The Visitor (2008)
Walter Vale (Richard Jenkins) adalah seorang professor yang tinggal di Connecticut. Dikarenakan oleh sebuah conference di New York yang harus ia datangi, ia terpaksa kembali ke apartemen lamanya. Betapa kagetnya ia ketika ternyata di apartemennya, ia menemukan pasangan yang tinggal di apartemennya; Tarek (Haaz Sleiman), seorang pemain djembe *gendang Afrika* asal Syria dan kekasihnya Zainab (Danai Jekesai Gurirai) asal Senegal. Pasangan tersebut menyewa apartemen tersebut oleh seorang kenalan yang mengaku pemilik tempat itu. Karena pasangan tersebut tidak memiliki tempat tinggal lain, Walter mengizinkan mereka untuk tinggal di apartemennya.
Walter Vale (Richard Jenkins) adalah seorang professor yang tinggal di Connecticut. Dikarenakan oleh sebuah conference di New York yang harus ia datangi, ia terpaksa kembali ke apartemen lamanya. Betapa kagetnya ia ketika ternyata di apartemennya, ia menemukan pasangan yang tinggal di apartemennya; Tarek (Haaz Sleiman), seorang pemain djembe *gendang Afrika* asal Syria dan kekasihnya Zainab (Danai Jekesai Gurirai) asal Senegal. Pasangan tersebut menyewa apartemen tersebut oleh seorang kenalan yang mengaku pemilik tempat itu. Karena pasangan tersebut tidak memiliki tempat tinggal lain, Walter mengizinkan mereka untuk tinggal di apartemennya.
Keseharian Tarek bermain djembe membuat Walter penasaran untuk memainkannya. Tarek dengan senang hati mengajari Walter bermain djembe, bahkan mengajaknya untuk ikut dalam pentas djembe di jalanan. Dalam perjalanan pulangnya, karena kesalahpahaman, Tarek ditangkap di subway karena di duga teroris dan dijebloskan ke detention center. Ibu Tarek, Mouna (Hiam Abbass) pun akhirnya datang dari Michigan, cemas karena tiada kabar dari Tarek. Mengetahui anaknya di penjara dan terancam di deportasi, ia tidak mau beranjak dari New York. Walter pun berusaha untuk mengeluarkan Tarek dari penjara, karena akhirnya setelah ditinggal mati istrinya, untuk pertama kalinya Walter merasakan kehangatan teman dan keluarga.
Ketika Richard Jenkin meraih nominasi Best Actor di Academy Awards tahun 2009 lalu, agak sedikit kaget juga, karena seinget gw sih walaupun memang aktingnya dipuji, tapi Jenkins sepertinya luput dari predikis2 Oscar saat itu. Bukan luput juga sih, cuman kurang dijagokan. Sempet penasaran juga filmnya, yang dari premisnya kayaknya cukup bagus. Tapi baru sempet nonton filmnya sekarang (karena baru keluar juga DVD bagus nya hahaha).
What a sweet little movie. Sebuah film yang cukup sederhana dan tidak terlalu muluk2, tetapi entah kenapa film ini sangat bersahaja. Menonton film ini seperti rollercoaster. Di awal film, kehidupan Walter yang flat dan lonely diiringi dengan sentilan2 dialog dan adegan yang membuat gw tersenyum. Ketika pertemuannya dengan Tarek & Zainab serta munculnya bond-of-brotherhood antara Walter dan Tarek, gw merasakan gairah hidup Tarek pun muncul kembali. Lalu saat Tarek dipenjara, kedatangan Mouna, terjalinnya hubungan antara Mounda dan Zainab sampai Mouna dan Walter sangat terasa pula akhirnya Walter kembali merasakan arti keluarga di dalam hidupnya.
Gw suka banget sama akting Richard Jenkins disini, memang ternyata pantas ia diganjar nominasi Best Actor. Apalagi ketika adegan di dekat ending, ketika ia menumpahkan 'pesan'nya di detention center, sebuah adegan yang heartbreaking. Akting2 pemeran lainnya pun bisa dibilang juga bisa mengimbangi Jenkins. Dan gw juga suka sama alunan musik djembe di film ini. Emang gw suka banget sama musik2 percussion yang penuh energi kayak gitu, asik banget. Jadi inget Lamuru nya Labsky hahaha.
What a sweet little movie. Sebuah film yang cukup sederhana dan tidak terlalu muluk2, tetapi entah kenapa film ini sangat bersahaja. Menonton film ini seperti rollercoaster. Di awal film, kehidupan Walter yang flat dan lonely diiringi dengan sentilan2 dialog dan adegan yang membuat gw tersenyum. Ketika pertemuannya dengan Tarek & Zainab serta munculnya bond-of-brotherhood antara Walter dan Tarek, gw merasakan gairah hidup Tarek pun muncul kembali. Lalu saat Tarek dipenjara, kedatangan Mouna, terjalinnya hubungan antara Mounda dan Zainab sampai Mouna dan Walter sangat terasa pula akhirnya Walter kembali merasakan arti keluarga di dalam hidupnya.
Gw suka banget sama akting Richard Jenkins disini, memang ternyata pantas ia diganjar nominasi Best Actor. Apalagi ketika adegan di dekat ending, ketika ia menumpahkan 'pesan'nya di detention center, sebuah adegan yang heartbreaking. Akting2 pemeran lainnya pun bisa dibilang juga bisa mengimbangi Jenkins. Dan gw juga suka sama alunan musik djembe di film ini. Emang gw suka banget sama musik2 percussion yang penuh energi kayak gitu, asik banget. Jadi inget Lamuru nya Labsky hahaha.
Sebuah film yang gw kira bakal berat dan boring-material turned out to be a sweet and heartwarming movie. A great story, superb acting and nice execution. Plus a great music experience too. I personally love percussions. Sebuah film yang sangat tepat untuk memulai kembali untuk mereview setelah kejenuhan gw dalam belajar dan kawan-kawannya hahaha. A recommendation to all of you.
Cerita:8/10 Akting:8/10 Ending:7/10 Overall:8/10
Cerita:8/10 Akting:8/10 Ending:7/10 Overall:8/10
No comments:
Post a Comment