5th VAMPIBOTS ANNUAL LIST: Best Male Performances

I have always thought that, instead of Best Picture, Oscar should have expanded the Acting categories into more than 5 names in each section. Terbukti ketika saya sangat kesulitan memilih 5 nama saja, masing-masing untuk Aktor-Aktris Terbaik, baik Leading ataupun Supporting. There were just too many great performances. Awalnya tidak ingin membuat bagian Runner-ups di tiap kategori, tetapi rasanya sayang ketika harus menyisihkan nama-nama lain yang 'terlempar' dari top 5 pilihan saya. Kali ini, giliran aktor-aktor pria yang tahun lalu telah memberikan performa yang bagi saya sangat mengesankan. What are you waiting for, here they are....

________________________________________________________________________________

SUPPORTING

Runner-ups: Michael Fassbender as Edwin Epps (12 YEARS A SLAVE), Jake Gylenhaal as Detective David Loki (PRISONERS), Jacob Lofland as Neckbone (MUD), Ben Mendelsohn as Robin Van Der Zee (THE PLACE BEYOND THE PINES), Michael Zegen as Benji (FRANCES HA)

#5 — Barkhad Abdi as Abduwali Muse in CAPTAIN PHILLIPS

Muse boleh saja menjadi arena pertama bagi Abdi menampilkan aktingnya (in any medium!). Mungkin akan ada keraguan apakah ini hanya beginner's luck atau Abdi adalah aktor yang mumpuni ke depannya. Tetapi bagaimanapun juga, perannya sebagai ketua bajak laut dalam film ini terasa sangat begitu meyakinkan. Apalagi ketika ia harus beradu akting dengan Tom Hanks. Well, who's the captain now??

#4 — Joe Odagiri as Masashi Nishioka in THE GREAT PASSAGE

The Great Passage atau Fune o Amu bisa dibilang sebagai salah satu film terlucu yang saya tonton tahun lalu. Momen-momen tersebut, mostly, adalah berkat ekspresi dan lontaran witty dari Odagiri yang berperan sebagai salah satu staf editor penyusun kamus yang menjadi inti film ini. His proposal scene to his girlfriend is painfully (and awkwardly) funny.

#3 — Josh Gad as Olaf in FROZEN

One thing that Disney usually got it right in their films is the comic side-characters. Timon/Pumba, Sebastian, Genie, Mushu, just to name a few. Olaf, 'seorang' karakter boneka salju yang mendambakan musim panas ini tak hanya menjadi scene-stealer dalam film ini, tetapi IMO adalah hal terbaik dari Frozen. The fact that Josh Gad mostly improvised his dialogues, membuat saya yakin menaruh Gad ke jajaran penampil pendukung terbaik.

#2 — Daniel Bruhl as Niki Lauda in RUSH

Mungkin memang benar faktanya bahwa Bruhl tak begitu bisa disebutkan sebagai sebuah 'supporting character'. Co-lead, mungkin lebih tepat. But hey, I'm following their own rules. Utama atau Pendukung, embodiment Niki Lauda yang dihidupkan oleh Bruhl disini sangat uncanny. Setiap ekspresi dan gerak-geriknya rasanya sudah sebelas-duabelas dengan Niki Lauda. Terlebih lagi, Bruhl dengan sukses membuat kita berempati padanya. Made us rooting for him. Walaupun sepanjang paruh awal dirinya juga sukses menampilkan kesan ass#ole. And his balanced performance will not go unnoticed here *shading the Academy...*

#1 — Jared Leto as Rayon/Raymond in DALLAS BUYERS CLUB

Dalam ranah aktor, rasanya Leto adalah *the* best male performer of the year. Ironisnya, ia malah berperan sebagai seorang wanita. Entah, apa mungkin kesehariannya perawakannya memang begitu (but he's a rockstar, no?), tetapi apa yang Leto sajikan dalam diri Rayon benar-benar meyakinkan. Rayon tak hanya diperlihatkan sebagai seorang transgender yang melambai-nya berlebihan. Sebagai tokoh sidekick, Leto juga memberikan sisi humanis terhadap karakter yang biasanya hanya menjadi pelengkap ini. Kita juga ikut bersimpati dengan keadaan Rayon, terlebih lagi ketika ia mulai terpengaruh dengan obat-obatan yang menggerogoti dirinya. Dan Leto memberikan sebuah penampilan yang sangat, sangat prima. 

________________________________________________________________________________

LEADING

Runner-ups: Bruce Dern as Woody Grant (NEBRASKA), Ethan Hawke as Jesse (BEFORE MIDNIGHT), Oscar Isaac as Llewyn Davis (INSIDE LLEWYN DAVIS), Robert Redford as anonymous (ALL IS LOST), Tye Sheridan as Elli (MUD) 

#5 — Mads Mikkelsen as Lucas in THE HUNT

Sebelum menyihir penonton televisi dengan aktingnya sebagai Hannibal, Mikkelsen sudah mencuri perhatian lewat penampilan heartwrenching-nya dalam The Hunt. Mikkelsen memberikan performa ketegaran yang mengesankan sebagai seorang guru yang secara tidak adil dituduh dan di-judge sedemikian buruknya. That Cannes for Best Actor was well-deserved.

#4 — Chiwetel Ejiofor as Solomon Northup in 12 YEARS A SLAVE

Years of struggling as an actor, akhirnya Ejiofor mendapatkan spotlight juga, dengan berperan sebagai seorang kulit hitam yang juga merasakan 'years of struggling'. Tak bisa dipungkiri bahwa pengkhianatan dan siksaan yang didapatkan oleh Solomon Northup sangatlah menyakitkan. Dan fortunately(?), Ejiofor turut meyakinkan kita dengan penampilan heartbreaking-nya disini.

#3 — Matthew McConaughey as Ron Woodroof in DALLAS BUYERS CLUB

Tak ada yang memiliki career-jump yang lebih baik dari McConaughey tahun lalu. Dengan dedikasinya merubah fisik hingga akting yang prima, tak heran jika aktingnya dalam Dallas Buyers Club membuatnya menjadi frontrunner untuk meraih Oscar di bulan Maret mendatang. Dapat atau tidak, saya rasa dengan penampilannya sebagai pengidap HIV yang awalnya opportunis dan menjadi hero di penghujung kisah, akan tetap menjadi salah satu turning point bagi karirnya ini.

#2 — Tom Hanks as Captain Richard Phillips in CAPTAIN PHILLIPS

Entah apa yang dipikirkan oleh AMPAS ketika mereka tidak menominasikan Hanks dalam jajaranan Best Actor tahun ini. Dalam salah satu penampilan terbaiknya dalam beberapa waktu (Toy Story 3 didn't count), Hanks kembali menyajikan sebuah akting yang nuanced, controlled hingga 10 menit terakhir yang sangat sangat menggugah. Lewat film ini, Hanks seakan membuktikan bahwa 2 Oscar yang sudah ia dapatkan kemarin bukanlah main-main.

#1 — Joaquin Phoenix as Theodore Twombly in HER

Sebenarnya ini yang lebih saya heran sih; his name was barely in any contention for Best Actor. Padahal, bagi saya, sebagai seorang Theodore, Phoenix dengan sangat sukses memberikan performa seorang geek dan anti-social tanpa harus memiliki kesan hopeless ataupun miserable setiap saat. Ada sisi optimisme, that thirst to be socially active, rasa keinginan untuk mencinta dan dicintai (eaaa) yang membuat seorang Theodore less comical and more human. Granted, mungkin sebagian karena karakter Theodore dituliskan oleh sutradara Spike Jonze seperti itu. Tetapi Phoenix benar-benar berhasil memberikan kesan tersebut kepada saya. And that's why he's my pick as Best Leading Male Performances of the Year.

________________________________________________________________________________

So what do you think? Do you agree with my choices?? By the way, masih ada 2 post lagi sebelum menginjak 'the cream of the crop', yaitu Best Films of 2013 pilihan saya. Sebagai bocoran, setelah ini saya akan memposting pilihan-pilihan saya dalam Best Female Performances serta siapa yang saya tunjuk sebagai pemenang dalam Essential & Technical Awards dalam pencapaian sinema setahun kemarin. Saya sih mengharapkan minggu ini akan selesai. Capek juga sih lama-lama hahaha so fingers-crossed!