Sunday, April 29, 2012

Review: Modus Anomali (2012)


Plot: Seorang pria (Rio Dewanto) tiba-tiba terbangun dalam keadaan terkubur di dalam tanah di tengah hutan asing. Ia hanya memiliki sebuah handphone tanpa contacts apapun di dalamnya. Ia tersadar bahwa ia tiba-tiba tidak mengetahui siapa nama nya dan bagaimana ia bisa berada di tempat tersebut. Setelah menemukan sebuah rumah misterius serta video dengan isi yang cukup disturbing, ia akhirnya menyadari dan harus menyelamatkan diri dan orang-orang terdekatnya dari sosok-sosok misterius yang mencoba untuk menyerangnya. 

Review: Harus saya akui, Joko Anwar adalah seorang sutradara Indonesia yang selama ini berusaha keras untuk menghasilkan karya yang jauh dari kata mainstream. Dan dari effort-effort nya tersebut, menurut pengamatan saya, cukup mendapatkan respon yang positif. Joko Anwar pertama kali dikenal publik sebagai penulis naskah film Arisan! di tahun 2003 (walaupun film tersebut lebih memperkenalkan khalayak umum terhadap sang sutradara, Nia Dinata). Setelah menelurkan film perdananya, Janji Joni (2005), Joko Anwar melanjutkannya dengan menulis sekaligus menyutradarai Kala di tahun 2007 (one of the best Indonesian films I've ever seen), lalu Pintu Terlarang di tahun 2009 serta karya ke-empatnya yang premier di festival SXSW di Texas berjudul Modus Anomali, di tahun 2012. Respon-respon pertama yang saya tangkap melalui beberapa akun twitter kritikus internasional terhadap MA, mayoritas negatif. Sebenarnya pun lewat media poster, trailer, promosi yang menurut saya sendiri agak exaggerated ditambah respon awal yang kurang baik membuat saya tidak begitu excited menunggu film ini. Terlebih lagi ketika respon dari teman-teman movie blogger di Indonesia juga lebih ke arah mixed. Yang suka, suka banget. Yang benci, benci banget. But after seeing it myself, I'm a bit satisfied.

Dibandingkan 2 filmnya sebelum film ini, Pintu Terlarang dan Kala, mungkin Modus Anomali memiliki dasar cerita yang very very less complex. Tidak ada mitos-mitos dan kutukan atau pun pintu aneh yang tidak boleh dibuka.  Premis nya sederhana, dan ketika kita selesai menyaksikannya, konsep dasar cerita nya pun sebenarnya sederhana. Dari awal film, kita sudah akan dibuat bertanya-tanya siapa dan apa yang terjadi dengan karakter Rio Dewanto yang belakangan diketahui bernama John Evans tersebut. Di awal-awal ini lah (dan berlanjut juga sepanjang film) kita 'diajak' untuk menyelusuri hutan tempat ia bangun tersebut. Di bagian ini terkadang saya merasa agak terlalu panjang dan sedikit bertele-tele. Too draggy, padahal sepertinya bisa dipersingkat. Setelah karakter John Evans ini menemukan rumah tersebut, film ini mungkin jadi agak lebih seru, karena penonton mulai tau rahasia-rahasia yang terkuak satu demi satu. Pun begitu, film ini bagi saya tidak begitu menawarkan ketegangan yang benar-benar tegang. Banyaknya plot hole yang saya tangkap juga tidak sepenuhnya dijelaskan di twistnya sendiri, membuatnya jadi banyak ke-ambiguan yang gak jelas. Ada beberapa hal janggal dalam film ini yang ternyata ada jawabannya di ending, jadi sebagai penonton film ini, setidaknya harus bisa sabar sampai rahasia besar terkuak di belakang. 

Sebenarnya memang susah-susah-gampang sih menulis review Modus Anomali tanpa setidaknya membeberkan sedikit saja twist yang terjadi di belakangnya. Bagi beberapa orang, cukup mudah dan sudah terbaca dari awal (atau pertengahan film) untuk mengetahui bagaimana film ini akan berakhir.  Pinter-pinter semua ya, saya aja, jujur, gak berhasil nebak :p mungkin gara-gara saya kebanyakan mikir tentang berbagai alternative twist kali ya. Mau tebakan saya atau para penonton lain berhasil atau tidak, sepertinya bukan itu lah yang menjadi inti sepertiga akhir film ini. Seperti yang pernah di-twit kan oleh Joko Anwar sendiri; 'it's not about who, it's about how'. Entah itu dimaksudkan untuk film ini atau tidak, menurut saya itu sedikit menggambarkan twist Modus Anomali. Dengan tidak memfokuskan kepada 'who' nya, tetapi 'how', menurut saya film ini jadi agak sedikit berbeda dengan film thriller lainnya. Bagian twist nya, hingga menuju ending, dijalin dengan cukup rapi oleh Joko Anwar. Makanya itu saya lumayan suka dengan film ini, walaupun sebenarnya saya lebih suka secara konsep dasarnya saja (you have to know the ending to get what I mean). Hasil akhirnya tidak begitu greget.

Seperti yang juga sudah sering diomongin oleh orang-orang, kekuatan film ini mungkin lebih ke arah teknis nya ya. Joko Anwar, without a doubt, has a great talent for setting artistic tones on his movies. Dengan bantuan sinematografi dari Gunnar Nimpuno, Modus Anomali menghadirkan gambar hutan belantara yang begitu jelas, mungkin juga ada andil dari kamera yang dipakai ya? Atmosfir keasingan di hutan a la The Hunger Games juga disokong oleh departemen suara serta pengisi score yang juga berperan dalam menghasilkan atmosfir tersebut. Kudos to those departments. Lalu masalah akting. Hampir sepanjang film, Modus Anomali hanya menampilkan Rio Dewanto wandering around, berlari-lari dari kejaran who-knows-what, berteriak-teriak minta tolong dengan bahasa Inggris. Salah satu concern saya dari awal sebenarnya adalah penggunaan bahasa Inggris ini. Nyatanya... not bad laah. Rio Dewanto juga cukup mampu membawa film ini. Walaupun ekspresinya, selain ketakutan dan marah, tidak begitu meyakinkan, but he's pretty good. Akting-akting pemain lainnya:  Hannah Al Rashid, Izzati Amara Isman, Aridh Tritama, Surya Saputra, Marsha Timothy, Sadha Triyudha, Jose Gamo; yang bisa dibilang hanya muncul secuil-secuil saja (padahal audisinya udah heboh bener di twitter) sebenarnya agak disayangkan. Inggris mereka juga udah bagus pronouncation nya, walaupun hanya sepatah dua patah kata aja yang dilontarkan. 

Overview: It's not a flawless film. Great images and sound here and there, but unfortunately, the end product is not really that engaging. Sebagai film thriller, film ini tidak begitu menghadirkan ketegangan yang bener-bener ngena. Memang ada momen-momen yang cukup mampu membuat kita menahan nafas dengan score yang tepat, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Di bagian depan pun terasa bertele-tele. Overall, the performances are okay. Sayangnya hanya Rio Dewanto saja yang menonjol, yang lain jadi sulit untuk dikomentari. Like I said before, I like Modus Anomali more as a concept. Ketika anda sudah tau endingnya, mungkin bisa mengerti apa yang saya maksud. Tetapi saya salut dengan Joko Anwar serta kru di balik film ini. It is definitely made out of love for cinema (incl. obrolan Stepford Wives :p) dan walaupun tidak sebagus Kala (his best work to date), it exceeded my expectation and I enjoyed watching it. Nice work, bang!

(Click image to see Rating's Guide)
Modus Anomali (2012) | Horror, Thriller | Cast: Rio Dewanto, Hannah Al Rashid, Izzati Amara Isman, Aridh Tritama, Surya Saputra, Marsha Timothy, Sadha Triyudha, Jose Gamo | Screenplay and directed by: Joko Anwar

15 comments:

  1. Emang kelebihan Joko itu kayaknya buat bikin konsep cerita, tapi kalo udah masalah eksekusi banyak bolongnya. Modus Anomali ini sebenernya kalo dipikir serius banget banyak banget plot hole-nya hehe
    Tapi seneng sih liat usaha Bang Joko bikin film yang nuansanya unik gini, banyak adegan tanpa dialog yang sunyi tapi lumayan tegang

    ReplyDelete
  2. Yep, konsep2nya bagus, tapi bener jg yg lo tulis di MOVFREAK, dia itu kebanyakan ide :p jadi mungkin itu ngaruh ke masalah eksekusi yaa
    untuk bikin film kayak Kala dan PinTer aja (walaupun gw gak suka PinTer) gw udah seneng bgt dia nyoba keluar dari jalur mainstream, skrg udah makin banyak sih sutradara indonesia yg kayak gitu, tapi dulu masih dikit

    ReplyDelete
  3. Wah, coba di Indonesia rilis yg Bahasa Indonesia aja jadi dialog-nya janggal kaya gitu...

    Hmmmph...

    ReplyDelete
  4. Hahaha iya, tetep ngerasa janggal kalo nntn orang Indonesia ngomong bahasa Inggris di film.. Belom kebiasa aja kali yaaa, tapi setidaknya pengucapannya mereka udah bagus menurut saya :)

    ReplyDelete
  5. Cerdas, tapi betul banget ada plot hole nya tuh!

    Ane masih bertanya-tanya siapa 'pria' misterius yang tampak beberapa kali dan mencoba membakar john evans saat dia sembunyi didalam peti???? kayaknya cuma tuhan & joko anwar yang tahu hahahahaha....

    ReplyDelete
  6. Mungkin itu......

    SPOILER
    >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
    >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
    >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
    >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
    imajinasi akibat bius yg dipake
    mungkin, anak2nya yg nyerang
    <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
    <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
    <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<



    tapi cuman opini saya aja sih hehe :)

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. baru nonton nih. menurut gue yang bakar petinya itu anaknya yang cewe, soalnya anak cowonya kan gamau bunuh oraang. a bit battle royale-ish/hunger games-ish sih.

    ReplyDelete
  9. Hmm makes sense... Hanya Tuhan dan Joko Anwar yg tau hahaha iyaaa nuansanya mirip Hunger Games, apalagi hutan2nyaa

    ReplyDelete
  10. habis nonton film ini td siang. untung blm hilang. tinggal 2 bioskop yg tayang. so far.. 8,2/10. <--- klo nilai 9,5 berarti wajib nonton lagi.. hahaha....

    td nya expect terlalu tinggi, tp ceritanya bagus. tapi sbnrnya masih bisa dibuat lebih bagus dan lebih liar lagi. sempat keingat film Buried waktu adegan di dlm peti. bahasa inggrisnya lumayan bisa dimengerti, terjemahan indonesianya parah. kenapa pakai "Bapak" lalu campur kata "lo"? Film berbahasa inggris dengan terjemahan indonesia rasa pedesaan yg kaku. menurutku lebih bagus pakai bahasa indonesia.

    Jadi sbnrnya kurang puas nonton ini, tapi moga-moga (semoga saja :)) ada trilogi nya ( TRILOGI MODUS ?? :). mungkin selanjutnya judulnya MODUS INFINITI ? siapa tahu? mainkan imajinasimu.... Nice Movie.

    ReplyDelete
  11. Iya, merasa agak kurang di eksekusi, padahal ide cerita udah bagus :) untuk lanjutan sih kemungkinan besar kayaknya gak ada. kalau tidak salah, Modus Anomali ini termasuk dari trilogi Kala-PintuTerlarang-ModAn. Dari wawancara ke Joko Anwar malah ini film thriller terakhirnya hehe yah belum tau pasti sih nanti gimana...a

    ReplyDelete
  12. Semua bisa punya analisis, tapi emg cuma Allah dan JokAn yg tau. Hwehehe.

    Menurut saya, sosok misterius pembakar peti itu anak cewek di keluarga 1.

    sang ayah di keluarga 1 adalah sosok yg ditemukan Rio terkubur dgn torehan pesan di badannya.

    polanya mirip, antara eksekusi di keluarga 1 dgn keluarga 2.

    hanya, mgkn proses pengejaran di keluarga 2 akan lebih seru krn kedua anaknya cowok ( di keluarga 1 kedua anaknya cowok dan cewek, yg cowoknya penakut pula ;p) ditambah dgn stok senjata yg ditinggalkan Rio utk mereka lebih banyak.

    Dan sebenernya ..
    Sebenernya ..
    Sebenernya ..

    ah, ntar malah jadi spoiler :p

    ReplyDelete
  13. Joko Anwar keliatannya ingin membuat tontonan one man show di film ini seperti dalam film moon & 127 hours, tapi kurang berhasil.

    ReplyDelete