Monday, September 26, 2011

Review: Win Win (2011)

Plot: Mike Flaherty (Paul Giamatti), seorang lawyer sekaligus pelatih part-time wrestling di sebuah sekolah menengah atas. Baik di tempat kerja maupun wrestling team-nya, tidak ada hasil yang memuaskan bagi Mike. Dengan alasan untuk mendapatkan uang perawatan, Mike menyetujui untuk mengurus kliennya, seorang lansia, yang kemudian ia tempatkan di sebuah nursing home. Tiba-tiba, seorang anak yang mengaku cucu dari kliennya bernama Kyle (Alex Shaffer) yang kabur dari rumah dan datang untuk tinggal bersama sang kakek. Tanpa sengaja, Mike menyadari bahwa Kyle adalah seorang remaja dengan keahlian wrestling yang sangat baik. Dari situ, Mike pun kemudian memasukkan Kyle ke sekolah dan wrestling team yang ia latih. Dimulailah sebuah hubungan timbal balik yang, disadari atau tidak, menguntungkan keduanya.

Review: Bagi penonton awam, seperti gw ini, nama Thomas McCarthy memang terasa asing. Tetapi untungnya, gw udah lebih dulu diperkenalkan dengan McCarthy lewat film yang ia tulis dan sutradarai di tahun 2008, The Visitor. Film independen yang bisa dibilang gak begitu memiliki gong yang kuat ini nyatanya mampu mengejutkan gw dengan segala kesederhanaannya menjadi salah satu film feel good yang asik buat ditonton. Belum lagi penampilan Richard Jenkins yang pada akhirnya menghadiahkannya nominasi Oscar untuh Best Actor. McCarthy sebenarnya juga seorang aktor yang sempat muncul di film Flags of Our Fathers, Duplicity, The Lovely Bones hingga 2012. McCarthy mendapatkan nominasi Oscar pertama lewat penulisan naskah film Disney Pixar, Up, bersama Pete Docter dan Bob Peterson. Awal tahun ini, McCarthy kembali menyajikan film yang memiliki tone feel good yang agak serupa seperti The Visitor, berjudul Win Win. FYI, Win Win ini adalah film ketiga yang disutradarai oleh McCarthy, setelah The Visitor dan The Station Agent di tahun 2003.

Win Win memiliki sebuah kisah yang simple. Bisa dibilang konflik yang ada pun tidak fatal-fatal banget. Tapi dari sebuah cerita sederhana itu, malah membuat Win Win menjadi sebuah film yang menyejukkan. Secara garis besar Win Win bercerita tentang second chances. Secara garis besar pula, second chances itu berpusat pada tokoh Kyle, seorang remaja yang kabur dari rumah untuk tinggal bersama dengan kakeknya. Lewat berbagai kebetulan, Kyle akhirnya diasuh oleh keluarga Mike yang saat itu telah menjadi guardian kakek Kyle. Tetapi seiring berjalannya film, terlihat bahwa second chances tersebut sebenarnya 'diberikan' kepada hampir seluruh karakter film ini, dengan masalahnya masing-masing. Win Win memang sederhana, bahkan jika tidak mendapatkan treatment yang selayaknya, film ini bisa jatuh menjadi film yang membosankan. Tetapi untungnya, penulisan naskah dari McCarthy bersama Joe Tiboni dengan pesan yang dalem dan komedi yang well-put serta penampilan dari aktor-aktornya membuat Win Win terasa heartwarming. Di luar itu, film ini memang tidak menawarkan sebuah sinematografi artistik maupun camerawork yang gimana banget. Dan masih ada beberapa hal klise disana-sini, tetapi masih asik kok ditonton.

Paul Giamatti memang sepertinya ditakdirkan untuk memerankan karakter-karakter ordinary guy ya. Memiliki fisik yang tidak setampan maupun se-atletis aktor-aktor Hollywood kebanyakan, Giamatti membayarnya dengan performa akting yang rata-rata selalu diatas standard. Karakternya memang kebapak-an banget, walaupun hanya seorang ayah rumah tangga yang gak begitu sukses, tetapi sepanjang film mampu menjadi sebuah sosok pengganti ayah sementara bagi Kyle yang selalu memberi semangat dan masukkan baginya. Sama seperti istri dan anaknya Mike, Jackie (Amy Ryan) dan Abby yang secara tidak langsung mengisi peran keluarga bagi Kyle. Untuk karakter Kyle sendiri, menurut gw pas menggambarkan sebuah remaja yang masih agak labil. Kenapa? Karena Kyle itu agak tanggung kemana-mana. Mau rebel tanggung, mau penurut tanggung juga, yah sama lah kayak remaja-remaja sekarang. Alex Shaffer, pemeran Kyle, sebenernya menurut gw agak-agak datar mainin tokoh Kyle. Yah gak jelek-jelek banget sih, cuman di beberapa bagian agak ngerasa janggal aja sama aktingnya. Tapi kalo diasah lagi sepertinya bisa jadi bintang baru nih buat kedepannya. Nah gw paling terkesan sih sama istrinya Mike, Jackie (Amy Ryan). Walaupun aktingnya gak wow banget, tapi karakternya menurut gw sangat real. Sebagai seorang ibu yang keliatannya keras, tapi tetep memiliki kasih sayang yang gede, walaupun bukan untuk anaknya sendiri.

Film ini juga memberikan suatu gambaran bahwa gak ada manusia yang sempurna. Everybody makes mistakes once in a while. Yang membuat perbedaan adalah bahwa bagaimana kita menyikapinya, mampu dan mau kah kita untuk mencoba merubah sikap serta belajar supaya kesalahan-kesalahan dulu, minimal, tidak terulang lagi. Karena menurut gw, kadang kita gak cuman dikasih satu kesempatan, bahkan gak cuman 2 kali, tapi berkali-kali. Hanya saja, gak selamanya kita bisa mengetahuinya. Selain itu, ada pula sisipan pertanyaan moral tentang hal yang dilakukan oleh tokoh Mike (Giamatti). Keputusannya untuk mengurus dan mendidik Kyle memang sebuah hal yang baik, tetapi dibalik itu sebenarnya Mike memiliki niat yang gak bijak-bijak juga, bahkan bisa dibilang 'mencuri' uang perawatan kakek Kyle. Emang sih kalo dilihat result-nya memang seperti simbiosis mutualisme, aka win-win. Belum lagi masalah antara Kyle dan ibunya, Cindy (Melanie Lynskey). Walaupun menurut pendapat Kyle, Cindy bukanlah tipikal mom of the year, tetapi Cindy tidak seburuk itu juga. After all, Cindy adalah ibu kandung Kyle yang sebenarnya masih mempunyai niat untuk memperbaiki hubungannya dengan ayah dan anaknya. Nah, dari situ kembali lagi, kalo film ini memang bercerita tentang second chances. Kesempatan akan selalu ada, tinggal kita lah yang harus menyadari serta berkeinginan kuat untuk ngambil kesempatan itu atau enggak.

Overview: Simple saja, Win Win adalah film tentang second chances. Walaupun memang gw tidak menganggap Win Win sebagai sebuah film yang wah banget karena beberapa hal klise, tetapi menonton Win Win berhasil memberikan perasaan heartwarming dan feel good yang menurut gw memang itulah goal yang hendak diraih oleh McCarthy. Menonton Win Win tidak perlu sambil mengasah otak dalam-dalam atau pun menahan nafas. Tapi kesederhanaan yang ditampilkan dalam film ini berhasil diolah sedemikian rupa menjadi tontonan yang layak. Naskah dan penyutradaraan yang baik, performa akting yang gak kalah baik juga. Film ini mengalir dengan alur yang santai serta asik untuk dinikmati. Mendapat rave yang luar biasa baik (94% Fresh di RT!) sayangnya Win Win rilis di awal tahun, di kawasan film-film yang biasanya akan diacuhkan oleh Oscar. Padahal menurut gw sih film ini tipikal Oscar banget. Yah we'll see lah. For now, gw recommend buat Anda semua untuk nonton, asik buat tontonan santai. Sebuah film sederhana yang memiliki pesan moral yang dalem pula. Sebuah film optimis. Try it!

[B-]
Win Win (2011) | Comedy, Drama | Cast: Paul Giamatti, Alex Shaffer, Amy Ryan, Bobby Cannavale, Jeffrey Tambor, Burt Young, Melanie Lynskey | Written by: Joe Tiboni, Thomas McCarthy | Directed by: Thomas McCathy

No comments:

Post a Comment