Thursday, March 3, 2011

Intermezzo: I'm just gonna leave it here....

LOL. Ini hanyalah sebuah tulisan gak penting dan mostly ditulis karena masih ada rasa kesal yang tertanam di hati semenjak kekalahan TSN. Lebay memang. Bodo amat ah. Silahkan di click more kalo mau baca 'curhatan' gak penting gw ini.

Dana Brunetti adalah salah satu produser The Social Network dan Harvey Weinstein adalah salah satu orang yang memback-up The King's Speech. Weinstein lebih dikenal dengan sebutan 'The Oscar Whisperer' berkat keahliannya mempromosikan film-filmnya ke ajang Oscar dengan suksesnya. Contoh paling memorable, The English Patient dan Shakespeare in Love yang tanpa diduga berjaya di Academy Awards, yang padahal kualitasnya gak bagus-bagus amat. Serta ketika The Reader 'merebut' posisi The Dark Knight menjadi nominator Best Picture tahun 2009. Atau mungkin tahun ini; ketika The King's Speech meluluh-lantakkan kejayaan The Social Network, film kesayangan kritikus tahun lalu.

Citizen Kane sendiri adalah film yang disutradrai, ditulis dan juga dibintangi oleh Orson Welles. CK adalah salah satu film yang dielu-elukan sebagai 'the greatest movie ever made'. Saat ini, film tersebut menduduki peringkat pertama Top 100 dari AFI (American Film Institute) juga majalah film legendaris, Sight & Sound dari UK, bahkan bertahan dalam posisi itu bertahun-tahun, mengalahkan The Godfather atau film-film klasik lainnya. Banyak pula kritikus yang setuju dengan pendapat ini. Film keluaran tahun 1941 ini dinominasikan untuk 9 Oscar dan anehnya hanya menang satu kategori yaitu untuk Best Original Screenplay. Yang menang saat itu? How Green Was My Valley. Yang katanya lagi, menjadi sebuah keputusan yang cukup aneh.

Ketika The Social Network diluncurkan, dengan segala ke-jeniusannya di segala aspek, TSN digadang-gadang pula sebagai 'this year's Citizen Kane'. Best Film of our century juga katanya. Sebuah 'predikat' yang menurut gw masih terlalu dini untuk disematkan. Tapi, somehow, gw yakin omongan tersebut tidak salah. TSN adalah salah satu film terjenius yang pernah gw tonton, setiap ditonton ulang, semakin bagus. Gak cuman gaya penyutradaraan Fincher yang sangat luar biasa gemilang, script paling superb yang pernah ditulis tahun lalu, atau mungkin dekade ini -atau abad ini, penampilan cast muda yang sangat talented, sebuah cerita yang universal. Gw yakin, 10 tahun atau bertahun-tahun lagi, The Social Network akan terus diingat sebagai salah satu film yang monumental dan benar-benar men-sum up generasi kita.

Dari situlah sepertinya mengapa takdir TSN tak jauh berbeda dengan takdir Citizen Kane. Memang dipecundangi di ajang Academy Awards, tapi lihat hasilnya. Selama gw aktif menelusuri movie-blogger2 expert di US, atau dimana, judul Citizen Kane sangat sering disebut. How Green Was My Valley? Jarang, ketika disebut pun hanya karena film ini menang atas Citizen Kane. Uniknya, Harvey Weinsten menyadari hal tersebut. TSN adalah Citizen Kane, TKS adalah How Green Was My Valley. Dua film yang memang bagus (sayangnya gw belom nntn 2-2nya) hanya saja, satu lebih baik. Pertanyaannya, berdasarkan siapa?

Gw sempat kasian dengan nasib HGWMV, dicemooh hanya karena menang atas CK, padahl filmnya gw yakin gak jelek2 banget kok. Sama seperti Crash tahun 2006 lalu. Gw suka sama filmnya, menurut gw sangat thought-provoking, tapi ketika kemenangannya atas Brokeback Mountain, semua orang jadi membencinya. Walaupun memang ada yang gak suka bukan karena alasan itu, tapi sebagian iya. Ketika gw menyadari hal itu, gw jadi malu. There I said it, MALU. TKS itu bukan film jelek, tapi memang gak sebagus TSN. Tapi apakah karena dia menang atas TSN gw harus membencinya? Enggak lah. Walaupun menurut gw sedikit overrated. Namanya juga penghargaan kan? The way I see it, itu hanyalah sebuah 'personal choice' dari sekumpulan orang aja. Personal choice kan berarti gak harus sama dong sama pilihan kita?

Disini, gw mungkin akan officially menutup lembaran pahit TSN yang memang menyesakkan. Sebuah pelajaran baru: don't get too attached on what Oscar voters think. They dont decide what movie you should LOVE. They decide what THEY love. Sayangnya, selain The Social Network, gw belom pernah bener-bener mengharapkan satu film untuk menang. Maksud gw, BENER-BENER ngarepin. Selain TSN mungkin cuman The Departed. Jadi agak kesel ++ lebay aja taun ini. Maaf ya yang bosen dengerin curcolan gw selama ini, dan maaf TeamTKS atau TeamHooper kalo ada yang tersinggung. Dan hari-hari mengolok-olok TKS harusnya berenti sejak post ini. Walaupun masih sakit hati, insyaAllah ikhlas.

Welcome, 2011. Semoga semakin asyik.

5 comments:

  1. setuju bgt riz, selalu deh weinstein ngerebut film yg lebih pantes, tapi bukan weinsteinnya sih, votersnya itu yg lebih bego. dan kings speech bener bener overrated,banget. bagus sih gw akuin, tapi untuk oscar tuh masih kelas bawah bgt. gila mendingan tsn dipecundangin inception deh drpd tks, malah kata gw untuk best pic msh bagusan the fighter ke mana2 ketimbang tks. ya mau diapain lagi, yg penting tsn udah menang banyak critic, fincher juga. yeaaah #TeamTSN

    ReplyDelete
  2. yep, the fact that tsn won most of the critics awards berarti tsn itu memang bener2 bagus.

    ReplyDelete
  3. Komen yaaa riz, maaf nih, aku punya pendapat yang berbeda sama kamu, lepas dari segala kebagusan yang kamu bilang tentang TSN, yang aku akuin memang bagus tapi kalau kita telisik lagi film2nya Fincher, kyknya aku uda pernah nulis di preview oscarku, TSN jelas masih dibawah kualitas Fight Club dan se7en. Ini buatku ya, dan setelah discuss sama temenku (yg jelas kemampuannya ttg film jauhhhhh lebih tinggi dari aku), dia juga berpendapat yang sama, bahkan for him, TNS is 1 of 3 Fincher's worst. Menurutnya, yang menolong Fincher dalam TSN ada dua hal, DOP dan scriptwriternya, ya sekedar sharing sih, dan menurutku lagi The King's Speech deserved kok menjadi best pic, karena film ini jelas sangat humanis :D

    ReplyDelete
  4. Terima kasih mbak sebelumnya untuk komennya :) But for me, after numerous repeat viewings, The Social Network bisa dibilang Fincher's best. Kalau hal ini memang masalah selera kan ya hehe contohnya saya mikir Fight Club memang bener-bener bagus, but I think it was a bit overrated. Hmm masih urusan selera, I loathe TKS so much, so I'm not gonna talk about it here, made a promise about that lol.. Kalau masalah humanis, TSN juga humanis kok mbak menurut saya, it talks the need of being popular, greed and jealousy.

    ReplyDelete
  5. Oiya mbak nambahin juga hehe saya udah nntn behind the scene TSN yang bener2 membuat Fincher layak dijadikan 'Best Director'. Contohnya bagaimana ia bener2 concern tentang detail di scriptnya, berkali-kali adu mulut sama Aaron Sorkin (gak sampe berantem sih, lebih ke diskusi). Terus seinget saya sih, sang DOP nya lah yang bilang kalo Fincher bener-bener 'mengatur' semua scene, semua shot yang diambil oleh sang DOP itu, Fincher juga turut ambil alih.

    ReplyDelete