Wednesday, January 19, 2011

Review: I Saw The Devil (2010)

Plot: Seorang wanita bernama Joo-Yun (Oh San-Ha) sedang menunggu datangnya tow truck akibat mobilnya yang bermasalah di tengah-tengah jalanan sepi. Tiba-tiba ia kedatangan seorang pria asing, Kyung-Chul (Choi Min-Sik) yang menawarkan bantuannya. Turned out, Chul adalah seorang serial killer yang mengincar gadis-gadis muda. Sangat disayangkan, Joo-Yun kemudian menjadi korban Kyung-Chul yang kemudian memutilasinya dan membuang jasadnya ke sungai. Setelah ditemukan, tunangan Joo-Yun, Soo-Hyun (Lee Byung-Hun), seorang special agent kepolisian Korea dengan amarahnya merencanakan sebuah balas dendam yang sama kejinya. And here it goes, the cat-and-mouse revenge-seeking adventure.....

Review: Tau yang namanya nyesek gak? Yep, menurut gw film ini benar-benar menunjukkan artinya nyesek yang bener-bener nyesek. Film yang berjudul asli 'Akmareul boatda' ini adalah sebuah film Korea Selatan besutan Ji-woon Kim. Kim sebelumnya sempat dikenal dengan film thriller A Tale of Two Sisters (yang kemudian di-remake oleh Hollywood menjadi The Uninvited). Korea sepertinya benar-benar sedang naik daun nih, grup-grup vokalnya yang (entah mengapa) digandrungi disini, film-filmnya pun juga banyak diapresiasi. Taegukgi menjadi salah satu film drama perang favorit gw, gw juga sangat terkesan dengan thriller The Host serta yang paling fresh diingatan: Mother yang menegangkan. Tahun 2010 lalu, Kim kembali dengan I Saw The Devil ini.

Menurut gw sih dari rasa nyesek yang gw rasakan saat nnto I Saw The Devil menjadi poin kuat yang ada dalam film ini. Why? Karena gw peduli dengan karakter-karakternya. Berbeda dengan film-film gore sadis lainnya, I Saw The Devil memiliki alur yang baik, karakterisasinya pun menurut gw oke. Di awal film, hubungan sepasang kekasih ditunjukkin dengan sangat to the point. Tanpa bertele-tele, cepat dan tepat. Karena hal inilah gw serasa merasakan penderitaan sang tokoh utama ketika mengetahui akhir naas tunangannya. Selain itu, ide tema cerita cat-and-mouse disini juga bisa dibilang jarang ada. Biasanya kan film-film setipe, kayak gini ordernya --> marah trus ngejar trus nangkep trus disiksa trus dibunuh. Nah di film ini, entah mungkin saking marah dan dendamnya, sang tokoh utama malah 'bermain' dengan sang antagonis. Tangkep, siksa, lepas. Tangkep, siksa, lepas. Yah namanya juga orang yang udah kehilangan akal sehat ya. Ada-ada aja pikirannya.

Ada satu adegan dalam film ini yang mengingatkan gw dengan salah satu adegan di film Mystic River-nya Clint Eastwood. Adegan tersebut adalah ketika jasad (err I mean, a part of body) Jo Yun ditemukan di sungai. Ditambah lantunan score yang menyayat hati, hectic dan chaos dalam adegan tersebut jadi terasa sangat emosional dan sophisticated. Entah ini bisa dianggap sick atau tidak, diselipkan juga sedikit bumbu 'komedi' ketika salah satu tim forensik menjatuhkan potongan tubuh tersebut. Fortunately adegan well-furnished seperti ini tidak hanya disitu aja. Banyak banget adegan yang juga ikutan ditampilkan dengan apik. I wanted to give the scene double murders in a taxi a shout-out because it's really really awesome. Bloody yet epic. And also the heads up untuk sekian banyak adegan penyiksaan yang errr sangat sadis. Entah kenapa film-film seperti Hostel ataupun yang heboh belakangan, A Serbian Film kelihatan kalah sadis. Mungkin kurang sisi emosinya ya.

Next few sentences would probably be spoilers, you've been warned. Gw entah kenapa, as absurd as it is also madness and ethically-twisted aside, terkesan dengan endingnya. The fact that the one who actually and literally killed Chul is no other than his long-lost family (or was it the other way around?) is another addition of the whole sick twists this movie has. Entah apakah itu yang sebenarnya tujuan Hyun? Apapun itu alasannya, Hyun pun (sedikit klise disini) juga akhirnya menyadari what a monster he became. Seiring berjalannya film pun kita juga semakin di-blur kan dengan niat Hyun. Was it too far for a revenge? Atau masalah pride? Tangisannya dalam long-shot sekaligus ending film ini benar-benar menunjukkan keputusasannya menghadapi binatang bernama Kyung Chul serta penyesalan akibat kejadiannya yang malah membuat keadaan semakin buruk. Dari sini gw menangkap apa yang sebenernya ingin diangkat film ini adalah revenge itu gak ada artinya, it only makes things worse. Seperti yang dibilang Mahatma Ghandi, an eye for an eye, it's gonna make the world blind.

Pada akhirnya, I Saw The Devil, bukanlah hanya sebuah film gore biasa. It was done with style and great story. Anyways, film ini memiliki unsur thriller, suspense, drama, action yang pas ditambah dengan penampilan akting yang bagus dan sisi teknis yang neatly-done. Seperti score nya yang mengharukan, serta cinematography yang bagus banget. But let me just point these out: this movie is full with WHOLE lot of gore and really really inappropriate things, let alone the depressing theme. Definitely not for the faint hearted. But despite all of that, this is a great movie, done with taste and class-A performances.

(****)

Showbox
Cast: Lee Byung-Hun, Choi Min-Sik, Jeon Kuk-Hwan, Oh San-Ha, Choi Moo-Sung
Written by: Park Hoon-Jung
Directed by: Kim Ji-Woon

3 comments:

  1. I Saw the Devil emang cukup menyesakkan. Tapi kalau mau lebih nyesak lagi plus bikin shock, silahkan coba tonton film Jepang, Confession (Kokuhaku)

    ReplyDelete
  2. itu submissionnya jepang untuk Oscar kan ya? wah penasaran nih...

    ReplyDelete
  3. Serem filmnya, gak kuat... wkwkwkwk

    Share juga 14.279 Karaoke Midi Full Karaoke (1 Link Download)

    www.karaokemidiku.blogspot.com

    ReplyDelete