Tuesday, May 12, 2009

"You must protect her from any kind of excitement. And I do mean any kind, Mr. Kerner"

Good Bye Lenin! (2003) bersetting di East Berlin pada tahun 1989-1990, saat masa2 tembok Berlin runtuh. Bercerita mengenai Alexander Kerner (Daniel Brühl) yang tinggal bersama ibu nya yang berjiwa sosialis, Christiane (Kristin Sass) dan kakak ceweknya, Ariane (Maria Simon) & anaknya yang masih bayi, Paula. Di saat Alex ikut berdemo anti-goverment, ibu nya yang menyaksikannya mendapat heart attack dan tergeletak koma selama 8 bulan. Dalam rentang waktu 8 bulan itu, banyak hal berubah. Tembok Berlin runtuh, yang membuat Jerman bersatu. Kaum sosialis di daerah East harus bertoleransi dengan kehadiran kaum kapitalis dari Barat. Tanpa disangka, Ibu Alex terbangun dari koma nya, walaupun begitu ia masih dalam keadaan rentan dan tidak boleh mendapatkan berita yang membuatnya terkejut. Sebagai seorang yang beridealis tinggi, pasti lah Ibu Alex akan terkejut mendengar kenyataan tentang negaranya. Maka dari itu, Alex berusaha untuk membohongi dan 'menciptakan' kembali East Berlin untuk Ibu nya.

What I noticed dari film ini adalah..
  1. Ide cerita nya gilaaa!! Keren banget. Gw suka banget sama cerita nya. Dramatic and touching. Usaha2 Alex agar Ibu nya gak dapet heart attack lagi patut diberi applause meriah. Gila banget dia sampe nyari2 bungkus2 makanan bekas yang udah ga dijual lagi sampe2 bikin fake news broadcast sendiri.
  2. Walaupun ada embel2 Comedy, film ini tidak menawarkan lelucon slapstick murahan. Walaupun ya, beberapa bagian dari film ini terlihat mustahil dan terlalu coincidential, tapi entah kenapa jokes2 di film ini membuat film ini terlihat real. Tidak over-exposed dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Lucu? Depends.
  3. Daniel Brühl terlihat seperti campuran Gerard Way & Emile Hirsch. Gw sampe2 membayangkan ia akan teriak (di salah satu adegan) menyanyikan lagu MCR. Walaupun begitu akting nya gak buruk. Bagus malah. Sama seperti entire cast di film ini yang menurut gw udah cukup baik memainkan perannya.
  4. Scene dimana Alex teriak yg gw sebut diatas, dibarengin dengan kembang api perayaan kemenangan Jerman di World Cup memberikan gw goosebumps.. Kapan Indonesia menang ya? Boro2 menang, masuk aja masih lama hahaha no offense
  5. Melihat behind the scene film ini, gw (dan lo semua) gak bakalan nyangka bahwa betapa banyak special effect yang dipake untuk menciptakan East Berlin di tahun 1990 (syuting taun 2001). Almost flawless! Alus banget dan gak keliatan itu pake 3D special effect.
  6. Scene favorit gw (dan salah satu terlucu) adalah saat Alex memberikan speech di ulang taun ibu nya. Pas banget di luar flat mereka, di salah satu gedung lagi digelar spanduk gede Coca Cola (westernization adalah bentuk kapitalis). Dan scene paling menyentuh adalah scene2 setelah Ibu Alex membocorkan rahasia tentang Ayah mereka.
  7. Film ini sangat agak susah diikutin buat yang ga ngerti tentang sejarah sosialis/kapitalis di Jerman sana (termasuk gw, yang harus nge cek di om wiki dulu hahaha). Tapi gw sih cuek dan let it flow aja, karena eventually ngerti2 juga kok.
  8. Ending nya sangat bagus. Agak sedikit bingung gw awalnya, mana yang bener? Tapi gw gak akan spoil disini. Setelah di search di om wiki juga, akhirnya gw tau, dan ini membuat film ini lebih kuat lagi pesan moralnya.
In conclusion: Fvvck, I love this movie!!! Selain memberikan edukasi tentang sejarah Jerman (negara luar satu2nya yg didukung oleh orang tua gw untuk tempat gw kuliah, Amin aja deh), tapi juga kita diajarkan tentang cinta seorang anak terhadap Ibu nya (jangan cinta Ibu sama anak nya aja dong hahaha) yang patut kita teladani. Ya gausah se-ekstrim Alex sih. Lots of memorable scenes dan adegan2 yang memancing senyum kita. Dan atmosfir nya entah kenapa sangat convenience. A sweet movie and yes, I highly recommend it!

9/10

3 comments:

  1. Review2 lo selalu bikin gue pgn nntn filmnya deh riz ckck heran

    ReplyDelete
  2. kalo yg ini yg salah satu highest must watch fi! kereeeeeen bgt!!!

    ReplyDelete
  3. belum pnah nonton sih.. tapi baca sinopsisnya jadi inget film korea, umhh... lupa apa judulnyaaa.. bond family kalo gag salah... film komedi gitu, dengan kisah yang hampir2 mirip... ceritanya seorang ayah di korsel punya istri lain di korut, terus si Bapak ini mau mati, dan warisannya baru akan diberikan ke anak2nya kalo korsel dan korut bersatu. Alhasil, anak2nya *yang kepengen harta warisan Bapaknya* berusaha mewujudkan bersatunya korut korsel dengan sejumlah kebohongan... sumpah ni film kocak abis kok... ide2nya hampir mirip ya? mungkin salah satu ada yang meniru?

    ReplyDelete