Sunday, September 30, 2012

Review: Moonrise Kingdom (2012)

Plot: Di suatu pagi sebuah boy scout's summer camp, Khaki Scout, dihebohkan dengan hilangnya salah satu peserta, Sam Shakusky (Jared Gilman) yang masih berusia 12 tahun. Ternyata Sam telah merencanakan untuk melarikan diri bersama dengan Suzy (Kara Hayward), seorang gadis seumurannya yang ia temui beberapa waktu lalu. Pelarian mereka tentu tidak dianggap enteng oleh orang-orang di sekitarnya, sang scout master, polisi daerah dan orang tua Suzy. Maka dimulailah pencarian kedua bocah tersebut.

Review: Wes Anderson bisa dibilang menjadi salah satu sutradara modern yang memiliki sebuah fingerprint unik dalam film-filmnya. Coba lihat saja karya-karyanya seperti Rushmore (1998), The Royal Tenenbaums (2001) atau animasi Fantastic Mr. Fox (2009). There's a distinctive aura in those films that differentiate him with other modern day directors. Wes Anderson tahun ini kembali hadir lewat film Moonrise Kingdom, yang musim panas lalu disambut hangat sebagai pembuka festival film bergengsi Cannes Film Festival. Moonrise Kingdom bercerita tentang hilangnya dua orang anak; Sam dari summer camp Khaki Scout-nya serta Suzy, dari kediaman orangtuanya. Kedua anak tersebut ternyata telah merencakan pelarian tersebut lewat kegiatan surat-menyurat di antara keduanya. Sam dan Suzy adalah dua orang dengan background berbeda. Sam, seorang yatim piatu yang tinggal dalam foster care. Ia juga tidak memiliki luck dalam mencari teman di Khaki Scout yang ia kunjungi di musim panas. Sedangkan Suzy tinggal bersama ayah (Bill Murray) dan ibu (Frances McDormand) pengacara dan tiga saudara laki-laki. Sam dan Suzy sama-sama merasa terasingkan dari lingkungan sekitarnya. Lewat sebuah pertemuan yang tidak disengaja, mereka jatuh cinta. Dan setelah saling bertukar surat mereka merencanakan escape plan ke sebuah teluk tersembunyi di pulau tersebut. Mereka harus berusaha untuk tidak tertangkap oleh orang-orang yang memburu mereka.

Moonrise Kingdom itu adalah film yang terasa, bagaimana yang bilangnya, begitu menyenangkan ditonton. Film ini sebenarnya terlihat seperti sebuah 'school play', but in a good way of course. Maksud saya adalah, film ini dasarnya seperti sebuah film klise dan klasik Hollywood; love blossoms between 2 strangers who felt alienated by their surroundings, plan an escape getaway with tons of authorities looking for them, etc etc. Tapi melihat hal-hal tersebut terjadi kepada dua orang anak yang masih begitu muda, dan dengan atmosfir vintage dan quirky, menjadikan film ini terasa unik. Walaupun film ini berpusat pada kisah 2 anak dibawah umur yang secara naif menyatakan bahwa mereka jatuh cinta, Wes Anderson bersama rekan menulis naskahnya, Roman Coppola, dengan piawainya merangkai plot dan memberikan bumbu cerita yang lebih dalam lagi, menjadikan film ini tidak jatuh ke ranah too-fantasy atau cartoonish semata.  Dibalik cerita tentang gejolak kawula muda tersebut, nilai-nilai seperti keluarga dan persahabatan juga ia selipkan disini. Tak lupa dengan sentuhan awkward comedy yang juga hadir di sela-sela dialog. Sebagai karakter utama, Jared Gilman dan Kara Hayward, dua aktor cilik ini berhasil dalam membawa Moonrise dengan baik dari awal hingga endingnya yang manis. Performa mereka yang masih terbilang baru benar-benar menunjukkan pribadi masing-masing karakter dengan meyakinkan dan membuat penonton dapat merasakan chemistry antara 2 anak ini. When it comes to love, age does not matter, no? Naif memang, tapi lewat film ini, saya percaya usia memang tidak menjadi masalah.

Kalau anda memperhatikan film-film Anderson, bisa dilihat ia sering bekerja dengan orang-orang yang sama dengan filmnya terdahulu. Selain Coppolla, ada Bill Murray yang terhitung dengan Moonrise Kingdom, menjadi kolaborasinya yang ke-6 dengan Anderson. Begitu pula dengan Jason Schwartzmann yang (baru) 3 kali bekerja sama. Ada dua aktor yang begitu memancing perhatian saya dalam film ini; pertama adalah Bruce Willis, sebagai seorang polisi yang ternyata memiliki hidden agenda dalam misi pencarian Sam dan Suzy. Karakter Bruce Willis terlihat begitu melankolis, depressed dan Willis berhasil memancarkan hal tersebut. Yang kedua adalah Edward Norton, sebagai scout master yang bagi saya menjadi scene-stealer & delight tersendiri dengan performa nya yang gemilang. Peran-peran pendukung lainnya seperti ayah dan ibu Suzy (Bill Murray & Frances McDormand), agen Social Services (Tilda Swinton), Commander Pierce (Harvey Kietel) hingga narrator Bob Balaban pun turut menyempurnakan film ini dengan penampilan yang saling melengkapi. Technical-wise? It's a classic and artistic Anderson. Tone warna pallete-nya serta camera movement dan cinematography sangat khas bagi sutradara yang satu ini. Setting New England di tahun 1965 ini juga enak buat dipandang. But the thing is, it doesn't feel repetitive, malah menjadi semacam trademark untuk Anderson. Jangan lewatkan juga score nya yang bener-bener pas menemani petualangan Sam dan Suzy.

Overview: How to summarize it properly? Well, I really like this film. A lot. Quirky dan eksentrik. Naif dan awkward. Serasa seperti sebuah film fantasi tetapi tidak berlebihan. Semua diramu oleh Wes Anderson dengan apik membuat film ini jadi terasa begitu sweet dan honest. Senang melihat romansa dua lovebirds ini yang merasa seperti dunia milik berdua. Anderson dan Coppola juga tidak lupa menyelipkan isu tentang alienation dan keluarga di dalamnya. Great story, amazing performances and for a plus, it's gorgeous to look at. Mungkin gaya film Anderson belum tentu favorit semua orang, tetapi saya benar-benar menikmatinya. And even though it's not December yet, I guess it's safe to say that this is one of the best films of the year.

Moonrise Kingdom (2012) | Comedy, Drama, Romance | Rated PG-13 for sexual content and smoking | Cast: Jared Gilman, Kara Hayward, Bruce Willis, Edward Norton, Bill Murray, Frances McDormand, Tilda Swinton, Jason Schwartzman, Harvey Keitel, Bob Balaban| Screenplay by: Wes Anderson and Roman Coppola | Directed by: Wes Anderson

8 comments:

  1. Replies
    1. Download :) udah ada kok dari minggu lalu hehe

      Delete
  2. Saya juga sukaa sekali dengan film ini! Love it a lot! Lucu dan poetic sekali gitu penggarapannya. :P

    ReplyDelete
  3. Tadinya mau nanya "nonton dimana?" eh tapi udah dijawab,
    Next question is, Download dimana? haha ..

    ReplyDelete
  4. Suka sama gaya klasiknya. Danaunya, ladangnya, sungainya..
    Jadi ingat alm. Papa yg suka film klasik

    ReplyDelete