Sunday, March 18, 2012

Review: Young Adult (2011)

Plot: Mavis Gary (Charlize Theron) adalah seorang penulis serial buku remaja yang sebentar lagi akan di-cancel. Mavis tiba-tiba mendapatkan sebuah email yang memberi kabar bahwa mantan pacarnya semasa SMA, Buddy Slade (Patrick Wilson) akan merayakan kelahiran putri pertamanya. Mavis kemudian memutuskan untuk kembali ke kota masa kecilnya dengan maksud untuk merebut kembali sang mantan pacar yang ia anggap sebagai 'the love of her life'. Di tengah misi nya tersebut, ia menjalin 'persahabatan' dengan mantan teman sekelasnya, Matt Freehauf (Patton Oswalt) yang berusaha untuk menghentikan Mavis.

Review: Beberapa tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2007, seorang penulis wanita muda bernama pena Diablo Cody memberikan sebuah kejutan pada dunia perfilman dengan naskah yang ia tulis yang berjudul Juno. Naskah yang disutradarai oleh Jason Reitman tersebut membawa pulang Oscar untuk Best Original Screenplay untuk Cody. Juno sendiri adalah naskah film pertama yang ditulis oleh Diablo Cody yang juga seorang mantan stripper ini. Wanita dengan nama asli Brook Busey ini kemudian 'bersolo karir' dengan menulis dan menyutradarai Jennifer's Body (2008) serta membuat serial tv United States of Tara yang diproduseri oleh Steven Spielberg. Tahun 2011 lalu, Cody kembali bekerja sama dengan Jason Reitman lewat Young Adult. Jason Reitman sendiri, yang juga anak dari sutradara legendaris Ivan Reitman, adalah salah satu sutradara muda yang sudah memiliki nama di Hollywood. Reitman telah dua kali dinominasikan sebagai Best Director Oscar, pertama untuk Juno serta Up in the Air di tahun 2009. Kolaborasi yang kedua kalinya untuk kedua orang ini menampilkan aktris peraih Best Actress Oscar, Charlize Theron sebagai karakter utamanya.

Menonton Young Adult itu seperti menonton sebuah sekuel film-film drama remaja dengan karakter 'bitchy queen-bee' yang biasanya jadi antagonis dan menghalangi impian sang protagonis (yang biasanya sih cewek kuper atau pemalu) mendapatkan cinta pria paling populer di sekolahnya. 'Sekuel' tersebut ber-setting bertahun-tahun setelahnya, dimana sang queen-bee menjalani kehidupan normal sesuai umurnya sekarang. Tetapi dalam Young Adult, Mavis Gary, mantan gadis paling populer di sekolahnya ini ternyata masih terjebak di masa lalu. Mavis diceritakan adalah seorang lulusan SMA di kota kecil bernama Mercury di Minnesota, US. Mavis juga adalah satu dari segilintir orang yang sukses keluar dari kota kecil tersebut dan merintis karir di kota besar, Minneapolis. Mavis selama ini bekerja sebagai ghost writer untuk sebuah serial remaja Waverly Prep yang sebentar lagi akan diberhentikan masa terbitnya. Dirinya sendiri, yang sudah cerai dari mantan suaminya, memiliki kehidupan yang cenderung monoton di apartemennya beserta anjing kesayangannya yang menemani. Apa daya, hidupnya yang ia anggap sukses karena berhasil keluar dari Mercury, nyatanya tidak sesuai harapannya ketika masa remaja dulu. Belum lagi dengan kabar bahwa sang mantan pacar telah menikah dan memiliki seorang bayi. Hasratnya untuk menemukan kembali semangat hidup serta bahagia dengan kekasih lama nya tersebut membuatnya nekat meninggalkan kehidupannya di kota besar dan kembali ke kota lamanya.

Sebagai seorang karakter anti-hero, praktis Mavis Gary adalah karakter yang sepertinya sangat patut untuk dibenci. Bagaimana tidak, di umurnya yang hampi 40 tahun tersebut, Mavis masih saja bertingkah layaknya ia masih remaja. Attitude dan behaviour-nya, hingga caranya berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya sebenarnya sudah jelas bahwa ia sendiri merasa bahwa ia masih 'the it girl in school'. Celotehan-celotehan asbun (asal bunyi) yang dikeluarkan dari mulutnya seringkali terasa pedas dan begitu sarkastik. Rasanya agak sulit untuk memberikan simpati untuk karakter utama ini. Walaupun di penghujung kisah ada sebuah rahasia yang sebenarnya menjadi pemicu mengapa Mavis ingin 'merebut' Buddy. Secara sesaat, saya jadi agak merasakan dan mengerti mengapa Mavis melakukan hal tersebut. Yah memang sih tindakan Mavis itu tergolong cukup ekstrim dan jelas-jelas delusional. MILD SPOILER Walau di akhir cerita agak telihat bahwa Mavis telah 'belajar' dari kesalahannya dan sadar bahwa yang ia lakukan tersebut hanya menghabis-habiskan waktunya saja, entah mengapa saya masih belum yakin dirinya berubah. Konklusi film ini (dengan dialog antara Mavis dan adik dari Matt) masih membuat saya merasa Mavis hanya move on dari Buddy, tetapi tidak move on dengan ke-bitchy-annya tersebut. Tapi mungkin saja sih hal tersebut memang disengajakan oleh Cody.

Walaupun membuat karakter yang begitu sulit untuk disukai, Diablo Cody, menulis naskah film ini dengan begitu jenaka. Dari tokoh Mavis Gary lah yang dengan celotehan sarkastiknya tersebut menjadi inti kelucuan film ini. Cody juga dengan begitu rapi menyusun jalinan cerita menjadi tidak membosankan, apalagi dengan hadirnya karakter Matt Freehauf yang somehow juga masih terjebak dengan masa lalu (dengan alasan yang berbeda pula), menjadikan Matt dan Mavis terlihat sebagai 'soulmate', lol. Kesuksesan duo tersebut juga disebabkan oleh penampilan aktor-aktor yang mumpuni. Charlize Theron ini mungkin memang terlahir sebagai Mavis Gary. Ekspresi muka dan penyampaian dialog nya benar-benar merefleksikan karakter tersebut. Pas sekali. Menurut saya, salah satu penampilan terbaik dari seorang aktris tahun lalu. Patton Oswalt juga bermain bagus sebagai Matt, walaupun beberapa praise untuknya agak sedikit overrated. Keduanya lah yang menggerakan film ini hampir sepanjang film. Pemeran-pemeran lainnya hanya sebagai pemeran pendukung saja. Bisa dibilang film-film sepert ini memang keahlian Jason Reitman. Film-film yang seolah seperti tanpa plot panjang ini sama atmosfirnya dengan film-filmnya yang sebelumnya. Tidak perlu menampilkan cinematography yang artistik atau score megah, tetapi cenderung lebih membumi dengan masalah-masalah sosial yang dekat dengan kehidupan nyata.

Overview: Diisi dengan cerita yang ringan serta karakter love-to-hate, Young Adult merupakan sebuah dramedy yang begitu memancing tawa. Tawa disini mungkin lebih mengarah ke tawa sinis ataupun tawa kasihan terhadap seorang karakter yang mudah dibenci dan terjebak di masa lalu. Jason Reitman dengan begitu piawai membawa naskah Diablo Cody ini ke layar lebar, membuat film ini sangat mudah dinikmati. Jangan lupa Charlize Theron dengan salah satu penampilannya yang terbaik, membuat kita juga mudah untuk membenci karakter Mavis Gary yang ia perankan. Kita memang akan cepat mengenal dan membenci karakter Mavis, bahkan menertawakan celetukan kasarnya, atau mengasihaninya karena dirinya terlalu delusional. Tapi saya yakin Mavis ini bisa menjadi sebuah refleksi diri karena, let's be honest, we sometimes can be bitchy ourselves.

[B+]
Young Adult (2011) | Comedy, Drama | Rated R for language and some sexual content | Cast: Charlize Theron, Patton Oswalt, Patrick Wilson, Elizabeth Reaser, Collette Wolfe | Screenplay by: Diablo Cody | Directed by: Jason Reitman

No comments:

Post a Comment