Monday, February 17, 2014

5th VAMPIBOTS ANNUAL LIST: Best Films of 2013

And it has finally come to this. Setelah 'melanggar' janji untuk merilis daftar film terbaik versi saya di awal tahun kemarin, akhirnya sekarang sudah rampung juga. Apa ya kriteria film terbaik menurut saya? Apakah condong ke faktor akting? Teknis? Atau ceritanya sendiri? Jawaban yang ideal tentunya adalah kombinasi dari ketiga essence tersebut. Tetapi film yang mampu menjadi film favorit adalah yang memiliki faktor-x tambahan yang mampu mencuri hati saya. I can't really explain it, but I hope you know what I mean. By the way, it's going to be one looong post, so fasten your seatbelt!

Dengan berat hati saya harus mencoret The Wind Rises dan Like Father Like Son, dua film yang paling saya tunggu di paruh akhir tahun 2013 kemarin, dari Watchlist, dikarenakan belum rilis versi rip-annya. Boohoo. Sebenarnya masih banyak judul-judul lain yang tidak bisa saya masukkan ke dalam list ini. Karena, well... there are just many many good films last year. Bahkan dengan 10 film yang saya tampilkan dalam Honorable Mentions, rasanya pun masih kurang mewakili begitu banyak judul yang mengesankan buat saya). Yaah untuk untuk menghemat tenaga dan supaya post ini tidak panjang-panjang banget juga. Saya yakin kalian sudah bosan membaca forewords di atas (like you really read it anyway), so... Let's get started, shall we?

Firtst off, ini film-film yang *hampir* masuk ke Top 20:

10 Honorable Mentions (alphabetically):  BEYOND THE HILLS (Cristian Mungiu), BLACKFISH (Gabriela Cowperthwaite), BLUE JASMINE (Woody Allen), THE CONJURING (James Wan), CUTIE AND THE BOXER (Zachary Heinzerling), DALLAS BUYERS CLUB (Jean-Marc Vallée), THE GREAT GATSBY (Baz Luhrmann), MONSTERS UNIVERSITY (Dan Scanlon), THE SELFISH GIANT (Clio Barnard), THE WOLF OF WALL STREET (Martin Scorsese).


And here they are, my 20 best Films of the Year 2013:


20 — ILO ILO
Directed by Anthony Chen
Film yang sangat sederhana dan familiar. Ada sentilan kemanusiaan di dalamnya, tanpa harus blak-blakan. Cerita tentang hubungan keluarga dan seorang pembantu ini tidak perlu adegan dramatis untuk menuturkan drama yang realistis.


19 — STAR TREK INTO DARKNESS
Directed by J.J. Abrams
One of the most fun experiences I had in a theater last year. Mungkin tidak semegah predecessor-nya, tetapi Abrams and the whole Enterprise gang sure had kept me on the edge of my seat the whole time.


18 — FROZEN
Directed by Chris Buck and Jennifer Lee
Sekilas memang film ini terlihat seperti film standard Disney Princess biasa. Tetapi dengan mengubah haluan romance-seeking menjadi drama keluarga, pesan untuk mencintai diri sendiri, plus barisan lagu sing-along-able (is that even a word?), menjadikan Frozen tampil begitu irresistibly charming.


17 —  THE HUNT (Jagten)
Directed by Thomas Vinterberg
Witch-hunt adalah sebuah fenomena yang menyesakkan; bagaimana seseorang harus mendapatkan false judgment atas sebuah tuduhan tak berbasis. Vinterberg dan aktor Mads Mikkelsen jelas sukses menyajikan kisah pahit tersebut ke sebuah film yang menggetarkan.


16 — 12 YEARS A SLAVE
Directed by Steve McQueen
Perbudakkan jelas menjadi sebuah lembaran hitam dalam sejarah Amerika Serikat. Terlebih lagi ketika seorang yang dikhianati terjerumus dalam praktik keji tersebut. 12 Year a Slave mungkin brutal di beberapa bagian. Tetapi film dengan teknis indah dan jajaran cast yang mumpuni ini juga menjadi sebuah film yang exceptional.


15 — INSIDE LLEWYN DAVIS
Directed by Joel & Ethan Coen
Balada kehidupan seorang folk singer yang penuh dengan bad decisions and bad luck ini dilapisi dengan musik-musik menawan. That's pretty much why it's awesome. And at the end of the day, you can't help but feel like giving him a hug and wishing good things to come his way.


14 — THE ACT OF KILLING (Jagal)
Directed by Joshua Oppenheimer
So many thing have been said about this film. Most people love it, some criticize it for its *supposedly* way of generalization. Tetapi Act of Killing bagi saya tetap menjadi sebuah eye-opener tentang sebuah kejahatan kemanusiaan yang disembunyikan sebagai aksi heroik. Gaya penuturannya yang unik pun menambah kesan disturbing tersendiri. 


13 — RUSH
Directed by Ron Howard
Kisah rivalry dari dua pembalap ini sebenarnya tidak pernah menjadi film yang saya tunggu. Tetapi untungnya saya tidak melewatkan kisah perseturuan legendaris yang ternyata begitu juicy dan sangat seru untuk ditonton. Great performances, solid story, nice technicals. Va va vroooom!


12 — STOKER
Directed by Chan-wook Park
Di antara ke-20 film dalam list ini, Stoker adalah yang paling awal saya tonton. Tetapi setiap harinya, kecintaan saya terhadap film ini malah semakin kuat. Banyak yang menyebutkan bahwa Stoker menjadi film yang style-over-substance. Tetapi cerita coming-of-age yang cukup dark ini bagi saya sangat unik dan sangat mampu dalam mengimbangi style gothic stylish yang mendampinginya.


11 — THE GREAT PASSAGE (Fune wo Amu)
Directed by Ishii Yuya
Dengan premis sebuah tim editor yang tengah menyusun kamus modern, rasanya film ini terkesan akan membosankan. Tak disangka, The Great Passage mungkin menjadi salah satu film terlucu yang saya tonton tahun lalu. Memang tidak menawarkan jenis jokes yang laugh-out-loud atau in-your-face, tetapi kisah perjalanan dan pencarian jati diri dari seorang editor lugu dan kikuk untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sekitarnya ini terasa begitu hangat dan manis (kue apem kaliiii). 


10 — CAPTAIN PHILLIPS
Directed by Paul Greengrass
Saya pun sebenarnya kaget ketika Captain Phillips ternyata menjadi sebuah tontonan yang sangat menegangkan. Cerita rekoleksi nyata dari bajak laut modern yang mengambil alih sebuah kapal Amerika ini awalnya saya kira akan one-dimensional dan begitu-begitu saja. Tetapi untunglah sisi teknis yang dikepalai oleh Greengrass ini benar-benar disusun neat and tight, meninggalkan hanya sedikit ruangan untuk penonton bernafas. And that last 10 minutes were so worth it.


09 — WADJDA
Directed by Haifaa Al Mansour
This film baffled me in so many ways. Saya bangga dengan agama saya, walaupun sedihnya, di beberapa negara dipraktekkan dengan cara yang terlalu extreme. Wadjda, tanpa berkhotbah, menuturkan kultur oppressive tersebut. Dengan sosok seorang anak perempuan yang mendambakan untuk mengendarai sepeda, di tengah-tengah society yang melarang hal tersebut (like, seriously?), menjadi sebuah simbol pemberontakkan dan kebebasan tanpa harus berlebihan. Not to mention this is the *first* feature film shot in Saudi Arabia and by a *female* director. Change is coming, hopefully.


08 — MUD
Directed by Jeff Nichols
Mengutip dari review saya untuk film yang bernuansa a la kisah Mark Twain ini: 'Ada begitu banyak yang di-eksplor dalam film ini; petualangan, cinta, keluarga, father figure, persahabatan, crime, violence, hingga kehidupan itu sendiri. Jeff Nichols berhasil memberikan sebuah dinamika untuk menyeimbangkan antara kisah getaway criminal dengan cerita coming-of-age dari seorang remaja.' Nuff said.


07 — PRISONERS
Directed by Dennis Villeneuve
Setiap tahunnya, saya selalu mendambakan dan mencari sebuah film detektif atau misteri yang mampu membuat saya menebak-nebak kisahnya serta membuat saya terpaku menonton hingga menit terakhir. Last year, I found it on Prisoners. Saya sangaaat suka film model ini. Terlebih lagi dengan kisah penculikan anak yang biasanya telralu formulaic disini ditulis dengan sangat baik. Ditambah dengan akting yang tak kalah oke, sisi teknis yang tentunya artistik dan twist yang bagi saya cukup realistis dan tak terduga. Teka-teki yang disusun juga tidak terlalu cetek ataupun terlalu kompleks. Love it!


06 — FRANCES HA
Directed by Noah Baumbach
Hipster film at its most charming. Menonton Frances Ha mungkin bisa membuat frustasi beberapa orang. Tetapi bagi saya hal tersebut karena kita bisa melihat diri kita dalam diri seorang Frances, seseorang yang masih naif atas mimpinya di umur yang tidak muda lagi. Bagaimana dirinya #menolakdewasa dengan berbagai aksi childish dan pemikirannya yang kadang tidak panjang. But hey, she's getting there, slowly but sure. Proses pendewasaan Frances memang terkadang membuat gregetan, tetapi akting menawan dari Greta Gerwig membuat kita terus mendukungnya. Dan di akhir kisah, rasanya kita melihat secercah harapan bagi Frances, that she's going to be fine. Thus, we're also going to be fine.


05 — SHORT TERM 12
Directed by Destin Daniel Cretton
Film yang bercerita tentang perjuangan para volunteer dalam menangani anak dengan berbagai macam masalah yang membuat mereka 'ditampung' di semacam foster care ini memang terkesan sederhana, tetapi banyak hidden messages yang mampu dilontarkan oleh Short Term 12. Dalam waktu yang terbatas, film ini mampu memberikan secuil (tapi efektif) studi karakter dari tiap-tiap tokoh. Tidak banyak momen eksplosif disini, ataupun drama yang kelewat mellow. Tetapi dengan naskahnya yang terasa real dan heartwarming, Short Term 12 menjadi sebuah film yang mampu merasuk jiwa, little by little. 


04 — BEFORE MIDNIGHT
Directed by Richard Linklater
Jesse dan Celine sepertinya sudah pasti menjadi salah satu pasangan paling romantis di dunia sinema. Dalam installment ketiga, ada begitu banyak hal baru yang ditawarkan oleh sutradara Richard Linklater. Dibandingkan kedua film sebelumnya, disini Jesse dan Celine terlihat lebih dewasa. Lebih banyak memikul tanggung jawab, lebih banyak memiliki penyesalan, lebih sensitif dalam meluapkan emosi. But that's what life is all about. That's what marriage is about. To sacrifice. To compromise. Dan hampir 20 tahun semenjak mereka bertemu, Jesse dan Celine tetap menjadi sebuah gambaran pasangan yang ideal bagi saya.


03 — GRAVITY
Directed by Alfonso Cuaron
How come a film about an astronaut floating around in space for 90 minutes become so gratifying? Ask Cuaron. Sebuah pencapain sinema yang groundbreaking, Gravity came in like a wrecking ball. There are so many things to admire about this film. So what's really awesome about it? Gravity made you feel like you were in space. Like you were the one who stuck in that abyss. Ini film yang membawa kita ikut melayang. Ini film yang *in the moment*. Dengan tata sinematografi, editing, hingga sound dan score yang juara, Gravity juga dilengkapi oleh akting apik dari Sandra Bullock. Bullock mampu meyakinkan beberapa orang yang skeptis dan berhasil membawa film ini sebagai one-woman show yang tidak membosankan. Tak hanya itu, Gravity juga menyajikan, secara implisit, sebuah kisah reborn yang menggugah. Tak perlu berfikir dalam beberapa tahun lagi apakah film ini akan lekang dimakan waktu. Now, this film is something extraordinary.


02 — STORIES WE TELL
Directed by Sarah Polley
Among all the surprises I got from my movie-watching last year, this is absolutely the biggest one. Saya tidak tahu menahu tentang apa film ini sebelum saya menontonnya. Memang lebih baik tidak perlu tahu. Biarlah Sarah Polley menceritakan kehidupannya, keluarganya, serta sebuah lelucon dapur yang selama ini dilontarkan oleh kakak dan adiknya menjadi sebuah kenyataan bittersweet yang luar biasa mencengangkan. Teori 'he said, she said' dan bagaimana sebuah kebenaran itu tergantung dari siapa yang bercerita dijabarkan dengan begitu baik olehnya. Dengan direksi dari Polley, film ini tidak juga menjadi umbaran aib serta rahasia sang ibu dan keluarganya, tetapi malah menjadi tribute bagi orang-orang terdekatnya. Tak hanya smart directing dan sebuah rahasia yang besar tersebut, tetapi Polley juga beruntung ia memiliki keluarga yang juga great story-tellers. Mazel-tov.


01 — HER
Directed by Spike Jonze
Coba tanggalkan faktor artificial intelligence serta setting futuristik dari film ini, Her tetap menjadi sebuah kisah cinta yang begitu poignant dan thought-provoking. Dengan naskah dan arahan Spike Jonze, film ini begitu manis menceritakan tentang sebuah hubungan unlikely antara pria dengan operating system-nya. But at its core, Her adalah film tentang seseorang yang mendambakan cinta. Tentang seseorang yang masih belajar bagaimana berkomitmen. Tentang seseorang yang dibukakan matanya terhadap dunia yang baru. Tentang kesendirian. Tentang jatuh cinta. Tentang moving on. Film ini juga berani dan begitu kreatif dalam meng-embrace teknologi. Ya memang film ini di-set di masa depan, tetapi dengan sentuhan kemanusiaan yang hangat ke dalam karakter-karakternya, film ini terasa begitu masa-kini. Didukung pula dengan deretan cast yang memberikan performa terbaik mereka (even Amy Adams and Chris Pratt in their minimum roles) serta tata musik dan artistik yang sangat cantik, stylish dan believable. Her is *the* whole package. I really really love this film. So to pick it as my most favorite of the year was a no-brainer.


.............aaaaaaand that's it!! Those are my picks for the best films of 2013. Feel free to comment about your own favorites. Sekali lagi, saya rasa tahun lalu adalah tahun yang sangat bagus untuk film. Believe me, banyaaaaak sekali film bagus yang tidak bisa saya masukkan disini. So my Annual List is over?? Woot! Masih ada 2 post tambahan yang akan saya post dalam beberapa hari lagi, the delayed Essential and Tech Awards + my most anticipated films of year 2014! 

8 comments:

  1. Your Top 3: Her, Gravity, Stories We Tell

    ReplyDelete
  2. Tuhkan gw bener urutannya. Logika gw, film yg dipake buat gambar header itu pasti bukan #1, lol. Tp awalnya gw kira Stories We Tell beneran bakal jd #1, haha. Btw kaget ngeliat Frozen, tp seneng lo jg suka Wadjda. *spoiler* Placing di list gw agak tinggian nanti. Overall an awesome list!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha you know me so well dan, great deduction :p can't wait to see your list, and where you put Wadjda! I was surprised by it actually and it was the last movie I saw when I compiled this list, such a powerful film.

      Delete
  3. Wahoooo!!! Glad to see HER tops your list Fariz! I put Gravity as #1 and Her a very close second, but I haven't seen Stories We Tell yet. WADJDA is on my to-watch list as well. Props that you include The Hunt, Mud, 12 Yrs A Slave, Frozen and The Act of Killing. Those are all on my top 10 too, w/ RUSH and Stoker in my Top 20.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yess! All are amazing films, along with Stories we Tell (you should watch it!), it was really hard for me to rank the top 3!

      Delete
  4. Riz, numpang "promosi" ya hehehe
    Teman-teman semua minta bantuan buat VOTE filmku ya, caranya gampang:
    1. Login ke buronanfilm.com (bisa pake fb, twitter atau bikin akun baru disitu)
    2. Terus buka halaman judul filmku
    3. Di halaman itu ada gambar jempol kayak like fb diklik aja

    Ini link halaman film-filmnya:
    HORN : https://buronanfilm.com/id/showcase/horn/
    SOULCASE: https://buronanfilm.com/id/showcase/soulcase/
    WHO'S ALL ALONE: https://buronanfilm.com/id/showcase/whos-all-alone/
    WITNESSES : https://buronanfilm.com/id/showcase/witnesses/
    F(R)ICTION: https://buronanfilm.com/id/showcase/friction/
    HAPPY BIRTHDAY : https://buronanfilm.com/id/showcase/happy-birthday/

    Mohon banget bantuannya dan makasih ya (pemenang diambil 3 besar dengan vote terbanyak & akan diproduksi filmnya)

    ReplyDelete
  5. film stories we tell download dimana ya? pada udah gak available semua

    ReplyDelete