Saturday, April 28, 2012

Review: 21 Jump Street (2012)


Plot: Musuh di jaman SMA dulu tetapi menjalin persahabatan di akademi kepolisian, Morton Schmidt (Jonah Hill) dan Greg Jenko (Channing Tatum), yang telah lulus dari akademi tersebut, menginginkan tugas yang lebih dari sekedar menjadi petugas keamanan sebuah taman. Lewat sebuah kesengajaan serta karena penampilan mereka yang terlihat muda, Schmidt dan Jenko dipilih ke dalam sebuah program undercover yang bermarkas di sebuah gereja di jalan 21 Jump. Tugas mereka adalah menyamar sebagai 2 orang siswa transfer ke dalam sebuah SMA untuk menyelidiki kasus penyebaran narkoba di sekolah tersebut.

Review: Remake, reboot hingga adaptasi bukan lah menjadi barang yang asing lagi bagi perfilman Hollywood. Begitu pula dengan me-remake serta meng-adaptasi sebuah serial televisi populer ke dalam format layar lebar. Film-film seperti Charlie's Angels, Bewitched, The A Team, Mission: Impossible serta ratusan (lebay) judul lain bisa menjadi contoh. Tahun 2012 ini, menjadi tahun dimana tv series berjudul sama, dibuat versi panjangnya, 21 Jump Street. Bagi yang belum (dan ingin) tahu, 21 Jump Street adalah sebuah tv series yang ditayangkan di akhir dekade 80an sampai awal 90an. Serial televisi ini lah yang digadang-gadang meroketkan karir Johnny Depp sebagai heartthrob di era tersebut, walaupun ia sendiri tidak suka dengan status tersebut. Jujur, saya pun hanya pernah mendengar saja, tidak pernah menonton, bahkan tidak tahu sebenarnya apakah tv series nya tersebut ber-genre comedy atau tidak (which turned out to be not at all). 21 Jump Street versi 2012 ini disutradarai oleh dua sutradara, Phil Lord dan Chris Miller yang sebelumnya membuat film animasi Cloudy with a Chance of Meatballs (2009). Ide cerita nya digagas oleh Jonah Hill sendiri bersama Michael Bacall yang kemudian menulis skenario nya. 

Meskipun 21 Jump Street diangkat dari sebuah serial televisi yang sudah berhenti selama 20 tahun ini, film adaptasinya menurut saya berhasil me-modernisasi premis dasarnya menjadi sebuah film dengan alur cerita yang bisa dibilang 'genereasi sekarang banget'. Apa yang paling saya suka dan appreciate terhadap film ini adalah bagaimana film ini secara pintarnya menghadirkan klise-klise yang sering muncul, baik tentang hubungan antara murid-murid SMA ataupun dari sisi perfilman sendiri, dan ditampilkan secara sarkastik. Misalnya tentang "strata" sekolah yang berubah seiring bergantinya zaman, efek YouTube di era ini atau hal klise di film-film action kayak: ledakan di setiap tabrakan mobil. Jokes-jokes yang ada, walaupun tidak semuanya lucu, tetapi harus saya akui memang pintar dan well-thought, membuat 21 Jump Street jadi lebih ke arah sebuah film 'parodi', in a good way. Walaupun alur cerita nya mudah ditebak, tetapi karena film ini berjalan dengan cukup cepat, jadi tidak terasa ada momen yang sia-sia (kecuali di awal-awal film, but we'll get to that later). Cerita yang ditulis oleh Michael Bacall (serta ide cerita yang juga dibuat oleh Jonah Hill, pemeran Schmidt) ini saya rasa cukup sukses untuk membuat sebuah film adaptasi yang cukup inovatif dan fresh. Bacall sepertinya menulis script ini dengan harapan akan dibuat sekuelnya, karena saya rasa film ini masih bisa digali lebih dalam lagi ceritanya. PS: jangan lewatkan pula penampilan cameo dari Johnny Depp dan Peter DeLuise (aktor asli yang bermain di tv series nya) di film ini.

Dibalik ide-ide cerdas yang disajikan dalam film ini, tidak menjadikan 21 Jump Street menjadi film yang tanpa cela. Di bagian awal film ini terasa terlalu terburu-buru, membuat saya agak terganggu dan sempat berfikiran film ini tidak akan bisa menghibur saya selama 100 menit ke depan (yang untungnya pikirannya saya berubah). Tetapi di beberapa scene awal saya merasa film ini terlalu bland. Selain itu pula, tidak semua komedi yang ada membuat saya tertawa terbahak-bahak. Mungkin memang lebih ke arah 'pintar'nya sih, yang membuat saya senyum-senyum sendiri. But this film was not as hilarious as I expected. Lawakan khas US yang terkadang terlalu kasar atau vulgar juga mungkin akan mengganggu penonton kita yang belum terbiasa. Untuk urusan akting pun, film ini tidak begitu menonjol. Well, from a comedy like this, never expect Oscar-class performances lah ya. Ngomong-ngomong soal Oscar, Jonah Hill yang kemaren baru saja (a bit surprisingly) meraih nominasi Best Supporting Actor Oscar lewat Moneyball bermain monoton disini jika dibandingkan dengan peran-perannya di filmnya terdahulu. Begitu pula dengan teman-teman mainnya, Channing Tatum; adik aktor James Franco, Dave Franco yang berperan sebagai dealer narkoba di sekolah tersebut; love interest Schmidt, Molly (Brie Larson); hingga Ice Cube sebagai kapten program undercover itu, yang menurut saya berusaha terlalu keras untuk menjadi lucu. His lines were hilarious, the way he perfomed it, is not.

Overview: I think it's one of the wittiest films of the year, yet. Saya suka dengan tone sarkastik yang dibawakan oleh film ini. This film is filled with cliches, but we can (or may) assume all of it were intentional. Memang Hill dan Bacall telah mengisinya dengan ide-ide segar nan sindiran tentang berbagai macam hal social-culture, tetapi 21 Jump Street tidak begitu wah bagi saya. I still think, it's clever though. Walaupun jokes-jokesnya memang lucu, terkadang terasa dibuat-buat, 'jayus' dan terlalu kasar. Tetapi secara overall, duo sutradara Lord dan Miller masih lah bisa saya anggap berhasil menyajikan tontonan yang penuh hiburan. Tidak perlu memusingkan tentang plot nya yang tidak sulit untuk diikuti tersebut. For what it's worth, 21 Jump Street is an enjoyable and (sort of) hilarious comedy. 

(Click image to see Rating's Guide)
21 Jump Street (2012) | Action, Comedy | Rated R for crude and sexual content, pervasive language, drug material, teen drinking and some violence | Cast: Jonah Hill, Channing Tatum, Brie Larson, Ice Cube, Ellie Kemper, Dave Franco, Rob Riggle | Screenplay by: Michael Bacall | Directed by: Phil Lord and Chris Miller

4 comments:

  1. Nggak nyangka bakalan suka banget sama film ini. One of the funniest comedy i've ever seen (rada lebay mungkin tp emang gitu hehe)

    ReplyDelete
  2. Hahaha gw jg rada terhibur sama film ini, banyak yg kocak sih, tapi gak sebegitu kocak sama apa yg gw bayangin haha

    ReplyDelete
  3. hehe lama tak berkunjung nih pas berkunjung heran knp di post atas film lama smua )

    untg ada yg br. reviewnya ok bgt, jujur aja sy aga pesimis pas dgr ada film ini dan yg mainnya pun yah bgitulah, bukan org2 yg sy ingin liat...tp trnyata kl dr review fariz, filmnya lucu dan menarik...jd trgoda untk nntn tp ntar d kl dvdnya dah kluar

    ReplyDelete
  4. Hehe makasih udah berkunjung kembali, Miss :) filmnya lumayan menarik kok Miss, menghibur.. yah tipikal humor Amerika sih, tapi agak sedikit lebih 'pintar'

    ReplyDelete