Thursday, May 9, 2013

Review: Evil Dead (2013)

Plot: Lima orang teman, David, Eric, Mia, Olivia dan Natalie bermaksud untuk menghabiskan weekend mereka di sebuah kabin dalam hutan dengan tujuan membantu Mia menghilangkan kecanduannya terhadap narkoba. Mereka tanpa sengaja menemukan sebuah buku misterius yang ternyata berisi sebuah mantra untuk membangkitkan arwah kejam yang mampu merasuk dan membunuh mereka satu persatu.

Review: Ketika sebuah film berembel-embel 'horror' dengan kisah sekelompok muda-mudi yang pergi ke kabin terpencil di tengah hutan, biasanya nasib mereka ya kalau tidak bertemu dengan psikopat gila, monster/binatang sadis, atau 'bertemu' dengan makhluk gaib yang enggan membiarkan mereka bersenang-senang. Formula klise tersebut sudah cukup well-known dan tentunya sudah diparodikan oleh berbagai macam template, salah satunya adalah The Cabin in the Woods awal tahun kemarin. The Evil Dead (1981) serta dua sekuelnya Evil Dead II (1987) dan Army of Darkness (1992), pada masanya dan hingga sekarang, sering disebut sebagai salah satu saga film horror terbaik dan sajian yang me-reinvent genre tersebut. Ketiganya disutradarai oleh Sam Raimi, jauh sebelum ia dikenal sebagai sutradara trilogi film Spider-Man (2002-2007). Menjadi sebuah tantangan yang cukup berat untuk membawa Evil Dead ke layar lebar kembali dengan versi yang baru. First, because the original is a cult classic. Second, let's face it, the plot is no longer fresh nowadays. Jadi Fede Alvarez yang ditunjuk sebagai sutradara remake nya ini memiliki tugas yang sulit. Ceritanya mengambil intisari dari film yang pertama, dengan sedikit perubahan di beberapa bagian. David (Shiloh Fernandez) dan pacarnya Natalie (Elizabeth Blackmore) turut ikut dalam usaha adiknya, Mia (Jane Levy) untuk mencoba berhenti memakai obat-obatan terlarang dengan sebuah 'ritual' semacam pengasingan di sebuah kabin di tengah hutan milik keluarga mereka yang sudah lama tidak terpakai. Kegiatan tersebut diikuti pula oleh teman-teman dekat mereka, Eric (Lou Taylor Pucci) serta Olivia (Jessica Lucas). Di dalam basement kabin, mereka menemukan sebuah buku mistis dengan tulisan-tulisan kuno yang misterius. Ketika Mia mulai berakting aneh, mereka mengira hal tersebut adalah akibat gejala putus obatnya. Yang mereka tak sangka adalah mereka telah membangkitkan setan ganas yang siap membunuh mereka semua.

Pakem cerita yang dimiliki film ini memang klasik dan klise. Ya, namanya juga remake sih. Pada masanya pula, kisah dalam film ini sepertinya bukan barang usang. Evil Dead versi baru ini sebenarnya cukup pintar memberikan subplot Mia sebagai pecandu narkoba yang membuat beberapa aksi waham dan 'kesurupan' yang terjadi padanya agak sedikit bisa masuk akal sebagai efek withdrawal di kepala teman-teman dan kakaknya tersebut. Atau ketika ada karakter perawat hingga mekanik diantara lima orang tersebut yang membuat beberapa hal yang mereka lakukan jadi lebih make sense. Sayangnya film ini masih saja terlena dengan karakterisasi muda-mudi 'bodoh' yang selalu hadir dalam film-film sejenis. Ketika anda melihat banyak bangkai kucing digantung di basement, apakah insting pertama anda akan masuk ke ruangan tersebut? Dan apakah mata anda akan langsung tertuju dengan buku usang yang dibungkus plastik yang sepertinya saya pun tidak akan sadar di tengah banyaknya bangkai kucing tersebut. Atau ketika teman ada yang jelas-jelas sudah melakukan aksi brutal nan sadis yang terkurung di basement tiba-tiba memanggilmu, apakah kamu akan terlena dan masuk ke dalamnya? Like seriously, for real?? Hal tersebut tidak dibantu juga dengan akting yang baik. Ya, film seperti ini memang tidak perlu menawarkan akting kelas Oscar. Tetapi bagaimana pandangan kosong dari Shiloh Fernandez sebagai David atau celetukan tidak membantu yang dilontarkan Lou Taylor Pucci sebagai Eric (who actually the one that caused this nightmare in the first place, niat banget bro sampe nyari cara buat baca halaman buku yang ilang) menjadi semacam turn off yang semakin membuat film ini terasa menjengkelkan. Akting Jane Levy, sebagai Mia, the center of this film, mungkin bagi saya cukup mengobati karakter-karakter lain. Agak sedikit overacting mungkin di beberapa bagian, tetapi sebagai film debutnya, penampilannya ini sudah lebih dari cukup. 

Jadi apakah Evil Dead adalah film yang buruk? Well, terlepas dari beberapa kelemahannya, menurut saya film ini mungkin salah satu film yang paling mengasyikan yang saya tonton di bioskop. Don't get me wrong, the story is shallow, the characterization is predictable, but wow I forgot when was the last time I got excited watching a horror film in a theater. Film-film seperti ini sepertinya sudah sangat jarang dibuat, dan kalaupun ada juga kemungkinannya kecil masuk ke jaringan bioskop sini. Mungkin memang film ini lebih mengandalkan adegan-adegan skala jump-off-your-seat kind. Beberapa terasa predictable, tetapi beberapa lainnya, I did not see coming. Tak hanya dengan adegan mengagetkan dengan make-up setan yang, to be honest, kinda scary, film ini juga 'menawarkan' sajian gore yang cukup berani. Saya pun heran mengapa film ini bisa lulus sensor disini. Saya juga tidak tahu apakah yang saya tonton adalah full sensor atau tidak. Film ini menghadirkan adegan-adegan tembak-menembak, baik dengan senapan ataupun pistol paku (don't know the exact name); muncratan (dan muntahan) darah; hingga pemotongan kulit, tangan dan anggota-anggota badan lain. Satu yang sebenernya cukup saya appreciate dengan film ini adalah minimnya sexual content yang ada. Bahkan the infamous 'raped by tree' scene yang ada di film original dalam film ini dimodif sedemikian rupa hingga terasa lebih tame. I'm not a prude or a saint, tetapi saya adalah orang yang cukup uncomfortable dengan adegan-adegan seperti itu ketika saya menonton dengan teman-teman, atau saya harus merekomendasikannya kepada teman. If I'm alone, that's another story #plaaak. Dengan durasi yang 'hanya' 90 menit, Evil Dead memiliki porsi yang pas untuk film horror. Tidak bertele-tele, kecuali di awal-awal yang memang agak kelamaan. But once Mia is possessed, shit just got real. 

Overview: Tagline 'The most terrifying film you will ever experience' dalam poster film ini memang agak tedengar sedikit ambisius. Mungkin tidak seseram yang saya duga, tetapi Evil Dead rasanya bisa memberikan jump-scare moments hingga gory scenes yang efektif. Durasinya terasa pas dan menyimpan sebuah knock-out punch di ending yang memuaskan. Dalam membuat film remake, Fede Alvarez bagi saya cukup berhasil memberikan sentuhan baru tanpa harus meninggalkan beberapa elemen dari film originalnya. Memang masih ada beberapa hal yang cukup mengganggu saya ketika nonton film ini (shallow characters, bad acting), tetapi untungnya tarafnya tidak akut-akut banget. I forgot em anyway once the demon started to possess each and every character. Bukan sajian yang groundbreaking, iconic atau masterpiece, tetapi Evil Dead adalah sebuah tontonan horror yang seru dan—mengingat film seperti ini jarang tayang disini, sayang jika dilewatkan sebagai hiburan bersama teman-teman anda.

Evil Dead (2013) | United States | 92 minutes | Horror | Rated R for strong bloody violence and gore, some sexual content and language | Cast: Jane Levy, Shiloh Fernandez, Lou Taylor Pucci, Jessica Lucas, Elizabeth Blackmore | Written by: Fede Alvarez, Rodo Sayagues, Diabo Cody | Directed by: Fede Alvarez

6 comments:

  1. Pada awalnya, sejak ngeliat trailer gua ga yakin ini film bisa masuk bioskop Indonesia (dan kalaupun masuk, sensornya pasti habis-habisan). Now that it is screened here (with barely any censor cuts?), it's just regretful to miss this one.

    No way, I don't think I have the heart to watch it -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nonton film kayak gini lebih seru bareng2 di bioskop, lucu denger teriakan2 orang2 lain (dan diri sendiri, lol)

      Delete
  2. Wow...yakin nih adegan gore nya gak disensor di bioskop mas?
    padahal saya gak mau nnton nih film di bioskop krn takut disensor habis2an,,,kalo memang adegan2 itu gak disensor, sekrang juga saya berangkat ke bioskop nih mas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya sih enggak, kurang tau jg bedanya nntn jam tayang reguler sama midnight beda atau enggak. saya nntn reguler dan kayaknya gak begitu banyak disensor kok, ada sih dikit tapi gak banyak2 bgt :)

      Delete
  3. Nyesel banget ngga midnight-an kemaren, sampe sekarang belum turun ke reguler :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah mas, semoga cepet diturunin ke reguler ya :D

      Delete