7th VAMPIBOTS ANNUAL LIST — Best Female Performances

First of all, sorry it took me a whole month to continue the rest of my list. Second of all, it's been stated by many, last year was a very great year for Actress performances. Saat membuat list ini akhirnya saya harus mengamini. Dibandingkan dengan list untuk pria, lebih mudah bagi saya untuk mengumpulkan daftar nama-nama terbaik, yang tentunya menjadi jauuuuh lebih sulit ketika saya harus mengeliminasi beberapa penampilan yang sebenarnya juga saya sukai. But after much thought, these are the ones 'lucky' enough to be included on this prestigious (lol) list of mine..

—  S U P P O R T I N G  —

RUNNER-UPS (listed alphabetically): Rachel McAdams as Sacha Pfeiffer in SPOTLIGHT, Phyllis Smith as Sadness in INSIDE OUT, Mya Taylor as Alexandra in TANGERINE, Julie Walters as Madge Kehoe in BROOKLYN, Rachel Weisz as Short Sighted Woman in  THE LOBSTER.

#5 — Tessa Thompson as Bianca in CREED

Thompson membuktikan bahwa peran 'the-boxer's-girlfriend' tidak harus terjebak dalam jurang stereotype ataupun ranah one-dimensional.

#4 — Rose Byrne as Rayna Boyanov in SPY

Bakat komedinya sudah terlihat semenjak BRIDESMAIDS, dan lewat perannya dalam SPY, Byrne mengukuhkan dirinya sebagai the definitive choice for hilarious obnoxious woman.

#3 — Alicia Vikander as Ava in EX MACHINA

It's not her best performance last year (that goes to TESTAMENT OF YOUTH), tapi lewat penampilannya sebagai artificial intelligence yang begitu dingin (dan menghanyutkan) dalam film ini, menjadi perkenalan saya padanya. And damn, what *an* introduction.

#2 — Jessica Chastain as Lady Lucille in CRIMSON PEAK

Salah satu penampilan paling underrated tahun lalu. Chastain, sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya, berhasil memberikan penampilan antagonis yang terasa begitu effortless. Deviously seductive and wickedly dramatic.

#1 — Kate Winslet as Joanna Hoffman in STEVE JOBS

Another one of the finest actresses of her generation, Winslet is the heart in a film about a heartless genius. Senantiasa menemani sang karakter utama dalam tiap acara besarnya, —juga terkadang terpaksa menuruti beberapa tindakan absurdnya, karakternya tidak semerta-merta berubah menjadi korban intimidasi, or even bossy. She's his compass, his cold-headed companion, his friend. Setiap saat karakter Winslet berada di layar, kita tahu bahwa ia akan menarik kembali Jobs, out of his big head. 

—  L E A D I N G  —

RUNNER-UPS (listed alphabetically): Amy Poehler as Joy in INSIDE OUT, Bel Powley as Minnie in THE DIARY OF A TEENAGE GIRL, Daisy Ridley as Rey in STAR WARS: THE FORCE AWAKENS, Günes Sensoy as Lale in MUSTANG, Alicia Vikander as Vera Brittain in TESTAMENT OF YOUTH.

#5 — Charlize Theron as Imperator Furiosa in MAD MAX: FURY ROAD

Theron mungkin terbantu oleh penulisan karakterisasi Furiosa yang memang sudah kuat, tetapi ia kembali membuktikan dirinya mampu berakting tangguh sekaligus vulnerable dalam peran yang (soon-to-be) ikonik ini.

#4 — Brie Larson as Joy “Ma” Newsome in ROOM

An imperfect mother trying the best she could + a tragedy survivor suffering a major depression. Keduanya berhasil disatukan dan dibawakan dengan baik oleh Larson. 

#3 — Charlotte Rampling as Kate Mercer in 45 YEARS

A very intricate performance by the British's acting legend. Emosi yang sedikit demi sedikit terbangun di-gong-kan dengan sangat dramatis oleh Ramping di adegan terakhir. That last shot is very haunting.

#2 — (tie) Cate Blanchett as Carol Aird and Rooney Mara as Therese Belivet in CAROL

I know this is cheating, but what can I do? Bagi saya, kedua karakter ini sama-sama bagus dan saling memperkuat performa masing-masing. Dari dialog yang dilontarkan, hingga tatapan tanpa ucapan terlihat begitu indah dibawakan oleh Blanchett dan Mara. A screen couple for the ages.

#1 — Saoirse Ronan as Eilis Lacey in BROOKLYN

Kalau saya yang menentukan siapa yang berhak menang Oscar, saya akan memberikan piala Best Actress untuk Ronan tanpa berfikir dua kali. Transformasi dari seorang remaja pemalu dan naif yang harus mengadu nasib jauh dari rumahnya menjadi seorang wanita independen, who can stand up for herself, dibawakan dengan sangat baik olehnya. Memang pendewasaan karakternya bisa terlihat terlalu 'vanila'. Tetapi tanpa adegan yang kelewat dramatis (sans one unexpected heartbreak), Ronan berhasil memberikan emosi yang dengan gemilang memperlihatkan gabungan rasa rindu akan tanah kelahiran dan semangat untuk menyongsong masa depan. A very subtle yet elegant performance.