Plot: Di akhir abad 21, sepasang scientist, Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan kekasihnya Charlie Holloway (Logan Marshall-Green) menemukan sebuah bukti tentang keberadaan Sang Pencipta manusia. Letaknya berada jauh di luar galaksi lain. Berkat bantuan dana dari seorang milyuner, berangkat lah mereka dengan beberapa orang lainnya menggunakan sebuah spaceship yang diberi nama Prometheus. Ekspedisi tersebut nyatanya mempertemukan mereka kepada sesuatu yang mampu membahayakan seluruh umat bumi.
Review: Prometheus jelas sebuah film yang menurut saya ambisius. Sebagai salah satu film paling rahasia tahun ini, Prometheus dipromosikan sebagai sebuah sci-fi thriller yang disebut-sebut memiliki hubungan dengan Alien saga. Belum lagi dengan kehadiran Ridley Scott, sutradara Alien (1979) pertama, yang juga menjadi sutradara dalam film ini. Prometheus sendiri memang awalnya di-konsep sebagai prekuel untuk Alien dan sudah dibicarakan sejak awal dekade 2000an. Setelah tertunda beberapa lama, Ridley Scott meminta Damon Lindelof untuk menulis ulang script yang sebelumnya telah ditulis oleh Jon Spaihts. Lindelof telah saya kenal sebelumnya sebagai salah satu executive producer tv series favorit saya, Lost. Scott dan Lindelof pun menyatakan bahwa ini bukan lah prekuel Alien per se, tetapi lebih ke sebuah film yang memiliki 'DNA' dari Alien. Mau apapun itu, prekuel, sekuel, spin-off, Prometheus sebenarnya memiliki alur cerita seperti film-film tentang spaceman-meets-alien lainnya dengan selipan pencarian spiritual tentang siapa kah pencipta manusia. First of all, saya tidak akan menyangkal bahwa Prometheus menghadirkan efek yang begitu wah. It really is beautiful. The tone, the atmosphere, the suits (I want one, please), the spaceship itself, are a feast for the eyes. So otherworldly beautiful. Prometheus juga menghadirkan beberapa adegan yang cukup thrilling. Mulai dari badai pasir hingga ke meja operasi. Looking back, it's actually a pretty fun film. So where did it go wrong for me?
It raises so many questions and intriguing points that unfortunately were never really answered. Jadi siapakah sih Pencipta yang hendak dicari oleh Shaw dan Holloway? Makhluk apa yang menyerang mereka? And what does it capable of? Apa makna di balik opening scene di awal? Interesting issues are raised here. Termasuk pula simbolisasi Prometheus sendiri, yang menurut mitologi Yunani adalah orang yang ingin menyamakan derajat manusia dengan Tuhan. Menurut beberapa orang sih, hal-hal tersebut memang akan terjawab di film-film lanjutan, kata mereka film ini akan menjadi sebuah saga tersendiri. But for me, who's not an Alien or Ridley Scott fanboy, it's just a lame excuse for a sequel. Apakah saya salah kalau meminta jawaban dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh film ini? Belum lagi banyak nya hal-hal yang kurang masuk akal bagi saya. Saya sempat bertanya-tanya dengan kapal sebesar itu, mengapa kru nya sedikit sekali? Maksudnya adalah ketika Shaw ingin melaksanakan 'surgery', tidak ada satu pun yang mencegahnya. Isn't that suppose to be a code-red or something? Do they even care about other crews before doing what they did in the end of the film? Dan masih ada beberapa hal-hal head-scratching lainnya. If you want to know more, one guy posted a few plot holes here (beware of spoilers). Film ini lebih banyak memberikan pertanyaan daripada jawaban. It's not necessarily a bad thing, though. But it surely doesn't give a satisfaction either. But then again, it's Lindelof we're talking about. Lost pun juga berakhir seperti ini, unanswered science questions covered with spiritual motive. #sigh
Untuk penampilan para aktor, bagi saya yang benar-benar melakukan tugasnya dengan sempurna adalah Michael Fassbender. He's a scene stealer, dengan penampilannya yang dingin dan witty. Fassbender yang berperan sebagai android bernama David bagi saya malah tokoh sentral dalam film ini. Banyaknya subplot yang bisa diambil dari karakter David, seperti masalah hubungan antara manusia-robot, etika dan life creation. Sayangnya, seperti yang saya bilang, film ini tidak banyak memberikan jawaban. Penampilan kedua yang juga mencuri perhatian adalah Charlize Theron. Theron berperan sebagai Vicker, salah seorang kru dan atasan dalam kapal Prometheus tersebut. Bagi saya Vicker disini adalah satu-satunya karakter dengan logical sense. Tindakannya dalam mencegah sebuah 'virus' masuk ke pesawat Prometheus menurut saya sangat masuk akal. She's not cruel, and it's not a heartbreaking moment the way it's supposed to be. The other actors, blah. Banyaknya korban berjatuhan sama sekali tidak membuat saya simpatik. Karakter berpotensi lainnya seperti sang pilot, Janek (Idris Elba) sayangnya tidak diberi porsi yang cukup banyak. Diisi dengan dialog-dialog yang menurut saya cukup monoton (the bet between the co-pilots are annoying) hingga aksi tipikal yang err..agak bodoh (when you saw a strange -and clearly not happy- foreign creature, you tried to approach and pet it??). Dan Noomi Rapace? For me, you are replacable. It doesn't mean that she's bad. Tapi beberapa tatapan kosong yang ia keluarkan agak mengganggu saya. For a character, she's sometimes bad-ass, sometimes annoying. Jadi ya 50/50 lah. Semoga bisa dikembangkan lagi kalo bener jadi ada sekuelnya.
Overview: It sure has its flaws, dan bagi saya yang berekspektasi begitu besar, film ini jelas mengecewakan. Tetapi Prometheus sebenarnya masih jauh dari kata-kata 'disastrous'. It's a beautifully-crafted film. The visual effect and art direction were gorgeous. Walaupun saya memiliki banyak complain, sepertinya itu lebih karena saya memiliki ekspektasi yang besar tadi. Banyak poin menarik yang hendak disampaikan oleh Prometheus, termasuk di dalamnya adalah perjalan spiritual untuk mencari 'the Creator' serta tentang moral values seorang robot walaupun plot hole bertebaran dimana-mana. Penampilan menarik dari Fassbender dan aspek teknis yang menakjubkan itu lah yang membuat saya masih betah nonton film ini. It's not really that bad, but for me it's not a great one either. It's actually a fun film to watch. Cool effect, great performance by (some of) the actors and offers good amount of thrills. Tetapi bagi saya, Prometheus adalah salah satu contoh film yang hype nya lebih besar daripada filmnya sendiri.
Click image to see Rating's Guide |
Gw suka banget Prometheus ini, soal-nya w penggemar berat Alien franchise, kapan lagi bisa ngliat origin-nya Alien???
ReplyDeleteHehe... :D oh ya, si Theron bagi gw cantik banget!!!! Mantap!!! :)
Hehe lumayan sih filmnya, tapi saya kurang connect :)
ReplyDeleteBetul, Theron memang oke banget!
Reviewnya sih bikin penasaran, filmnya ngebosenin gak?
ReplyDeletekalo menurut saya, ada bbrp bagian yg kayaknya agak begitu ngebosenin dikit, tapi secara keseluruhan gak kok :)
ReplyDeletekalo anda merasa 17 kru pesawat kurang bgt, saya malah mikir nya itu udah kebanyakan.
ReplyDeleteMasalah nya, saking banyak nya kru, film ini justru kehilangan waktu untuk membangun karakter tokoh-tokoh nya.
Alhasil, banyak karakter yang inkonsistent, dan... bayak karakter yang berakhir cuma numpang terbunuh aja.
Film ini ada plus minus nya, pasti.... termasuk beberapa plot holes (salah satunya scene tentang Shaw membedah dirinya sendiri). Tapi, dengan mempertimbangkan effect yang luar biasa meyakinkan,set design yang oh-so-awsome, dan ide cerita yang menarik, saya bilang film ini temasuk BAGUS :)
Sori ini agak spoiler.
ReplyDeleteMaksud saya kru nya kurang itu malah mengacu sama adegan operasi Shaw kok. disitu Shaw kan diceritain lagi dicurigain bawa kontaminasi sesuatu yg jelas2 udah membunuh lebih dari 1 orang kru. Kenapa kok dia bebas berkeliling pesawat, operasi, terus keluar lagi tanpa ada yg menghalangi? Kok gak ada precaution nya? Ya memang bisa aja kebanyakan, tetapi setidaknya masa gak ada figuran? Kayak waktu Fifeld tiba2 dateng udah kayak zombie itu, kan banyak tuh kru figuran yang terbunuh disitu. Nambah satu lagi adegan bodoh, udah tau Fifield bentuknya udah kayak gitu masih aja dideketin :)
Saya gak bilang film ini jelek kok, hanya kecewa aja film yang tadinya saya percaya bisa menjadi film smart dan groundbreaking, ternyata banyak hal-hal bodoh yang seharusnya bisa dihapuskan.
anda ngga kecewa sendirian kok, banyak yg kecewa :) tahu kan, kalo diluaran sana, Alien punya fans yg lumayan besar. Film ini juga sudah ditunggu sejak beberapa tahun yang lalu.
ReplyDeleteSaya sendiri kecewa, karena semua pertanyaan di Alien sama sekali ngga terjawab. Ya, mungkin ini salah saya sendiri, karena dari awalpun tahu kalo Prometheus bukan prequel langsung dari Alien.
Soal plot holes.... ya gimana lagi, harus diakui banyak bgt plot holes, yang sepertinya agak ga termaafkan untuk seorang Ridley Scott. Saya setuju, soal adegan mutan Fifield itu. Satu lagi yang bodoh, adegan Milburn, sudah tahu ada mahluk hidup asing, di gua yang penuh mayat, kok malah di deketin?? Ya sudah lah, jgn ngomongin plot holes, sudah jadi spoiler, panjang pulak :)
Hahaha iyaa, walaupun memang ada kekurangan, yg penting film ini masih bisa menghibur dan setidaknya diproduksi secara serius :)
ReplyDeletelu tolol semua bisanya kritik doang..
ReplyDeleteTrus kalo yg bisanya comment pake Anonymous ngatain orang namanya apa dong? Penasaran deh... :))
Deletereviewnya bagus, tapi kebanyakan selipan bahasa inggrisnya hihihi pisss
ReplyDeleteGak tau itu kritikan atau pujian haha thanks...?
DeleteYa, sya stuju dg review d atas..
ReplyDeleteFilmnya lmayan mnarik, tp mmang trllu bnyak prtanyaan yg tdk trjwab..
Sy msih blm mngerti knapa David mmasukkan cairan htam dlm mnuman Charlie, apa sbenarnya cairan i2??
Mnurut sya, film ini mnimbulkan bnyak tanda tanya..
Itu salah satu dari sekian hal yang jadi tanda tanya besar dari film ini hehe
Deletenaaaaa' kl ane mah gak ambil pusing, mw sutradara'y bego bin tolol kek, dalam memberikan adegan si shaw lepas kandang gk da yg merhatiin kek or si biologer dketin ular gak jelas kek or tu org2 pada bego pergi keluar angkasa ngarep duit gede padahal gak da yg jamin pulang selamat bw duit kek pada bego smw kan ckckckckck ujung2 nya yang nonton pada dibegoin smw sang pecipta manusia adalah manusia alien (sebuah konspirasi penggeseran kepercayaan kpd sang pencipta yg sbnrnya) wkwkwkwk
ReplyDeletepeace dlu dah.. ane pengnikmat dunia hiburan jd gak ambil pusing ni film apalagi dr jenis film ky gni sci fi ckck so stay calm and watch movies :D, btw yg bkin gw gedek bgt ni film kl emg niat di bikin saga, gak usah molor lah bikin'y (emg lu kata gampang bkin film :p) ni film niat bgt bkin penasaran kelanjutan'y knp tu pencipta'y menciptakan manusia & alien, knapa jg malah niat membunuh'y ==a, pokok'y masih bkin dgantung dah tuh blom lg pertualangan'y si shaw nti ke tmpat asal pencipta'y... dan gw gak saranin ni film bwt org bego m iman'y dangkal cz bs menggeser aqidah lo akan pencipta (so nikmati aja sebagai hiburan gak lebih oke wkwkwk)
thx atas review'y bung fariz, stay calm and keep watch movies :D
Denger-denger katanya bakal rilis Prometheus 2 di tahun 2016 ya? Saya penasaran dengan kelanjutan film ini, soalnya masih banyak misteri yang belum terjawab di Prometheus 1, seperti mengapa The Engineer ingin memusnahkan manusia, asal-usul Xenomorph, dll.
ReplyDeleteSequel Prometheus nantinya akan dirilis denga judul "Alien: Covenant" tahun 2017 mendatang. Saya lihat di situs IMDB, ada sedikit bocoran aktor yang akan bermain juga di situ.
ReplyDelete