Friday, November 9, 2012

Review: Ruby Sparks (2012)

Plot: Tidak bisa terlepas dari bayang-bayang kesuksesan novel pertamanya, penulis muda Calvin Weir-Fields (Paul Dano) sulit untuk menulis buku sukses lainnya. Setelah berkonsultasi dengan psikiaternya, Calvin akhirnya memulai menulis tentang seorang wanita bernama Ruby Sparks (Zoe Kazan) yang memiliki karakter-karakter yang disukai Calvin. Betapa terkejutnya Calvin ketika suatu hari ia terbangun dan menemukan Ruby, wanita yang ia karang dalam mimpinya dan tulisannya, tiba-tiba muncul di hadapannya.

Review: Pernah membayangkan bertemu dengan gadis yang kamu impikan? Atau membayangkan wanita ideal yang selalu kamu fantasikan tiba-tiba hadir tepat di depan mata? Itu yang menjadi dasar cerita Ruby Sparks. Jonathan Dayton dan Valerie Faris adalah duo sutradara yang tahun 2006 lalu mendapatkan pujian bertubi-tubi lewat film independent dan manis tentang sebuah keluarga yang dysfunctional, Little Miss Sunshine. Butuh waktu 6 tahun untuk duo ini menghadirkan kembali karya mereka. Pilihan mereka jatuh kepada script yang ditulis oleh Zoe Kazan, sang pemeran titular character film ini. Kazan adalah seorang aktris yang selama ini sepertinya hanya lalu lalang sebagai pemeran-pemeran pendukung di beberapa film saja. Ruby Sparks bercerita tentang seorang penulis muda bernama Calvin yang sempat menghebohkan dunia sastra berkat sebuah novel groundbreaking yang ia tulis di umurnya yang masih belia. Tetapi selayaknya seorang fast bloomer seperti dirinya, kesuksesan sepertinya tidak mampir kembali di novel-novel selanjutnya. One-hit-wonder mungkin ungkapan lainnya. Dan mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan Dayton dan Faris untuk menyutradarai film ini ya, to prove that they're not one-hit-wonders.

Long story short, Calvin yang desperate untuk membuktikan dirinya kembali, mulai bersemangat kembali setelah ide-ide tentang sesosok gadis bernama Ruby Sparks muncul di benaknya. Ketika Ruby benar-benar muncul sebagai seorang manusia dan bertingkah layaknya mereka berdua benar-benar berpacaran, Calvin merasa ia telah kehilangan akal sehatnya. Bahkan sang kakak, Harry (Chris Messina) juga tidak bisa memberikan penjelasan logis untuk kasus ini. Walaupun sebagai romantic comedy, Ruby Sparks sebenernya memiliki sebuah moral issue yang cukup dalam. Film ini menceritakan tentang bagaimana Calvin mulai "membuat" gadis impiannya, he can write anything he wants and BAM! Ruby will do what Calvin writes. Ruby wants to go left, Calvin writes she goes right instead. Film ini bercerita tentang obsesi seorang pria yang mengkontrol pasangannya untuk menjadi sosok yang ideal setiap saat baginya. Walaupun di atas kertas mereka sebenarnya bukanlah pasangan yang cocok. Tetapi setiap Calvin mengganti kepribadian Ruby, selalu saja ada masalah. Entah bahasa yang ia tulis tidak begitu tertranslasikan dengan jelas, or maybe he just doensn't know what he wants. Mungkin film ini juga ingin menggarisbawahi bahwa there's no such thing as a perfect woman - or a perfect person, for that matter. 

While I think, this film has lots of interesting ideas, entah mengapa film ini agak terlalu over bagi saya. This film is really trying TOO hard to be a "hipster". Rom-com yang menggabungkan sisi fantasi ke dalam cerita mungkin sudah banyak, salah satu contohnya adalah Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004) milik Michael Gondry. Perbedaan kedua film ini adalah Ruby Sparks terasa terlalu dibuat-buat dengan dialognya yang ingin terkesan pintar dan 'pretentious' rather than naturally flowing seperti Eternal Sunshine. It's not that bad, but that thing really irks the hell out of me (the underwater pool scene? Pffftt!). Di paruh awal, film ini sebenarnya telah mengalir dengan baik, there's funny moments and belieaveble chemistry. Tetapi di paruh kedua film ini jadi terlalu all over the place. Saya tidak menuntut adanya penjelasan yang logis tentang apa yang menimpa Calvin, but somehow this films feels too make-believe. Penampilan Paul Dano dan Zoe Kazan mungkin cukup convincing, mengingat mereka juga telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Aktor lainnya yang tampil disini ada Chris Messina;  Annette Benning dan Antonio Banderas yang menjadi ayah dan ibu Calvin; Steve Coogan berperan sebagai agen Calvin dan Elliot Gould yang menjadi sang psikiater.

Overview: It actually has a great premise. Eksekusi paruh awal bagi saya yang menjadi charm film ini. But after that, for me this film went downhill. Entah apa saya saja yang merasa film ini berusaha terlalu keras untuk menjadi sebuah film artsy dan hipster. It really did raise few interesting issues. Film ini memang bukan film buruk, bagus malah sebenarnya untuk ukuran sebuah rom-com. Dayton dan Faris masih juga memberikan atmosfir quirky yang sebelumnya mereka tampilkan dalam Little Miss Sunshine. Again, it's not a bad film, but for me it's still disappointing after all the potentials this film could go to. But anyways, nice film, though.

Ruby Sparks (2012) | Comedy, Fantasy, Romance | Rated R for language including some sexual references, and for some drug use | Cast:  Paul Dano, Zoe Kazan, Annette Bening, Antonio Banderas, Steve Coogan, Elliott Gould, Chris Messina | Written by: Zoe Kazan | Directed by: Jonathan Dayton and Valerie Faris

No comments:

Post a Comment