Sunday, March 20, 2011

Review: Conviction (2010)

Plot: Betty Anne Waters (Hilary Swank) adalah seorang ibu dengan dua anak yang sedang berkuliah di law school. Tujuannya menjadi seorang pengacara hanya satu: membebaskan adiknya, Kenneth Waters (Sam Rockwell) yang selama ini dipenjara akibat dirinya didakwa bersalah dalam suatu kasus pembunuhan. Yakin bahwa adiknya tidak bersalah, Betty menghabiskan bertahun-tahun untuk lulus dan mendapat izin menjadi pengacara untuk adiknya. Pengabdiannya untuk sang adik nyatanya menjadi sebuah perjuangan panjang yang tanpa ia sadari juga mengorbankan keluarganya sendiri.

Review: Mengingat kembali award season kemarin, ada satu nama yang terselip, dan menurut gw muncul out of nowhere, di dalam nominasi Best Actress pada perhelatan Screen Actors Guild Award; Hilary Swank. Swank jelas bukan nama yang asing di Hollywood. Swank juga menjadi salah satu dari sekian aktris yang sudah 2x mendapat piala Oscar, dan 2-2nya berasal dari kategori Best Actress in a Leading Role. Suatu prestasi yang sebenarnya bisa dibilang sungguh membanggakan. Swank pertama kali meraihnya lewat film Boys Don't Cry ketika ia memerankan seorang pria transgender lalu yang kedua melalui Million Dollar Baby, yang juga meraih Best Picture di tahun 2005. Conviction adalah filmnya untuk tahun 2010, disutradarai oleh Tony Goldwyn yang juga adalah seorang aktor, walaupun tidak berperan disini.

Kalau boleh jujur, menonton film ini menjadi pengalaman yang cukup membosankan. Diangkat dari sebuah kisah nyata yang kalo boleh gw katakan, sangat sangat luar biasa inspiring, Conviction hadir dengan hasil yang lumayan mengecewakan. Kalau melihat ceritanya, Conviction itu bener-bener inspiratif. Sebuah perjuangan penuh dengan determinasi, pantang menyerah dan tentu saja loyalitas seorang kakak terhadap adiknya yang ia sayangi hingga harus mengorbankan keluarganya sendiri memang menjadi sebuah kisah nyata yang mengharukan. Tetapi ketika cerita tersebut di-translate menjadi sebuah naskah oleh Pamela Gray dengan arahan dari sutradara Tony Goldwyn, Conviction berujung pada sebuah film yang sedikit manipulatif.

Bukanlah tempat gw disini untuk men-judge karakter Betty Anne Waters dan semua tindakan yang ia lakukan. Memang menjadi sebuah keputusan yang berat ketika harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya di-wrongfully accused atas kejahatan yang tidak adiknya lakukan. Yang ia lakukan adalah menghabiskan waktu, uang dan tenaga untuk menjadi pengacara dan membuktikan adiknya tidak bersalah serta di waktu yang bersamaan tanpa sengaja 'mengabaikan' keluarganya sendiri. Tetapi apa yang ditampilkan dalam film ini membuat gw berfikir bahwa karakter Betty itu kok sedikit bodoh ya? Atau terlalu naif? Gw yakin dalam kenyataan gak begitu, tapi lewat film ini, sorry to say, gw harus berfikir demikian. There are no really explanation about sister-brother chemistry, jadinya gak begitu convinced dengan tindakan Betty. Like a stupid blind faith that doesn't have a base. No offence. Bahkan menurut gw film ini malah membuat Betty terlihat sangat egois.

Tetapi untungnya sih, film ini masih ditolong oleh 3rd act yang lumayan bikin terharu. Setelah dibikin ngantuk di awal hingga pertengahan film, bagian-bagian menuju ending mulai bisa membangkitkan semangat nonton lagi. Sepertinya film ini juga ingin mengangkat betapa berpengaruhnya sebuah tes DNA dalam investigasi nowadays yang dahulu belum sering dipergunakan. Film ini juga turut dibantu oleh penampilan cast yang memang bermain baik, gak begitu wow, tapi masih lumayan lah. Selain Swank yang juga menurut gw bermain gak begitu spesial, ada Sam Rockwell yang lumayan bagus tapi sayangnya screen time sedikit, lalu Minnie Driver, Juliette Lewis, Peter Gallagher dan Melisa Leo (!) yang cukup bisa menaikan derajat film ini menjadi tontonan yang akhirnya mampu gw selesaikan.

Conviction hanyalah sebuah film yang gw consider sebagai angin lalu. Seperti angin, film ini akan menjadi film yang asal lewat aja. Tetapi berbeda dengan film-film sampah, seperti angin pula, Conviction masih bisa membawakan suatu sensasi menonton yang cukup emosional dan mengharukan. Walaupun harus menunggu agak lama untuk mendapat sensasi seperti itu diakibatkan naskahnya yang kelewat dragging dan tidak begitu moving di awal hingga tengah-tengah. Heran juga apakah Hilary Swank terlalu loveable dimata rekan-rekannya hingga mampu menyelipkan namanya di nominasi SAG? Karena penampilannya sangat biasa disini, like we've seen her play it before. Untungnya setelah itu gaungnya juga tidak terdengar lagi. Anyways, Conviction overall bagi gw cukup mengecewakan. Kalau saja 3rd act nya tidak dibikin seemosional itu, sepertinya Conviction bisa saja menjadi salah satu film paling membosankan tahun lalu.

(**1/2)
Conviction (2010) | Biography, Drama | Rated: R | Cast: Hilary Swank, Sam Rockwell, Minnie Driver, Melissa Leo, Ari Graynor, Loren Dean, Clea DuVall, Juliette Lewis, Peter Gallagher | Written by: Pamela Gray | Directed by: Tony Goldwyn

2 comments:

  1. filmnya mungkin memang sedikit mengecewakan ya? tapi kisahnya sendiri sebenarnya sangat inspiratif...

    ReplyDelete
  2. filmnya menurut saya sangat mengecewakan haha sayang, padahal memang ceritanya sangat inspiratif

    ReplyDelete