Plot: Dengan ramainya bom-bom yang dicurigai sebagai aksi grup teroris, Sherlock Holmes (Robert Downey Jr) menyelidiki beberapa kejadian aneh yang berlangsung di beberapa negara yang semua tertuju kepada sebuah nama: Professor James Moriarty (Jared Harris). Setelah Holmes sukses menggagalkan pembunuhan seorang gypsy, Simza Heron (Noomi Rapace), mereka bertiga bersama sahabatnya yang kini telah menikah, dr. John Watson (Jude Law) bahu membahu untuk mencari kakak Simza yang ternyata tergabung dalam sebuah plot berbahaya yang disusun dengan cerdik oleh Moriarty. Holmes really have found his match.
Sunday, December 25, 2011
Saturday, December 17, 2011
Review: Martha Marcy May Marlene (2011)
Plot: Lucy (Sarah Paulson) tiba-tiba dikagetkan dengan sebuah panggilan telepon yang berasal dari adiknya, Martha (Elizabeth Olsen) yang selama 2 tahun ini telah memutus hubungan dengan keluarganya. Khawatir, Lucy kemudian menemukan darimana asal telepon tersebut dan berhasil menjemput Martha yang kemudian diizinkan untuk tinggal sementara waktu bersama Lucy dan suami nya, Ted (Hugh Dancy). Secara sekilas, Martha tampak sehat-sehat saja, tetapi yang Lucy tidak tahu adalah Martha ternyata tengah dalam proses melarikan diri dari sebuah cult yang abusive di bawah pimpinan Patrick (John Hawkes). Keadaan diperburuk ketika Martha mengalami disorientasi waktu dan paranoid terhadap keadaan sekelilingnya.
Friday, December 9, 2011
Review: The Ides of March (2011)
Plot: Stephen Meyers (Ryan Gosling) seorang, manajer kampanye junior untuk seorang gubernur, Mike Morris (George Clooney) yang mencalonkan dirinya untuk menjadi the next no.1 man in the world aka the president of USA. Meyers adalah seorang yang idealis dan cenderung naif, agak sedikit berbeda dengan seniornya, Paul Zara (Phillip Seymour Hoffman). Meyers kemudian tertarik dan mulai berhubungan dengan seorang intern bernama Molly Stearns (Evan Rachel Wood) yang ternyata menyimpan sebuah rahasia yang mampu menghancurkan kampanye Morris yang pada akhirnya berujung pada dilema Meyers untuk mempertahankan idealisme yang ia pegang selama ini.
Friday, November 25, 2011
Review: The Help (2011)
Plot: Eugenia 'Skeeter' Phelan (Emma Stone), seorang wanita yang baru saja lulus kuliah, kembali ke kampung halamannya. Skeeter bermimpi untuk menjadi penulis, ia bahkan tidak begitu memperdulikan masalah perkawinan dan keluarga seperti teman-temannya, salah satunya adalah Hilly Holbrook (Bryce Dallas Howard). Hilly bisa dibilang sebagai seorang 'ketua' informal di komunitas ibu rumah tangga di daerah tersebut. Ia kemudian menggagaskan sebuah ide untuk mewajibkan setiap keluarga membuat sebuah toilet tambahan khusus untuk para maid kulit hitam karena ia menganggap bangsa kulit hitam membawa 'penyakit'. Ketidaksukaan Skeeter terhadap perilaku rasis teman-temannya terhadap para warga kulit hitam memicunya untuk membuat sebuah buku mengenai kehidupan para maid di daerahnya dengan bantuan Aibileen (Viola Davis) dan Minni Jackson (Octavia Spencer) yang saat itu masih menjadi sebuah tindakan ilegal.
Saturday, November 12, 2011
Review: The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn (2011)
Plot: Tintin (Jamie Bell) adalah seorang jurnalis muda yang selama ini dikenal di kotanya berkat keahliannya memecahkan kasus ataupun misteri. Suatu hari, bersama anjing kesayangannya yang setia, Snowy, ia tanpa sengaja menemukan sebuah miniatur kapal 'Unicorn' yang legendaris di sebuah pasar serta membelinya. Tiba-tiba datang seorang asing bernama Ivanovich Sacharine (Daniel Craig) yang ingin membeli model kapal tersebut dari Tintin yang menolak untuk menjualnya kembali. Tanpa Tintin ketahui, model kapal 'Unicorn' tersebut ternyata menyimpan sebuah rahasia yang kemudian akan melibatkan Tintin pada sebuah petualangan internasional berbahaya bersama anjingnya serta seorang kapten kapal laut bernama Captain Haddock (Andy Serkis).
Friday, October 21, 2011
Review: Midnight in Paris (2011)
Plot: Gil (Owen Wilson) dan Inez (Rachel McAdams) adalah sepasang kekasih yang telah bertunangan dan sedang menghabiskan liburan bersama orang tua Inez di Paris. Gil adalah seorang penulis naskah film sukses yang ingin berganti haluan dan mewujudkan impiannya untuk menulis novel. Gil sangat mencintai kota Paris dan berencana untuk pindah kesana setelah menikah, hal yang bertolak belakang dengan Inez. Pada malam-malam yang awalnya Gil ingin habiskan untuk berjalan-jalan santai, ia malah bertemu dengan penulis-penulis dan seniman-seniman legendaris idola nya dan ia mendapatkan dirinya pada Paris tempo dulu. Apakah ini hanya sebuah fantasi milik Gil?
Sunday, October 16, 2011
Review: Cars 2 (2011)
Plot: Setelah menjuarai beberapa pertandingan nasional, kini saatnya untuk Lightning McQueen (Owen Wilson) merambah ke dunia balap internasional. Dalam pertandingan pertama World Grand Prix yang diselenggarakan di Jepang, Italy dan Inggris, McQueen turut membawa sahabatnya, Mater (Larry The Cable Guy). Dalam sebuah kebetulan, Mater tanpa sengaja terseret dalam sebuah investigasi menegangkan yang melibatkan agen-agen spesial rahasia, Finn McMissile (Michael Caine) dan Holly Shiftwell (Emily Mortimer).
Monday, October 3, 2011
Review: Melancholia (2011)
Plot: Film dimulai pada acara pernikahan Justine (Kirsten Dunst) dan Michael (Alexander Skarsgard). Pesta yang dirancang dan dibiayai oleh kakak Justine, Claire (Charlotte Gainsbourg) dan suaminya, John (Kiefer Sutherland) ini berawal sedikit awkward akibat keterlambatan Justine dan Michael akibat mobil limo yang mereka tumpangi terlalu panjang untuk melewati tikungan, membuat jadwal acara tersebut berantakan. And it all went downhill from there. Justine dengan tekanan dari sana-sini mulai ragu dengan pilihannya untuk menikah, yang pada akhirnya membuatnya depresi besar. Di sela-sela pesta tersebut, Justine sempat melihat sebuah bintang yang bercahaya terang yang kemudian diketahui bahwa bintang tersebut adalah sebuah planet yang diberi nama Melancholia. Sebuah planet besar yang diduga-duga akan menabrak bumi dalam waktu beberapa hari.
Wednesday, September 28, 2011
Review: Drive (2011)
Plot: Seorang stuntman driver untuk film-film Hollywood (Ryan Gosling) adalah seorang pribadi yang dingin dan terkesan tak banyak omong. Diceritakan pula ia sering disewa oleh para kriminal untuk mengantarkan mereka agar terbebas dari kejaran polisi setelah mereka melakukan suatu tindakan kejahatan. Ketika sang driver ini pindah ke satu apartemen, dirinya tanpa sengaja bertemu dengan tetangga flatnya, Irene (Carey Mulligan) dan anaknya, Benicio (Kadeon Leos). Akhirnya lama-lama mereka berdua pun menjadi dekat. Suatu hari, suami Irene, Standard (Oscar Isaac) yang selama ini berada di penjara telah dibebaskan. Ternyata keluarnya Standard dari penjara malah mampu membahayakan keadaan istri dan anaknya akibat sebuah perjanjian Standard yang melibatkan mobster-mobster LA, Bernie (Albert Brooks) dan Nino (Ron Perlman). Akibat rasa peduli terhadap Irene dan Benicio, sang driver ini pun setuju untuk membantu Standard sampai rela berkorban bagi mereka.
Monday, September 26, 2011
Review: Win Win (2011)
Plot: Mike Flaherty (Paul Giamatti), seorang lawyer sekaligus pelatih part-time wrestling di sebuah sekolah menengah atas. Baik di tempat kerja maupun wrestling team-nya, tidak ada hasil yang memuaskan bagi Mike. Dengan alasan untuk mendapatkan uang perawatan, Mike menyetujui untuk mengurus kliennya, seorang lansia, yang kemudian ia tempatkan di sebuah nursing home. Tiba-tiba, seorang anak yang mengaku cucu dari kliennya bernama Kyle (Alex Shaffer) yang kabur dari rumah dan datang untuk tinggal bersama sang kakek. Tanpa sengaja, Mike menyadari bahwa Kyle adalah seorang remaja dengan keahlian wrestling yang sangat baik. Dari situ, Mike pun kemudian memasukkan Kyle ke sekolah dan wrestling team yang ia latih. Dimulailah sebuah hubungan timbal balik yang, disadari atau tidak, menguntungkan keduanya.
Monday, September 12, 2011
Review: Rise of the Planet of the Apes (2011)
Plot: Will Rodman (James Franco) adalah seorang scientist yang sedang berusaha untuk mencari obat penyakit alzheimer yang juga diderita oleh ayahnya, Charles (John Lithgow). Seekor kera yang menjadi bahan eksperiment-nya mendadak menjadi agresif dan mengacaukan pertemuannya dengan anggota dewan dan memaksa boss Will, Steven (David Oyelow) untuk menghentikan percobaan obat yang diberi nama ALZ-112 tersebut. Ternyata, kera tersebut berubah agresif bukan karena side-effect obat, tetapi protektif oleh anaknya yang baru saja lahir, yang kemudian diasuh oleh Will. Kera yang kemudian diberi nama Caesar (Andy Serkis) ternyata mendapat dampak dari obat ALZ-112 tersebut dan lama kelamaan menunjukkan kecerdasan yang meningkat pesat. Tanpa Will ketahui, pada akhirnya Caesar akan berevolusi menjadi lebih pintar dan memimpin sebuah revolusi yang akan mengubah bumi selamanya.
Sunday, September 4, 2011
Tuesday, August 23, 2011
Thursday, August 18, 2011
Review: Senna (2010)
Plot: Bagi penggemar Formula 1, nama Ayrton Senna mungkin tidak asing lagi. Di akhir dekade 80an hingga awal dekade 90an, Senna adalah seorang pembalap muda yang mampu mengantongi predikat World Champion sebanyak tiga kali. Senna juga sering digadang-gadang sebagai salah satu pembalap terbaik yang pernah ada, berkat keluwesannya dalam membalap. Film ini adalah sebuah dokumenter mengenai jatuh bangun karir Senna di dunia F1, mulai dari awal yang masih naif, perseteruannya dengan sesama pembalap Alain Prost yang penuh kontroversi, hingga kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya dalam satu pertandingan.
Labels:
Documentary,
movies
Wednesday, August 17, 2011
Quick Reviews pt.4: I'm feeling Indonesia!
17 Agustus 2011. Hari ini resmi, negara Indonesia berumur 66 tahun. Memang, di umur yang sudah tidak muda lagi ini, Indonesia masih saja memiliki masalah-masalah yang sepertinya sangat sulit untuk diselesaikan. Saking bobroknya, terkadang miris melihat negara yang katanya kaya ini ternyata masih terpuruk di berbagai sisi. Tetapi dengan semangat beberapa orang yang masih percaya bahwa Indonesia bisa maju, gw bisa sedikit optimis. Nah, merujuk ke blog ini, banyak yang sering mengatakan bahwa kok jarang banget ya gw nonton/review film Indonesia. Jawabannya sih simple; terlalu sering dikecewakan, jadi agak males untuk mencoba lagi. Tetapi setelah menonton 3 film dibawah ini, gw jadi punya secercah harapan lebih terhadap film-film di tanah air. Ada film dari sutradara pionir Indonesia yang tak lelah memberikan pembelajaran pada film-filmnya, ada juga yang menggebrak dengan genre yang berbeda dan satu lagi film yang membuat gw sangat yakin bahwa film Indonesia akan kembali bersinar di masa yang akan datang. Sebelum menyimak reviewnya, cuman pengen ngucapin; dirgahayu Indonesia yang ke-66, MERDEKA!!
Tuesday, August 16, 2011
Review: Adaptation (2002)
Plot: Di tengah shooting film 'Being John Malkovich' yang ia tulis scriptnya, Charlie Kaufman (Nicolas Cage) diberi tugas untuk mengadaptasi sebuah novel berjudul 'The Orchid Thief' yang bercerita tentang kisah nyata seorang aktivis tanaman bernama John Laroche (Chris Cooper). Merasa sulit untuk menerjemahkan novel itu menjadi sebuah film karena minimnya cerita dan konflik, Charlie terpaksa harus meminta bantuan Donald (Nicolas Cage, juga), saudara kembarnya yang lebih free-spirited dibanding dirinya hingga berusaha menemui Susan Orlean (Meryl Streep), penulis novel tersebut. Hal tersebut menjadi hal yang sulit bagi Charlie karena memang dirinya adalah pribadi yang tertutup, cenderung snobbish, clumsy dan tidak percaya diri.
Saturday, August 13, 2011
Review: Transformers: Dark of the Moon (2011)
Plot: Ketika rahasia mengenai sebuah benda asing yang jatuh di bulan beberapa dekade lalu terbongkar, dunia kembali lagi dalam bahaya. Sebuah konspirasi besar menutupi bahwa sebenarnya benda asing yang berada di bulan tersebut adalah sebuah spacecraft yg berasal dari planet Cybertron. Dalam spacecraft tersebut tersembunyi seorang Prime bernama Sentinel Prime yang sedang melindungi sekumpulan pilar-pilar yang mampu mengembalikan planet Cybertron kembali. Geng Autobots pun harus kembali berusaha mencapai Sentinel Primedan pilar-pilar tersebut sebelum didahului oleh Megatron dan antek-anteknya yang tergabung dalam kelompok Decepticons. Dan tentu saja there's always Sam Witwicky (Shia LaBeouf) to save the day, and he's got new girlfriend too!
Thursday, August 11, 2011
Review: Super 8 (2011)
Plot: Sekelompok teman-teman sekolah di kota fiktif bernama Lillian di Ohio, Joe Lamb (Joel Courtney), Charles (Riley Griffiths), Preston (Zach Mills), Martin (Gabriel Basso), dan Cary (Ryan Lee) tengah mempersiapkan film amatiran mereka untuk diikutsertakan dalam sebuah kompetisi. Agar lebih menarik, Charles, sang sutradara, memutuskan untuk meng-hire Alice (Elle Fanning) untuk memerankan salah satu karakter tambahan dalam filmnya. Joe sebenernya sudah agak lama suka dengan Alice, tetapi sayangnya ada masalah internal akibat tragedi mengharukan antara ayah mereka masing-masing. Ketika mereka sedang mengambil gambar di sebuah stasiun di malam hari, sebuah kereta lewat dan tiba-tiba terjadi sebuah kecelakan mematikan yang hampir memakan nyawa mereka semua. Tanpa mereka sadari, ternyata ada misteri dibalik apa yang diangkut oleh kereta tersebut. Sebuah rahasia militer Amerika yang ternyata tertangkap oleh kamera super 8 milik mereka.
Sunday, August 7, 2011
Review: Submarine (2011)
Plot: Meet, Oliver Tate (Craig Roberts), seorang remaja quirky berumur 15 taun yang ingin melepas keperjakaannya kepada seorang teman di kelasnya yang bernama Jordana (Yasmin Paige), yang awalnya hanya ingin menggunakan Oliver untuk membuat mantan pacarnya cemburu. Oliver juga tengah berusaha untuk mendekatkan kembali hubungan ayah dan ibunya (Noah Taylor & Sally Hawkins) yang sedang merenggang yang juga diperparah dengan munculnya mantan kekasih ibunya (Paddy Considine) yang pindah ke sebelah rumahnya.
Saturday, July 30, 2011
Review: Harry Potter and the Deathly Hallows part 2 (2011)
Plot: Waktu akhirnya datang untuk the chosen one, Harry Potter (Daniel Radcliffe) berhadapan dengan musuh besarnya, Lord Voldemort (Ralph Fiennes). Tetapi sebelum itu, bersama rekannya Hermione Granger (Emma Watson) dan Ron Weasley (Rupert Grint), perjalanan memburu horcrux, sebagian jiwa Voldemort, haruslah terpenuhi terlebih dahulu. Berawal dari memasuki Gringotts, hingga kemudian kembali ke satu-satunya tempat yang ia cintai, sekolah sihir Hogwarts. Dalam seri terakhirnya ini, Harry Potter harus menerima kenyataan bahwa dalam pertempuran mematikan ini nyawa adalah bayarannya. Bukan saja dirinya yang terancam, tetapi orang-orang di sekitarnya yang ia cintai. Ketika rekan-rekannya mulai berjatuhan, pilar dan batu yang membangun sekolahnya itu mulai rubuh, rahasia mulai terungkap, Harry menyadari bahwa hanya dirinya lah yang harus menumbangkan sang Dark Lord, sebelum lebih banyak lagi korban pertumpahan darah tersebut.
Tuesday, July 26, 2011
Review: Rebel Without a Cause (1955)
Plot: Jim Stark (James Dean) seorang remaja yang baru saja pindah ke Los Angeles. Di awal-awal perpindahannya, Jim sudah ditangkap oleh polisi akibat mabuk di jalan. Di kantor polisi itu lah ia bertemu untuk pertama kalinya dengan Judy (Natalie Wood) yang kabur dari rumah dan Plato (Sal Mineo) yang tertangkap akibat tindakan anarkisnya. Ternyata mereka semua bersekolah di sekolah yang sama. Jim selama ini selalu dihantui oleh perasaan galau akibat ambisi nya ingin membuktikan diri bahwa ia bisa menjadi seorang yang lebih punya nyali dan berani dibandingkan ayahnya. Akibat sebuah kecelakaan fatal, Jim mulai dekat dengan Judy dan Plato yang membuat mereka seakan mendapat 'keluarga' baru, hingga sebuah insiden yang membuka mata mereka.
Saturday, July 23, 2011
Review: X-Men: First Class (2011)
Plot: 1962, di tengah-tengah insiden Cuban Missile Crisis, Charles Xavier (James McAvoy) seorang dengan kemampuan telephaty, diminta seorang agen CIA, Moira MacTaggert (Rose Byrne) untuk menyelidiki dan menghentikan Sebastian Shaw (Kevin Bacon) yang memiliki rencana mengadudomba AS dan Rusia. Maksud utama Moira meminta advice dari Charles adalah ia menyaksikan sendiri manusia-manusia dengan kemampuan super yang tak lain adalah anak buah Sebastian Shaw. Setelah berhasil meyakinkan director CIA untuk melibatkan Charles dan meyakinkan bahwa mutant sudah hidup di tengah-tengah manusia, lalu mereka kemudian melaksanakan pencarian dan perekrutan para mutant. Dalam prosesnya Charles dibantu oleh Erik Lehnsherr (Michael Fassbender), seseorang yang mampu menggerakan metal-metal di sekelilingnya, yang sebenernya juga memiliki agenda sendiri dalam memburu Shaw. Maka dimulai lah peristiwa bersejarah, cikal bakal dua pempimpin bangsa mutant, Professor X dengan X-Men-nya, serta Magneto dengan Brotherhood-nya.
Saturday, July 9, 2011
Review: A Cry in the Dark (1988)
Plot: Michael (Sam Neill) dan Lindy Chamberlain (Meryl Streep) adalah sepasang suami istri yang pada suatu weekend menghabiskan waktunya di camping ground di Ayers Rock bersama ketiga anaknya, termasuk Azaria yang baru berumur 9 bulan. Ketika berhasil menidurkan Azaria dan meninggalkannya ke dalam tenda, Lindy menyaksikan ada seekor dingo (semacam anjing) masuk dan mengobrak-abrik tenda tersebut yang kemudian pergi dan lari. Setelah mengetahui bahwa Azaria telah lenyap, Lindy panik dan berteriak-teriak bahwa seekor dingo telah membawa kabur anaknya. Pencarian tiada henti, misteri-misteri yang ambigu kepastiannya serta rumor dan gosip hasil dari publikasi besar-besaran terhadap kasus ini berujung pada sebuah tuntutan bahwa sebenarnya Lindy lah yang membunuh Azaria. Shock, dimulailah perjuangan tiada henti Lindy dan Michael untuk meyakinkan dunia bahwa mereka tidak bersalah.
Tuesday, June 28, 2011
Review: Somewhere (2010)
Plot: Johnny Marcus (Stephen Dorff) adalah seorang bintang film Hollywood ternama. Hari-harinya ia habiskan dalam Chateau Marmont, sebuah hotel di California yang memang sudah dikenal sebagai tempat singgahan aktor-aktor maupun musisi ternama. Dibalik ke-glamoran hidupnya, ternyata Johnny agak sulit untuk merasakan rasa pleasure dalam dirinya, mengundang pole dancer tiap malam tetap tidak menambahkan gairah hidup yang signifikan. Suatu hari, mantan istrinya, Layla (Lala Sloatman) menitipkan Cleo (Elle Fanning), anak perempuan mereka yang berumur 11 tahun. Layla diceritakan 'harus' pergi menjauh dulu dalam sementara waktu dengan alasan yang kurang jelas, membuat Johnny harus menghabiskan waktunya oleh anak semata wayangnya ini, termasuk membawanya ke acara award presentation di Italy. Kebersamaannya dengan Cleo lah yang menyadari Johnny, there's more to life than just fame and fortune.
Wednesday, June 15, 2011
Review: Shattered Glass (2003)
Plot: The New Republic adalah sebuah majalah politik yang walaupun penjualannya tidak tinggi, tapi memiliki kelas sendiri karena terpilih sebagai majalah resmi pesawat Air Force One. Bekerja disitu jelas akan membuat bangga bagi seorang individu, tak terkecuali Stephen Glass (Hayden Christensen). Sebagai seorang yang charming, Glass menjadi seorang yang dipandang sangat bersahabat oleh teman-teman kerjanya. Salah satu tulisannya untuk majalah tersebut tiba-tiba menarik perhatian Adam Penenberg (Steve Zahn), penulis sebuah majalah online yang merasa artikel tersebut janggal. Semakin lama ia menginvestigasi, semakin yakin bahwa artikel berjudul 'Hack Heaven' tulisan Glass adalah fiktif karena semua info yang ada di tulisan tersebut tidak dapat dicari faktanya. Setelah di-konfrontasi, Glass masih bersikukuh bahwa dirinya tidak berbohong. Hal tersebut membuat editor The New Republic saat itu, Charlie 'Chuck' Lane (Peter Sarsgaard) mulai mempertanyakan keaslian cerita Glass.
Monday, June 13, 2011
Quick Reviews pt. 3: Horrors and comedies in the early of 2011
Di tahun lalu, dengan banyaknya early preview yang membuat ngiler untuk film-film 2011, tidak pernah akan menyangka bahwa kasus pajak yang menimpa dunia perbioskopan Indonesia membuat tahun ini menjadi sangat sangat sangat gersang oleh film. Beberapa film-film awal tahun (trimester awal) yang walaupun tidak seheboh Summer tapi kadang terbukti mampu melahirkan film-film berkualitas (ehm contohnya adalah Zodiac di tahun 2007 dan tahun lalu ada How to Train Your Dragon). Tahun ini terbukti juga dengan hadirnya Source Code yang bagai oasis di tengah minimnya film Hollywood di Indonesia. Film-film dibawah ini adalah 4 film yang sepertinya sangat berpotensi masuk bioskop Indonesia awal tahun lalu, mengingat genre yang dibawakannya (horror dan comedy) adalah genre yang sepertinya sangat mudah mendulang sukses. Salah satu film ini sudah berhasil melewati rintangan dan akhirnya rilis juga (Scre4m) yang satu masih menunggu (Insidious), yang lain (Paul dan Rio), well... sudah tersedia dalam bentuk yang lebih fleksibel (baca: dvd dan download-an).
Saturday, June 11, 2011
Review: Akira (1988)
Plot: Jepang, tahun 2019, 31 tahun setelah ledakan nuklir di Tokyo yang menghantarkan dunia kepada 'Perang'nya yang ketiga. Dalam sebuah alternate reality ini, tepatnya di kota Neo-Tokyo, teroris dan kekerasan antar geng merajalela. Seorang remaja bernama Kaneda (Mitsuo Iwata) dan teman-teman geng motornya di suatu malam terlibat sebuah perseteruan dengan geng motor lainnya. Di tengah kejar-kejaran tersebut, Tetsuo (Nozomu Sasaki), teman baik Kaneda secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang anak kecil dengan fisik yang sedikit ganjil, membuatnya terjatuh dari motornya. Apa yang kemudian terjadi adalah pasukan pemerintah tiba-tiba menculik Tetsuo dan melakukan eksperimen pada dirinya. Eksprerimen tersebut berhasil mengeluarkan kekuatan luar biasa yang terpendam dalam diri Tetsuo. Kaneda, dibantu dengan sekelompok anti-government berusaha untuk menghentikan Tetsuo, yang kini sudah hilang kendali, sebelum ia membangkitkan kembali sosok bernama 'Akira', yang disebut-sebut sebagai penyebab ledakan nuklir 31 tahun yang lalu.
Saturday, May 28, 2011
Review: Risky Business (1983)
Plot: Joel Goodson (Tom Cruise) adalah seorang remaja SMA yang sepertinya lagi galau menentukkan masa depannya. Memiliki orang tua yang sangat berharap banyak padanya jelas membuatnya semakin tertekan. Di saat-saat menjelang masuk universitas, kedua orang tua Joel pergi ke luar kota untuk mengunjungi sanak saudara, meninggalkan Joel sendiri di rumah nya yang besar. Kebebasan ini digunakan Joel, berkat nasihat temannya, untuk menelfon seorang pekerja seks komersial, Lana (Rebecca De Mornay), just for fun. Tanpa Joel sadari, cinta satu malam nya ini berujung pada sebuah rentetan kejadian yang membuat dunia Joel seakan jungkir balik.
Wednesday, May 25, 2011
64th Cannes Film Festival: Winners
Cannes Film Festival bisa dibilang sebagai salah satu (atau yang paling malah) festival film paling prestigious di dunia perfilman. Di bagi dalam beberapa segmen, diantaranya In Competition, Un Certain Regard, dll. Film-film dari kategori paling bergengsi, In Competition, diisi oleh film-film dari sutradara-sutradara kenamaan dari berbagai penjuru dunia, dengan tema dan genre yang cukup beragam. Tahun ini ketua dewan juri untuk In Competition diketuai oleh aktor Robert DeNiro. Untuk Cannes tahun ini, dewan juri memilih film The Tree of Life karya Terrence Malick sebagai peraih 'best picture' atau dalam festival ini disebut juga 'Palme d'Or' aka Golden Palm. Tree of Life sendiri adalah salah satu film yang sepertinya paling ditunggu-tunggu selain faktor sutradara, pemeran-pemerannya (Brad Pitt, Sean Penn, dll) hingga masa produksinya yang beberapa tahun belakangan ditunda-tunda melulu.
Sunday, May 22, 2011
Review: Source Code (2011)
Plot: Seorang pria tiba-tiba terbangun di sebuah kereta yang sedang berjalan. Di depannya, seorang wanita bernama Christina (Michelle Monaghan) terus saja memanggilnya dengan nama Sean. Hal yang membingungkan bagi Colter Stevens (Jake Gyllenhaal). Dan tiba-tiba saja, sebuah ledakan dalam kereta membawanya ke sebuah ruangan sempit, seperti sebuah simulator dan muncullah seorang wanita dalam layar yang bernama Colleen Goodwin (Vera Farmiga). Usut punya usut, Stevens yang aslinya adalah seorang pilot yang sedang bertugas di Afghanistan sedang dalam sebuah program bernama 'source code'. Dimana ia 'merasuki' tubuh seorang civilian, guru bernama Sean, selama 8 menit terakhir kehidupannya untuk menginvestigasi ledakan bom dalam kereta tersebut, sebuah awal dari ancaman teroris yang akan terjadi lagi beberapa jam ke depan. Stevens harus menemukan jawaban dimana dan siapa kah dibalik tindakan tersebut sebelum bom nuklir yang lebih besar kembali diledakkan.
Thursday, May 12, 2011
Review: Cheaters (2000)
Plot: Steinmetz High School adalah sebuah sekolah negri yang memang tidak pernah unggul dalam bidang akademik. Selalu berada di urutuan bontot ketika menghadapi olimpiade, padahal baru di tingkat regional. Sulit bagi Jerry Plecki (Jeff Daniels), seorang guru yang juga menjabat sebagai coach klub academic decathlon dalam sekolah tersebut, untuk menemukan murid-murid yang berminat mengikuti olimpiade. Dibantu oleh murid naif, Jolie Fitch (Jena Malone), Plecki berusaha membentuk tim baru dengan semangat yang baru pula. Walaupun susah payah, tetap saja Steinmetz belum merasakan yang namanya kemenangan. Hingga ketika salah satu dari anggota tim tersebut berhasil menyelundupkan bocoran tes olimpiade tersebut. Atas nama harga diri dan ego masing-masing, mereka semua melakukan hal yang kemudian akan mereka sesali kemudian hari.
Wednesday, May 11, 2011
Quick Reviews pt. 2: Mysteries continued
Sepertinya tidak bosen-bosennya gw dengan istilah, 'so many movies, so little time', yang berlanjut pada 'so many movies watched, so little time to review them one by one'. Kesibukkan akhir-akhir ini membuat frekuensi gw menonton film jadi agak lebih berkurang, apalagi membuat review. Film-film dibawah ini beberapa gw tonton sudah agak lama, yang lain hanya ditonton pada saat weekend (baca: istirahat). Film-film dengan genre mystery pun masih tetap menemani playlist gw beberapa minggu belakangan. Dalam post ini, ada dua buah film dari sutradara legendaris Hitchcock, lalu juga gak kalah legendarisnya, Roman Polanski, serta satu lagi sutradara dari Belanda dengan thrillernya yang lumayan mencengangkan.
Monday, May 9, 2011
MTV Movie Awards 2011: Nominations & My Choices
Kalau ada ajang penghargaan film yang seharusnya gak usah dibawa serius, MTV Movie Awards mungkin menjadi salah satu contoh yang pas di dalam list tersebut. Pemilihan nominasi hingga pemenang terbuka bebas bagi siapa siaja pengguna internet, tanpa ada larangan untuk tidak boleh berkali-kali nge-vote. Kemudahan sistem pemilihan ini digunakan secara efektif oleh para Twihard (fans film serial Twilight) untuk terus-terusan mendukung film dan idola-idolanya meraih piala popcorn tersebut dari tahun ke tahun. Terbukti, tahun ini Twilight, dengan seri Eclipse masih merajai nominasi. Hal yang sama diraih 2 tahun belakangan oleh prekuel-prekuelnya. Sebuah feat yang sepertinya akan terus berulang sampai saga tersebut tamat. But hey! Masihkah ada kemungkinan Potterheads atau pun Nolan fanboys menggagalkan rekor Twilight untuk menang 3x berturut-turut?
Sunday, May 8, 2011
Quiz: The winners!
Woow terima kasih semua teman-teman yang udah ngikutin Quiz Kubrick seminggu yang lalu. Setelah terkumpul sejumlah email dari kalian semua, akhirnya sekarang saya akan mengumumkan jawaban beserta 2 orang beruntung yang mendapatkan 2 buah DVD original secara cuma-cuma. Tidak usah basa-basi, ini lah jawaban dan pemenangnya......
Review: Man on Wire (2008)
Plot: Phillipe Petit memiliki mimpi yang besar. Ketika ia masih kecil, ia melihat sebuah iklan bahwa gedung World Trade Center, sebuah gedung yang dulu disebut-sebut akan menjadi gedung tertinggi di dunia, sedang akan dibangun di New York City, Amerika. Petit pun bermimpi untuk suatu hari nanti akan menyebrangi dua buah gedung tersebut hanya dengan sebuah kawat sebagai jembatannya. Film dokumenter ini lah yang akan menceritakan kronologis sebuah peristiwa seorang laki-laki yang terobsesi mewujudkan mimpinya dan di saat yang sama, sebuah behind the scene dari aksi illegal yang mendebarkan.
Labels:
Documentary,
movies
Saturday, April 30, 2011
Quiz: Vampibots Giveaways!
To the point, jadi begini ceritanya, saya dari dulu pengen bikin kuis. Tetapi akibat satu dan lain hal, selalu aja ada yang menghambat. Kebetulan sekarang lagi dapat rezeki lebih, dari pada ujung2nya saya foya-foyakan untuk keuntungan sendiri, bagaimana kalo bikin quiz aja buat teman-teman, khususnya pecinta film. Bisa dibilang, sebagai suatu 'hadiah' lah buat teman-teman semua yang udah menemani saya nge-blog selama ini. Kalau bisa dibilang, quiz ini juga diselenggarakan dalam rangka ulang taun saya yang ke-19 (Maret lalu) serta ulang taun VAMPIBOTS yang ke-3 (Januari lalu). Entah, saya punya firasat untuk beberapa bulan (mungkin, tahun) kedepan saya bakal mengurangi jatah waktu saya nge-review dikarenakan inevitable hectic di kehidupan saya #apacoba, jadi kapan lagi saya bikin quiz? So, let's just cut to the chase!
Monday, April 25, 2011
Head-to-head: Stand by Me (1986) & Now and Then (1995)
Sebenernya apa sih yang dimaksud dengan film coming-of-age? As a matter of fact, gw juga tidak bisa dengan baik menjelaskannya. Apa yang gw tangkep dari beberapa definisi dan contoh, film coming-of age adalah film yang memiliki tema pendewasaan, maksudnya transisi dari anak kecil menjadi dewasa. Masa-masa remaja gitu lah, kalo boleh disebut seperti itu, CMIIW sih. Apapun arti konkritnya, film-film yang sering disebut sebagai film coming-of-age biasanya penuh dengan pesan-pesan di dalamnya. Film seperti ini kadang membuat gw tertarik karena ceritanya dan juga tema yang deket sama gw, yang notabene masih muda #bohong. Dua film pilihan gw adalah Stand by Me dan satu lagi yang banyak orang bilang 'versi ceweknya', Now and Then.
Saturday, April 23, 2011
Review: 12 Angry Men (1957)
Plot: Dua belas orang asing dipertemukan dan dipekerjakan dalam satu kesempatan; menjadi juri sebuah sidang pembunuhan seorang ayah dengan tersangka anak laki-lakinya sendiri. Ketika hampir seluruh fakta menunjukkan bahwa anak tersebut bersalah, salah seorang juri (Henry Fonda) masih merasa ada yang janggal dalam kasus tersebut. Ketentuan hukum untuk mendakwa seseorang bersalah atau tidak adalah adanya keputusan unanimous (bulat) dari seluruh juri, yang berarti jumlah voting harus 12 lawan 0. Ketika hanya seorang yang menyatakan bahwa anak tersebut tidak bersalah (at least belum yakin dan ada reasonable doubt dalam dirinya), jelas membuat juri-juri lainnya marah karena mereka merasa kasus dan pelakunya sudah jelas. Tetapi setelah mereka berargumen, mulailah satu-persatu sadar bahwa kasus ini tidak se-transparan yang mereka kira.
Wednesday, April 20, 2011
Review: Elephant (2003)
Plot: Hari itu terlihat seperti hari sekolah seperti biasa. John McFarland (John Robinson) diantar sekolah oleh ayahnya yang alcoholic; Elias (Elias McConnell) hunting objek untuk portofolio-nya, Michelle (Kristen Hicks) masih bergeliat dengan krisis percaya diri; Brittany, Jordan, Nicole (Brittany Mountain, Jordan Taylor, and Nicole George) yang bergossip, dan kegiatan-kegiatan normal siswa SMA lainnya. Apa yang tidak mereka ketahui adalah pada hari itu juga, 2 orang siswa, Alex (Alex Frost) dan Eric (Eric Deulen) sedang merencanakan sebuah aksi penembakkan di sekolah mereka.
Wednesday, April 13, 2011
Review: Oldboy (2003)
Plot: Lima belas tahun lamanya Oh Dae-su (Choi Min-sik) dikurung di dalam sebuah ruangan misterius. Selama 15 taun itu pula, ia selalu bertanya-tanya siapa yang memasukkannya kedalam tempat tersebut dan atas dasar apa. Dan pada suatu hari, ia dengan begitu saja dimasukkan ke dalam koper dan dilepaskan di sebuah atap gedung. Mengetahui sekarang ia adalah seorang buronan karena dituduh membunuh istrinya, betapa sedihnya ia ketika tahu anak putrinya juga sudah diadopsi ke luar negeri. Bersama dengan seorang pelayan restoran sushi yang baru ia kenal, Mi-do (Kang Hye-jeong), ia berusaha untuk memecahkan misteri pengurungannya. Ketika akhirnya ia bertemu dengan sang penculik, Lee Woo-jin (Yu Ji-tae), ia diberi waktu 5 hari untuk menjawab rahasia tersebut dengan imbalan Woo-jin akan membunuh dirinya sendiri. Kalau Dae-su gagal, Mi-do lah yang akan dibunuh.
Tuesday, April 5, 2011
Review: Howl (2010)
Plot: Howl adalah film tentang seorang penulis puisi yang tergabung dalam Beat Generation dalam dekade 1950an, Allen Ginsberg (James Franco). Seperti sebuah film biografi pada umumnya, film ini bercerita mengenai kehidupan seorang Allen Ginsberg yang tak luput dari karyanya yang paling banyak memancing kontroversi, 'Howl and Other Poems'. Howl mengeksplorasi pribadi Ginsberg, puisinya yang berjudul sama, Howl, hingga dampak yang diakibatkan oleh di-publishnya puisi tersebut.
Thursday, March 31, 2011
19 Amateur Ways to Become a Movie Blogger
Maret, tanggal 31. Sembilan belas tahun gw udah hidup di dunia. Gak nyangka banget setaun lagi, umur gw udah kepala-2. Dan karena kalian semua lagi baca blog ini, gak nyangka juga lho, kalau blog ini sebenernya udah berumur 3 tahun, walau baru aktif ditulis 2 tahun yang lalu. Jadi seorang movie blogger itu ternyata tidak segampang yang gw kira pas pertama bikin. Banyak banget moment-moment down yang bikin blog ini jadi terbengkalai. Gw tidak mengatakan bahwa gw seorang expert ataupun seorang senior. Tidak, karena jauuuh lebih banyak blogger-blogger lain yang pengalamannya dan pengetahuannya menonton film lebih tinggi dari gw. Gw gak bermaksud sombong ketika gw bangga bisa mempertahankan blog ini hingga sekarang. Disini gw hanya ingin berbagi, dari seorang amatir ke amatiran juga. Buat pembaca yang belom punya dan pengen bikin movie blog. Beberapa langkah yang gw anggap sebagai alasan mengapa gw bisa bertahan sampai detik ini. Sebelum mulai, gw cuman mau ngucapin terima kasih yang sebanyak-banyaknya buat kalian yang sudah setia menemani gw menjalani dunia per-blog-an ini. You guys rock!
Labels:
Features,
List,
Random things
Tuesday, March 29, 2011
Review: Summer Hours (2008)
Plot: Film ini dibuka pada perayaan ulang taun ke-75 Hélène (Edith Scob) di rumahnya. Ia mengundang ketiga anaknya yang sudah memiliki keluarga dan pekerjaan masing-masing; Frédéric (Charles Berling) adalah anak tertua dan satu-satunya yang tinggal di Perancis, memiliki seorang istri, 2 anak remaja dan ia bekerja di bidang ekonomi; Jérémie (Jérémie Renier), tinggal bersama istri dan anak-anaknya di China dan bekerja di pabrik sepatu Puma; dan Adrienne (Juliet Binoche), modern designer yang tinggal di New York, Amerika. Hélène selama hidupnya menjaga barang-barang karya dan koleksi pamannya yang sangat ia kagumi. Ia juga menyadari bahwa dengan umurnya yang sudah 75, ia tidak akan bertahan lama lagi. Selang beberapa waktu, Hélène meninggal dunia, meninggalkan rumahnya dan koleksi-koleksi seni yang mostly milik pamannya. Kini, ketiga anaknya lah yang harus menentukan; disimpan atau dijual?
Tuesday, March 22, 2011
Review: Requiem For A Dream (2000)
Plot: Sara Goldfarb (Ellen Burstyn) adalah seorang yang sudah berumur dan bermimpi ingin tampil di televisi untuk mengikuti sebuah acara kuis. Ketika mimpinya terwujud dan ia terpilih sebagai kandidat peserta kuis tersebut, yang ia inginkan adalah bisa kembali memakai pakaian favorit mendiang suaminya. Apa daya ketika baju tersebut udah gak muat lagi, hingga dimulailah perkenalan Sara dengan diet pills. Sara memiliki seorang anak, Harry (Jared Leto). Bersama dengan pacarnya, Marion (Jennifer Connely), mereka bermimpi untuk membangun sebuah toko baju hasil rancangan Marion. Harry, Marion dan rekannya, Tyrone (Marlon Wayans) adalah drug users dan kadang menjadi dealer untuk mendapatkan keuntungan. Hidup keempat orang ini semakin tidak terkendali ketika kecanduan yang mereka alami semakin lama semakin menghancurkan mereka.
Sunday, March 20, 2011
Review: Conviction (2010)
Plot: Betty Anne Waters (Hilary Swank) adalah seorang ibu dengan dua anak yang sedang berkuliah di law school. Tujuannya menjadi seorang pengacara hanya satu: membebaskan adiknya, Kenneth Waters (Sam Rockwell) yang selama ini dipenjara akibat dirinya didakwa bersalah dalam suatu kasus pembunuhan. Yakin bahwa adiknya tidak bersalah, Betty menghabiskan bertahun-tahun untuk lulus dan mendapat izin menjadi pengacara untuk adiknya. Pengabdiannya untuk sang adik nyatanya menjadi sebuah perjuangan panjang yang tanpa ia sadari juga mengorbankan keluarganya sendiri.
Wednesday, March 16, 2011
Head-to-head: Clue (1985) & Gosford Park (2001)
Mystery (bukan cerita hantu ya) kayaknya udah menjadi genre favorit gw dalam menonton film. Especially, kalo berhubungan sama detektif2an. Nah, di salah satu branch cerita misteri (bukan, bukan cerita hantu) ada yang namanya tipe yang disebut juga whodunit. Whodunit sendiri sebenernya adalah plesetan dari kata 'who's done it?', yang merujuk pada sebuah kasus, biasanya pembunuhan, dengan banyak karakter dikumpulkan dalam satu lokasi dan salah satu dari mereka lah sang musuh dalam selimut. Biasanya film-film whodunit itu memakai ensemble cast supaya gak begitu menonjolkan satu karakter aja, jadinya membuat para penonton makin sulit menebak siapa sih si 'perpetrator'nya. Kalau sekarang contoh yang paling awam adalah cerita-cerita dari komik Detective Conan dan Kindaichi, which by the way, my 2 most favorite comic series ever. Salah satu contoh dari sub-genre ini adalah, Clue (1985) dan Gosford Park (2001).
Sunday, March 13, 2011
Review: Sanctum (2011)
Plot: Di-set di Papua New Guinea, sekelompok orang bermaksud ingin menjelajahi sebuah gua underwater, mereka berusaha untuk meng-explore tempat yang sama sekali belum terjamah manusia tersebut. Termasuk didalamnya, pasangan ayah & anak yang tidak harmonis, Frank McGuire (Richard Roxburgh) dan Josh (Rhys Wakefield); Carl Hurley (Ioan Gruffudd) dan pacarnya Victoria (Alice Parkinson) serta beberapa diver yang bisa dibilang anak buah Frank yang juga sebagai diver senior. Terjadi suatu kejadian yang kemudian membuat hubungan Frank dan Josh makin merenggang. Hingga suatu kecelakaan yang membuat mereka semua terperangkap di dalam gua tersebut. Dapatkah mereka selamat?
Saturday, March 12, 2011
Review: Hereafter (2010)
Plot: Film ini memiliki 3 cerita yang berhubungan dengan kematian, dengan karakter-karakter yang berbeda di tempat yang berbeda pula. Pertama, tentang jurnalis Perancis bernama Marie Lelay (Cecile de France) yang sedang bertugas di Thailand ketika negara tersebut diterjang tsunami besar dan membuat Marie mengalami pengalaman spiritual yang mengubah persepsinya. Kedua, seorang pekerja pabrik di Amerika, George Lonegan (Matt Damon) yang ternyata memiliki keahlian sebagai psychic, berkomunikasi dengan orang-orang yang telah meninggal. Terakhir, Marcus (Frankie McLaren), seorang anak berumur 12 tahun yang tinggal di London berusaha mencari jawaban atas kematian orang terdekatnya.
Thursday, March 10, 2011
Tuesday, March 8, 2011
Head-to-head: The Virgin Suicides (1999) & All Good Things (2010)
Head-to-head is my newly series of posts where I review 2 movies (or more) with one particular resemblance, whether it's the theme of the films, the star or even the director. One of my attempts to increase numbers of review and also to save some time and space, cause I'm gonna do them shortly. Hope I can do this regularly.
Welcome to my first Head-to-head. Aaand Kirsten Dunst will have the honor to open this series up. Pertama kali gw kenal Dunst adalah dalam film Bring It On, yang menjadi salah guilty pleasures gw sampai sekarang. Walaupun sepertinya sudah sering bermain dalam banyak film, tapi menurut gw kayaknya Dunst kurang bersinar sebagai aktris kelas-A. Dunst mungkin paling dikenal sebagai Mary Jane dalam trilogi Spider-Man nya Sam Raimi. Selain itu, kebanyakan bermain film-film yang kurang komersil seperti Elizabethtown, Mona Lisa Smile atau Eternal Sunshine of the Spotless Mind. Karirnya sekarang gak gitu-gitu wah banget, tapi ya gak begitu jelek juga. Pada kesempatan kali ini gw akan mencoba mereview The Virgin Suicides dan filmnya yang terbaru, All Good Things.
Welcome to my first Head-to-head. Aaand Kirsten Dunst will have the honor to open this series up. Pertama kali gw kenal Dunst adalah dalam film Bring It On, yang menjadi salah guilty pleasures gw sampai sekarang. Walaupun sepertinya sudah sering bermain dalam banyak film, tapi menurut gw kayaknya Dunst kurang bersinar sebagai aktris kelas-A. Dunst mungkin paling dikenal sebagai Mary Jane dalam trilogi Spider-Man nya Sam Raimi. Selain itu, kebanyakan bermain film-film yang kurang komersil seperti Elizabethtown, Mona Lisa Smile atau Eternal Sunshine of the Spotless Mind. Karirnya sekarang gak gitu-gitu wah banget, tapi ya gak begitu jelek juga. Pada kesempatan kali ini gw akan mencoba mereview The Virgin Suicides dan filmnya yang terbaru, All Good Things.
Subscribe to:
Posts (Atom)