Saturday, June 23, 2012

Review: Abraham Lincoln: Vampire Hunter (2012)

Plot: Akibat ibu kandungnya meninggal dunia yang diyakini oleh Abraham Lincoln (Benjamin Walker) sebagai ulah seorang vampire, ia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pemburu klan tersebut. Beberapa tahun berlalu, hasratnya untuk membela kaum kulit hitam serta karisma yang baik sebagai seorang leader membawanya sukses menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-16. Hingga ketika klan vampire mulai merajalela dan menguasai Amerika, Lincoln pun tak ingin hanya duduk dan tinggal diam saja menghadapi ancaman tersebut.

Review: Merekayasa sejarah untuk konsumsi entertainment jelas bukan lah barang baru lagi. Itu lah yang juga dilakukan oleh penulis novel Seth Grahame-Smith. Buku nya yang berjudul Abraham Lincoln: Vampire Hunter yang diterbitkan tahun 2010 lalu menjadi best-seller. Sebenarnya Grahame-Smith sebelumnya juga pernah menulis novel mash-up seperti ini lewat Pride and Prejudice and Zombies yang sesuai judulnya, memakai novel klasik karya Jane Austen tersebut sebagai template. Suksesnya Abraham Lincoln: Vampire Hunter (seterusnya akan ditulis sebagai AL:VH) jelas membuat produser Hollywood sangat tertarik untuk membuat film adaptasinya. Tim Burton serta sutradara asal Russia, Timur Bekmambetov sendiri lah yang langsung membeli hak adaptasinya di tahun yang sama dengan perilisan novelnya. Bekmambetov akhirnya memegang peran sebagai sutradara, sebagai film produksi Hollywood kedua yang ia garap setelah Wanted yang dibintangi Angelina Jolie di tahun 2008. Burton duduk di kursi produser. Instead of hiring other writers, mereka mengutus Grahame-Smith untuk menulis ulang novelnya menjadi skrip film. AL:VH ini bercerita mengenai lika-liku kehidupan the famous 16th president of USA, Abraham Lincoln. Dari ia kecil hingga jalan suksesnya menuju ke kursi nomor 1 di negri Paman Sam itu. Dalam film ini, diceritakan pula bahwa Lincoln bukanlah seorang presiden biasa, karena ia juga bekerja sebagai pembasmi makhluk penghisap darah yang sempat meneror Amerika secara diam-diam. 

Yang sangat disayangkan oleh AL:VH ini adalah bagaimana film ini terlalu terburu-buru ingin menceritakan dari A-Z keseluruhan kisahnya. Sepertinya ini karena Grahame-Smith sendiri yang juga menulis naskah filmnya. Saya tidak pernah membaca bukunya, jadi saya tidak bisa membandingkan se-setia apa film ini dengan novel nya. Yang saya tahu, ketika saya menonton film ini, saya merasa dicekoki dengan perjalanan Lincoln dari kecil, remaja, dewasa hingga masa-masa ia menjadi presiden slash vampire hunter dengan tergesa-gesa. Kita tidak diberi waktu untuk mencerna dan menerka-nerka tentang karakter-karakternya bahkan plotnya terasa jadi kurang tergali. Dengan alur yang super cepat di awal membuat film ini menjadi kurang fokus dan membuat penonton capek dan akhirnya berujung bosan. Hal tersebut menjadi begitu disayangkan karena saya rasa AL:VH memiliki premis cerita yang luar biasa menarik. Jujur, dari premis nya sendiri sudah memberi nilai lebih. Walaupun saya belum membaca bukunya, tetapi dari apa yang saya lihat di filmnya, Seth Grahame-Smith begitu detail dalam me-research kehidupan dan perjalanan politik seorang Abraham Lincoln dan membuat twist sedemikian rupa agar cocok dengan kisah fantasi ini. Beruntung saja, dari awal hingga ke pertengahan yang super ngebosenin dan membuat saya garuk-garuk kepala memikirkan what went wrong, saya cukup terpuaskan dengan third act film ini. That was really thrilling. Dengan atmosfir yang memang saya akui mirip dengan Wanted, paruh ketiga film ini terasa begitu mengasyikkan. Sometimes there are cliche and exaggerated moments, but it's still fun twist. Mungkin menjadi salah satu efek dibuat ngantuk di awal ya. 

Efek yang dipakai untuk porsi action dalam AL:VH ini memang tidak begitu groundbreaking. Still uses some slow-mo actions and sparks. Decent cinematography (from Zooey's father :p) and score too (by Henry Jackman). To say it's stylish is not really correct, tetapi film ini cukup nice untuk dilihat. Para pemainnya sendiri, saya rasa Benjamin Walker menjadi orang yang cukup tepat bermain sebagai peran utama. Walaupun saya rasa aktingnya gak bagus-bagus banget, tetapi kemiripan wajah dan gestur nya mungkin agak sedikit membantu (entah itu make-up yang dipakai atau komputer, if it was, then kudos to those department). Selebihnya, meh. Mary Elizabeth Winstead kurang bad-ass dan charming untuk menjadi Mary Todd, istri Abraham Lincoln. Peran-peran pembantu lainnya juga tidak begitu membantu memperbaiki suasana. Contohnya adalah ketiga colleagues Lincoln: Dominic Cooper yang menjadi 'mentor' Lincoln, Henry; Anthony Mackie sebagai sohib childhood Lincoln, Will; serta Jimmi Simpson sebagai Joshua Speed. Ketiganya tidak begitu stand-out dan istimewa untuk mencuri adegan. Begitu pula dengan si raja vampir, Adam yang diperankan Rufus Sewell (funny that his name is Adam, I'm it's a metaphor of being the first of its kind) dan adiknya, Vadoma (Erin Wasson). Penggambaran karakter-karakter tersebut bagi saya kurang greget. Then again, lagi-lagi menurut saya itu kesalahan naskahnya yang kurang mengeksplor karakter-karakter menarik yang sebenarnya bisa digali lebih dalam lagi

Overview: This is the kind of film I'd like better as a miniseries of a tv-show better. Kenapa? Karena dengan premis yang menarik serta detail-detail yang sepertinya mampu dijabarkan dengan lebih baik jika durasi nya lebih lama. It is a disappointment, yes. Abraham Lincoln: Vampire Hunter sebenarnya bisa menjanjikan sebuah sajian yang mengasyikan dari awal hingga akhir, sayangnya saya hanya terhibur di sepertiga bagian filmnya. Walaupun bagi saya paruh ketiga film ini benar-benar menghibur sayangnya saya tidak bisa melupakan the disaster of the beginning and middle. Tapi saya tetap merekomendasikan film ini. It's a popcorn film. Not a great one but it still gives a portion of fun entertainment even it's not much. It's dull and all over the place, but it gets a bit better towards the end. Well, to say the least, I wasn't 100% disappointed. 

Click image for Rating's Guide
Abraham Lincoln: Vampire Hunter (2012) | Action, Fantasy, Horror, Thriller | Rated R for violence throughout and brief sexuality | Cast: Benjamin Walker, Dominic Cooper, Anthony Mackie, Mary Elizabeth Winstead, Rufus Sewell, Marton Csokas, Jimmi Simpson | Screenplay by: Seth Grahame-Smith | Directed by: Timur Bekmambetov

2 comments: