Sunday, March 16, 2014

REVIEW: "Veronica Mars" Movie Feels More Like a TV-Series Reunion Episode, and it's Not Necessarily a Bad Thing

So here's how it goes; sebuah serial televisi yang mendapatkan banyak pujian dari kritikus sayangnya harus dihentikan penayangannya setelah berjalan 3 musim, dengan alasan rating yang kurang baik. Klasik dan klise. Serial tersebut akhirnya menjadi cult, dan berkat antusiasme fans-fansnya lah, mereka rela mendonasikan sekitar 5 juta dollar untuk membawa karakter-karakter tercinta mereka kembali hidup. Yep, about 90.000 people donated their money to fund the film adaptation of one of my beloved tv-series. Dan, apa yang awalnya hanya seperti sebuah fantasi, nyatanya kini Veronica Mars, the movie, sudah siap di layar lebar.

It still feels so surreal. Setelah kebangkitan Arrested Development, saya tak menyangka bahwa serial televisi tentang seorang siswi detektif ini juga ikut kembali. Bagi yang tidak familiar dengan Veronica Mars, premis serial ini sangat sederhana. Veronica (Kristen Bell) adalah seorang siswi SMA yang tanpa sengaja memiliki 'sambilan' sebagai seorang detektif amatir, kemampuan yang didapatkan dari sang ayah (Enrico Colantoni) yang mantan sheriff dan kini bekerja sebagai private investigator, akibat keinginan dirinya membuka rahasia kematian sahabat dekatnya. Film adaptasinya sendiri dimulai sekitar sembilan tahun setelah season 3-nya berakhir. Veronica yang telah bekerja sebagai pengacara kini telah meninggalkan California dan pindah ke New York, dimana ia mendapatkan tawaran pekerjaan di law firm bergengsi. Hidupnya mungkin terlihat sangat menjanjikan, hingga ketika ia mendapatkan sebuah telepon dari mantan pacarnya di kota Neptune dulu, Logan (Jason Dohring), yang tengah menjadi tersangka dalam pembunuhan seorang pop star yang juga rekan satu sekolah mereka berdua dulu. Veronica pun akhirnya kembali ke Neptune, yang ternyata membawanya juga pada memori masa-masa mudanya.

Veronica Mars adalah salah satu film yang paling saya tunggu tahun ini. Untungnya, saya tak perlu menunggu lebih lama untuk menyaksikannya, thanks to video-on-demand (and torrent, lol). Setelah dikecewakan dengan Arrested Development season 4, saya agak ragu saya akan dikecewakan pula oleh Veronica Mars. But fortunately, it did not disappoint. Dimulai dengan sebuah montage summary tentang apa saja yang perlu diketahui tentang Veronica dan jalan cerita series ini secara keseluruhan, dari menit awal pun sudah dapat membuat para fans kembali bernostalgia dengan serial TV yang telah hilang selama hampir 7 tahun ini. Dan sepanjang film bergulir, film ini berhasil membawakan aura magis yang selalu muncul dalam serial tv nya dulu. Veronica is still the Veronica that I've known and loved. Kristen Bell nailed that role and still do. Belum lagi dengan dialog yang tetap solid dan witty buatan Rob Thomas sang creator serial dan sutradara film adaptasinya. Beberapa inside jokes yang mengacu pada serial TV-nya juga menjadi poin plus bagi para fans yang telah menunggu-nunggu aksi Veronica kembali ke hadapan mereka.

Melihat dari perspektif sebuah 'film', ada yang kurang memang ketika saya menyaksikan film ini. Tidak ada rasa 'grand' yang membedakan film ini dengan episode serial TV pada umumnya. Kalau boleh jujur sih, saya menilai film ini lebih seperti sebuah '2-hour special episode' dibandingkan dengan sebuah feature film. Hal tersebut juga dapat dilihat dari sisi teknis yang mungkin tidak begitu menonjol. Apakah itu hal yang buruk? Tergantung. Sebagai seorang penikmat serial TV-nya, ini adalah yang saya inginkan. Saya bisa kembali melihat karakter-karakter dari serialnya yang saya rindukan. Sebut saja sahabat-sahabat dekat Veronica; Wallace (Percy Daggs III) dan Mac (Tina Majorino); archenemy-turned-friend Weevil (Francis Capra); bahkan deputy Leo (Max Greenfield) yang sempat menjadi love interest Veronica di beberapa episode, serta beberapa nama yang tak asing bagi fans serialnya. Not counting a surprise cameo and the icon of girl power, Jamie Lee Curtis, yang hadir walaupun hanya sekelebat. Thomas juga selalu senang menyinggung beberapa anekdot kecil tentang pop culture di serial TVnya, dan ia juga tak lupa menyisipkan hal tersebut di filmnya. Instagram, twitter, twitpic, tablet...oh how I love hipster Veronica.

Mungkin hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk penonton awam. Seperti yang saya katakan, dengan atmosfir film yang ke-TV-TV-an, mungkin akan membuat Veronica Mars versi layar lebar ini agak kurang meriah. Penonton awam pun mungkin juga tidak dengan cepat mencerna beberapa lelucon dapur yang rasanya hanya die-hard Marshmallows (sebutan fans Veronica Mars) yang akan tahu. Even I couldn't recall one or two snarks that hinted to the TV series. Tidak semua orang juga akan langsung mengenali beberapa karakter yang terkesan hanya sebagai sebuah 'tempelan', padahal beberapa dari mereka sempat menjadi karakter krusial di serial TV-nya. Seperti yang saya bilang, film ini sudah seperti layaknya pesta reuni besar kota Neptune. Kasus yang ditangani oleh Veronica disini juga terkesan 'jinak'. The way I see it, kasus pembunuhan tersebut memang bukan menjadi inti cerita film adaptasi ini. There's nothing really interesting about the case. Kasus tersebut bagi saya hanya untuk mendorong penekanan pada karakter-karakter serta hubungan-hubungan antara mereka. Mungkin yang paling kentara adalah bagaimana naik turunnya hubungan Veronica dan Logan serta that adorably sweet chemistry antara Veronica dan sang ayah. 

At the end of the day, this is a movie made by fans *AND* for the fans. Mungkin tidak akan begitu menarik penonton non-fans, tetapi saya agak yakin bahwa 90.000 orang dan fans-fans lainnya akan cukup puas dengan hasil yang dicapai oleh Thomas dalam film ini. It's not even the best episode of Veronica Mars, but a nice treat nonetheless. Masih ada Kristen Bell yang bermain spektakuler sebagai karakter utama, dengan script yang juga ditulis dengan baik dan tetap jenaka, plus cukup entertaining. Dan melihat dari endingnya, saya rasa (semoga) ini menjadi sebuah permulaan baru bagi saga Veronica Mars *fingers crossed*. 
________________________________________________________________________________

Veronica Mars (2014) | United States | English | 107 minutes | Comedy, Crime, Drama | Rated PG-13 | Cast: Kristen Bell, Jason Dohring, Krysten Ritter, Ryan Hansen, Francis Capra, Percy Daggs III, Chris Lowell, Tina Majorino, Enrico Colantoni | Written by: Rob Thomas, Diane Ruggiero | Directed by: Rob Thomas

7 comments:

  1. As I haven't seen a single episode of this, I might just give it a rent. I do like Kristen Bell, and also Jason Dohring from his days in the CBS vampire show Moonlight a few years ago. Glad that as a fan of VM you're at least entertained!

    ReplyDelete
  2. Sibuk ya dok?
    Sepi neeh
    Ga da blog yg seaseek punyamu

    ReplyDelete
  3. Nonton Online Film Veronica Mars 2014 subtitle indonesia disini kk
    http://cinema69indo.blogspot.com/2014/05/veronica-mars-2014.html

    ReplyDelete
  4. Hi, Kami dari Cinejour..

    Bisa di update link blogroll-nya? Kami sudah pindah ke http://www.cinejour.com. Kami juga sudah menambahkan link anda.

    Terima kasih atas perhatiannya.

    ReplyDelete
  5. keren banget dah ini filmnya, good review

    ReplyDelete