Mystery (bukan cerita hantu ya) kayaknya udah menjadi genre favorit gw dalam menonton film. Especially, kalo berhubungan sama detektif2an. Nah, di salah satu branch cerita misteri (bukan, bukan cerita hantu) ada yang namanya tipe yang disebut juga whodunit. Whodunit sendiri sebenernya adalah plesetan dari kata 'who's done it?', yang merujuk pada sebuah kasus, biasanya pembunuhan, dengan banyak karakter dikumpulkan dalam satu lokasi dan salah satu dari mereka lah sang musuh dalam selimut. Biasanya film-film whodunit itu memakai ensemble cast supaya gak begitu menonjolkan satu karakter aja, jadinya membuat para penonton makin sulit menebak siapa sih si 'perpetrator'nya. Kalau sekarang contoh yang paling awam adalah cerita-cerita dari komik Detective Conan dan Kindaichi, which by the way, my 2 most favorite comic series ever. Salah satu contoh dari sub-genre ini adalah, Clue (1985) dan Gosford Park (2001).
Plot: Di suatu malam, enam orang yang tidak kenal satu sama lain dikumpulkan menjadi satu di sebuah rumah. Mereka, Mr. Green (Michael McKean), Miss Scarlet (Lesley Ann Warren), Mrs. Peacock (Eileen Brennan), Prof. Plum (Christopher Llyod), Colonel Mustard (Martin Mull) dan Mrs. White (Madeline Kahn) masing-masing menerima undangan sebelumnya yang ternyata diberikan oleh Mr. Boddy (Lee Ving) yang bertujuan untuk mem-blackmail mereka dengan cara membeberkan rahasia mereka. Mereka dijamu oleh seorang butler, Wadsworth (Tim Curry). Situasi menjadi gawat ketika mereka menemukan Mr. Boddy telah dibunuh, serta beberapa kejadian lainnya yang memperparah keadaan. Pertanyaannya, siapa pelakunya?
Review: Clue (atau Cluedo untuk negara-negara selain USA) adalah salah satu film yang diangkat dari sebuah board game. Permainannya sendiri, sama seperti filmnya, memiliki premis; terjadi sebuah pembunuhan yang menimpa Mr. Boddy (sepertinya memang plesetan dari 'body' in other word, 'jasad') di sebuah mansion. Kita sebagai pemain, ikutan menebak-nebak dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada temen-temen yang ikutan main juga. Gw juga rada susah sih menjelaskan tata cara lengkapnya, soalnya rada ribet kalo ditulis hehe Back to the film, Clue ini juga konon kabarnya akan diremake untuk rilis di tahun 2013 dan disutradarai oleh Gore Verbinski (The Ring & trilogi Pirates of the Carribean).
Untuk sebuah film yang berdiri sendiri, Clue memang termasuk gagal dalam memberikan tontonan yang berkualitas. Sebagai film komedi, jokes yang ditawarkan terlalu komikal dan garing. Di bagian teknis pun masih bisa dianggap biasa-biasa saja. Tetapi, sebagai seorang penggemar board game ini, gw surprisingly dapat enjoy ketika menyaksikan Clue. Bukan saja karakter-karakternya yang sama persis seperti yang gw pikirkan dulu ketika bermain, tapi unsur-unsur krusial dalam board game nya menurut gw berhasil dibawakan oleh film adaptasi ini. Hmm misalnya seperti ketika mereka mengexplore rumah tersebut satu persatu, sama dengan tata cara permainannya, lengkap dengan secret passage yang walaupun dalam film ini sedikit lebih banyak. Atau ketika senjata-senjata pembunuhnya juga ikut dikeluarkan disini. Dan yang namanya game tebak-tebakan dengan begitu banyaknya possible outcomes, yang selalu berganti-ganti setiap dimainkan, film ini juga uniknya menyiapkan 3 buah ending. Masing-masing ending memiliki pelaku yang berbeda-beda pula.
In short, bagi sebagian orang, atau mungkin termasuk penggemar setia board gamenya, Clue bisa dianggap film yang jelek. Tapi bagi gw, Clue masih tetap menghibur serta turut juga mengingatkan gw memainkan game nya dulu ketika SMP. Walaupun gak sering, tapi main Clue itu memang asik banget. Walaupun memang banyak lelucon yang flat, gw toh masih bisa tertawa dan terhibur di beberapa attempt. Jadi ya gw, berbicara sebagai penggemar board game nya, cukup terhibur dengan kehadiran film adaptasi ini. Semoga remakenya yang akan dibikin itu akan semakin seru. Semoga.
Plot: Sekelompok orang-orang terdekatnya, diundang oleh Sir William McCordle (Michael Gambon) ke rumahnya di Gosford park untuk berkumpul bersama di akhir minggu. Selain berkumpul dan bersilaturahmi (dengan agenda masing-masing tentunya) mereka juga berencana untuk melakukan bird-shooting. Para tamu juga tidak lupa membawa maid ataupun valet mereka. Seiring berjalannya acara berkumpul tersebut, makin terbukalah rahasia-rahasia yang disembunyikan oleh masing-masing tamu. Akhir pekan yang penuh dengan intrik dan shocking twist, berujung maut ketika Sir William ditemukan mati dengan pisau di dadanya.
Review: Film yang disutradarai oleh Robert Altman (MASH, Nashville, The Player) ini memang dibuat sebagai tribute kepada genre whodunit. Film ini memasang nama-nama besar dan kebangsaan dari tanah Inggris dan mendapatkan cukup banyak penghargaan. Selain hujan nominasi di Bafta dan Oscar (walaupun kalah di Oscar oleh A Beautiful Mind), Gosford Park turut juga diapresiasi both public and critic. Mengingatkan dengan skenario Oscar tahun ini *oops.
Walaupun memiliki embel-embel film komedi, Gosford Park sepertinya memang tidak condong ke arah sana. Dan kalau mau dibandingkan dengan Clue juga, Gosford Park terkesan lebih serius dengan tema yang cukup berat. Gosford Park memang tidak terlalu bertumpu pada plot nya, karena menurut gw twist siapa kah sang prepertator nya mudah ditebak, walaupun alasan sang pelaku menjadi twist yang cukup tidak terduga. Gosford Park lebih bertumpu pada karakter2nya, satu persatu tokoh punya masalah, karakter dan rahasia masing-masing. Itu mungkin yang membuat di awal-awal hingga pertengahan masih rada susah untuk menentukan siapa yang siapa, saking banyaknya karakter (atau gw aja yang lemot). Dan seperti kebiasaan film British yang ensemble cast, film ini menampilkan jajaran aktor (mostly British) dengan akting yang sudah pasti guaranteed kualitasnya. Sebut saja, Maggie Smith, Michael Gambon, Helen Mirren, Clive Owen, Emily Watson, Kristin Scott Thomas, Stephen Fry, Elieen Atkins dan masih banyak lagi. Gw sempat terkejut melihat nama Ryan Phillipe di barisan aktor. Dengan penampilan yang sangat annoying membuat gw selalu senewen ketika tokohnya muncul di layar. Ternyata oh ternyata ada twist dibalik karakternya, yang gw tangkep jg jadi salah satu sindiran.
Yang membuat Gosford Park unik adalah, para maid dan butler lah yang jadi 'bintang'. Gosford Park dengan jenaka menyindir perilaku para kaum elite yang terlalu bergantung pada pelayan-pelayan mereka. Walaupun 'pelayan' tapi sebenarnya mereka menjadi sebuah aset yang berharga bagi kaum bangsawan tersebut. Pertama, mereka melakukan apa saja yang disuruh, tanpa pelayan, mereka jadi gak berdaya. Lalu, memiliki pelayan pun membuat 'kasta' mereka jadi tambah tinggi. Pelayan disini juga pada akhirnya menjadi source of information yang paling kuat untuk mencari jawaban atau sekedar rahasia karena mereka lah yang mendengar semua keluh kesah atau rahasia atasan masing-masing. Dan mereka bergosip. Gosford Park juga menampilkan sistem kerja para maid yang ternyata dibutuhkan konsentrasi dan determinasi yang cukup tinggi. Salah satu yang unik menurut gw adalah saking banyaknya maid yang dibawa oleh masing-masing tamu, mereka semua dipanggil juga berdasarkan majikannya masing-masing.
Gosford Park menurut gw adalah sebuah film yang sangat detail. Memang sebagai sebuah film 'komedi', mungkin akan sulit dinikmati sebagian orang (bahkan di dalam film ini juga ada singgungan tentang sense of humor antara orang British dan Amerika yang memang berbeda). Yang menurut gw cukup memorable adalah ketika tokoh produser Amerika yang sedang menelfon seakan menjadi narator film ini. Tapi memang film ini lebih ke arah dark comedy atau mungkin dramedy. Yang paling gw suka tentu para aktor-aktor Harry Potter berkumpul disini *gak deng, becanda. Penampilan akting yang bener2 memberikan performa yang oke, twist yang walaupun beberapa tertebak tapi masih membawa issue yang cukup dalem dan karakterisasinya yang baik.
Overview: Sebagai sebuah film whodunit, menurut gw, Clue lebih memberikan effort yang lebih as a homage to the genre. Walaupun secara kualitas, tentu Gosford Park memiliki nilai plus tersendiri dengan memberikan studi karakter didalam racikan filmnya. Nevertheless, kedua buah film sukses menghibur gw dengan caranya masing-masing. Aaah semakin pengen mencari lagi film-film dengan tema seperti ini.
Clue (1985)
Plot: Di suatu malam, enam orang yang tidak kenal satu sama lain dikumpulkan menjadi satu di sebuah rumah. Mereka, Mr. Green (Michael McKean), Miss Scarlet (Lesley Ann Warren), Mrs. Peacock (Eileen Brennan), Prof. Plum (Christopher Llyod), Colonel Mustard (Martin Mull) dan Mrs. White (Madeline Kahn) masing-masing menerima undangan sebelumnya yang ternyata diberikan oleh Mr. Boddy (Lee Ving) yang bertujuan untuk mem-blackmail mereka dengan cara membeberkan rahasia mereka. Mereka dijamu oleh seorang butler, Wadsworth (Tim Curry). Situasi menjadi gawat ketika mereka menemukan Mr. Boddy telah dibunuh, serta beberapa kejadian lainnya yang memperparah keadaan. Pertanyaannya, siapa pelakunya?
Review: Clue (atau Cluedo untuk negara-negara selain USA) adalah salah satu film yang diangkat dari sebuah board game. Permainannya sendiri, sama seperti filmnya, memiliki premis; terjadi sebuah pembunuhan yang menimpa Mr. Boddy (sepertinya memang plesetan dari 'body' in other word, 'jasad') di sebuah mansion. Kita sebagai pemain, ikutan menebak-nebak dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada temen-temen yang ikutan main juga. Gw juga rada susah sih menjelaskan tata cara lengkapnya, soalnya rada ribet kalo ditulis hehe Back to the film, Clue ini juga konon kabarnya akan diremake untuk rilis di tahun 2013 dan disutradarai oleh Gore Verbinski (The Ring & trilogi Pirates of the Carribean).
Untuk sebuah film yang berdiri sendiri, Clue memang termasuk gagal dalam memberikan tontonan yang berkualitas. Sebagai film komedi, jokes yang ditawarkan terlalu komikal dan garing. Di bagian teknis pun masih bisa dianggap biasa-biasa saja. Tetapi, sebagai seorang penggemar board game ini, gw surprisingly dapat enjoy ketika menyaksikan Clue. Bukan saja karakter-karakternya yang sama persis seperti yang gw pikirkan dulu ketika bermain, tapi unsur-unsur krusial dalam board game nya menurut gw berhasil dibawakan oleh film adaptasi ini. Hmm misalnya seperti ketika mereka mengexplore rumah tersebut satu persatu, sama dengan tata cara permainannya, lengkap dengan secret passage yang walaupun dalam film ini sedikit lebih banyak. Atau ketika senjata-senjata pembunuhnya juga ikut dikeluarkan disini. Dan yang namanya game tebak-tebakan dengan begitu banyaknya possible outcomes, yang selalu berganti-ganti setiap dimainkan, film ini juga uniknya menyiapkan 3 buah ending. Masing-masing ending memiliki pelaku yang berbeda-beda pula.
In short, bagi sebagian orang, atau mungkin termasuk penggemar setia board gamenya, Clue bisa dianggap film yang jelek. Tapi bagi gw, Clue masih tetap menghibur serta turut juga mengingatkan gw memainkan game nya dulu ketika SMP. Walaupun gak sering, tapi main Clue itu memang asik banget. Walaupun memang banyak lelucon yang flat, gw toh masih bisa tertawa dan terhibur di beberapa attempt. Jadi ya gw, berbicara sebagai penggemar board game nya, cukup terhibur dengan kehadiran film adaptasi ini. Semoga remakenya yang akan dibikin itu akan semakin seru. Semoga.
Clue (1985) | Comedy, Crime | Rated: | Cast: Eileen Brennan, Tim Curry, Madeline Kahn, Christopher Lloyd, Michael McKean, Martin Mull, Lesley Ann Warren, Colleen Camp, Lee Ving | Written by: Jonathan Lynn and John Landis | Directed by: Jonathan Lynn
Gosford Park (2001)
Plot: Sekelompok orang-orang terdekatnya, diundang oleh Sir William McCordle (Michael Gambon) ke rumahnya di Gosford park untuk berkumpul bersama di akhir minggu. Selain berkumpul dan bersilaturahmi (dengan agenda masing-masing tentunya) mereka juga berencana untuk melakukan bird-shooting. Para tamu juga tidak lupa membawa maid ataupun valet mereka. Seiring berjalannya acara berkumpul tersebut, makin terbukalah rahasia-rahasia yang disembunyikan oleh masing-masing tamu. Akhir pekan yang penuh dengan intrik dan shocking twist, berujung maut ketika Sir William ditemukan mati dengan pisau di dadanya.
Review: Film yang disutradarai oleh Robert Altman (MASH, Nashville, The Player) ini memang dibuat sebagai tribute kepada genre whodunit. Film ini memasang nama-nama besar dan kebangsaan dari tanah Inggris dan mendapatkan cukup banyak penghargaan. Selain hujan nominasi di Bafta dan Oscar (walaupun kalah di Oscar oleh A Beautiful Mind), Gosford Park turut juga diapresiasi both public and critic. Mengingatkan dengan skenario Oscar tahun ini *oops.
Walaupun memiliki embel-embel film komedi, Gosford Park sepertinya memang tidak condong ke arah sana. Dan kalau mau dibandingkan dengan Clue juga, Gosford Park terkesan lebih serius dengan tema yang cukup berat. Gosford Park memang tidak terlalu bertumpu pada plot nya, karena menurut gw twist siapa kah sang prepertator nya mudah ditebak, walaupun alasan sang pelaku menjadi twist yang cukup tidak terduga. Gosford Park lebih bertumpu pada karakter2nya, satu persatu tokoh punya masalah, karakter dan rahasia masing-masing. Itu mungkin yang membuat di awal-awal hingga pertengahan masih rada susah untuk menentukan siapa yang siapa, saking banyaknya karakter (atau gw aja yang lemot). Dan seperti kebiasaan film British yang ensemble cast, film ini menampilkan jajaran aktor (mostly British) dengan akting yang sudah pasti guaranteed kualitasnya. Sebut saja, Maggie Smith, Michael Gambon, Helen Mirren, Clive Owen, Emily Watson, Kristin Scott Thomas, Stephen Fry, Elieen Atkins dan masih banyak lagi. Gw sempat terkejut melihat nama Ryan Phillipe di barisan aktor. Dengan penampilan yang sangat annoying membuat gw selalu senewen ketika tokohnya muncul di layar. Ternyata oh ternyata ada twist dibalik karakternya, yang gw tangkep jg jadi salah satu sindiran.
Yang membuat Gosford Park unik adalah, para maid dan butler lah yang jadi 'bintang'. Gosford Park dengan jenaka menyindir perilaku para kaum elite yang terlalu bergantung pada pelayan-pelayan mereka. Walaupun 'pelayan' tapi sebenarnya mereka menjadi sebuah aset yang berharga bagi kaum bangsawan tersebut. Pertama, mereka melakukan apa saja yang disuruh, tanpa pelayan, mereka jadi gak berdaya. Lalu, memiliki pelayan pun membuat 'kasta' mereka jadi tambah tinggi. Pelayan disini juga pada akhirnya menjadi source of information yang paling kuat untuk mencari jawaban atau sekedar rahasia karena mereka lah yang mendengar semua keluh kesah atau rahasia atasan masing-masing. Dan mereka bergosip. Gosford Park juga menampilkan sistem kerja para maid yang ternyata dibutuhkan konsentrasi dan determinasi yang cukup tinggi. Salah satu yang unik menurut gw adalah saking banyaknya maid yang dibawa oleh masing-masing tamu, mereka semua dipanggil juga berdasarkan majikannya masing-masing.
Gosford Park menurut gw adalah sebuah film yang sangat detail. Memang sebagai sebuah film 'komedi', mungkin akan sulit dinikmati sebagian orang (bahkan di dalam film ini juga ada singgungan tentang sense of humor antara orang British dan Amerika yang memang berbeda). Yang menurut gw cukup memorable adalah ketika tokoh produser Amerika yang sedang menelfon seakan menjadi narator film ini. Tapi memang film ini lebih ke arah dark comedy atau mungkin dramedy. Yang paling gw suka tentu para aktor-aktor Harry Potter berkumpul disini *gak deng, becanda. Penampilan akting yang bener2 memberikan performa yang oke, twist yang walaupun beberapa tertebak tapi masih membawa issue yang cukup dalem dan karakterisasinya yang baik.
Gosford Park (2001) | Comedy, Drama, Mystery | Rated: R | Cast: Maggie Smith, Michael Gambon, Kristin Scott Thomas, Camilla Rutherford, Charles Dance, Geraldine Somerville, Tom Hollander, Natasha Wightman, Jeremy Northam, Bob Balaban, James Wilby, Claudie Blakley, Laurence Fox, Trent Ford, Ryan Phillippe | Written by: Julian Fellowes | Directed by: Robert Altman
Overview: Sebagai sebuah film whodunit, menurut gw, Clue lebih memberikan effort yang lebih as a homage to the genre. Walaupun secara kualitas, tentu Gosford Park memiliki nilai plus tersendiri dengan memberikan studi karakter didalam racikan filmnya. Nevertheless, kedua buah film sukses menghibur gw dengan caranya masing-masing. Aaah semakin pengen mencari lagi film-film dengan tema seperti ini.
Belum nonton Clue, tapi memang Gosford Park film bagus. Actingnya, twistnya, semuanya bagus.
ReplyDeleteKalo dipikir2 si Ryan Philippe itu banyak muncul di film Oscar atau kerja bareng director handal, seprti Crash, Gosford Park, dan Flags of Our Fathernya Clint Eastwood. Walau sampai sekrang gw belom convinced dia itu aktingnya bagus, dia lumayan established juga ya.
I love Gosford Park. Sedari dulu sampai sekarang gak bosan2 ditonton ulang. One of my fave. Yang menarik, selain homage utk Agatha Christie, Altman juga dengan sangat cerdas menggambarkan karakteristik sosiologis masyarakat Inggris pada zaman itu. two thumbs up!
ReplyDelete@mikhael: iya juga ya, ryan phillipe track recordnya lumayan bagus, tapi saya jg setuju kalo aktingnya gak bagus2 bgt
ReplyDelete@mas haris: yep!