85th Academy Awards Nominations: Ar-go F*ck Yourself!

Oh my. Seperti yang sudah berulang kali saya sebutkan, tahun 2012 adalah tahun yang bagus untuk perfilman. Setiap tahunnya, selalu saja ada yang mengejutkan dalam pembacaan nominasi Academy Awards. Perhelatan akbar yang juga 'penutup' awards race ini baru saja me-reveal nama dan film terpilih yang masuk dalam ke-24 nominasi mereka, yang sebagian dibacakan oleh Seth McFarlane (yang juga akan menjadi host pada malam penganugerahan nanti) dan Emma Stone hari Kamis kemarin. Tahun ini bagi saya menjadi salah satu tahun paling unpredictable selama saya mengikuti awards race. Tak sampai disitu, setelah dibacakan nominasi Oscar sekalipun, this race still had a few surprises on its sleeves.

Sepertinya akan begitu panjang jika saya tulis co-pas semua list nominasi Academy Awards ke 85 disini. Saya akan berbagi sedikit reaction saya saja terhadap nominasi-nominasi tersebut. Untuk list yang lebih lengkap, silahkan lihat disini.

The Surprises:

• Ar-go F*ck Yourself, Affleck! This is, in my opinion, will go down in history as one of the biggest most surprising snubs of Oscar history ever. Lebay dikit. But, seriously, Ben Affleck sudah melanglang buana di berbagai festival, list top 10 critics, beberapa award shows dalam awards race tahun ini. Semenit sebelum nominasi Oscar diumumkan, saya yakin semua Oscar-watchers masih merasa Affleck adalah shoo-in dalam kategori ini lewat filmnya yang fantastis, Argo. Kealpaannya menjadi tanda tanya besar bagi saya. What happened? Do they hate Argo, walaupun film ini mendapat 7 nominasi, termasuk Best Picture dan Best Editing? Apakah director branch enggan memberikan nominasi untuk Affleck, despite the fact that Affleck got Directors Guild Awards nominations? Dan walaupun Affleck masuk dan tidak menang sekalipun, saya rasa tidak menjadi masalah. He would have had big competitions wih Spielberg, Lee and Bigelow (ha, go to the next point). Nominasi bagi saya sudah baik bagi Affleck. Sejauh awards race yang saya perhatikan, Affleck padahal sudah menjadi top 3. Biarlah ini menjad misteri Illahi.
• Zero Dark, Indeed. Hilangnya nama Kathryn Bigelow dalam nominasi Best Director mungkin bagi saya tidak begitu shocking. Filmnya sedang dihadapi banyak kontroversi, plus Bigelow sudah menang sebelumnya (bahkan dalam waktu dekat). Jadi walaupun bagi saya Zero Dark Thirty adalah the best directed film of the year (with Argo and Lincoln), absennya nama Bigelow masih bisa saya tolerir.
• Love for Amour. Film arahan Haneke ini tidak hanya mendapatkan nominasi dalam Film Berbahasa Asing Terbaik saja. Banyak yang telah menduga Amour akan dinominasikan juga untuk Best Original Screenplay, atau pun Best Actress untuk Emanuelle Riva. Nyatanya, ketiga hal tersebut menjadi kenyataan, plus raihan nominasi Best Picture dan Best Director juga dikantongi film ini. Oscar voter memang kebanyakan berusia agak tua, mungkin itu yang juga menjadi faktor. But Amour is still a great film, nonetheless. 
• Voters went wild on Beasts. Selain Amour, Beasts of the Southern Wild juga meraih banyak momentum. Beasts memang sudah mendapat banyak dorongan untuk meraih Best Picture, tetapi belakangan, buzz nya agak melemah. Ternyata dalam Oscar, Beasts sepertinya hidup kembali. Dan tak hanya meraih Best Picture, sutradara Benh Zeitlin, aktris cilik Quvenzhane Wallis (the youngest nominee ever), serta script nya pun juga turut dinominasikan.
• Suprised and snubbed actors: Kejutan-kejutan di kategori akting; Riva dan Wallis yang mem-bump Hellen Mirren (Hitchcock) serta Marion Cotillard (Rust and Bone) setelah mendapatkan SAG serta masuknya Joaquin Phonenix (The Master), setelah ia terang-terangan menghina awards shows, menggantikan posisi John Hawkes (The Sessions). Pada kategori Supporting Actor sepertinya tidak begitu ada kejutan, banyak yang sudah memprediksi nama-nama tersebut (but why the hell Alan Arkin got so much buzz, I personally didn't like him in Argo). Tetapi pemenang Best Supporting Actor pun sepertinya juga masih menjadi teka-teki. Sedangkan Supporting Actress, menyelipnya nama Jackie Weaver untuk Silver Linings Playbook membuat film ini menjadi film yang mendapatkan nominasi di semua kategori Akting setelah film Reds di tahun 1981).
• Pada kategori Screenplay juga tidak ada kejutan. Sayangnya disini menjadi satu-satunya nominasi untuk Moonrise Kingdom (and no Production Design at all). Tidak ada Perks maupun Master juga bisa diprediksi dari kemarin-kemarin. Not enough buzz.
• Walaupun Skyfall tidak mendapatkan Best Picture seperti yang sebagian orang impikan, film ini mendapat juga beberapa nominasi; seperti Sound Mixing serta Original Song. Anna Karenina dan The Hobbit juga mendapatkan multiple nods dalam sisi teknis. And none for The Dark Knight Rises. EXILED!
• Amour sepertinya kandidat terkuat dalam Best Foreign Language Film (d'oh!). Absennya film asal Perancis, Intouchables, yang telah mendapat banyak buzz belakangan ini serta banyak yang memprediksikan untuk meraih nominasi bagi saya hal yang tidak begitu mengecewakan. I didn't really like the movie. Biasa aja.
• Another happy surprises: Munculnya ParaNorman dalam kategori Best Animated Feature (it's so underrated), masuknya Searching for Sugar Man dalam Best Documentary Feature serta film kartun pendek Paperman yang muncul sebelum Wreck-It Ralph dalam nominasi Best Animated Short.

Well. Walaupun banyak sekali complaint yang saya punya, tetapi film-film atau nama-nama 'pengganti' jagoan saya tersebut sebenarnya juga tidak bisa saya katakan buruk. Amour and Beasts are both amazing films. Anna Karenina, The Hobbit, Mirror Mirror, Snow White and the Huntsman (yang meraih Visual Effect dan Cosutme) pun bagi saya memang baik dalam bidang-bidang teknis. We can't have everything we wanted. Dan saya sendiri cukup puas dengan nominasi tahun ini. It looks like it's Lincoln vs. Life of Pi vs. Silver Linings Playbook for the win right now. Kita tunggu saja beberapa minggu lagi, dengan awards dan guilds yang satu persatu membacakan hasil pemenang. Oh, what an exciting race!