Wednesday, May 13, 2009

"Sooner or later, they'll find you"

Well, because Good Bye Lenin! has stuck in my head since I watched it, not a surprise if the movie will be caught in my All-Time Favorites. So thats why I put a new gadget below ATF, 'Honorable Mentions'. Thanks to Good Bye Lenin!. And the next movie I'm gonna review is the third movie I watch in Subtitles, little theater in Dharmawangsa Square, a totally hot place for moviegoers.

The Others (2001) bercerita tentang Grace Stewart (Nicole Kidman), seorang ibu rumah tangga yg hidup di masa2 PD II. Grace tinggal di sebuah rumah besar bersama 2 anak nya yang mengidap photosensitive, tidak bisa terekspos cahaya yang banyak. Maka dari itu, Grace memiliki strick rule tentang pintu dan gorden yang harus selalu tertutup ketika ada kedua anaknya tersebut. Pada satu hari, ada 3 orang asing yang datang ke rumahnya dan Grace langsung mengira bahwa mereka ingin bekerja di rumah itu. Entah mengapa, setelah kedatangan 3 orang misterius itu membuat keadaan rumah Grace jadi berubah. Grace mulai merasakan hal2 aneh yang berbau supranatural dan mengganggunya serta anak nya yang mengaku melihat 'hantu'.

What I noticed dari film ini adalah...
  1. Horror yang cukup mengasyikkan. Inti cerita nya dapet dan asik buat diikutin. Harus diikutin baik2 detil2 di film ini, karena hal tersebut membawa jawaban di akhir film. Mirip dengan film....... itu tuh hahaha gak lah, ga asik kalo gw spoil.
  2. Film ini tidak menawarkan lo semua hantu2 yang sering unjuk gigi. Bahkan 'bentuk' hantu nya juga tidak jelas (silahkan dilihat sendiri, karena kalo gw kasih tau jadi nya ngebocorin ceritanya). Film ini lebih cenderung ke suasana nya mencekam dan atmosfir gelap.
  3. Has twist ending. And one of the bests I've seen.
  4. Nicole Kidman, seperti biasa berakting diatas standard, walaupun gak spektakuler2 banget sih, tapi oke juga.
  5. What the? Film ini film Spanyol?? Film ini memenangkan 8 Goya Awards (Oscar nya Spanyol), termasuk Film Terbaik, padahal tidak satupun adegan ada yang berbahasa Spanyol, bahasa Inggris semua.
  6. Musik nya oke sih. Malah pas nonton musik nya dan sound effect nya lebih gede dari dialog. Tidak, bukan salah film nya, salah speakernya kok.
  7. Bisa membuat orang2 tertentu sedikit bosen, karena settingnya disitu-situ aja. Tapi untung tertolong dengan sedikit suspense dengan 'kejadian2 aneh' yang lumayan membuat penasaran. Sabar aja, di ending akan terjawab kok.
  8. Gw sangat salut sama sutradara yang menyutradarai naskah buatannya sendiri. Alejandro Amenábar, sutradara film ini juga menulis sendiri kisahnya. Seperti M. Night Shyamalan yang dulu gw puja2 tapi sekarang jadi sampah!
In conclusion: silahkan dicoba sebagai alternatif film horror. Jangan horor kacangan Indonesia aja yg dikonsumsi atau slasher2 aja. Film yang termasuk psychological horror ini mungkin memang mirip film (sebut saja) A yang lebih dulu terkenal, tapi film ini menawarkan atmosfir yang berbeda karena film ini terkesan lebih bisa masuk akal. Walaupun dari tampilah akhir, film A lebih nendang. Bagus kok filmnya, buat orang2 yg gak gampang bosen aja ya.

7.5/10

3 comments:

  1. Film horor terbaik, tercerdas dan terfavorit versiku. Spanyol emang paling jago bikin horor bermutu. Alejandro Amenabar juga buat musiknya lho.
    Yang ngaku penggila sinema hukumnya wajib liat film ini hehehe...
    Aku kasih rating 4,25/5

    ReplyDelete
  2. iya sih mas, memang bagus hahaha tapi karena ada film A yg saya sebut itu (kayaknya mas tau tuh film apa, filmnya Shyamalan), saya jadi mem banding2in haha

    kalo dari spanyol, saya sedikit lebih suka sama the orphanage mas hehe

    ReplyDelete
  3. huaaa ini salah satu film horor bule terbaik!! lumayan bikin tegang pas nonton n sgt ga ketebak endingnya...ah jd pengen nntn lagi

    ReplyDelete