Thursday, March 26, 2009

"I prefer being read to"

Another day, another movie about Holocaust. Kalau Schindler's List menekankan pada kekejaman2 Nazi, film ini, (menurut gw) menekankan lebih kepada romance nya. Fase awal dari film The Reader (2008) ini menceritakan tentang hubungan intim yang dialami oleh seorang remaja berumur 15 taun dengan wanita yang sebenernya lebih cocok jadi ibu nya.

Diceritakan bagaimana Michael Berg muda (David Kross) bertemu dengan Hanna Schmitz (Kate Winslet), seorang petugas trem, yang menolongnya saat ia sakit. Sebagai rasa terima kasih, beberapa bulan setelahnya, Michael menemuinya lagi dan tanpa diduga, mereka saling tertarik dan memulai affair rahasia mereka.

Michael bagai menemukan rutinintas baru. Sepulang sekolah ia langsung meluncur menemui Hanna and they started to make love (<--- wht? I can believe I use that word hahaha). Yang mungkin sedikit aneh, sebelum mereka bisa berhubungan, Hanna memberikan syarat pada Michael, yaitu Michael harus membacakan dulu sebuah cerita dari buku2 yang Michael bawa. Michael seakan tidak bisa berpaling hati kepada wanita lain. Bahkan Sophie, temen wanita nya yang clearly punya full interest ke Michael, dicuekkin gitu aja. Maka betapa hancurnya Michael saat tau Hanna tiba2 pergi tanpa pamit kepadanya.

Beberapa tahun kemudian, Michael udah jadi law student. Profesor di tempat kuliahnya mempunyai sebuah special project dan membawa Michael dan beberapa rekannya untuk menyaksikan dan mempelajari sebuah sidang. Tanpa diduga-duga, Michael bertemu lagi sama Hanna, tetapi ternyata Hanna lah salah satu defendant yang lagi disidang. Lebih ga diduga lagi, Hanna ternyata adalah salah satu dari penjaga concentration camp di zaman Nazi dulu, dan ia juga bertanggung jawab dalam pembunuhan 300 orang di sebuah gereja yang di bom.

Oke, lets just be honest. There's a lot of nudity in this movie. Bagian2 awal mungkin banyak banget sex scenes nya. Was that the reason I kept watching? Firstly, yes. But then, No. This movie, was more than that. Hubungan antara Michael dan Hanna bisa dibilang cukup menarik (bukan karena sex scenes nya), mungkin karena hubungan ini cukup unik, and romantic in some way.

Bagian setelah itu lah yang menjadi alesan gw tetep lanjut nonton. Gw dibikin penasaran sama apa yang sebenernya terjadi sama Hanna? Dan setelah trial nya yang pertama, dan disebutin bahwa Hanna menjadi guard di kamp konsentrasi akhirnya menambah rasa kepenasaran gw. Disini emosi Michael dibikin campur aduk. Hanna, his first sex and yes, his first love lagi di sidang dan memang bersalah. Bagaimana bisa, Hanna yang dikenalnya menjadi penjaga di kamp konsentrasi? Dan dalam sidang ini pun, satu rahasia besar Hanna, mengapa ia suka dibacakan buku, mengapa dia meninggalkan pekerjaannya dan lebih memilih menjadi penjaga kamp, akhirnya diketahui Michael.

Sebagai Oscar-worthy movie, film ini sebenernya udah qualified menurut gw, but I still feel the anger about snubbing The Dark Knight in Best Picture noms (trust me, I'm not another freak fanboys). Tapi setelah nntn The Reader, rasa itu sedikit menghilang, because this movie is surprisingly quite beautiful (walaupun masih lebih baik The Dark Knight hahahaha).

Jalinan cerita nya mungkin yang menjadi salah satu faktor film ini mendapat 5 nominasi Oscar. I dont know why, tapi alur penceritaannya halus dan menempatkan karakter2nya dengan baik. Diceritakan dengan flashback, film ini mungkin agak sedikit membingungkan dengan kita dibuat meloncat-loncat waktu, but that's fine by me. Adegan2 ngeboseninnya pun cuman sedikit, bahkan gak jarang banget gw dibikin tegang dan harus me replay ulang adegannya.

Kate Winslet mendapatkan Oscar pertamanya di film ini, setelah berkali-kali gagal. And that was one hell of a choice, Oscar! Kate Winslet sangat berperan total di film arahan Stephen Daldry ini. Selain dengan mempertontonkon tubuhnya, aktingnya bener2 bikin simpati dan keren banget. She was gifted! Gw gak bisa komentar terlalu banyak kalo dalam hal akting sih, hal2 kayak gitu harus dirasain sendiri.

David Kross juga menjadi scene stealer di film ini (spoiler: adegan dimana ia menangis saat tau Hanna di convict buat masuk penjara seumur hidupnya bener2 menggugah hahaha apa pula). Ralph Fiennes, on the other hand, yang menjadi Michael Berg tua, kurang bisa mengimbanginya. I prefer his acting on Schindler's List ataupun Red Dragon.

In conclusion: for a movie, The Reader would be a good option for a drama romance movie (and if you're okay with all the nudes and sex scenes). Selain itu juga sedikit menegangkan. Kalau mau ngeliat akting Kate Winslet yang bagus, film ini muncul di tingkat2 atas daftar film yang harus ditonton. Nice acting, Mrs. Mendes. Your Oscar was well-deserved. Congratulations.

Rating: 7.5/10

6 comments:

  1. Silahkan nikmati tubuh aduhai Kate Winslet sampai puas di film ini karena ada kemungkinan ini adalah film terakhir dia berbugil ria.

    Sewaktu sebelum acara penyerahan oscar, dia udah janji nggak bakalan buka-bukaan lagi tuh kalau dapet oscarnya ditahun ini, hehehe.......

    Komentar bagus masbro, mulai menyaingi mas gilasinema nih :D

    ReplyDelete
  2. hehe makasih ya... wah masa udah disamain sama gilasinema? ga mungkin kayaknya mas, saya masih jauh hahaha

    ReplyDelete
  3. oiya ngomong2 buat mas yusahrizal, kok saya mau buka link yang Departures ga bisa ya?

    ReplyDelete
  4. Review departures baru ditulis setengah jadi, belum di released jadinya nggak bisa dibuka. Ntar deh kalau udah ditulis sampai selesai baru diterbitkan. Besok lusa kali.

    ReplyDelete
  5. good review! gilaaa kl gue nntn film ini gue udh dimarahin nyokap kaliii hehehee

    ReplyDelete
  6. makasih ya vetta, makanya nontonnya diem2 aja hahahaha

    ReplyDelete