Plot: Film mutliplot ini memiliki 3 sentral cerita yang masing-masing karakternya sedang dilanda kegalauan. Yang pertama adalah Sam (Josh Radnor), seorang penulis cerita yang sedang mengalami masa galau dalam karirnya yang sedang stagnan. Di tengah perjalanan ke sebuah agency, ia menemukan seorang anak kecil, Rasheen (Michael Algieri) yang terpisah dari keluarganya di subway, dan ternyata Rasheen adalah seorang yatim piatu yang telah berpindah-pindah panti asuhan. Terpengaruh rasa kasian, Sam memutuskan untuk menampungnya sementara. Lalu teman baiknya, Annie (Malin Akerman), seorang yang penyakit alopecia juga tengah galau terhadap kisah cintanya, serta teman baik Sam yang lain, Mary (Zoe Kazan) yang menghadapi dilema karena pacarnya ingin mengajaknya pindah ke luar kota.
Review: Pernah menonton salah satu serial komedi How I Met Your Mother? Belum pernah? Kemana aja lo? Hahaha kalo yang udah pernah, atau bahkan suka banget (termasuk gw) pasti tidak asing dengan sosok Josh Radnor. Bagi yang gak tau (masa sih penonton HIMYM gak tau?), Radnor adalah pemeran sentral cerita dalam HIMYM, Theodore 'Ted' Mosby. Tahun lalu, Radnor meluncurkan film perdananya yang ia tulis, bintangi dan bahkan sutradarai sendiri pada festival Sundance 2010. Film yang berjudul unik ini memenangkan Audience Awards untuk Favorite US Drama. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan buat first-time director. Tapi entah mengapa setelah menonton film ini (2x malah), film ini kok gak begitu 'wah' ataupun menangkap atensi gw ya?
Happythankyoumoreplease (shiz, I love typing it, if there's any award for movie titles, this could be the frontrunner) mostly revolves around relationship, dan itu semua ditandai dengan 'being mature'. Misalnya saja cerita Sam yang menampung sang lost boy dan belajar untuk mengurus orang lain, atau cerita Mary Katherine yang memiliki dilema gara-gara pacarnya pengen banget pindah ke LA, padahal Mary sangat mencintai NY dan membenci LA. Walaupun memiliki lebih dari satu cerita, setiap sentral karakter di masing-masing cerita ternyata memiliki hubungan pertemanan.
Dengan memakai sistem multiplot seperti ini, film ini jadi kerasa tanggung. Gw suka dengan idenya sebenernya, memiliki potensi untuk membuat cerita yang sederhana tapi tetap menohok. The thing is, dengan ambisi menggabungkan semua cerita itu menjadi satu membuat menonton film ini jadi nanggung. Cerita-ceritanya memiliki +/- masing-masing tapi kayaknya kurang tergali.Misalnya kisah Sam sendiri. Apa yang gw tangkap dari situ, Sam itu tak lain dari proyeksi Ted Mosby, karakter Radnor dalam HIMYM, tapi less cheerful dan less positive-thinking. Membuat gw masih merasakan bayang-bayang Ted dalam cerita Sam ini. Sedangkan cerita yang lain, walaupun dimaksudkan juga ikut menginspire tapi kok rasanya gak begitu greget. Atau cerita Annie yang kerasa gak meaning-meaning banget, atau memang gw gak ngerti haha
Sebagai film indie, film ini ternyata memiliki nama-nama yang cukup dikenal oleh penonton awam (baca: gw). Nama seperti Malin Akerman (Watchmen), Kate Mara (127 Hours), bahkan Tony Hale dari Arrested Development, serta ada cameo dari Richard Jenkins (The Visitor). Penampilan mereka tidak ada yang begitu stand-out maupun berkesan. Malah beberapa gw bilang gak begitu bagus. Merasa sangat annoying di beberapa performa Malin Akerman dalam film ini, atau memang dibuat seperti itu? Kayaknya enggak sih. To be honest juga, Josh Radnor is not that great of an actor. Seperti yang gw bilang diatas, masih ada 'Ted Mosby' dalam aktingnya. Gw jg gak begitu suka dengan pemeran Mary Katherine (Zoe Kazan) dan pacarnya (Pablo Schreiber). Sayang lho, padahal cerita mereka yang menurut gw mempunyai pesan dan dialog yang paling oke.
Tapi untungnya hasil film ini tidak begitu buruk. Film ini memang tidak mengandalkan shot, editing maupun score sekelas state-of-the-art. Film ini disajikan dengan begitu sederhana. Apa yang membuat Happythankyoumore jadi lebih enak disaksikan adalah dengan bantuan pilihan musik yang surprisingly enjoyable. Penempatan musik di sebagian besar scenenya diletakkan dengan pas dan gak jarang juga membantu membawa sense dan atmosfir yang dimaksudkan oleh Radnor. Setidaknya itu membuat film ini jadi lebih watchable. Memang pada hakikatnya (apa deh) film ini bukan tipe film yang membuat pikiran kita jungkir balik, tapi dengan kesederhanaanya, film ini menawarkan sebuah tontonan ringan yang sayangnya tidak akan terlalu teringat lama dalam pikiran.
Happythankyoumoreplease memiliki alunan cerita dan dialog yang menurut gw sangat jauh dari kesan klise. Keliatan banget kok dari cara Radnor mengemas semua karakter dan turns of events dalam film ini. Tapi dari situ malah terasa sisi familiar dengan masalah2 yang sering dijumpai di sekitar kita. Yang menjadi masalah adalah, dengan ide cerita yang multiplot seperti ini, film ini terasa jadi sedikit ngalor-ngidul. So much thing is going on. I actually know the reason why it won the Audience Award, it has its poignant moments. Tapi entah mengapa bagi gw, film ini tidak memiliki that much charm yang mampu mengikat gw. It'll probably gonna be that simple indie movie that people will love so much. Seperti (500) Days of Summer taun lalu, tapi sayangnya, this movie is not for me. And Josh Radnor, keep up the good work!
(***)
Paperstreet Films
Cast: Josh Radnor, Malin Akerman, Michael Algieri, Zoe Kazan, Tony Hale, Pablo Schreiber
Written and directed by: Josh Radnor
Judulnya bagus ya :)
ReplyDeleteBtw, boleh izin masang link blog ini di blog saya?
silahkan :) terima kasih ya!
ReplyDelete