark Wahlberg) adalah seorang petinju berumur 30 tahun dan sampai saat itu, belum mendapatkan karir yang gemilang. Bahkan ia sempat disebut sebagai 'stepping stone' yang dipakai petinju lain untuk mendapatkan nilai kemenangan. Micky di-manager-i oleh ibunya, Alice (Melisa Leo) dan dilatih oleh saudara tirinya, Dicky Ecklund (Christian Bale). Dicky adalah mantan petinju profesional yang sempat berjaya, tapi sayangnya ia terperosok dalam dunia narkotika. Atas dorongan orang-orang disekitarnya, termasuk Charlene (Amy Adams) cewek yang baru ia pacari, Micky dihadapkan oleh pilihan dilematis antara memilih melanjutkan karirnya tanpa keluarganya yang memang memberikan pengaruh buruk terhadap dirinya ataupun tetap bersama mereka.

Tuesday, February 1, 2011

Review: Confessions (2010)

Plot: Seorang guru bernama Yuko Moriguchi (Takako Matsu) tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya yang mendadak di di depan kelas dan murid-muridnya. Di saat itu juga ia menceritakan mengenai meninggalnya anak semata wayangnya yang baru berumur 4 tahun. Moriguchi mengatakan bahwa anaknya, Manami, bukan meninggal karena kecelakaan (tenggelam di kolam renang sekolah), tapi dibunuh. Keadaan semakin tegang ketika ia mengatakan bahwa pelakunya adalah 2 dari muridnya yang kini tengah duduk di kelas tersebut. Walaupun ia menutup identitas dan memberikan julukan 'Siswa A' dan 'Siswa B' pada mereka, murid-murid yang lain tetap bisa menebak dengan ciri dan sifat yang disinggung oleh Moriguchi. Dari situlah, dimulai suatu rencana balas dendam Moriguchi terhadap sang pelaku.