Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009) adalah installment ke-6 dari serial Harry Potter. Bercerita mengenai tahun ke-6 nya Harry Potter (Daniel Radcliffe) beserta sahabatnya, Ron Weasley (Rupert Grint) dan Hermione Granger (Emma Watson) kembali ke Hogwarts. Tahun ini, dengan sudah jelasnya kebangkitan kembali Lord Voldemort, Hogwarts meningkatkan proteksi terhadap lingkungan sekolahnya. Pada tahun ini pula, muncul seorang guru baru bernama Horace Slughorn (Jim Broadbent) yang mengajar Potion. Ketika Harry mengikuti pelajarannya, tanpa sengaja ia menemukan buku yang tertulis sebagai properti dari 'Half-Blood Prince'. Dalam buku tersebut, sudah terdapat coret-coretan tentang cara-cara membuat ramuan yang lebih baik daripada yang dituliskan di bukunya. Hal ini membuat Harry menjadi pintar dalam pelajaran Potion dan menjadi murid kebangaan Slughorn. Kepala sekolah Hogwarts, Albus Dumbledore (Michael Gambon) ternyata memiliki maksud lain ketika ia meminta Slughorn mengajar di Hogwarts. Ternyata Slughorn memiliki sesuatu hal yang sangat penting berkaitan dengan Tom Riddle, a.k.a Lord Voldemort.
Things I notice...
Things I notice...
- Pertama-tama hanya ingin bilang kalo gw adalah salah satu avid fans Harry Potter series. But I'm not that 'die-hard' type. Masih dalam tahap yang sewajarnya hahaha sebagai seorang fans, tentunya HP6 muncul paling atas daftar nonton taun ini. Akhirnya gw jadi juga nntn film ini di hari pertama, tapi jam setengah 6 sore gara2 sekolah (!). Tapi gapapa deh yang penting nntn hari pertama hahaha
- Opening film ini sangat 'artistik' kalo gw bilang dan terlihat sangat amat cool. Hal itu juga terjadi di adegan2 film ini (akan dijelaskan lebih lanjut di poin2 berikutnya).
- Secara keseluruhan, film HP6 ini lebih menonjolkan sisi drama nya (kalo dibandingkan dengan HP5). Tapi kerennya, film ini juga nggak mengesampingkan sisi actionnya juga. Menurut gw, film ini pas proporsi nya. Film ini menceritakan hubungan percintaan masing-masing tokohnya, hubungan Harry dengan Dumbledore, sampai masa lalu Voldemort. Tapi juga ada adegan Quidditch yang lumayan menghibur, serangan Death Eaters, sampai peristiwa di Gua.
- Banyak dari adegan-adegan dalam bukunya tidak ada di film ini, ada yang diganti detailnya, sampe ada adegan-adegan baru. Yah cukup mengecewakan sih, tapi gw udah maklum. Melihat pengalaman2 dari film2 sebelumnya, tidak ada yang bisa menceritakan buku nya dengan baik dengan benar secara detail. Sejak kapan sih film adaptasi akan persis mirp sama buku nya? Kalo ada pun bisa dihitung dengan jari. Gw aja udah lupa beberapa bagian dari buku nya hahahaha jadinya gw nntn nya sangat puas.
- Seperti yg gw bilang sebelumnya, film ini lebih menonjolkan drama nya. Karena lebih ke drama nya, akting sangat diperlukan lah. Dan film ini menawarkan akting yang surprisingly good! 3 peran utama nya (Radcliffe, Grint & Watson) sangat berkembang aktingnya (terutama Emma, shit, cantik bener!!! -mulai subjektif haha). Mereka emang udah deket (gila aja udah berapa taun tuh shooting bareng) jadi kerasa banget rasa persahabatan mereka yang erat (wkakakaka aneh bgt bahasanya). And whatever happened to Bonnie Wright (Ginny Weasley). Di film ini dia jelek banget, padahal pas HP5 dia cantik dasyat gitu (lebay).
- Tom Felton yang memerankan Draco Malfoy menurut gw aktingnya paling bagus disini. Gak bagus-bagus juga sih, tapi perannya disini yang menjadi penyendiri serta dilema yang dibebankan kepada nya menuntut totalitas akting yang baik. Dan Felton cukup bisa memenuhi itu.
- Selain mereka berempat diatas, lagi-lagi Helena Bonham Carter yang memerankan Bellatrix Lestrange melanjutkan peran 'gila' nya dengan sangat baik, serta kata-kata yang sepertinya jadi pamungkas nya; "I killed Sirius Black.." yang membuat merinding. She nailed it! Selain Bonham-Carter, Jim Broadbent juga sudah sangat baik dengan aktingnya yang sedikit komikal. Trus juga si Michael Gambon, walaupun dia keliatannya lebih sakti di HP 5 kemaren.Untuk aktor-aktor lain pun juga sudah bagus.
- What I really like from this movie was the tone/color they're using. IT'S FRIGGIN KEWL! Gelap-gelap, ijo biru. Hahaha aneh banget penjelasannya. Serius warna nya keren banget! Selain tone, cinematography nya sangat amat artistik! Keren banget gilaaaa! Kudos buat tekhnisi2 nya (males googling).
- Special effects yang dipakai menurut gw yang paling menarik dari semua film Harry Potter. Walaupun tidak terlalu banyak. Ketika Death Eaters 'terbang', Quidditch yang sudah halus, Pensieve, dan lain-lain. Magical stuffs juga banyak yang baru2 membuat film ini juga tambah menarik.
- Salah satu kelemahan (terbesar) dari film ini adalah endingnya yang anti-klimaks. Sorry kalo spoiler tapi kayaknya semua orang juga udah pada tau deh kalo Dumbledore bakal mati di film ini. Di bukunya, adegan itu sangat amat dramatis. Gw sangat terharu, seakan merasakan kepedihan Harry ketika guru, mentor serta sahabatnya meninggal. Tapi memang itu lah kehebatan novel dan JK Rowling yang mampu meramu kata dengan sangat brilian. Di film ini, adegan tersebut sepertinya sangat cepat jadi kurang oke dan emosi nya kayak ga dapet gitu. Walaupun adegan para guru & murid mengangkat tongkat keatas untuk menghapus tanda Death Eaters cukup bagus. Adegan pertarungan dengan Death Eaters setelah kejadian pembunuhan pun tidak ada, padahal itu bisa membuat klimaks film ini lebih seru. Asal-usul Half-Blood Prince pun juga gak diceritakan dengan jelas di ending. Ditambah lagi dengan gantungnya cerita nya yang memang di buku juga gantung banget. Jadi pengen cepet2 film ke 7 nih!
- Masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Ending kematian Dumbledore yang sebenernya cukup garing itu tidak membuat gw terharu. Gw lebih sedih melihat ekspresi Mrs. Weasley ketika rumahnya dibakar. Selain itu, film ini juga menawarkan jokes2 yang kocak serta bener2 menghibur. Mungkin film ini adalah yang paling lucu diantara semua film HP.
- Walaupun gw sangat over-excited dengan film ini dan sangat puas atas hasilnya, tapi sayangnya, film ini tidak mampu menggeser Prisoner of Azkaban (HP3-2003) sebagai film Harry Potter terbaik menurut gw. Mungkin perlu ditonton berkali-kali ya? Hahaha tapi film ini dengan suksesnya menjadi film HP favorit gw kedua, disusul oleh Order of the Phoenix, Goblet of Fire (HP4-2005), Sorcerer Stone (HP1-2001) dan yang paling terakhir (dan paling ngebosenin), Chamber of Secrets (HP2-2002).
- Oiya sedikit tambahan, menurut gw, poster teaser, poster asli sampe character poster HP6 adalah yang paling bagus! Dan juga sayang sekali kalo tembang original score HP yang sangat melegenda itu sudah langka dalam film2nya.......
So, the conclusion...
Seperti plurk gw kemarin; "BLOODY HELL, HP6 WAS TOTALLY WICKED!!" Hal itu memang benar adanya. Dibandingkan dengan HP5 yang cukup bertele-tele walaupun actionnya yang paling baik dalam series nya, HP6 sedikit memiliki nilai lebih. Proporsi drama serta actionnya sangat pas. Banyak adegan2 kocak yang sangat menghibur. Akting2 yang ditampilkan sangat baik dan sudah berkembang kalo dilihat dari film-film sebelumnya. Lebih ada 'makna'nya lah, karena selama ini, film HP hanya dilihat dari special effect nya aja. Rasa kecewa? Tentu saja ada. Sebuah hal2 yang kita nanti2kan dengan hasrat yang menggebu-gebu ends up (almost always) membuat kita kecewa. Dari banyaknya adegan baru dan adegan dipotong sampe anti-klimaks. Tapi inilah hebatnya film HP, despite all the weaknesses they have, film2 HP akan selalu menjadi hiburan yang sangat menarik. Sama seperti cerita dalam novelnya, film2nya pun seperti memiliki magic yang mampu menghibur semua orang.
9/10
(I'm being a lil subjective maybe. But I freakin love HP!)
*this is by far the longest review and post ever!*
Seperti plurk gw kemarin; "BLOODY HELL, HP6 WAS TOTALLY WICKED!!" Hal itu memang benar adanya. Dibandingkan dengan HP5 yang cukup bertele-tele walaupun actionnya yang paling baik dalam series nya, HP6 sedikit memiliki nilai lebih. Proporsi drama serta actionnya sangat pas. Banyak adegan2 kocak yang sangat menghibur. Akting2 yang ditampilkan sangat baik dan sudah berkembang kalo dilihat dari film-film sebelumnya. Lebih ada 'makna'nya lah, karena selama ini, film HP hanya dilihat dari special effect nya aja. Rasa kecewa? Tentu saja ada. Sebuah hal2 yang kita nanti2kan dengan hasrat yang menggebu-gebu ends up (almost always) membuat kita kecewa. Dari banyaknya adegan baru dan adegan dipotong sampe anti-klimaks. Tapi inilah hebatnya film HP, despite all the weaknesses they have, film2 HP akan selalu menjadi hiburan yang sangat menarik. Sama seperti cerita dalam novelnya, film2nya pun seperti memiliki magic yang mampu menghibur semua orang.
9/10
(I'm being a lil subjective maybe. But I freakin love HP!)
*this is by far the longest review and post ever!*
Wah fiz, kalo aku enggak pernah baca bukunya malah. Tapi saku termasuk penggemar filmnya. Kamu enggak subjective kok ngasih poin 9 dari 10 buat film ini. Enggak peduli isi bukunya bagaimana, tapi film ke-enam ini memang paling awesome. Ternyata ngasih proyek ini ke sutradara televisi macam David Yates malah bikin film ini lebih sip. Tapi sayang, pemberian rating PG bikin film ini kurang gelap. Coba kalau R atau lebih naek sedikit PG-13 pasti lebih heboh. Untuk Felton kamu memang benar, baru kali ini dia terlihat lebih badass dari sebelumnya.
ReplyDeletehehehe iya ya masih kurang 'gelap'.. iya memang tom felton bagus mainnya disini hahaha
ReplyDeletewah, riz, meski saya gak pernah baca bukunya cuma yg pertama dan kedua kalo gak salah ingat, dan kayaknya jadi tertaik baca yg terakhir aja (maklum gak terlalu suka baca), saya sih berada di barisan paling depan kalo soal harpot. filmnya menghibur bgt soalnya.
ReplyDeletejujur, saya gak terlalu menikmati filmnya. gak terlalu suka. Saya lebih suka kalo yg jadi sutradaranya Alfonso Cuaron! wah pasti lebih bagus. tapi dua film lg kan si David Yates. mudah2n lebih dark aja... dan lebih bagus.
@awya: iya saya juga jauh lebih suka yg prisoner of azkaban, itu dark nya dapet bgt! hehe memang yg ke 6 ini kurang maksimal keliatannya, tapi lumayan lah hahaha semoga aja 2 film terakhir nanti jadi lebih bagus lagi
ReplyDeletegue kira lo bakal make quote Bellatrix. tapi ternyata make punya Albus, kayak di Cinemags juga.
ReplyDeletefor me, ini film Harry Potter terbaik so far. Angle kameranya yg keren banget. apalagi waktu di rumah Weasley, dimana kamera diambil dari bawah lalu diperlihatkan siapa aja yang menyapa Harry. Funny.
ReplyDeleteGua juga setuju dengan Draco, perubahan yang drastis. Juga dengan quidicth, tidak banyak tapi penggambarannya keren.
Hehehe sampai saat ini masih belum nonton...semenjak kecewa dgn ending buku Harpot...semangat menonton harpotpun menurun drastis.
ReplyDeletesemoga semangatnya muncul lagi sebelum filmnya turun alias ga da di bioskop lagi
@djaffri: yoi dong djaf, kerenan yg ini hahahaha
ReplyDelete@bang mupi: iya yg bagian itu menurut saya jg keren bgt!
@novroz: wah kok kecewa miss? kalo saya malah suka sama endingnya hehe
haha...bner harpot 2 adalah harpot yang paling ngebosenin, stuju!!!
ReplyDelete