Monday, March 30, 2009

"You don't like it? Push back"

Hmmm bingung nih mau mulai darimana. Film ini dapat dikatakan bukan sebuah film yang bagus. Jalan cerita nya seakan rip-off dari X-Men/Heroes dan Jumper digabung jadi satu. Bahkan penyampaian cerita di berbagai tempat sangat membingungkan penonton. But I have to admit: I enjoyed watching it.

Bertolak belakang? Ya mungkin. Push (2009) menceritakan tentang Nick Grant (Chris Evans), seseorang yang memiliki 'kemampuan lebih', yaitu ia dapat menggerakan benda sesuai pikirannya dia (dan hentakan tangan). Dari awal udah diceritakan dan dinarasikan oleh tokoh Cassie Holmes (Dakota Fanning) sejarah manusia-manusia super tersebut. Sebuah pembukaan yang cukup melelahkan dikarenakan penjelasan yang bertubi-tubi.

Diketahui, di dunia ini ada beberapa macam manusia super (mansup aja deh biar singkat) tersebut. Cassie adalah seorang Watcher, ia melihat masa depan. Sedangkan Nick adalah Mover. Para mansup tsb ga bisa hidup tenang karena adanya pengawasan dari sebuah organisasi pemerintahan, Division.

Diceritakan, tokoh Kira Hudson (Camilla Belle), seorang Pusher (pengendali pikiran), salah satu 'pasien uji coba' Division kabur dengan membawa sebuah benda penting, dan ditakdirkan untuk menemui Nick & Cassie. Jadi Nick & Cassie yang awalnya gak saling kenal, harus bahu membahu untuk menyelamatkan Kira yang telah diprediksikan untuk mengalahkan Division.

Sorry if I made such a confusing explanation of the story, its just because thats the way it is. Seperti yang gw bilang diatas, banyak dari bagian film yang membingungkan. Bahkan banyak banget yang tidak dijelaskan & plot holes.

Mengapa film ini bersetting di Hongkong? Apakah ada alasan tersendiri? Dimana Cassie tinggal selama ini? Ada adegan Cassie masuk ke tempat strip club & mabuk, kenapa dia diizinkan masuk? Kenapa dia boleh beli bir? Padahal umurnya & fisiknya baru berumur 13 tahun. Well she was looking like a whore by the way. Ada juga adegan Kira mengendalikan pikiran 2 orang pasangan yg ga bisa bahasa Inggris, gimana caranya? Banyak perkelahian di pasar, well, wheres the police officers? Or guards? Spoiler: bagaimana Nick mengantisipasi rencana nya gagal? Division has lots of best Watchers in the whole world.

Chris Evans, Camilla Belle, Dakota Fanning sampe Djimon Hounsou berakting sangat plain disini. Gak bagus, gak jelek juga. Yang mungkin menarik perhatian adalah 2 orang Bleeders (dapat mengeluarkan suara dahsyat dan bisa menghancurkan apapun) yang sangat amat lucu (sekali lagi, SANGAT AMAT LUCU) ekspresinya pas teriak. Tapi yah, 1st time it was hell of a scene, 2nd time still laughing, 3rd time okay, but after that made it kinda boring though. For the effect? Yah biasa lah, nothing new. Tapi pas para Bleeders melakukan aksi mereka dan ikan2 pada kebelah-belah itu rada2 kampungan, keliatan palsu.

Jadi kenapa gw menikmatinya? Gw memiliki low expectation dari film ini. Bad reviews, lack of promotions & rip-off story. Sangat low. Jadi hasil nya yang jauh diatas harapan gw (walaupun dibawah standar) membuat film ini semakin gw bisa nikmatin. Selain itu juga gw nntn abis ujian blok jadi ya lagi stress2 nya dan gw go with the flow aja, asik ngikutin dan dont give a damn about the unexplained & the plot holes.

In conclusion: not a good movie, but not really bad either. Kalau lo sangat suka dengan kedetilan cerita, and yes, this movie DOES suck. Nothing really new here, same formula with that kinda movies. Minjem DVD nya aja deh kalo ga mau rugi haahhaa

Rating: 5/10

1 comment:

  1. wah setuju bgt!!! saya dtg ke bioskop dgn semangat mengebu2 tuk nonton nih film tapi ternyata semangatnya ga terbayar.

    efeknya sih oke tapi ceritanya ketebak bgt...untuk urusan cerita Heroes (season 1) jauh lebih bagus. (Heroes season 2 sucks)

    ReplyDelete