Wednesday, February 1, 2012

Review: The Thing (2011)

Plot: Di Antartika, sebuah kapal extraterrestrial berhasil ditemukan terkubur dalam es oleh ilmuwan Norwegia; termasuk didalamnya dr. Sander Halvorson (Ulrich Thomsen). Sander kemudian meminta asistennya, Adam Finch (Eric Christian Olsen) untuk merekrut paleontologist Kate Lloyd (Mary Elizabeth Winstead) untuk ikut menginvestigasi kapal tersebut yang ternyata memiliki 'penumpang' yang telah membeku. Tim researcher tersebut akhirnya membawa makhluk tersebut ke markas mereka tanpa tahu bahwa makhluk tersebut ternyata masih hidup dan mampu merubah dirinya menjadi siapa -dan apa- saja.

Review: Sampai saat ini saya masih bingung untuk memutuskan sebenarnya The Thing versi 2011 ini apakah prekuel? Remake? Atau adaptasi sih? Kenapa saya bingung? Pertama, secara sekilas, The Thing 2011 ini adalah adaptasi dari novel berjudul Who Goes There karangan John W Campbell yang di-publish tahun 1938. Who Goes There, sebelum versi 2011 ini, berdasarkan info dari tante wiki, telah diadaptasi sebanyak 2 kali. Pertama di tahun 1951 dengan judul The Thing from Another World, lalu yang kedua kalinya, judulnya lebih simple; The Thing di tahun 1982. The Thing 1982 disutradarai oleh John Carpenter yang pada awalnya mendapat respon negatif. Selain make-up dan special effect nya yang bisa dibilang pionir pada jamannya (bukan jaman saya sih :p), The Thing '82 kurang begitu ditanggap bagus oleh para kritikus maupun penonton. Tetapi seiring berjalannya waktu, The Thing '82 malah sering mendapatkan predikat 'cult' yang membuat popularitas film ini jadi semakin tinggi. Kalau memacu pada The Thing '82, cerita pada The Thing '11 sebenarnya ber-setting beberapa waktu sebelum cerita film versi 82, bahkan ending versi 2011 adalah sambungan dari pembuka film versi 1982 nya. Nah, dari fakta tersebut, saya bisa menyimpulkan ini adalah prekuel. Berarti selain adaptasi, The Thing versi 2011 ini juga adalah prekuel dari versi 1982. Tapi mengapa saya menyebut film ini remake? Karena overall, The Thing versi 2011 ini sebenernya sebelas-duabelas sama versi 1982.

Sepertinya memang sulit untuk tidak membandingkan film sekuel/prekuel dari versi sebelumnya. Walaupun The Thing versi 1982 juga berupa remake, tetapi kabarnya, film tersebut lebih 'setia' sama novelnya dibanding versi 1951. Nah kalau yang versi 2011, premisnya bercerita tentang penemuan beberapa scientist dan/atau researcher, sebagian besar berkebangsaan Norwegia sebagian Amerika yang menemukan sebuah spesimen extra-terrestrial di Antartika. Dari suasana ceria karena menganggap mereka telah menemukan sebuah penemuan luar biasa, atmosfir menjadi horror dan mencekam setelah sang spesimen yang membeku dan mereka pikir telah mati, ternyata masih hidup dan malah menyerang orang-orang disitu satu persatu. Lebih buruk lagi, dugaan bahwa 'that thing' mampu mereplikasi sel makhluk hidup dan mengubah tampilannya sesuai dengan 'mangsa'nya. Dan yak sepertinya saya baru saja menceritakan sinopsis film The Thing di tahun 1982. Ceritanya mirip! Nothing new. Dengan 'kedok' berupa prekuel, The Thing 2011 ini sebenarnya adalah 'remake' jadi-jadian yang memiliki banyak kemiripan sama versi sebelumnya. Di versi yang baru ini, ada beberapa plot hole di naskah yang sebenarnya agak menganggu. Yang paling aneh adalah sebenarnya karakter paleontologist Kate Llyod itu gak begitu penting dalam ekspedisi tersebut, bahkan bagi saya hanya dipakai untuk pemanis agar beda dengan memakai karakter wanita sebagai heroine.

Apa yang saya suka dari versi originalnya (yg tahun 1982 lho ya), adalah film tersebut sangat pas, apakah disengaja atau tidak, menggambarkan bagaimana paranoia orang-orang yang udah berada di tempat yang asing dalam waktu yang lama. Menurut saya sih, 'the Thing' itu bisa dijadikan suatu simbol dari kecurigaan yang timbul diantara mereka itu. Lama-lama kan bosan juga dan pikiran bisa terganggu kalo kita berada dalam suatu tempat terpencil dengan akses kemana-mana yang sulit dan bertemunya orang-orang itu aja. Dan entah mengapa saya merasakan adanya hint tentang 'the devil inside of us' yang juga sekilas saya tangkap dalam film versi Carpenter tersebut. Hal tersebut gak saya dapatkan pada film The Thing versi baru ini. Memang memiliki kemiripan cerita, dan memang secara sekilas pula juga menghadirkan atau menyinggung hal-hal yang saya sebut diatas (paranoia, kecurigaan, dll), tetapi entah mengapa esensinya kurang nendang. Tapi kalau saya bilang sih, versi 2011 ini gak begitu buruk-buruk amat sih. At the very least, saya masih bisa menikmati beberapa bagian yang saya rasa cukup menegangkan. Seperti ketika 'the Thing' muncul dan menyerang calon korban-korbannya atau menebak-nebak siapa sih yang 'terpilih' menjadi replika sang monster.

Dari divisi akting, nama-nama yang dipajang juga bukanlah aktor-aktor kelas A. Yang mungkin cukup dikenal adalah Mary Elizabeth Winstead, yang sebelumnya bermain di Scott Pilgrim vs The World, Final Destination 3 dan Sky High. Winstead disini bermain sebagai Kate Llyod, yang telah sebelumnya saya singgung, agak terlalu 'pintar' untuk langsung mengetahui 'the nature of the thing'. Bukannya meremehkan, tapi rasanya, sebagai sebuah makhluk asing dengan kemampuan istimewa tersebut, masa segampang itu diteliti ya? Nama lain yang mungkin terkenal adalah Eric Christian Olsen serta salah satu bintang yang belakangan agak bersinar, Joel Edgerton. Edgerton tahun 2011 juga mendampingi Tom Hardy pada drama tinju Warrior. Nama-nama lain? Jujur aja, tidak pernah saya dengar. The Thing versi 1982 saat itu menjadi salah satu pionir dalam make-up dan special effect, walaupun jika dibandingkan dengan teknologi jaman sekarang memang pasti kalah, tetapi saya yakin di jaman tersebut, make-up special effect yang dipakai jelas groundbreaking dalam menciptaan sebuah makhluk absurd yang meyakinkan. Di versi 2011 ini, entah mengapa tidak begitu spektakuler. Biasa saja, bahkan cenderung "low-budget". Bagi yang udah nonton versi 82, still remember that head-spider thingy? That head-spider thingy diganti jadi hand-spider thingy, tapi gak se-fenomenal originalnya.

Overview: Bagi saya, yang telah menonton The Thing versi Carpenter, rasanya seperti buang-buang waktu aja nonton The Thing versi 2011 ini. Premisnya sama, jalan cerita nya mirip-mirip, special effect nya untuk jaman sekarang pun gak bisa dibilang groundbreaking. Jadi apakah The Thing versi 2011 ini adalah film yang buruk? Ya. Dan tidak. Because it's not *that* bad. Yah memang saya akui film ini kurang begitu bagus, tapi sih menurut saya bagi yang belum pernah menonton film tahun 1982 nya, bisa cukup menikmati versi baru nya ini. Saya pun tidak bosan atau menggerutu sepanjang film, ada beberapa adegan-adegan yang cukup menegangkan untuk ditonton, walaupun hanya sedikit. Setidaknya bisa lah dibuat hiburan ringan no-brainer, kalau istilah lainnya; guilty pleasure. Gak usah perhatiin naskah yang rada aneh itu dan akting yang standard. Kalau kata Lenka, just enjoy the show...but don't ask me for a refund.

[C-]
The Thing (2011) | Horror, Mystery, Sci-Fi, Thriller | Rated R for strong creature violence and gore, disturbing images, and language | Cast: Mary Elizabeth Winstead, Joel Edgerton, Ulrich Thomsen, Adewale Akinnuoye-Agbaje, Eric Christian Olsen, Trond Espen Seim | Written by: Eric Heisserer | Directed by: Matthijs van Heijningen Jr.

3 comments:

  1. "The Thing '82 kurang begitu ditanggap bagus oleh para kritikus maupun penonton. Tetapi seiring berjalannya waktu, The Thing '82 malah sering mendapatkan predikat 'cult' yang membuat popularitas film ini jadi semakin tinggi."
    Yup, mirip Fight Club yg awalnya ga terlalu dipuji2 bahkan ada yg kritik tapi lama2 jadi cult dan dipuji2

    ReplyDelete
  2. Wah, ane penasaran nich sebetulnya ma ni pelem, cuma DVD original-nya sebentar lagi keluar, jadi yaudah deh... Hehe...

    Oh ya gan, ane link n follow ya Blog-nya, jika berkenan please link & follback-nya ya... :) Thx

    ReplyDelete
  3. @daniel: iya dan haha dulu fight club pas dirilis dicerta eh tapi akhir taun malah banyak masuk top10 -.- labil ya orang2 hahaha

    @movie review from fanboy: hehe sip, makasih ya :) akan di link balik!

    ReplyDelete