Ah it's been literally months without any single Head-to-Head post. Bagi yang belum familiar, dalam segmen ini saya akan me-review dua film yang berbeda tetapi memiliki satu kesamaan di antara keduanya; baik cerita, tema, aktor atau bahkan sutradaranya. Kali ini yang saya angkat mungkin film dengan tema yang cukup sensitif; sexual abuse against minority. Lewat Michael (2011) kita melihat seorang pedofil yang menyekap anak di basement rumahnya, lalu dalam The Hunt (2012), seorang guru malah menjadi korban tuduhan bahwa dirinya melakukan tindakan tak senonoh di depan muridnya.
Before starting, I would like to say that I'm trying a new format for Head-to-Head. Kalau biasanya saya telaah satu persatu dahulu per film, sekarang saya akan mencoba untuk menggabungkannya semua ke dalam satu post penuh. Film yang saya pilih yang pertama adalah Michael (2011). Film produksi Austria ini disutradarai oleh Markus Schleinzer. Ini adalah debut film pertamanya setelah sempat beberapa kali terlibat dalam film-film Michael Haneke sebagai casting director. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa ia menamakan karakter film ini atas gratitude-nya terhadap Haneke, lol. Michael (Michael Fuith), sang titular character, memang sekilas terlihat seperti pekerja asuransi biasa, tetapi ia ternyata memiliki seorang anak berumur 10 tahun, dikenal dengan nama Wolfgang (David Rauchenberger), yang ia sekap dalam sebuah kamar di basement rumahnya. Film kedua adalah The Hunt (2012) yang berjudul asli Jagten. Film ini disutradarai oleh Thomas Vinterberg, yang bersama Lars von Trier et al mendirikan Dogme 95 movement. The Hunt bercerita tentang Lucas (Mads Mikkelsen) seorang guru playgroup yang telah bercerai dengan istrinya serta hubungannya dengan anaknya juga kurang bagus. Tetapi hidupnya makin baik setelah mendapatkan pekerjaan yang nyaman, teman-teman dekat serta pacar yang sudah mulai tinggal bersama. Tetapi setelah sebuah komen ambigu dari seorang murid, Klara (Annika Wedderkopp), yang juga anak teman baiknya Theo (Thomas Bo Larsen), Lucas dituduh telah menunjukkan alat vitalnya di hadapan Klara.
Michael (2011) | Austria | 94 minutes | Drama, Thriller | Cast: Michael Fuith, David Rauchenberger, Christine Kain, Ursula Strauss | Written and directed by: Markus Schleinzer |
Kalau dalam The Hunt, berkat sebuah komen tidak berbasis dari seorang anak kecil yang bingung, Lucas telah di-stigma sangat buruk oleh orang-orang di sekelilingnya. Jika Schleinzer ingin menggambarkan betapa normalnya seorang pedofil terlihat, Vinterberg ingin memberikan gambaran tentang bagaimana seorang 'accused' pedofil dilihat oleh mata masyarakat. Ia ditinggalkan oleh pacarnya, dipecat dari pekerjaan yang ia senangi, dijauhi oleh teman-temannya, bahkan diusir dari supermarket. Beberapa minggu yang lalu saya tidak sengaja menemukan artikel tentang fenomana 'witch hunt' yang ternyata banyak terjadi di era 80-90an. Bukan, bukan witch dalam arti yang sebenarnya. Tetapi ternyata banyak reports yang mengatakan bahwa beberapa guru di era tersebut dilaporkan oleh murid-muridnya melakukan molestation hingga rape terhadap mereka. Kebanyakan kasus tersebut ternyata terbukti tidak benar, dikarenakan anak-anak yang memang berimajinasi aneh-aneh (yang juga dipengaruhi oleh desakan orang tua), serta betapa cepatnya 'virus' histeria tersebut menjalar. Dalam film ini, kita juga dapat melihat bahwa setelah Klara 'melaporkan' hal tersebut, serta saat kepala sekolah menghimbau guru lain dan orang tua murid tentang gejala-gejala anak yang diekspoitasi, banyak anak-anak yang juga ikut melaporkan gejala-gejala yang serupa. Ya itu tadi, orang tua memang tidak bisa disalahkan juga jika terlalu khawatir terhadap anaknya, hingga mereka tanpa sengaja memasukkan sugesti-sugesti yang tidak baik kepada anak mereka. Bahkan ketika Klara mengaku bahwa ia mengatakan hal yang bodoh dan tidak benar, orang tua Klara malah berfikir bahwa Klara berusaha untuk menutupi dan melupakan kejadian yang menimpa dirinya (walaupun memang sebenarya tidak ada yang terjadi kepadanya). Untungnya, karakter Lucas tidak diubah menjadi terlalu dramatis atau terbakar amarah. Lewat penampilan yang baik dari Mads Mikkelsen, Lucas menjadi tampak sangat realistis sebagai seorang innocent yang cenderung heran dan bertanya-tanya mengapa hal buruk seperti ini datang dan menghancurkan hidupnya.
Verdict: Michael memiliki sebuah ide yang baik serta memberikan gambaran yang nyata tentang betapa normalnya seorang perverted sick bisa terlihat. Dengan inti cerita yang sensitif nyatanya tidak membuat film ini menjadi vulgar. Tetapi Michael berjalan begitu monoton dan nyaris tanpa konflik. Beberapa scene yang terasa bertele-tela serta minimnya dialog membuat film ini agak sedikit lebih sulit dicerna. Sedangkan The Hunt memiliki sebuah cerita yang lebih dinamis. Dengan penampilan yang memberikan Mads Mikkelsen Aktor Terbaik di Cannes, film ini memberikan gambaran mass hysteria yang real tanpa harus terlihat dibesar-besarkan. Kedua film ini mungkin bukan pasangan ideal jika ingin disandingkan, tetapi jika harus memilih, The Hunt is the better film.
for Michael (2011) |
for The Hunt (2012) |
Penasaran bgt sama the hunt. banyak yg dah ngereview dan semua blg ini flm yg bgs.
ReplyDeletehehe head to head ya, sy malah br ngepost back to back ;)
Memang bagus kok, Miss :)
DeleteSaya download sekarang :)
DeleteUdah nntn Intouchable? Film Perancis, itu juga katanya bagus.
Udah nntn juga yg itu, Miss, cuman kurang begitu suka. Bagus sih tapi gak begitu wah, IMO. Pernah saya review jg taun lalu, udah agak lama sih :)
Delete😐 wow saya terkesan sampai saya bingung ending nya slalu gantung
ReplyDelete😁😂😊 gak ada kelanjutannya gt kedua film nya aq gk suka di gantungin