Thursday, September 19, 2013

REVIEW: Sofia Coppola's "The Bling Ring" is Beautiful but as Superficial and Shallow as its Glam-Hunger Subject Matter

Semenjak film debutnya, tidak bisa dipungkiri jika Sofia Coppola memang sepertinya terobsesi dengan hal-hal yang berbau fame dan celebrity, yang mungkin juga dipengaruhi dari lingkungan keluarga yang tak jauh dari hal-hal seperti itu. Mulai dari buah bibir di sebuah perumahan lewat The Virgin Suicides (1999) hingga bintang film yang merasa hampa di Somewhere (2010).  Jadi sepertinya bukan hal yang mengejutkan lagi jika proyek terbarunya adalah film adaptasi dari kisah nyata mengenai sekelompok remaja yang merampok rumah-rumah para artis di Los Angeles.

Film berjudul The Bling Ring ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang dirangkum dalam sebuah artikel karya Nancy Jo Sales di majalah Vanity Fair berjudul 'The Suspects Wore Loubotins'. Bermula ketikai pindahnya Marc Hall (Israel Broussard) ke Indian Hills High School di California. Marc dipindahkan ke sekolah tersebut setelah sebelumnya ia terlalu banyak absen dan di-DO. Tak perlu banyak waktu, Marc langsung bisa klop dengan salah seorang murid bernama Rebecca (Katie Chang) lewat interest-nya terhadap fashion serta (of course) selebritis. Lewat sebuah obrolan ringan, Rebecca yang memang kegiatan isengnya adalah membuka-buka pintu mobil yang tak terkunci untuk diambil barang didalamnya ini bersama Marc mencoba untuk memasuki salah satu rumah teman Marc yang sedang keluar kota. Tak disangka kegiatan tersebut ternyata dengan 'gampang' dilakukan. Ego dan kesombongan Rebecca juga membuatnya akhirnya memutuskan untuk 'iseng' pergi ke rumah Paris Hilton yang ia percaya bahwa akan mudah disambangi. Keberhasilan merampok rumah Hilton membuat teman-teman mereka yang lain; Nicki (Emma Watson), Sam (Taissa Farmiga), dan Chloe (Claire Julien) akhirnya ikut pula dalam kegiatan tersebut, yang pada akhirnya merambah ke rumah-rumah artis lainnya.

Plot-wise, there's not so much to talk about. Seperti film-film Coppola lainnya yang  terkesan tidak begitu memiliki alur cerita yang jelas, lewat The Bling Ring rasanya kita 'hanya' mengikuti aktivitas-aktivitas remaja-remaja nakal ini. Kita melihat mereka hangout, belanja, menghisap ganja, santai di pantai, pesta di klub malam sambil narsis-narsis lewat kamera, drunk-driving dan tentunya kita menyaksikan mereka masuk dan merampok rumah-rumah selebritis. Kita tak begitu banyak diperlihatkan tentang background mereka atau pun hubungan mereka di luar bling ring tersebut. Well, hanya pada karakter Nicki dan Sam saja yang digambarkan memiliki dinamika keluarga lewat tokoh ibu yang diperankan oleh Leslie Mann, itu pun dengan nurturing yang tidak konvensional bahkan terkesan aneh. Ini yang membuat karakter-karakter dalam film ini terasa sedikit one-dimensional. Mungkin saja sih Coppola memang sengaja membuat karakterisasi seperti itu, untuk membuat karakter nya terlihat lebih karikatur dan menggarisbawahi aspek satir yang mungkin diingankan Coppola. Itu juga terlihat pada dialog-dialog yang diucapkan oleh para tokoh. Hampir semua terkesan cheesy dan shallow. Then again, saya menjadi bertanya-tanya apakah memang hal tersebut disengaja oleh Coppola atau tidak? Mungkin itulah niat Coppola; untuk menunjukkan sifat-sifat remaja US yang celebrity-centered. Ditunjukkan juga dengan selingan acara-acara TV, baik reality show atau acara gossip. Diselipkannya halaman-halaman facebook yang berisi foto-foto kehidupan para remaja ini juga menjadi bukti nyata bahwa kehidupan society remaja belakangan ini lebih berpusat kepada glamour dan narsisme.

Thinking about it, Sofia Coppola memang tidak pernah begitu menguatkan film-filmnya dengan dialog. Film-filmnya cenderung sunyi dan lebih ditegaskan melalui bahasa visual, baik cinematography atau musik yang dipilih secara seksama. Salah satu scene terbaik dalam film ini adalah ketika Becca dan Sam menjarah rumah Audriana Patridge. Scene yang di-shoot dari wide shot lalu perlahan men-zoom-in kegiatan ilegal di rumah tersebut itu terasa begitu effortless dan efektif. Masuk ke bagian akting, sebagai sebuah film dengan cameo Kirsten Dunst serta sang korban Paris Hilton sendiri The Bling Ring diisi oleh bintang-bintang baru yang mungkin belum dikenal awam. Praktis yang tentunya menjadi bintang (dan penarik massa film ini) adalah Emma Watson yang bermain super seductive dalam film ini. Setelah cukup berhasil menghilangkan aksen British-nya di The Perks of Being a Wallflower, she took it up a notch here. Gerak-geriknya berbeda sekali dengan apa yang ditunjukkan pada karakter Hermione Granger. Saya juga terkesan dengan akting Israel Broussard sebagai Marc, walaupun sebenarnya masih bisa ditingkatkan lagi. Begitu pula dengan Katie Chang yang menjadi ring-leader Becca yang terkadang masih terlihat kaku disini. Pemeran pendukung lainnya juga tidak begitu bisa saya complain. But I don't even know what to think about Leslie Mann, she's so annoying. Tapi mungkin itu poin dari karakternya sebagai ibu yang naif dan oblivious ini? But I hated her in This is 40 (2012) too. So that's saying something.

Tapi sebagai sebuah film yang 'made by Sofia Coppola', tentunya membuat The Bling Ring menjadi tontonan yang sangat stylish. Setidaknya hal tersebut membuat film ini terhindar menjadi sajian yang hambar. Lewat koneksi dan interest-nya terhadap berbagai brand dan designer, Bling Ring memang menawarkan parade berbagai baju, sepatu, dan aksesoris bermerk disini; mulai dari Louis Vuitton, ke Loubotin, ke Rolex, hingga ke brand-brand yang namanya saja saya tidak bisa pronounce. Gambar-gambar moody yang 'Sofia-Coppola-banget' ditangkap oleh Harry Savides yang meninggal beberapa bulan sebelum film ini dirilis. Savides sebelumnya juga bekerja sama dengan Coppola sebagai cinematographer dalam Somewhere (2010). Satu lagi yang tidak boleh ketinggalan ketika membicarakan film-film Coppola adalah pemilihan lagu yang begitu pas. Sofia has a really great taste in music. Mulai dari musik mainstream hingga indie hingga alternatif tidak pernah asal pilih dan semuanya sesuai dengan visual yang ada. Coba lihat saja dentuman Crowns on the Ground dari Sleigh Bells yang menghentak di awal film seiring dengan adegan mereka merampok rumah. Atau ketika Bad Girls dari M.I.A dipilih sebagai lagu 'karaoke' di mobil grup tersebut seakan sebagai celebratory kenakalan mereka. Dan tentunya masih banyak lagi pilihan lagu yang tak kalah asik disini. 

Overall, dengan materi yang sebenarnya sangat intriguing ini, The Bling Ring tak ubahnya menjadi sekedar a missed opportunity. Film-film Sofia Coppola mungkin bisa dikatakan tipe-tipe film yang bisa lebih di-appreciate lewat repeated viewings. Apakah hal tersebut bisa terjadi pada The Bling Ring, time will tell. Untuk sekarang, saya masih merasa film ini terlalu main aman dan cenderung dangkal dalam mengangkat isu yang menarik ini. Kritik sosial tentang generasi yang mengagungkan fame dan media yang diharapkan rasanya hanya dicapai di permukaan saja. Tapi sebenarnya itu juga tidak membuat Bling Ring film yang jelek. Sebagai sebuah film ringan, sepertinya film ini masih bisa dinikmati. Saya tentunya tidak bisa benci dengan film Sofia Coppola, she always has an eye for a beautiful visual. Dengan durasi yang pendek dan alur kisah yang tidak begitu kompleks, film ini masih bisa dikonsumsi layaknya appetizer. Jadi bagi yang mengharapkan sebuah main feast yang lezat, siap-siap saja harus merasa kurang puas. But it was really better than I had expected. ~[FRZ]
___________________________________________________________________________

The Bling Ring (2013) | Crime, Drama | United States | 90 minutes | Rated R for teen drug and alcohol use, and for language including some brief sexual references | Cast: Israel Broussard, Katie Chang, Taissa Farmiga, Claire Julien, Emma Watson, Leslie Mann | Written and directed by: Sofia Coppola

8 comments:

  1. I've been reading quite a mixed review of this. I might wait until it's on Netflix so I don't have to pay. I abhor Coppola's latest, Somewhere, which was so vapid and overly-indulgent. It was way too long and at the end I was like, 'what the heck is the point of this??' I hope this is a lot better than that one.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha actually Somewhere is one of my favorite films in 2010. I love the calmness and (IMO) genuineness of it. Bling Ring is definitely lighter and shorter than Somewhere. Though it has the same 'energy' in a few scenes. So I don't know if you'll end up liking it or not, but give it a try :)

      Delete
  2. I wonder that too, but it really lacks of bites. I wish i saw this in a form of documentary instead, because then it will give the same unbiased view in a more expanded way. Haha yes it does looked gorgeous and the soundtrack is bangin’!

    Thanks Fariz! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doc sounds like a great idea actually haha btw youre welcome!

      Delete
    2. Kalo nggak salah ada versi dokumenternya kok sebelum film ini keluar.

      Delete
    3. Yg gw tau sebelumnya ada versi TV-movie ya, tapi bukan dokumenter sih, but CMIIW :)

      Delete
  3. I'm in the minority on this one, but I love Bling Ring! Kalo gw malah suka bgt sama nyokapnya si Emma Watson, annoying tapi lucu. Yang gw gasuka itu aksennya si Watson. Kalo ada waktu coba deh ngeresearch ttg BR yg asli, lol. Sama persis sm filmnya (kecuali orang2nya)

    ReplyDelete
    Replies
    1. I've been turned off by Leslie Mann sejak nntn This is 40, jd mungkin kebawa disini sih. Masih gak suka karakternya tapi haha Yep udah pernah nge-research sih dulu hehe dan hebat juga sih Sofia bisa ngeadaptasi jadi mirip. But then again, mungkin karena terlalu mirip jadi kesannya terlalu flat, imo

      Delete