Saturday, February 4, 2012

Review: Chronicle (2012)

Plot: Meet Andrew Detmer (Dane DeHaan), siswa penyendiri yang menjadi bulan-bulanan di sekolah maupun oleh ayahnya yang pemabuk. Pada suatu malam, Andrew dan saudaranya, Matt (Alex Russell), pergi ke sebuah pesta yang banyak juga didatangi oleh murid-murid sekolah mereka. Tanpa sengaja, Matt dan Steve (Michael B. Jordan), seorang murid populer yang hendak mencalonkan diri sebagai class president, menemukan sebuah lubang misterius di hutan belakang tempat pesta tersebut berjalan. Matt dan Steve meminta Andrew untuk merekamnya dan bersama-sama meng-explore gua tersebut. Di dalamnya, mereka menemukan semacam batu besar bercahaya yang kemudian memberikan mereka keahlian misterius untuk menggerakan benda lewat pikirannya. Kekuatan yang akhirnya akan merubah kehidupan mereka selamanya.

Review: Sudahkah anda bosan dengan film yang berformat found footage? Semenjak kesuksesan besar The Blair Witch Project di tahun 1999, film yang tampil dengan style kamera handycam, atau istilah lainnya mockumentary, makin menjamur. Kemud ian hadir pula horror fenomenal Paranormal Activity and its sequels, zombie flick asal Spanyol .Rec (2007), atau alien invasion seperti pada Cloverfield (2008). Di awal tahun 2012 ini, muncul lagi sebuah film dengan format serupa, kali ini cerita bertumpu pada sebuah kekuatan supernatural agak-agak menyinggung superhero dan science fiction, berjudul Chronicle. Chronicle adalah film debutan dari Josh Trank yang masih beru mur 26 tahun ini (!). Ceritanya diadaptasi dari kisah yang ia buat bersama Max Landis, baru kemudian Max Landis menulisnya ulang menjadi sebuah naskah film. Landis sendiri adalah anak dari sutradara John Landis dan juga masih berumur 26tahun (!). Secara garis besar cerita, Chronicle memang memiliki dasar kisah yang tidak begitu baru atau fresh. Cerita tentang kekuatan super ini sudah banyak sekali difilmkan. Ada beberapa hal yang bahkan mengingatkan saya kepada beberapa film lain yang lebih dulu saya tonton. Tetapi itu tak membuat Chronicle menjadi film yang buruk. Actually as it turned out, it's a pretty brilliant movie.

Format found footage nya digunakan oleh sang sutradara, Josh Trank, dengan sangat efektif, membuat film ini, as strange as it may seem, looks more believable. Ceritanya memang simple, bahkan bisa saya singkat menjadi satu kalimat; tiga orang remaja menemukan sebuah benda misterius yang kemudian memberikan mereka kekuatan mengont rol benda melalui pikiran yang lama kelamaan mulai mempengaruhi mental salah satu dari mereka. Melihat premis seperti itu sebenarnya membuat saya ilfeel dan berekspektasi serendah mungkin terhadap film ini. Tetapi naskah yang ditulis oleh Max Landis ini disusun sedimikan rupa (dan menurut saya juga rapi) yang akhirnya membuat Chronicle tampil lebih smart dibandingkan apa yang telah saya bayangkan sebelumnya. Film ini mungkin berjalan agak lambat dan lumayan kurang jelas dibagian awal, mungkin memang ingin menjabarkan secara garis besar bagaimana kehidupan seorang Andrew, Matt dan Steve yang kita bisa asumsikan memiliki pergaulan yang berbeda. Ketika mereka mulai mendokumentasikan kekuatan mereka, that's when the film got more interesting. Jadi teringat sebuah quote memorable ini; "with great power, comes great responsibility". Dengan kekuatan mereka itu, tentu lah perlu sebuah peraturan dan batasan agar tidak mencelakakan orang lain. But what if you're already too consumed wth all that greatness?

I see Chronicle also as a cautionary tale. Andrew Detmer adalah seorang yang bisa dibilang bermasalah. Andrew di-bully di sekolah. Andrew di-bully di rumah, oleh ayahnya yang pemabuk. Even his mother is dying and his family can't really afford the money to buy her proper care and medications. Selama ini, Andrew merasa dirinya adalah seorang yg lemah dan teraniaya. Sampai ia mendapatkan kekuatan yang luar biasa itu. Kekuatan yang memang, seperti yang ia singgung, menjadikan dia 'at the top of the food chain'. He can do everything he wants, heck, he can even rule the world with that kind of power. Saya tidak menyalahkan Andrew sebenarnya, ketika ia mulai memakai kekuatannya di luar batas. Itu mengapa saya suka film ini, dengan background story yang dijabarkan dengan sangat rapi, saya menjadi lebih simpati dengan Andrew. He's a damaged good. Saya menyebut Chronicle sebagai cautionary tale karena sebenarnya kekuatan tersebut bisa jadi adalah sebuah metafora terhadap apa saja. First thing comes to mind, ingat kejadian penembakan/pembunuhan yang dilakukan oleh para siswa terhadap teman-temannya? Pernah difilmkan lewat Elephant (Gus van Sant, 2003) atau yang paling baru, We Need to Talk About Kevin (Lynne Ramsay, 2011) yang terinspirasi dari kejadian nyata. Pelaku-pelakunya nampak biasa saja dari luar, but they actually have troubled minds, entah karena pengaruh lingkungan sekolah atau rumah. Coba bayangkan ketika mereka mendapatkan 'kekuatan' luar biasa. Chaos. That's what happened to Andrew.

Selain penggalian karakter yang mendalam, Chronicle menurut saya cukup baik juga dalam menggambarkan kehidupan remaja di sekolah serta masalah-masalah seperti teen angst, kelabilan, bullying, virginity hingga self-esteem. Naskah yang ditulis oleh Max Landis ini memang ditulis dengan sangat cermat. Itu juga dibantu oleh penampilan dari para aktor yang juga masih muda dan 'fresh'. Nyaris tidak ada ada pemain dalam film ini yang saya, and I bet most of the moviegoers, kenal; mereka adalah Dane DeHaan sebagai Andrew, Alex Russell sebagai Matt dan Michael B. Jordan sebagai Steve. Tapi hal tersebut nyatanya tidak membuat penampilan mereka main-main. Malah menurut saya sangat sangat baik dan membuat saya betah menonton aksi-aksi mereka. Dan speaking of 'aksi-aksi mereka', special effect yang dipakai dalam film ini walaupun gak begitu megah, tetapi menjadi sebuah feast tersendiri. Bah, saya malah lebih suka penggunaan special effect yang dipakai dalam film ini daripada that utterly crap and colorful effect of Journey 2. Mungkin alasan lain yang saya suka adalah bagaimana melihat kekuatan super tersebut dimiliki oleh orang-orang biasa. Siapa sih yang tidak pernah bermimpi bisa terbang?? Seriously they made flying really cool here. Atau ketika mereka bermain prank seperti memindahkan parkir mobil yang membuat sang empunya keheranan atau menakut-nakuti anak kecil lewat boneka yang bisa bergerak. Yes, it's not really okay, but come on, it looks extremely (and mostly harmless) fun!

Overview: To put it on words, it's really really a very pleasant surprise. Ekspektasi saya yang awalnya biasa saja, bahkan menonton ini pun tidak ada rencana sama sekali, terbayar berkali-kali lipat. Chronicle memang memakai format footage yang bukanlah hal yang baru lagi. Inti cerita nya pun sebenarnya juga sudah berulang kali difilmkan. Bedanya, Chronicle memiliki cerita yang berkelas dengan penggambaran background story yang mendalam yang membuat saya bisa simpati dengan karakter-karakternya. Cerita dan penyutradaraannya yang ditata rapi membuat menonton film ini adalah pengalaman yang seru. Penampilan yang sangat baik dari aktor-aktor muda yang sama sekali belum punya 'nama' ini juga menjadi nilai plus tersendiri. Found footage, right now has already getting boring, but with a smart script, tight direction and wonderful performances, Chronicle soars into an exciting movie.

[B+]
Chronicle (2012) | Action, Drama, Sci-Fi, Thriller | Rated PG-13 for intense action and violence, thematic material, some language, sexual content and teen drinking | Cast: Dane DeHaan, Michael B. Jordan, Alex Russell, Michael Kelly, Ashley Hinshaw | Written by: Max Landis | Directed by: Josh Trank

2 comments:

  1. Jujur, pas liat info ttg film ini sy sama skali ga trtarik. Ga trlalu suka superheroan sih.

    Tp stlh baca ini, jd aga trtarik...mgkn nnt diliat d di dvd.

    ReplyDelete