Friday, October 26, 2012

Review: End of Watch (2012)

Plot: Brian Taylor (Jake Gyllenhaal) dan Mike Zavala (Michael Peña) adalah sepasang polisi yang bertugas di sebuah district di Los Angeles. Lewat beberapa ketidaksengajaan dalam bertugas, Brian dan Mike menemukan diri mereka terlibat dalam sebuah organisasi perdagangan gelap serta menjadi target untuk dihabisi karena dianggap sebagai penghalang transaksi.

Review: Sebelum saya menonton film ini, saya tidak menduga bahwa End of Watch adalah sebuah film yang memiliki konsep seperti found footage. Film yang bercerita tentang kehidupan 2 orang polisi jalanan di LA ini ditulis dan disutradarai oleh David Ayer. Tema kepolisian ini bukan hal yang asing bagi Ayer, having had written films like Training Day (2001), Dark Blue (2002), S.W.A.T (2003) bahkan The Fast and the Furious (2001). End of Watch sendiri adalah film ketiga dari Ayer yang ia sutradarai sendiri setelah Harsh Times dan Street Kings di tahun 2006 dan 2008, respectively. Kalau remake 21 Jump Street di awal tahun menghadirkan kisah buddy cop dengan sentuhan komedi, End of Watch (EoW) akan lebih berfokus pada atmosfor drama dan thriller-nya. Dan tidak seperti film-film polisi kebanyakan, film ini tidak akan bercerita tentang polisi korup, bahkan menunjukkan sisi heroik dari polisi itu sendiri. Tentang dua orang street officers, Brian Taylor yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal dan Mike Zavala yang diperankan oleh Michael Peña, menjalankan tugas mereka sehari-hari, from chasing red-light's offenders to busting drug dealers.

Walaupun premis utama cerita ini adalah tentang bagaimana Brian dan Taylor tanpa sengaja terperangkap dalam sebuah organisasi ilegal, EoW juga menjadi seperti sebuah love letter untuk polisi. Ayer menghadirkan beberapa hal-hal yang harus dihadapi oleh para polisi jalanan di LA, dan mungkin juga di tiap penjuru dunia. Hal-hal simple seperti menertibkan dan menjaga keamanan sampai yang dapat merenggut nyawa mereka seperti menolong anak-anak yang terperangkap dalam rumah yang terbakar. Sepertinya EoW ingin mengangkat kembali citra polisi yang selama ini sudah sering dinilai buruk lewat bermacam-macam media. There are still good police officers out there, yang melakukan tugasnya bukan untuk gaji atau award semata, tetapi untuk kebaikan publik. But Ayer juga tidak memuja-muja sang polisi, he's more trying to humanize them. Polisi tidak selamanya benar, polisi juga tidak selamanya bulletproof. Semoga hal yang sama berlaku di negara kita ini ya. EoW juga banyak menekankan pada hubungan antara kedua polisi tersebut. Banyak selingan tentang obrolan intim antara Brian dan Mike di dalam mobil patroli tentang berbagai macam hal, seperti kebiasaan dan kultur masing-masing, tentang keluarga serta finding your soulmate atau sekedar tidbits dan anecdotes ringan tentang kehidupan mereka sehari-hari. 

Tidak bisa dipungkiri pula bahwa salah satu keberhasilan film ini terletak pada chemistry yang dihadirkan oleh Jake Gylenlhaal dan Michael Peña  Mungkin tidak menjadi suatu kejutan juga mengingat Gylenhaal dan Pena menghabiskan waktu sekitar 5 bulan untuk mempersiapkan diri mereka untuk berperan sebagai polisi. Gyllenhaal dan Peña pun juga ikut dalam patroli mobil berdurasi 12 jam, selama 3 kali dalam seminggu. Kerja keras Gyllenhaal dan Peña terbayar dengan baik lewat penampilan mereka. I was really convinced that they are two are really great partners. Kita akan menjadi lebih simpati dengan kedua orang tersebut hingga akhir film yang begitu emosional dan menguras hati. He's a brother to the other one and vice versa. Chemistry dalam film ini juga tidak berhenti disitu. Chemistry Brian dan pacarnya, Janet (Anna Kendrick) juga begitu manis dan believeable, begitu pula dengan Mike dan istrinya, Gabby (Natalie Martinez). Janet dan Gabby pun juga terasa memiliki hubungan yang dekat. Peran-peran pendukung lainnya, seperti Van Hauser (David Harbour), Sarge (Frank Grillo) serta Orozco (America Ferrera) juga bagi saya menjadi tambahan yang mampu memperkuat karakter-karakter utamanya. But the Latins are too motherf**kin' annoying though :p

Sebagai sebuah film found footage, mungkin format yang dipakai oleh EoW tidak begitu pure "found footage" yang sudah seringkali di tampilkan oleh film-film dengan genre yang sama. EoW menghadirkan beberapa kamera dari berbagai sudut pandang dengan alasan menjangkau cerita yang lebih luas; mulai dari kamera video, kamera mobil patroli, bahkan bukan hanya dari pihak protagonis saja, antagonis pun tidak mau kalah untuk tampil dalam film ini. Efek penggunaan kamera handheld tersebut memiliki pro dan kontra tersendiri. Di satu sisi, kita akan dihadirkan sebuah penggambaran real time, up and front, tentang tugas serta bahaya apa saja yang mungkin (gak sering juga sih) akan dihadapi oleh para polisi jalanan tersebut. Membuat kita seakan terjun langsung ke lapangan dan merasakan sendiri. There are a bunch of graphic and disturbing moments in here, just a word of warning. Tetapi, di sisi lain, lewat format handheld ini, di beberapa scene memang dapat membuat kita pusing. Yes it's natural for handhelds to move all around, tetapi tetap saja bisa bikin mual, apalagi jika ditayangkan di layar lebar. Hal-hal yang terjadi kepada Brian dan Mike juga agak terasa terlalu kebetulan. But hey, it made it more entertaining, so not complaining.

Overview: Rough, tough and heartbreaking, End of Watch is not for the faint of heart. It's raw, thrilling, heartthumping but at the same time heartfelt and emotional. End of Watch adalah sebuah penghormatan untuk para polisi yang bertugas di jalanan yang keras di L.A. dari David Ayer. Tak hanya membahas tentang clash antara dua polisi terhadap sebuah organisasi kriminal berbahaya, tetapi juga tentang bagaimana kehidupan sang polisi, baik dalam bertugas ataupun dalam kehidupan pribadi. The chemistry in the film is really convincing, menambah kesan real untuk film ini. I haven't seen many of it, but End of watch is probably one of the best buddy cop films in a while. 

End of Watch (2012) | Crime, Drama, Thriller | Rated R for strong violence, some disturbing images, pervasive language including sexual references, and some drug use | Cast: Jake Gyllenhaal, Michael Peña, Natalie Martinez, Anna Kendrick, David Harbour, Frank Grillo, America Ferrera | Written and directed by: David Ayer

No comments:

Post a Comment