REVIEW - CAUGHT STEALING
2 days ago
Seven Samurai (1954) adalah sebuah film klasik karya sutradara Asia paling terkenal di dunia, Akira Kurosawa. Film ini bercerita mengenai sebuah desa yang dalam beberapa waktu kedepan akan diserang sekelompok bandit2 kejam. 2 orang penduduk yang tidak sengaja mencuri dengar, langsung memberitahukan para warga lainnya. Hopeless, mereka menemui tetua disana dan ia memberi nasihat untuk menyewa samurai untuk melawan balik bandit2 itu. Rencana yang terkesan mustahil itu tetap dilakukan 4 orang penduduk desa tersebut, yang terus berusaha mencari ronin (masterless samurai) yg rela tidak dibayar. Dengan susah payah, akhirnya mereka mendapatkan 7 orang samurai. And the game begins.... (hahaha)
Things I noticed...
So, the conclusion..
The Final Destination
Grand Prize of the Festival - A Prophet (France)
Jury Prize - Fish Tank (UK) & Thirst (South Korea)
Best Actress - Charlotte Gainsbourg for Antichrist (Denmark)
Best Actor - Christoph Waltz for Inglourious Basterds (US)
Best Director - Brillante Mendoza for Kinatay (Phillipines)
Best Screenplay - Spring Fever (China)
Dead Poets Society (1989) di set di tahun 1959 dan berkisah tentang kehidupan di all-boys prep school yang bergengsi dan strict, Welton Academy. 7 orang siswa, Neil (Robert Sean Leonard), Todd (Ethan Hawke), Knox (Josh Charles), Charlie (Gale Hansen), Cameron (Dylan Kussman), Steven Meeks (Allelon Ruggiero) dan Gerard Pitts (James Waterston) membentuk sebuah secret group, Dead Poets Society, yang terinspirasi dari klub bernama sama yang dulu pernah dibentuk guru English baru mereka, John Keating (Robin Williams). Berkat pesan2 untuk tidak menyia-nyiakan hidup dan cara mengajar Keating yang terkesan 'unorthodox', siswa-siswa tersebut mulai mengubah cara pandang hidup mereka.
What I noticed...
In conclusion:
When Harry Met Sally... (1989) adalah sebuah komedi romantis yang berkisah tentang Harry Burns (Billy Crystal) dan Sally Albright (Meg Ryan). Dimulai ketika mereka berdua sepakat ber-carpooling ke New York. Dari pertemuan pertama itu, mereka udah ribut, selain karena perbedaan visi, mereka juga membahas tentang apakah seorang pria dan seorang wanita bisa berteman, without sex involved. Beberapa tahun kemudian, mereka bertemu lagi. Sekarang dengan pasangan masing2, tetapi masih dengan perbedaan pendapat. Dan beberapa tahun kemudian (lagi), mereka lagi2 bertemu, sekarang sama2 ditinggal pasangan, mereka mulai menjalin hubungan pertemanan. Dan lama kelamaan, mereka mulai merasa attracted to each other.
What I noticed....
In conclusion: recommended romantic comedy! This film is honest and sweet. Sebuah kisah yang menarik, akting2 yang oke, jokes2 yang pintar & kocak. Sebuah cetak biru romantic comedy movie yang berkualitas. Walaupun memiliki ending yang predictable, tapi dikemas dengan line2 yang memukau (ckckckck ketinggian nih bahasanya wkakakaka). Bener2 ga rugi kalo nonton, serius!!
Night at the Museum: Battle of the Smithsonian (2009) adalah sekuel dari film fantasi arahan Shawn Levy, Night at the Museum(2006) yang menceritakan tentang sebuah magic tablet milik raja Akhmunrah (lupa tulisannya gimana) yang mampu menghidupkan patung2 & exhibition2 di Museum of National History. Di film kedua ini, menceritakan tentang Larry Daley (Ben Stiller), former night guard di museum tersebut, telah sukses menjadi CEO perusahaannya sendiri. Ketika ia tahu bahwa museum tempat ia bekerja dulu akan direnovasi dan beberapa 'penghuni'nya akan dipindahkan ke Washington Museum (considered as the biggest museum in the world), Larry berusaha membawa mereka kembali pulang, tetapi mereka harus berhadapan dengan Kahmunrah, kakak Akhmunrah yg juga mengincar tablet tersebut untuk menguasai dunia (?).
What I noticed dari film ini adalah...
In conclusion: boleh ditonton buat seru2an. Mungkin di awal2 lo akan suka, karena banyaknya tokoh baru (dan mungkin lebih cool) muncul, lawakan2 oke (ya gw akuin, lebih lucu sedikit dari yg pertama), tapi yaa abis itu sih kayaknya ga ada kesan apa2. Kalo sayang duit, pikir2 lagi kalo mau nntn. Mending disimpen dulu duitnya, gw nyesel nih duitnya kan bisa beli 4 DVD di Poinsquare atau bisa nambahin ikutan main airsoft gun lagi....
Se7en (1995) adalah film thriller yang disutradarai oleh salah satu sutradara favorit gw, David Fincher. Dibintangi oleh Brad Pitt & Morgan Freeman, film ini bercerita tentang penyelidikan atas kasus pembunuhan berantai di sebuah kota. Detective William Somerset (Morgan Freeman) adalah seorang polisi dan dalam waktu 7 hari akan pensiun. Ia akan digantikan oleh Detective David Mills (Brad Pitt). Dua polisi yang memiliki kepribadian yang bertolak belakang itu harus bekerja sama dan berpacu dengan waktu memecahkan misteri pembunuhan berantai yang diduga 'menghukum' korban2nya atas dasar seven deadly sins; gluttony, greed, sloth, wrath, pride, lust, envy (rakus, tamak, malas, amarah, sombong, nafsu & iri).
What I noticed dari film ini adalah...
In conclusion: one of my favorites, one of Fincher's best, and one of the best movies ever made! Good acting, nice story & dialogs, well-crafted and shocking ending. Sayang nya tidak terlalu dilirik Oscar (which was a big mistake!). Predikat Best Movie dari MTV Movie Awards pun tidak membuat film ini hanya film popcorn kacangan. Sebuah film yang bagus untuk ditonton. Suspense nya dapet, detective2an nya dapet, thriller nya oke. Recommended big time, bos!
Angels & Demons (2009) adalah prekuel dari The DaVinci Code (2005). Bercerita tentang ahli simbol, Robert Langdon (Tom Hanks) yang diminta untuk memecahkan semacam aksi teroris di Vatikan. Vatikan sendiri sedang melaksanakan rapat suci pemilihan Paus baru, dikarenakan Paus mereka yang sebelumnya meninggal secara tiba-tiba. Sesaat sebelum rapat dimulai, 4 orang kardinal yang juga calon terkuat menjadi Paus, diculik. Sang penculik mengancam akan membunuh mereka satu persatu dalam jangka waktu sejam-sejam. Penculik itu pun juga telah mencuri sebuah bahan peledak dahsyat terbaru, Antimatter, yang baru diciptakan oleh suatu tim riset, salah satu nya adalah Vittoria Vetra (Ayelet Zurer). Aksi 'teroris' tersebut diduga kuat berkaitan dengan secret society, The Illuminati, yang ingin menuntut balas kepada Vatikan.
What I noticed dari film ini adalah...
In conclusion: seperti film2 summer kebanyakan. Film ini menawarkan adegan2 seru, fast-paced dan menegangkan. Tapi sedikit pusing mendengar sejarah2 yang melanglang buana itu. Menurut gw sendiri, dibanding film2 Summer yg udah keluar, film ini film pertama yang cukup membuat gw puas. Tapi ya, film ini gitu2 aja sih. Lumayan sih lumayan, tapi ga terlalu spektakuler banget. Tapi untuk ukuran nntn di Pejaten Village dengan harga 15 ribu perak? WORTHED PARAAAAH!! Jadi, silahkan dinikmati!
Fanboys (2009) di set di tahun 1998, dimana beberapa bulan lagi akan dirilis film Star Wars Episode I: The Phantom Menace (1999). Diceritakan ada 5 orang sahabat lama yang tergila-gila dengan Star Wars, Eric (Sam Huntington), Linus (Chris Marquette), Hutch (Dan Fogler), Windows (Jay Baruchel) dan Zoe (Kristen Bell). Dikarenakan salah satu dari mereka mengidap kanker, dan juga didasari oleh perasaan tidak sabar untuk menunggu film nya rilis di pasaran, mereka merencanakan sebuah road-trip dari Ohio menuju Skywalker Ranch di California untuk mencuri rough cut copy film Star Wars terbaru dan menonton film nya lebih awal.
What I noticed dari film ini adalah...
In conclusion: as I said, the movie could have been better. Some scenes are fun to watch, others are pretty much forgettable. Film ini penuh klise memang dan juga tidak begitu bagus. Tapi sebagai Star Wars fan, film ini bisa (dan beberapa bagian, sangat) menghibur gw. Thats why I gave it a little higher rating than the movie should get. Mungkin bagi beberapa orang yg tidak mengenal Star Wars akan menemukan jokes2 yang tidak mereka mengerti. Well, some of Star Wars fans maybe gonna find this movie very amusing.
The Others (2001) bercerita tentang Grace Stewart (Nicole Kidman), seorang ibu rumah tangga yg hidup di masa2 PD II. Grace tinggal di sebuah rumah besar bersama 2 anak nya yang mengidap photosensitive, tidak bisa terekspos cahaya yang banyak. Maka dari itu, Grace memiliki strick rule tentang pintu dan gorden yang harus selalu tertutup ketika ada kedua anaknya tersebut. Pada satu hari, ada 3 orang asing yang datang ke rumahnya dan Grace langsung mengira bahwa mereka ingin bekerja di rumah itu. Entah mengapa, setelah kedatangan 3 orang misterius itu membuat keadaan rumah Grace jadi berubah. Grace mulai merasakan hal2 aneh yang berbau supranatural dan mengganggunya serta anak nya yang mengaku melihat 'hantu'.
What I noticed dari film ini adalah...
In conclusion: silahkan dicoba sebagai alternatif film horror. Jangan horor kacangan Indonesia aja yg dikonsumsi atau slasher2 aja. Film yang termasuk psychological horror ini mungkin memang mirip film (sebut saja) A yang lebih dulu terkenal, tapi film ini menawarkan atmosfir yang berbeda karena film ini terkesan lebih bisa masuk akal. Walaupun dari tampilah akhir, film A lebih nendang. Bagus kok filmnya, buat orang2 yg gak gampang bosen aja ya.
Good Bye Lenin! (2003) bersetting di East Berlin pada tahun 1989-1990, saat masa2 tembok Berlin runtuh. Bercerita mengenai Alexander Kerner (Daniel Brühl) yang tinggal bersama ibu nya yang berjiwa sosialis, Christiane (Kristin Sass) dan kakak ceweknya, Ariane (Maria Simon) & anaknya yang masih bayi, Paula. Di saat Alex ikut berdemo anti-goverment, ibu nya yang menyaksikannya mendapat heart attack dan tergeletak koma selama 8 bulan. Dalam rentang waktu 8 bulan itu, banyak hal berubah. Tembok Berlin runtuh, yang membuat Jerman bersatu. Kaum sosialis di daerah East harus bertoleransi dengan kehadiran kaum kapitalis dari Barat. Tanpa disangka, Ibu Alex terbangun dari koma nya, walaupun begitu ia masih dalam keadaan rentan dan tidak boleh mendapatkan berita yang membuatnya terkejut. Sebagai seorang yang beridealis tinggi, pasti lah Ibu Alex akan terkejut mendengar kenyataan tentang negaranya. Maka dari itu, Alex berusaha untuk membohongi dan 'menciptakan' kembali East Berlin untuk Ibu nya.
What I noticed dari film ini adalah..
In conclusion: Fvvck, I love this movie!!! Selain memberikan edukasi tentang sejarah Jerman (negara luar satu2nya yg didukung oleh orang tua gw untuk tempat gw kuliah, Amin aja deh), tapi juga kita diajarkan tentang cinta seorang anak terhadap Ibu nya (jangan cinta Ibu sama anak nya aja dong hahaha) yang patut kita teladani. Ya gausah se-ekstrim Alex sih. Lots of memorable scenes dan adegan2 yang memancing senyum kita. Dan atmosfir nya entah kenapa sangat convenience. A sweet movie and yes, I highly recommend it!
Malèna (2000) bersetting di Italia pada masa Perang Dunia II. Malèna (Monica Bellucci) adalah satu dari sekian banyak wanita yang ditinggal oleh suami nya ke medan perang. Perawakan Malèna yang cantik dan cukup 'mengundang' mampu menggoda pria2 di kota nya, termasuk Renato Amoroso (Giuseppe Sulfaro). Renato yang baru berumur 12 tahun sangat tergila-gila dengan Malèna bahkan ia sering berfantasi seksual tentang Malèna. Walaupun banyak pria-pria hidung belang yang mulai menggodanya, tetapi, Malèna tetap berusaha untuk setia dengan suaminya. Hal tersebut juga membuat hampir semua wanita2 di kota itu membenci Malèna. Terlebih lagi, ketika dikabarkan suami Malèna gugur di medan perang.
What I noticed dari film ini adalah
In conclusion: nice movie with nice messages. Makanya hari ini jangan suka gossip! Cuman gara2 gossip miring, tokoh Malèna dijadiin bulan2an di kota nya. Kita juga bisa merasakan keadaan kota di Italia dengan penduduk2 yang beraneka macam. Dibuat tertawa sama aksi2 Renato, serta dimanjakan dengan Monica Bellucci hahaha. Not that good, tapi boleh lah ditonton. Oiya lupa, sutradara film ini adalah Giuseppe Tornatore.
THE MOST FUN MOVIE AWARD IS COMING!!! Tahun ini, untungnya gak segila taun2 sebelumnya. Taun 2007 ada nominasi Best Summer Movie You Haven't Seen Yet, taun 2008 ada Best Summer Movie So Far hahaha taun ini, nominasi2 unik ciri khas MTV Movie Awards tetep ada, kayak Best Kiss atau Best Fight, walaupun ada yg ilang kayak Best On-Screen Team. Ada nominasi baru yg cukup oke nih, Best WTF Moment. I, for the first time, am participating to pick the winners. See the nominees below & the ones I chose. Winners will be announced May 31.
The Boat That Rocked
Where The Wild Things Are
Inglourious Basterds
Di tengah2 kebingungan mau belajar kimia atau enggak karena ketidakjelasan kapan ulangan tersebut berlangsung (maklum, masih menganut SKS hahaha), jadi gw memutuskan aja untuk (akhirnya) menonton film yang cukup lama gw telantarkan ini. Sebenernya udah banyak 'tanda-tanda' kenapa gw harus nonton film ini. First, well, obviously, I had bought the DVD. Then, I read the article in Movie Monthly magazine about 25 Most Hilarious Comedic Scenes, and one of the scenes in this movie is in there. Also, my friend, Dani, said that she currently reading the novel (written by Nick Hornby). Again! Kebetulan2 memang sering terjadi. Saking gregetnya pengen nonton pun, gw rela2in bangun sampe jam 1 malem dan ga belajar kimia (Alhamdulillah ga jadi ulangan hahaha). My reaction? I've never seen such hilarious smart comedy like this in years!!
Udah lama kayaknya gw gak pernah dibikin ketawa oleh sebuah film, terakhir mungkin episode terakhir nya Grey's Anatomy kemaren, yang tentang bokapnya Callie (woops OOT -_-''). Dan di film ini gw sering banget ketawa! Either it was a big laugh or just plain smile. Cerita nya unik dan menarik buat disimak. Walaupun, di akhir sedikit anti klimaks, tapi last lines nya cukup bisa menohok. Selain itu, banyak kata2 yang memorable banget. Banyak banget yang kocak dan juga ada yang dalem.
In conclusion: karena gw belom baca novelnya, jadi gw gak bisa ngebandingin. Fortunately, gw nonton film nya dulu, yang sukses bikin gw seneng. Kocak banget, but in a smart kinda way. Gak kayak film2 parodi alay yg asal lawak, padahal kosong. Film ini memiliki cerita yang bagus, pesan dan tokoh2 yang dalem. Lagi2, banyak adegan2 lucu yang ga boleh dilewatin. Dalam film ini, tokoh Laura, menurut Rob, mampu merangkak kedalam top 5 most memorable breakups nya. Sama seperti film ini, yang mungkin setelah gw tonton berkali2 juga bisa merangkak ke daftar2 teratas film favorit gw. Bener2 highly recommended!