Tuesday, February 28, 2012

Head-to-head: Rope (1948) & Dial M for Murder (1954)

Waaah udah lama banget ya saya gak bikin review Head-to-head. Maaf sebelumnya, karena kekurangan materi jadi feature ini jadi agak sedikit terbengkalai. For those who don't know, Head-to-head adalah dimana saya akan mereview dan membandingkan dua judul film dengan tema (atau sutradara/aktor) yang sama. Dan kebetulan, untuk edisi kali ini, tema dan sutradaranya sama. Alfred Hitchcock sepertinya tidak asing lagi di mata movie lover dengan film-film misteri nya. Dengan sejumlah filmnya yang memiliki tema yang sama, saya memilih Rope (1948) dan Dial M for Murder(1954) yang secara kebetulan ternyata memiliki landasan cerita yg juga serupa: how the lead characters planning a so-called 'perfect crime'. Enjoy!



First up, we have.....

Rope (1948)

Crime, Drama, Mystery, Thriller | Cast: James Stewart, John Dall, Farley Granger, Douglas Dick, Joan Chandler, Sir Cedric Hardwicke, Constance Collier, Edith Evanson | Written by: Hume Cronyn, Arthur Laurents | Directed by: Alfred Hitchcock
Plot: Ingin membuktikan bahwa diri mereka brillian dalam membuat sebuah kejahatan sempurna, dua orang mantan teman sekelas Brandon Shaw (John Dall) and Phillip Morgan (Farley Granger), membunuh teman mereka sendiri dengan seikat tali dan menyimpan mayatnya di sebuah peti di dalam apartemen mereka. Sebagai alibi, pada hari itu juga, mereka mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan dan mengundang rekan-rekan mereka, dalam keadaan sang mayat masih berada di peti yang diubah fungsi nya menjadi meja hidangan makan.

Review: Rope diangkat dari sebuah pertunjukkan teater berjudul sama yang juga diinspirasi dari kejadian nyata serupa yang terjadi di awal dekade 20an. Rope merupakan film Alfred Hitchcock pertama yang bukan hitam-putih. Lewat film ini, Hitchcock benar-benar menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang filmmaker yang inovatif. Rope difilmkan dengan teknik yang menurut saya (serta pada zaman nya) sangat unik. Melalui sejumlah long-takes dan editing yang disusun sedemikian rupa membuat Rope terlihat seperti satu film dengan satu continuous shot. Walaupun jika dilihat di masa sekarang, editing nya masih agak terasa kasar dan sedikit obvious, tetapi kudos bagi Hitchcock yang menurut saya sudah berusaha membuat film dengan teknik yang kreatif dengan hasil yang sangat baik pula. Saya sangat suka dengan bagaimana kamera dan editing bekerja dengan sangat efektif membuat film ini mengalir dengan begitu lancarnya.

Dengan teknik tersebut, kita dapat menyaksikan betapa baiknya akting tiap-tiap penampil dalam memerankan karakter mereka. Terlihat seperti sebuah permainan teater dengan setting real time tersebut. Selain John Dall dan Farley Granger yang bermain bagus, ada pula kehadiran golden boy Hitchcock, James Stewart yang juga tampil berwibawa disini. Ketiganya membawakan akting yang membawa film ini jauh dari kata kebosanan walaupun settingnya hanya di situ-situ saja. Kalau melihat ceritanya, Rope benar-benar simple memang. Rope juga menyinggung pula tentang sebuah faham tentang superioritas yang diilhami dari Nietzsche. Bagaimana orang-orang terpelajar terkadang berfikir mereka lebih superior dibandingkan beberapa kasta. Dari pemikiran tersebut, mereka jadi merasa orang-orang yang lebih 'rendah' dari mereka itu tidak berguna, bahkan lebih baik dibunuh. Much like Nazi, eh? Sepertinya ini juga menjadi sebuah kritik untuk faham-faham sejenis.


versus......


Dial M for Murder (1954)

Crime, Mystery, Thriller | Cast: Ray Milland, Grace Kelly, Robert Cummings, John Williams, Anthony Dawson | Written by: Frederick Knott | Directed by: Alfred Hitchcock
Plot: Tony Wendice (Ray Milland) yang secara diam-diam mengetahui hubungan antara istrinya, Margot (Grace Kelly) dengan seorang penulis asal Amerika, Mark Halliday (Robert Cummings), mengundang teman lamanya, Charles Swann (Anthony Dawson). Setelah selama ini mengikuti gerak-gerik Swann, Tony mengetahui bahwa Swann adalah seorang penipu dengan berbagai identitas. Dengan fakta tersebut, Tony 'memaksa' Swann untuk bergabung dalam rencananya membunuh Margot.

Review: Sama seperti Rope, Dial M for Murder diadaptasi dari sebuah pertunjukan teater. Kalau pada Rope muncul James Stewart, disini ada Grace Kelly yang sudah beberapa kali 'dipakai' oleh Hitchcock dalam filmnya. Film ini sempat dibuat remake nya yang sedikit dimodifikasi pada tahun 1998 dengan judul A Perfect Murder, dibintangi oleh Michael Douglas dan Gwyneth Paltrow. Kembali pada Dial M, what I liked about this movie is the story. Walaupun di berbagai point terlihat begitu predictable, tetapi munculnya secuil-secuil twist menjadikan film ini agak lebih asik diikuti. Di awali dengan fakta sang istri berselingkuh, suami yang awalnya berakting clueless ternyata sudah mengetahui dan merencanakan ''sesuatu" terhadap hal tersebut, hingga rencana matang yang ternyata gagal di tengah jalan. Cerita disusun dengan rapi, yang saya yakin membuat penonton akan semakin menunggu bagaimana kelanjutan setiap 'plan B' yang direncanakan oleh sang karakter utama.

Sepertinya film ini benar-benar ingin menunjukkan bagaimana sebuah kecemburuan mampu membuat seseorang menjadi seorang pembunuh keji berdarah dingin. Walaupun Tony memang tidak berintensi untuk membuat tangannya 'kotor', tetapi ide untuk memeras seseorang untuk membunuh istri sendiri itu saya pikir sudah sangat tidak manusiawi. Yah walaupun pada kenyataannya, banyak yang seperti itu. Dalam film ini, Tony diperankan dengan sangat baik oleh Ray Milland. Paras muka nya yang sekilas tampak bersahaja dan casual lama kelamaan terlihat sinis dan sedikit sarkastis. Tetapi yang benar-benar menarik perhatian saya sendiri adalah Grace Kelly. Putri Monako ini memperlihatkan akting yang meyakinkan dan rapuh. Walaupun seharusnya dialah sang 'antagonis', seorang istri yang berselingkuh, tetapi disini dia malah mencuri simpati. Ada satu adegan yang menyimbolkan sebuah sidang yang menunjukkan tanpa sepatah kata keluar pun bahkan setetes air mata, ekspresi Grace membuat para penonton akan bergegas mendukungnya.


So the verdict is....


Selain Hitchcock serta tema perfect murder / perfect crime, persamaan kedua film ini adalah keduanya memiliki setting yang sama, rumah/apartemen. Bahkan hampir keseluruhan film (bagi Rope, sepanjang durasi) hanya setting tersebut lah yang dipakai. Kekuatan kedua nya memang dari naskah dan bagaimana para aktor memainkan perannya dengan baik. Jika dilihat dari segi cerita, mungkin Dial M for Murder memiliki twist-twist yang saya rasa lebih menarik dan sedikit 'mengejutkan'. Tetapi Rope, yang memiliki cerita yang simple tersebut, dituturkan dengan cara yang tidak biasa tetapi tetap menarik dan menjadi tontonan yang sangat seru untuk disaksikan. Teknik long take tersebut menurut saya sangat efektif dipakai oleh Hitchcock. Penampilan para aktor, baik di Rope dan Dial M for Murder, sama-sama baik. Untuk Rope, saya suka dengan akting Farley Granger yang sangat baik berakting galau dan cemas, serta dalam Dial M for Murder saya terkesan dengan Grace Kelly yang bermain begitu innocent. So even though I adore Dial M for Murder for being a great film, I love Rope a little bit more. Rope is brilliant, in terms of creative filmmaking and storytelling. So for this edition's Head-to-head, the clear winner is Rope.

Rope [A] > Dial M for Murder [B]

So see you in another Head-to-head. Hope it'll be soon!

4 comments:

  1. Head to head oke jg jd sbuah tema...dulu sy suka bkin battle film stema. Jd pgn nulis battle lg tp ga da materi.

    dulu kyknya prnh nntn yg dial M tp dah lupa. Sy prlu nntn ulang film2 lama nih

    ReplyDelete
  2. Hehe saya jg selama ini suka bingung nyari materi buat Head-to-head ini Miss :) thanks btw, miss!

    ReplyDelete
  3. Wah.. bagus reviewnya!

    Kebetulan saya juga suka film2 Hitchcock dan udah nonton Rope & Dial M for Murder.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you :) Rope bagi saya salah satu film Hitchcock terbaik!

      Delete