Tuesday, January 26, 2010

"My name is Salmon, like the fish. First name, Susie. I was fourteen years old when I was murdered"

The Lovely Bones (2009)
Diangkat dari novel karangan Alice Sebold yang berjudul sama, film arahan Peter Jackson ini bercerita tentang Susie Salmon (Saoirse Ronan), seorang gadis yang diperkosa dan dibunuh di umurnya yang masih 14 tahun. Tanpa diketahui orang lain, pelakunya adalah tetangganya sendiri, George Harvey (Stanley Tucci). Susie kemudian terdampar di sebuah dunia yang ia sangka adalah surga. Dunia tersebut nyatanya adalah sebuah 'in-between' antara dunia dan surga. Hal yang menyebabkan Susie belum bisa beralih ke surga adalah karena Susie masih tidak dapat melepaskan kenyataan tentang keluarga yang ia tinggalkan serta pembunuhnya yang masih berkeliaran bebas.
Meanwhile, ayah Susie, Jack (Mark Wahlberg) menjadi terobsesi untuk mencari pelakunya. Hal itu membuat Abigail (Rachel Weisz), ibu Susie pergi meninggalkan rumah untuk mencari ketenangan dan membuat nenek Susie yang alkoholik, Lynn (Susan Sarandon) datang dan mengurus adik2 Susie, Lindsey (Rose McIver) dan Buckley (Christian Ashdale). Keadaan keluarganya inilah yang membuat Susie selalu dihantui untuk tidak bisa move-on. Belum lagi ketika ternyata Harvey mulai mengincar Lindsey juga.

Film ini sempat masuk ke jajaran award buzz. Selain karena film ini diadaptasi oleh novel bestseller, film ini juga disutradarai oleh sutradara The Lord Of The Rings, Peter Jackson. Ditambah lagi castnya yang juga tidak sembarangan. Ketika trailernya diluncurkan, gw sendiri mulai agak sangsi dengan film ini. Entah kenapa film ini terasa terlalu simple untuk seorang Peter Jackson. Dan ketika dirilis pun dugaan gw terbukti, banyak review yang menghujat film ini. Tapi sehabis nonton filmnya, ternyata hasilnya gak buruk-buruk banget.
Mungin memang film ini terlalu lambat, ada banyak bagian2 yang dragged too long dan kayaknya bisa dipotong. Ceritanya menurut gw bagus dan lumayan unik. Awal dari film ini menurut gw masih enak untuk diikuti, tapi kemudian agak2 mulai membosankan tapi kemudian mulai seru lagi pas di penghujung film. Ada beberapa bagian yang terasa janggal menurut gw. Apakah itu kesalahan penulisan skripnya yang kurang kuat atau gimana, gw belom baca bukunya sih. Menurut gw film ini nanggung. Unsur drama nya kurang kuat dan gak memancing emosi. Sedangkan thriller nya juga gak thrilling2 banget.
Endingnya gak klise walaupun masih bisa ditebak. Yang juga membuat inti film ini adalah tentang grief dan moving on. Film ini cukup terselamatkan oleh akting Stanley Tucci dan Saoirse Ronan yang menurut gw udah pas mainin karakternya. Bahkan gw gak terlalu membenci Mark Wahlberg. Visualisasi dunia bawah sadarnya lumayan entertaining. Colorful, magical, agak over-the-top tapi gak jadi masalah. Aura 7os nya juga kerasa, walaupun kurang terlalu di eksplor.

Sebagai sebuah karya Peter Jackson, film ini seperti yang gw bilang terlalu ordinary. Ceritanya bagus tapi entah kenapa eksekusinya tidak terlalu secemerlang ceritanya, walaupun kalau menurut gw gak sejelek yang dikatakan orang-orang. Penampilan aktor2nya yang sebenarnya memiliki kualitas akting yang baik gak dipake semaksimal mungkin. As I said too, film ini agak2 nanggung, jadi kesannya gak jelas. Menurut gw jg film ini terlalu underrated. Mengecewakan? Memang, tapi film ini juga bukan worst movie of the year juga. An okay movie.

(***)

WingNut Films
Cast: Saoirse Ronan, Stanley Tucci, Mark Wahlberg, Rachel Weisz, Rose McIver, Niki SooHoo, Michael Imperioli
Written by: Fran Walsh, Phillipa Boyens (screenplay), Alice Sebold (novel)
Directed by: Peter Jackson

2 comments:

  1. Aku malah sempat berpikir, jangan2 anak2 remaja pada menyangka kalau mati diperkosa bisa langsung masuk ke dunia yang begitu indah di antara surga dan dunia :P

    Menurutku dari segi pembuatan (tanpa efek) sesama film yg membahas dunia setelah mati, lbh bagus film Jackson sebelumnya The frightener

    ReplyDelete
  2. wah jangan2 pada bener mikir gitu hehe

    ReplyDelete