Sunday, October 10, 2010

Review: Zodiac (2007)

Plot: San Fransisco, akhir dekade 60an. Publik digegerkan dengan seorang serialkiller yang menamakan dirinya 'Zodiac'. Terror dari mass murderer tersebut bermula ketika satu surat kabar mendapat surat tantangan dari Zodiac. Dalam surat-suratnya, Zodiac mengaku telah membunuh belasan orang bahkan ia akan terus melakukan hal tersebut. Hal ini menarik perhatian seorang kartunis Robert Graysmith (Jack Gyllenhall) yang hobi memecahkan teka-teki dan jurnalis Paul Avery (Robert Downey, Jr.) Hal yang sama juga mengusik dua detektif, Inspector David Toschi (Mark Ruffalo) dan William Armstrong (Anthony Edwards). Kasus yang berlarut-larut ini nyatanya tanpa tidak disadari membuat mereka terobsesi. Sebenarnya siapakah sosok dibalik Zodiac itu?


Satu lagi sebuah film authentic dan seriously-created dari sutradara David Fincher. David Fincher dikenal dengan film-film thriller dan suspensenya seperti Se7en, Fight Club, The Game dan Panic Room serta film Oscar material seperti The Curious Case of Benjamin Button. Fincher pun saat ini sedang dibicarakan dimana-mana berkat film teranyarnya, The Social Network dipuji dimana-mana. Predikat Best Director untuk Oscar tahun depan memang masih sangat jauh untuk disematkan mengingat masih banyak film-film yang mampu menyalip film paling bersinar sejauh ini untuk Oscar Race tahun 2011. Proyek Fincher selanjutnya juga tidak main-main, me-remake sebuah film Swedia, The Girl With The Dragon Tattoo.

So lets talk about the movie more. Zodiac adalah suatu film yang exhaustingly intriguing. Durasinya yang mencapai 2 jam lebih menjadi tidak terasa dengan serunya naskah dan akting para pemainnya. Naskah film ini diinspirasi oleh kejadian yang benar-benar terjadi. Spoiler, no spoiler, sepertinya sudah menjadi suatu pengetahuan umum bahwa kasus Zodiac ini sampai saat ini belum officially cracked. Siapa kah Zodiac yang asli? Masih menjadi misteri. Walaupun memang ada spekulasi yang mengatakan bahwa mereka telah menemukan tersangka utama yang diyakini memang benar-benar wujud asli dibalik Zodiac, tapi toh sebelum disidangi tersangka tersebut sudah terlanjur meninggal duluan karena sakit jantung. Jadi, apa yang membuat film ini asik untuk ditonton?

Pertama adalah inti dari fokus utama cerita ini. Zodiac karya Fincher ini tidak hanya berfokus tentang lika-liku aktifitas sang antagonis, tetapi juga aspek negatif yang turut diakibatkan kepada orang-orang yang menginvestigasi kasus ini. Take Graysmith (Gylenhall) and Toschi (Ruffallo) for examples. Berhari-hari, minggu, bahkan bertahun-tahun mencari kebenaran tentang kasus ini ternyata membuat kehidupan mereka jadi lebih complicated. Semua konsentrasi tercurahkan hanya untuk mengetahui siapakah Zodiac itu. Ada satu adegan yang cukup lucu menurut gw ketika karakter Robert Graysmith turut mengikutsertakan anak-anaknya untuk membantu memecahkan teka-teki Zodiac.

Permainan akting yang jempolan juga dibawakan dengan baik oleh Jake Gylenhall, Robert Downey, Jr., Mark Ruffallo dan yang terluput, Anthony Edwards. Sebenernya baru nyadar juga sih, Robert Downey ini walaupun bermain sangat baik dan kadang-kadang memancing senyum dengan tingkahnya yang sedikit arogan, tapi karakter seperti inilah yang sekarang menjadi stereotip bagi Downey. You really need to step out of you comfort zone, sir, before people consider you boring.

Film ini memang benar-benar bernuansa 60-70an. Dilihat dari setting, costume hingga penataan musiknya. Ini mungkin yang gw suka dengan film-film David Fincher yang selalu authentic. Kesan realistis bahwa film ini terinspirasi dengan kejadian nyata juga tertuang dengan time table yang teratur. Gak langsung, besoknya besoknya besoknya. Tapi loncat2 misalnya ke 3 hari kemudian, beberapa bulan kemudian hingga beberapa tahun kemudian, tergantung dengan adanya informasi baru terkait dengan kasus Zodiac. Keseriusan David Fincher beserta sang scirptwriter dan produser menginvestigasi kasus ini secara mendalam untuk memperakurat cerita juga patut diacungi jempol. Satu lagi yang membuat film-film David Fincher juara adalah: brilliantly beautiful cinematography dan warna-warna yang pas untuk mendampinginya. Coba saksiksan sendiri Zodiac dan lihat betapa artistiknya penangkapan adegan2nya yang luar biasa. Kudos buat DOP dan cameramennya!

Apa yang patut disayangkan adalah minimnya respon publik terhadap film ini. Dirilis pada bulan Maret memang sebenarnya bisa dibilang agak sedikit salah. Musim dimana bukan musim yang lazim untuk mencari keuntungan (walaupun akhirnya mitos ini dihancurkan oleh financially succesful Alice in Wonderland). Serta musim yang juga kurang mendapat respon baik dari awards-season yang biasanya dimulai musim Fall. Bertengger di beberapa top 10 kritikus memang sebenarnya sudah menjadi prestasi tersendiri bagi Zodiac. Gw yakin sebenernya, sama seperti Fight Club, Zodiac mungkin akan menjadi cult movie yang cukup terkenal beberapa tahun mendatang.

Great movie with a great script and great performances. David Fincher memang, sama seperti Christopher Nolan, memiliki suatu skill yang brilliant untuk meng-craft karya mereka menjadi sangat artistik dan memiliki ciri khas. Zodiac ini memang berdurasi panjang dan beberapa scene terlihat terlalu sadis, tapi dengan skrip yang dinamis serta cinematography yang apik dan musik yang oke membuat Zodiac tidak membosankan. Tagline film ini juga pas sekali dengan pesan yang ingin dibawa Zodiac; There's more than one way to lose your life to a killer. For short: dont get too obsessed! Lol. Anyway, Zodiac is a must!

(*****)

Paramount Pictures & Warner Bros.
Cast: Jake Gyllenhaal, Mark Ruffalo, Anthony Edwards, Robert Downey Jr., Brian Cox,Chloë Sevigny
Written by: James Vanderbilt (script), Robert Graysmith (book)
Directed by: David Fincher

2 comments: