Plot: Ketika masih berumur 8 tahun dan tidak memiliki teman, John Garrett (saat dewasa diperankan oleh Mark Wahlberg) memohon di malam Natal agar boneka teddy bear nya yang bernama Ted (Seth MacFarlane) dapat hidup. Doa tersebut secara ajaib terkabulkan, membuat Ted dapat berbicara dan bergerak bebas. Bertahun-tahun setelah itu, John yang sudah berumur 32 tahun dan memiliki pacar, Lori (Mila Kunis), masih terus tinggal bersama Ted. Hal tersebut membuat John susah untuk memiliki tanggung jawab layaknya seorang adult, sesuatu yang diinginkan oleh Lori.
Review: Saya tidak tahu apakah Family Guy cukup populer di kalangan publik Indonesia. Saya kenal beberapa teman yang suka, tetapi sepertinya masih kalah pamor dengan The Simpsons. Saya sendiri belum pernah menonton satu episode dari serial animasi yang cukup kontroversial ini. Seth MacFarlane selaku creator nya akhirnya berusaha untuk membuat sebuah film layar lebar yang sepertinya masih setipe dengan Family Guy, walaupun berbeda cerita dan karakter; film tersebut berjudul Ted. MacFarlane menulis script Ted bersama rekan-rekan kerjanya di Family Guy, Alec Sulkin dan Wellesley Wild. Bahkan MacFarlane turut meng-cast beberapa aktor pengisi suara dalam serial tersebut untuk bermain dalam Ted. Jadi bagaimana effort MacFarlane dalam debut penyutradaraannya ini? First of all, this film is definitely not for children. Penegasan yang dilakukan (beberapa) studio XXI boleh lah saya apresiasi. Teman saya yang menunjukkan KTP 19 tahun saja dilarang membeli tiketnya, walaupun ketika saya menonton di depan saya ada anak kecil -.-" Mungkin yang belum nonton, termasuk saya sendiri, agak merasa pelarangan tersebut terlalu ketat dan overactive. Saya menganggap paling joke atau adegan-adegan film ini sudah sering ada di film-film sejenis. So, what's the difference now? Ted ini seperti versi dewasa dari Toy Story 3. While Andy had grown up, the toys didn't (mentally). What if they grew up along with Andy? Nah itu yang terjadi di sini.
Ted adalah sebuah boneka teddy bear yang berkat sebuah keajaiban dapat berbicara dan bergerak layaknya seorang manusia. Tetapi layaknya manusia biasa pula, pemiliknya, John Garret, pasti lah akan tumbuh dewasa, tidak seperti Ted yang hanya sebuah boneka. John dan Ted memiliki hubungan yang begitu dekat, they are their own first best friends. Sampai saat John sudah memiliki pacar, Ted pun masih terus tinggal dan hangout bareng John. Ted diisi dengan lelucon-lelucon dewasa yang eksplisit dan offensive. And when I said that, I truly meant it. Mungkin hal tersebut bukan barang baru lagi ya buat film Hollywood, but to see it came out ouf a furry, adorable and cute plush toy? That's rare. Saya malah lebih heran film seperti ini bisa berhasil lulus untuk tayang disini. Not that I'm complaining, cause as a matter of fact, this film brought the house down. Mungkin film komedi akan lebih memiliki atmosfir yang jauh lebih menyenangkan jika ditonton oleh orang-orang yang seru juga. I had a great crowd yesterday, everybody laughed out loud many times. Membuat beberapa jokes yang bagi saya tidak begitu lucu, jadi lebih fun buat saya. Talking about the jokes, Ted is hit-and-miss for me. Ada banyak referensi pop culture (especially from the 80s) yang dilontarkan dalam film ini. Some I didn't really get, but most of the times it was a really hilarious. There are enough comedy golds in here.
But in its core, Ted ini sebenarnya film yang begitu klise. It's a classic and a bit old-fashioned buddy movie. Jalan cerita nya begitu mudah ditebak dari satu adegan ke adegan lain. Hubungan 'segitiga' antara Ted, John dan Lori sudah bisa saya lihat jelas dari awal, ended up at John to choose between the two. Mungkin untuk men-spice kan suasana, di penghujung akhir, Seth MacFarlane hendak menyelipkan sebuah adegan thrill dan dramatis dalam aksi penculikan dan kejar-kejaran di kota. Sayangnya, the whole scene with the Ted-obsessed pyscho bernama Donny (Giovanni Ribisi), terasa begitu tanggung dan tidak memiliki background yang membantum bahkan terasa antiklimatik. Padahal kayaknya bisa dibuat lebih nge-thrill lagi. Ada beberapa adegan yang membuat saya sedikit terharu di belakang, but it didn't really gut-punching. Mark Wahlberg, Seth MacFarlane (voice) dan Mila Kunis bagi saya sudah cukup berhasil membawa film ini. Pemain-pemain pendukung seperti Giovanni Ribisi, Joel McHale (sebagai boss Lori, Rex), narator Patrick Stewart sampai cameo dari Ryan Reynolds, Sam Jones dan (surpised me a lot here) penyanyi jazz Norah Jones yang juga turut membawa comedic moments tersendiri. They all clearly had fun with their characters. Maybe it's not really groundbreaking, tetapi bagi saya teknologi untuk menghidupkan Ted sudah sangat mulus sekali. I admit it, Ted looks really really err.. adorable. Benar-benar seperti melihat teddy bear yang bisa bergerak bebas. But the cuteness will disappear until we hear him talk, lol.
Overview: Ted is a hilarious grown-up & R-rated 'fairy tale'. Memang ceritanya klise dan beberapa adegan terasa seperti skit-skit tipikal comedy show di televisi, tetapi Ted masih dapat menghibur. Thanks to its jokes and the actors who played their characters decently. Stuck-to-the-past theme mungkin sudah terlalu outdated (pun intended), but I enjoyed it here. Saya bisa relate dengan John yang mengidolakan Flash Gordon (for me it's some other heroes) atau lewat immature dan pop culture jokes disini. Not all jokes worked for me, but when it did, it was a blast. Overall, Ted mungkin bisa terlihat generic dan bukan film yang bisa dibilang masterpiece. But for what its worth, it's pure entertainment, and a hilarious one at that.
Ted (2012) | Comedy, Fantasy | Rated R for crude and sexual content, pervasive language, and some drug use | Cast: Mark Wahlberg, Bretton Manley, Mila Kunis, Seth MacFarlane, Tara Strong, Zane Cowans, Joel McHale, Giovanni Ribisi, Patrick Warburton, Matt Walsh | Written by: Seth MacFarlane, Alec Sulkin, Wellesley Wild | Directed by: Seth MacFarlane
haha I can't stand waiting for this movie, as I'm a big fan of Family Guy! (tapi sampe sekarang belum sempat nonton :D)
ReplyDeletewah, serius segitu ketatnya untuk beli tiket bioskopnya? ada batasan umur tertentu gitu?
Mungkin gak di semua bioskop ya.. Temen gw ada yg gak boleh beli padahal 19thn, sedangkan pas gw nonton depan gw aja ada anak kecil haha tergantung yg jaga loket jg kali ya :p
DeleteSebenarnya saya penasaran sama film ini karena banyak yang bilang bagus...tapi begitu teman saya yang tipe filmnya suka sama ma saya bilang ini film joke-nya lebih ke-pornography, sy jadi ga minaat lagi untuk nntn.
ReplyDeleteSetelah baca disini dan ternyata teman sy benar, emang aga nyerempet kesana ya...ntah kenapa buat saya joke2 porno ga lucu. Sy tunggu DVD bajakan aja deh.
Yes, Miss, some of them were really pornographic x_x saya juga tidak begitu suka dengan jokes2 kayak gitu, tapi ada beberapa yang enggak sih hehe
Delete