Monday, May 6, 2013

Review: Shallow Grave (1994)

Plot: Tiga orang teman, David, Juliet dan Alex yang berbagi apartemen sedang mencari satu orang lagi untuk tinggal bersama mereka. Mereka yang sangat pilih-pilih itu menemukan seseorang bernama Hugo yang akhirnya mereka setujui untuk menjadi flatmate mereka. Tetapi setelah beberapa hari Hugo tidak kelihatan lagi batang hidungnya, mereka mencoba memaksa masuk ke kamarnya. Apa yang mereka temukan akan menjadi sebuah awal dari mimpi buruk.

Review: Sebelum Trainspotting (1996) menggebrak sinema Inggris (dan dunia), dan sebelum memenangkan piala Oscar lewat Slumdog Millionaire (2008), Danny Boyle memulai karirnya dalam dunia perfilman dalam sebuah film crime thriller 'kecil' berjudul Shallow Grave. Film ini dibintangi oleh aktor-aktor yang saat itu masih relatively unknown, salah satunya adalah Ewan McGregor yang juga akan bekerja sama dengan Boyle lagi di 2 filmnya mendatang. McGregor berperan sebagai Alex. Alex dan kedua temannya, David (Christoper Eccleston) dan Juliet (Kerry Fox) adalah teman satu apartemen. Mereka tengah mencari satu orang lagi untuk mengisi kamar kosong dalam flat mereka. Di awal film, kita melihat montage ketika mereka secara casual dan cenderung sarkastik mewawancarai beberapa orang yang mereka rasa kurang cocok tinggal bersama mereka. Dari awal itu juga kita dapat melihat mereka bukanlah orang-orang yang paling ramah yang akan kalian temui. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Hugo (Keith Allen) yang misterius, tetapi ia mampu membayar langsung di muka. Setelah beberapa hari Hugo tidak kelihatan, ketiga orang tersebut pun jadi curiga, apalagi ketika mobilnya masih ada di tempat parkir dan kuncinya terpasang di dalam. Setelah memaksa masuk, ternyata mereka menemukan Hugo sudah tidak bernyawa karena overdosis. Keadaan ditambah rumit ketika mereka menemukan koper besar berisi uang dengan jumlah yang sangat besar. Apakah mereka perlu lapor polisi dan kehilangan uang tersebut, atau harus 'menutupinya' karena mereka yakin bahwa tidak akan ada yang mencari Hugo?

Oh I really like this film! Entah mengapa selalu ada yang berbeda setiap menonton film Eropa. Lewat debutnya ini, kita bisa melihat formula-formula khas Danny Boyle yang juga akan ia pakai di kemudian hari. Narasi monolog di awal dan akhir, pacing yang cepat, angle kamera yang unik, serta suasana vibrant di background. Walaupun memiliki tema dan cerita yang sedikit brutal, tetapi tetap ada sedikit nuansa black humor khas film British. Bahkan adegan pembuka film ini membuat saya berfikir bahwa saya akan menyaksikan film komedi. Boy was I wrong, really wrong. Film ini membawa saya ke dunia yang terasa nyata, tetapi cukup surreal. Saya merasakan bagaimana dilema moral dihadapi oleh ketiga kawan dekat ketika menemukan sebuah kesempatan bagi mereka untuk memiliki segalanya. Walaupun kesempatan tersebut harus datang dengan konsekuensi yang tidak murah juga harganya. Setiap detik, setiap twists and turns, terasa unexpected dan exciting. Dari apa yang saya pikir akan menjadi film komedi, berubah menjadi sebuah film thriller yang makin lama makin menegangkan. Kisahnya mungkin terdengar simple dan bahkan sebenarnya sangat bisa dirangkum menjadi satu paragraf kecil, tetapi Boyle tetap menjaga tensi film ini bahkan menaikkannya setiap menit film berjalan. Tanpa perlu menampilkan muncratan darah atau gore tingkat tinggi, Shallow Grave juga mampu memberikan aura disturbing lewat pengambilan gambar dengan angle yang tepat. Suasana paranoia dan anxiety juga sangat berhasil ditampilkan dalam film ini lewat alunan musik yang sepertinya selalu hadir di film-film horror.

The core theme of this film is definitely greed. Dan apa yang paling bisa menggambarkan keserakahan jika bukan uang? Shallow Grave ingin memperlihatkan bagaimana uang bisa membuat seseorang rela melakukan apa saja, bahkan berkhianat hingga membunuh. Dan sama seperti kebohongan, untuk menutupi kejahatan diperlukan pula kejahatan lainnya. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan terjatuh juga kan. That will lead us to a spiralling stairs of doom. Yang juga menjadi pertanyaan yang diangkat film ini adalah apakah hal-hal yang dilakukan demi mendapatkan uang tersebut benar-benar worth all the trouble? Apakah uang yang didapatkan tersebut benar-benar akan membuat mereka senang? Apa yang mereka lakukan tersebut nyatanya malah membuat mereka paranoid dan mengalami hal-hal yang lebih tidak mengenakkan lagi. 'Seru' melihat ketiga karakter yang awalnya penuh canda tawa ini lama kelamaan saling curiga dan melawan satu sama lain, yang pada akhirnya membuat saya bingung memutuskan siapa yang paling baik atau siapa yang paling jahat di antara mereka. Mungkin judul film ini juga menjadi hint dari karakter-karakter yang shallow ini ya (in a good way). Dan setelah kira-kira 90 menit film ini berjalan, film ini berujung dengan salah satu ending terbaik yang pernah saya tonton. Darkly ironic. 

Banyak yang mengatakan bahwa karakter-karakter ini berubah menjadi sangat unlikeable serta cenderung komikal dan tidak realistis. Kita punya David yang bekerja sebagai akuntan, Juliet seorang dokter sedangkan Alex adalah jurnalis. Grup yang sebenarnya cukup random dan sedikit terkesan terlalu 'pas banget' untuk meng-complement naskah yang ditulis oleh John Hodge ini. Tetapi bagi saya hal tersebut memang disengaja, untuk memberikan kesan satirnya. Ketiga karakter utama film ini jelas tidak ditulis untuk menjadi sekelompok role models, tapi mereka juga bukan orang jahat juga (di awal sih), bahkan cenderung seperti orang-orang biasa yang sering kita temui di masyarakat...well, but they made terrible choices. Nah itu tadi, se-unlikeable apapun karakter-karakter ini, di beberapa bagian saya bisa mengerti mengapa mereka melakukan hal-hal yang mereka lakukan. Speaking of characters, para aktor yang memainkan peran-peran tersebut berhasil memberikan penampilan yang cemerlang. Ewan McGregor, yang saat itu masih bukan siapa-siapa dengan baik bermain sebagai Alex, yang bisa dibilang 'the bad boy' in the group, sekaligus otak dari aktifitas tersebut. Sedangkan Christopher Eccleston juga berhasil membawakan karakter yang awalnya terkesan cupu kemudian berubah menjadi depresi dan traumatis dalam diri David. Serta walaupun peran Kerry Fox sebagai Juliet yang saya rasa paling lemah diantara ketiganya, tapi tetap cukup bagus berperan sebagai penengah dalam trio tersebut.

Overview: Film yang sleek, thrilling and moral-questioning. Shallow Grave adalah sebuah debut yang sangat brillian dari future Oscar winner, Danny Boyle. Menonton film ini seakan menyaksikan sebuah roller coaster yang memberikan kita gambaran bagaimana hal-hal materiil dapat membutakan bahkan ketiga sahabat dekat sekalipun. Mungkin agak sedikit disturbing dan karakternya tidak likeable, tetapi hal tersebut yang membuat film ini menjadi unik. Premis yang sederhana seperti ini setelah dipoles dengan akting yang mumpuni, musik yang pas serta direksi yang tight menjadikan Shallow Grave adalah tontonan yang sangat menyegarkan, seru dan mampu membuat saya lengket bertahan menonton film ini dari awal hingga selesai. And oh what a perfect ending!

Shallow Grave (1994) | United Kingdom | 92 minutes | Crime, Thriller | Rated R for scenes of strong grisly violence, and for some language and nudity | Cast: Kerry Fox, Christopher Eccleston, Ewan McGregor, Ken Stott, Keith Allen, Colin McCredie | Written by: John Hodge | Directed: Danny Boyle

2 comments: